10 likes | 228 Views
28 perilaku seksual dan pada sisi lain, individu dapat menikmati kehidupan seksual yang bervariasi. Individu menjadi lebih bahagia secara seksual. Stabilnya dorongan seksual dalam pernikahan menurunkan erotisisme. Individu menjadi
E N D
28 perilaku seksual dan pada sisi lain, individu dapat menikmati kehidupan seksual yang bervariasi. Individu menjadi lebih bahagia secara seksual. Stabilnya dorongan seksual dalam pernikahan menurunkan erotisisme. Individu menjadi lebih bahagia secara seksual dan individu lebih mampu menundukkan pandangan. Seseorang tidak mudah gelisah tatkala melihat lawan jenis karena individu tersebut telah memperoleh yang lebih dari pasangannya. Selanjutnya ketika dorongan seksual seseorang mencapai kondisi yang stabil, perilaku seksualnya lebih teratur dan erotisismenya menurun maka individu tersebut akan mencapai ketenangan emosi. Sprinthall & Collins (Adhim, 2002) berpendapat bahwa pernikahan muda kehidupan seksual lebih membahagiakan dan bervariasi, tidak sama dengan pernikahan pertengahan (middle marriage), yakni usia 28 - 45 tahun. Ketidakpuasan seksual lebih mudah terjadi pada pernikahan pertengahan. Kehidupan seksual terasa lebih gersang sehingga mudah mencapai kebosanan dan aktivitas seksual terasa monoton karena kurang bervariasi. Hal ini di dukung oleh penelitian Ross, dkk (Adhim, 2002) bahwa orang- orang yang menikah ternyata cenderung lebih sehat dibandingkan individu yang tidak menikah, bercerai, menjanda atau menduda, serta yang tidak menikah. Dengan menikah terjadi peningkatan pada kesehatannya, antara lain meningkatnya stamina karena meningkatnya kebahagiaan yang membuat individu memiliki daya tahan yang lebih baik ; bertambahnya imunitas karena individu yang mneikah lebih jarang mengalami gangguan penyakit kronis ; pemulihan kesehatan lebih mudah karena proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan