80 likes | 492 Views
TALAK DALAM KEADAAN EMOSI. FATWA TARJIH 2004. EMOSI. pengertian emosi . Kami belummenemukan suatu istilah yang tepat dalam kitabkitab fiqh yang sama artinya dengan emosi .
E N D
TALAK DALAM KEADAAN EMOSI FATWA TARJIH 2004
EMOSI • pengertianemosi. Kamibelummenemukansuatuistilah yang tepatdalamkitabkitabfiqh yang samaartinyadenganemosi. • Emosiadalahistilah yang biasadipakaiolehparaahliilmujiwa. Padaumumnyamereka menyatakan bahwa emosi semacam perasaan batin yang timbul dari dalam hati sanubariseseorangdanbukantimbuldariakal (otak)nya • Seseorang yang dalamkeadaanemosiadakalanyaakalnyatidaktertutupsehinggaiamasihdapatberpikirdenganjernih, wajardanbertanggungjawab. Adakalanyaseseorangyang emosiakalnyatelahtertutupsehinggaiatidakdapatberpikirdenganjernih • wajardaniatidak • dapatlagimempertanggungjawabkantindakannya • Emosi macam pertama tidak ada • masalah, yang menjadimasalahialahemosimacamkedua.
PadananArtiKataEmosi • Karenaitu, kitacaridalamalQur’andanasSunnah yang shahihdanmaqbul, katakata yang samaartinyadenganemosimacamkedua. Katakata yang samaartinyaituterdapatdalamfirmanAllah SWT: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ • Artinya: “Haiorangorangyang beriman, janganlah kamushalat sedang kamu dalamkeadaanmabuk, sehinggakamumengertiapa yang kamuucapkan…” (QS. anNisaa` {4}:43).
Lanjutan… • Padaayatdiatasterdapatperkataan “sukaaraa” yang berartimabuk yang akalnyaTelahtertutupdantidakdapatlagiberpikirjernih, wajar, daniatidaklagidapatmempertanggungjawabkanperbuatannya. Jikadihubungkandengansebabturunnyaayat, makasebabmabuktersebutkarenaminumkhamr. Karenamabukituiadilarangmengerjakanshalat.
Lanjutan… • Selanjutnya, kataemosimacamkeduaterdapatpula dalamasSunnah yang shahihdanmaqbul, yaitu: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ الطَّلاَقِ جَائِزٌ إِلاَّ الطَّلاَقَ الْمَغْلُوبَ عَلَى عَقْلِهِ ( رواه الترمذي و البخاري )
Lanjutan… • Artinya: “Dari Abu HurairahdariNabiNabi SAW, beliaubersabda: Setiaptalak (yang dijatuhkansuami) adalah shah, kecualitalaksuami yang tertutupakalnya.” (HR.atTurmudzidanalBukhari). • KeduadalilayatdanhadisdiatastermuatdalammajalahSuaraMuhammadiyah. Padahadistersebutterdapatkalimat“almaghluubu ‘alaa‘aqlihi” (tertutupakalnya), tetapitidakdisebutkansebabtertutupakalnyaitu. Banyakpenyebabakalseseorangdapattertutup, sepertikarenaminumkhamr, pingsan, mabuklaut, dalamkeadaantidur, karenagila, dansebagainya. Padasaattertutupakalnyaitu, karenasebabapapun, jikaia seorang suami dan menjatuhkan talak kepada istrinya, maka talaknya itu tidak jatuh (tidak shah). Dengan kata lain bahwa suami yang menjatuhkan talak dan talaknya shah, diantarasyaratnyaialahsuamiitutidaktertutupakalnya. Termasukdidalamnyasuamidalamkeadaanemositetapiakalnyatidaktertutup.
Lanjutan… • Hukum Allah adalahhukum yang paling adil, termasukhukumtalak. Jikaterjadisuatutalak, makaakibattalakitudirasakansebagaikeputusanyang adil, baikolehpihaksuami, oleh pihak istri, ataupun oleh pihak ketiga, seperti anakanak, orangtua, dansebagainya. Allah SWT berfirmanAn-Nisak 58 : • إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ …
Kesimpulan… • Berdasarkanpenjelasandiatas, dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut: 1. Penjelasan (jawabansoal) yang termuatdalammajalahSuaraMuhammadiyahNo. 14 / Th. 88 / 1631Juli 2003 adalahbenar, denganartibahwamenurutpendapat MajelisTarjihdanPengembanganPemikiran Islam PimpinanPusat Muhammadiyah, setiap akad nikah, talak, dan rujuk, harus disaksikan oleh dua orangsaksi yang adildanberagama Islam. Persaksianitumerupakansalahsatusyaratshah akadnikah, talak, danrujuk. 2. Talak yang dijatuhkansuamidalamkeadaantertutupakalnya, apakahtertutupakalnyaitukarenamabukatauemosimacam yang keduadansebagainya, makatalaknyaitutidakshah (tidakjatuh).