440 likes | 956 Views
PROSES REHABILITASI BERKELANJUTAN DALAM UPAYA P4GN. Drs. SUYONO, MM, MBA DIREKTUR PASCAREHABILITASI. MATERI PAPARAN DI PROVINSI JAWA BARAT TGL 10 OKTOBER 2013. LATAR BELAKANG. P enelitian BNN dan Puslitkes UI (2008), prevalensi penyalahguna narkoba diproyeksikan meningkat tiap tahun :
E N D
PROSES REHABILITASI BERKELANJUTAN DALAM UPAYA P4GN Drs. SUYONO, MM, MBA DIREKTUR PASCAREHABILITASI MATERI PAPARAN DI PROVINSI JAWA BARAT TGL 10 OKTOBER 2013
LATAR BELAKANG • Penelitian BNN dan Puslitkes UI (2008), prevalensi penyalahguna narkoba diproyeksikan meningkat tiap tahun : - 2008 = 1,99 % - 2011=2,32 % - 2013 = 2,56 % - 2015 = 2,80 % • Penelitian BNN dan Puslitkes UI (2011), prevalensi penyalahguna narkoba tahun 2011 = 2,2 % • 15 ribu orang meninggal/ tahun : 78 % usia 19 – 21 tahun (data dari Kampung Bali Care, Jakarta 2009)
DASAR UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 54, 55, 103, 127 Penyalahguna yang terbuktisebagaipecanduataukorbanpenyalahgunaannarkobawajibmenjalanirehabilitasimedisdanrehabilitasisosial PP No. 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika pecandu yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur wajib melaporkan diri kepada institusi penerima wajib lapor untuk menjalani rehabilitasi medis dan sosial Inpres No.12 Tahun 2011 tentangPelaksanaanKebijakandanStrategiNasional P4GN fokusbidangrehabilitasiyaitupembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan sosial secara prioritas berdasarkan kerawanan daerah penyalahgunaan narkoba Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penanganan Tersangka Atau Terdakwa Penyalahguna, Korban Penyalahgunaan, Dan Pecandu Narkotika
SITUASI PECANDU NARKOTIKA DI INDONESIA HASIL SURVEY BNN – UI (2008) • Estimasi penyalahguna narkotika 1,99% populasi(3,6 juta) • Jumlah Pecandu Narkotika yang harus direhabilitasi berdasarkan estimasi pecandu teratur pakai sekitar 27 % (lebih kurang 700 ribu) FASILITAS REHABILITASI • Pemerintah : 114 (101 Aktif & 13 Tidak), Kapasitas 2134. • Non Pemerintah / Masyarakat : 255 (141 Aktif & 114 Tidak), Kapasitas 4046 . LAPASSUSTIK • Kapasitas 6000 dalam 16 Lapassustik, realitas tahun 2010 menampung lebih dari 30000.
Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per ProvinsiTahun 2010.
Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per ProvinsiTahun 2010.
SITUASI DI MASYARAKAT • FasilitasPengobatan & Perawatanbagipecanduterbatas (RSU, RSJ, Puskesmas, PantiRehabilitasi & Rutan / Lapas), PENGOBATAN TIDAK MERATA TERUTAMA BAGI YANG TIDAK MAMPU • PenularanPenyakitFisikMeningkat (HIV/AIDS, HEPATITIS, TBC & KEBUTAAN MATA) • PenyakitPsikis / Mental / JiwaMeningkat (CEMAS, DEPRESI & GANGGUAN JIWA BERAT), masyarakatresah, pergaulanseksbebas, hiduptidaknyaman & tidakaman • Penolakankarenamalu / stigma terhadappecandudanmantanpecandu yang masih kuat
KEBUTUHAN REHABILITASI Aspek ekonomi didapatkan kerugian biaya ekonomi : Rp.32,4 trilyun / 2008 & Rp.57,0 trilyun / 2013. Untuk 1.580.384 pecandu dibutuhkan fasilitas rehabilitasi ???? Saat ini tercatat ada : 369 fasilitas rehabilitasi yg terdiri dari 3 (tiga) konsep dalam kegiatan operasionalnya yaitu : One Stop Center (OSC), Out Reach Center (ORC) & Community Base Unit (CBU)
PROYEKSI BIAYA KERUGIAN EKONOMI APBN : 989,4 T 1.037,1 T www.bnn.go.id – E-mail: info@bnn.go.id 10 10
IV. PEMBERANTASAN II. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT I. PENCEGAHAN DEMAND REDUCTION • DIPERBANYAK FASILITAS • YG MAMPU MENAMPUNG • 2. DIPERBANYAK LAHGUN • YG DIREHABILITASI • KEMBANGKAN PROGRAM • YG MAMPU PULIHKAN • KEMBANGKAN PROGRAM • AFTER CARE AGAR TDK • RELAPSE 1,99 % KOMUNIKASI/ KAMPANYE TERUS MENERUS III. REHABILITASI • JANGKAU • SERAHKAN OLH KEL • DATANG SENDIRI • (JUMLAHNYA HARUS TERUS MENINGKAT • UNTUK KURANGI PERMINTAAN) MASY IMUN • PENGERAHAN LINGK DIK • PENGERAHAN LINGK KERJA • PENGERAHAN DI MASY YG • RESIKO TINGGI & RENTAN • 4. PENGERAHAN DI LING KEL • PETAKAN JAR • INTERDIKSI • OPS TERPADU/ • MANDIRI • 4. WAS PREKUSOR 98,01 % TOLAK NARKOBA SUPPLY REDUCTION DEMAND REDUCTION • MASY MILIKI PENGETAHUAN • MASY PAHAM • MASY SADAR • MASY UBAH SIKAP TOLAK NARKOBA
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas serta sebagai wujud nyata komitmen bersama : UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dan PP nomor 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor bagi Pecandu Narkotika serta sebagai anggota PBB dimana UNODC dan WHO pada CND ke – 52 tahun 2010 di Vienna Austria menyatakan bahwa : Adiksi Narkoba adalah penyakit yang keberadaannya menyebabkan masalah kesehatan masyarakat.
Undang – Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sangat tegas hukumannya. Bisa sampai hukuman mati bagi pengedar sesuai yang tercantum pada ayat (2) masing - masing di Pasal 113, 114, 116, 118, 119 dan 121, namun sangat humanis karena di Pasal 54 Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, tidak dikriminalkan dengan masuk ke penjara seperti sebelumnya.
Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian yang serius adalah populasi pengidap HIV/AIDS • Berhubungan dengan penggunaan narkoba dengan jarum suntik, dan belakangan ini banyak juga melalui hubungan pergaulan seks bebas di masyarakat yang dipicu oleh maraknya penyalahgunaan narkoba jenis Amphetamine Type Stimulant (ATS) seperti Shabu & Ekstasi yang jumlah peredaran gelapnya meningkat, terbukti dari meningkatnya jumlah penyalahgunanya dan barang bukti yang berhasil ditangkap.
Other crimes/ addictions Internet Shopping Roots of Addictions: Loneliness, fear, shame, grief, anger, hereditary Soil of Addictions: Other abuses: Physical, spiritual, emotional, sexual. http://www.addictions.co.uk/statistics.asp Modified from members.fortunecity.com/. ../addictiontree.gif
"Ketergantungan narkoba, disebabkan gangguan pada otak yang menimbulkan perubahan perilaku, pikiran & perasaan. www.drugabuse.gov
Septic arithritis http://www.allaboutarthritis.com/AllAboutArthritis/layoutTemplates/html/en/ contentdisplay/document/condition/arthritis/clinicalArticle/septic_arthritis.htm http://www.bsac.org.uk/pyxis/Bone%20and%20joint/ Septic%20arthritis/Septic%20arthritis.htm
EFEK PENGGUNAAN OPIOID JANGKA PANJANG • Overdosis Fatal • Kerusakan Vena • Penyakit Infeksi • Risiko tinggi untuk HIV/AIDS dan Hepatitis • Infeksi pada selaput dan katup jantung • Komplikasi paru-paru • Masalah Pernafasan • Abses • Penyakit Hati • Berat badan lahir rendah dan keterlambatan perkembangan • Keguguran spontan • Radang Kulit dan jaringan
EFEK JANGKA PANJANG PENGGUNAAN KANABIS • Peningkatan aktivasi dari respon stress sistem • Kerusakan otak, perubahan dopamin level • Peningkatan risiko kanker, khususnya paru-paru, kepala dan leher • Penyakit-penyakit pernafasan (batuk, berdahak) and infeksi paru • Disfungsi sistem kekebalan (infeksi bakteri dan tumor) • Membahayakan janin selama kehamilan
EFEK JANGKA PANJANG ALKOHOL • Penurunan jumlah sel yang meyebabkan anemia, pengobatan luka yang lama • Kerusakan otak, kehilangan daya ingat, kehilangan kesadaran, penurunan penglihatan, bicara cedal, dan peneuruan kemampuan motorik • Luka-luka di mulut • Peningkatan risiko kanker, khususnya ; hati, esofagus, tenggorokan, laring • Peningkatan risiko hipertensi, kekakuan arteri, dan penyakit jantung • Liver cirrhosis, jaundice, and diabetes • Sistem imunologi tidak berfungsi • Radang ginjal • Penurunan tonus otot • Luka pada lambung, perdarahan, dan radang lambung • Luka-luka pada usus kecil • Kekurangan Thiamine (B1) dan vitamin B lainnya • Pengecilan testis dan ovarium • Membahayakan untuk janin saat kehamilan
EFEK JANGKA PANJANG PENGGUNAAN STIMULAN • Stroke, kejang, sakit kepala • Depresi, kecemasan, iritabel, marah, gelisah, sulit tidur • Kehilangan daya ingat, bingung, masalah dalam perhatian • Paranoia, halusinasi pendengaran, reaksi panik • Ide bunuh diri • Infeksi sinus hidung • Kehilangan kemampuam indera pencium, perdarahan hidung, pilek kronik, keserakan • Mulut kering, bibir kering dan pecah-pecah • Kerusakan Gigi (akibat menggertakan gigi saat intoksikasi) • Masalah menelan • Sakit dada, batuk, kegagalan pernafasan • Gangguan irama jantung dan serangan jantung • Komplikasi pada pencernaan (Nyeri abdominal dan mual), Malnutrisi, penurunan berat badan, tidak ingin makan • Kehilangan gairah seks • Lemah , kelelahan, tremor, berkeringat, kulit berminyak,wajah pucat
PENGGUNA STIMULAN (METAMFETAMIN) “Meth Mouth”
BEBERAPA PENYAKIT FISIK AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA : • HEPATITIS • HIV / AIDS • PENYAKIT PARU • PENYAKIT MATA
PENYAKIT PSIKIS / MENTAL / JIWA • CEMAS BERLEBIHAN • DEPRESI • MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN / Homicide • MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI / Percobaanbunuhdiri tentamen suicide • PENYAKIT JIWA BERAT / Psikotik
Kapasitas Rehabilitasi meningkat 10% per tahun Pecandu yang masuk rehabilitasi meningkat 10% pertahun Pecandu yang menyelesaikan program meningkat 10% per tahun Kecanduan/relaps menurun 10% per tahun Petugas rehabilitasi harus memiliki sertifikasi Partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi meningkat Lapas/Rutan harus ada program treatment dan rehabilitasi Indikator ASEAN Drug Free Tahun 2015
RENCANA AKSI WUJUD KOMITMEN BERSAMA KOMITMEN BERSAMA MENUJU “INDONESIA BEBAS NARKOBA 2015”
SEKIAN & TERIMA KASIH Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur Telepon : (62-21) 80871566, 80871567 Faksimili : (62-21) 80885225, 80871591, 80871592 Call Center : 021- 80 88 00 11 SMS : 081-221-675-675 www.bnn.go.id – E-mail: info@bnn.go.id