1 / 47

ROOTS OF Non Linier Equations

ROOTS OF Non Linier Equations. Metode Bagi dua (Bisection Method) Metode Regula Falsi (False Position Method) Metode Grafik Iterasi Titik-Tetap (Fix Point Iteration) Metode Newton-Raphson Metode Secant. Solusi Persamaan Kuadrat Tingkat 2.

dafydd
Download Presentation

ROOTS OF Non Linier Equations

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ROOTS OF Non Linier Equations Metode Bagi dua (Bisection Method) Metode Regula Falsi (False Position Method) Metode Grafik Iterasi Titik-Tetap (Fix Point Iteration) Metode Newton-Raphson Metode Secant

  2. Solusi Persamaan Kuadrat Tingkat 2 Persamaan di atas memberi akar-akar penyelesaian untuk fungsi aljabarf(x) Yaitu nilai-nilai x yang memberikan f(x) = 0 Kalau persaamaannya f(x) = e-x - x?

  3. Overview of Methods • Bracketing methods • Graphing method • Bisection method • False position • Open methods • One point iteration • Newton-Raphson • Secant method

  4. Specific Study Objectives • Memahami konsep konvergensi dan divergensi. • Memahami bahwa metode tertutup selalu konvergen, sedangkan metode terbuka kadang-kadang divergen. • Konvergensi pada metode terbuka biasanya didapat jika initial guess –nya dekat dengan akar sebenarnya.

  5. Metode Tertutup • Graphical • Bisection method • False position method

  6. Cara Grafik • Plotkan fungsinya dan tentukan dimana memotong sumbu x. • Lacks precision • Trial and error f(x)=e-x-x

  7. f(x) f(x) x x f(x) f(x) x x Cara Grafik (limited practical value) Pembatas atas dan Bawah memiliki tanda sama. Akar tidak ada atau banyak akar Tanda berbeda, jumlah akar-akar ganjil

  8. f(x) f(x) f(x) x x x Bisection Method • Memanfaatkan beda tanda dua nilai batas • f(xl)f(xu) < 0 dimana l=lower (batas bawah) dan u=upper (batas atas) • Minimal ada satu akar

  9. Algorithm • Pilih xu dan xl. Cek beda tanda nilai fungsi keduanya • f(xl)f(xu) < 0 • Perkirakan akar • xr = (xl + xu) / 2 • Tentukan interval berikut ada di subinterval atas atau subinterval bawah • f(xl)f(xr) < 0 then xu = xr RETURN • f(xl)f(xr) >0 then xl = xr RETURN • f(xl)f(xr) =0 then root equals xr - COMPLETE

  10. Metode Bagi Dua Asumsi: Fungsi f(x) kontinu dalam interval do n = 0,1,… then if else or if exit end do

  11. Bisection Method

  12. Error

  13. CONTOH Gunakan bisection method untuk mencari akar-akar persamaan • f(x) = e-x - x • xl = -1 xu = 1

  14. SOLUTION

  15. SOLUTION

  16. False Position Method • “Brute Force” dari metode bagi dua kurang efisien • Menghubungkan dua nilai batas dengan garis lurus • Mengganti kurva menjadi garis lurus memberikan “false position” • Mempercepat perkiraan

  17. Based on similar triangles next estimate, xr f(xu) xl xu f(xl)

  18. Regula Falsi Asumsi: Fungsi f(x) kontinu dalam interval do n = 0,1,… then if else or exit if end do

  19. Regula Falsi

  20. CONTOH Tentukan akar persamaan dari persamaan berikut menggunakan false position method, mulai dengan initial estimate xl=4.55 and xu=4.65 f(x) = x3 - 98

  21. Open Methods • Simple one point iteration • Newton-Raphson method • Secant method • Pada metode tertutup, akar terdapat di antara kedua interval yang dibatasi batas atas dan bawah

  22. Open Methods • Metode terbuka diharapkan konvergen • solution moves closer to the root as the computation progresses • Metode terbuka; • single starting value, atau • two starting values that do not necessarily bracket the root • Ada kemungkinan metode ini divergen • solution moves farther from the root as the computation progresses

  23. f(x) The tangent gives next estimate. f(xi+1 ) xi x xi+1 f(xi)

  24. Solution can “overshoot” the root and potentially diverge f(x) x1 x2 x0 x

  25. Simple one point iteration / Metode Titik Tetap • Merubah formula untuk memperkirakan akar • Re-arrange fungsi f(x) sehingga ada satu nilai x pada sebelah kiri dari persamaan • Contoh, untuk f(x) = x2 - 2x + 3 = 0 • Ubah menjadi • x = (x2 + 3) / 2

  26. Simple one point iteration • Contoh lain, untuk • f(x) = sin x = 0, • menjadi • x = sin x + x • Hitung nilai x = g(x) • Perkiraan nilai berikut berdasar pada • x i+1 = g(xi)

  27. Iterasi Titik Tetap

  28. CONTOH • Untuk f(x) = e-x -3x • Ubah menjadi g(x) = e-x / 3 • Initial guess x = 0

  29. tangent f(xi) xi xi+1 Metode Newton Raphson

  30. Metode Newton-Raphson

  31. Newton RaphsonPitfalls

  32. CONTOH Gunakan metode Newton Raphson untuk mencari akar-akar dari f(x) = x2 - 11 memakai initial guess xi = 3

  33. Newton Rhapson  Secant • Include an upper limit on the number of iterations • Establish a tolerance, es • Check to see if ea is increasing Bagaimana jika turunan fungsinya sulit dipecahkan? SECANT METHOD

  34. Secant method Memperkirakan turunan menggunakan finite divided difference APAKAH finite divided difference? HINT: dy / dx = Dy / Dx Masukkan FDD pada rumus untuk Newton Raphson

  35. Secant method Masukkan perkiraan dengan finite difference pada rumus untuk Newton Raphson

  36. Metode Secant

  37. Secant method • Membutuhkan dua nilai perkiraan awal • f(x) tidak harus berbeda tanda, membedakan dengan metode tertutup, false position method.

  38. f(x) 2 2 1 x 1 new est. FALSE POSITION SECANT METHOD f(x) Perkiraan baru dipilih dari potongan garis dengan sumbu x x new est. Perkiraan baru bisa diluar batas kurva

  39. Systems of Non-Linear Equations • Kita telah mengenal sistem persamaan linier • f(x) = a1x1 + a2x2+...... anxn - C = 0 • dimana a1 , a2 .... an dan C adalah konstanta • Maka, perhatikan sistem persamaan non-linier • y = -x2 + x + 0.5 • y + 5xy = x3 • Selesaikan x dan y

  40. Systems of Non-Linear Equations • Buat persamaan sama dengan nol • u = x2 + xy – 10 • v = y + 3xy2 – 57 • u(x,y) = x2 + xy – 10 = 0 • v(x,y) = y + 3xy2 – 57 = 0 • Solusi adalah nilai-nilai x dan y yang akan memberikan nilai fungsi u dan v sama dengan nol.

  41. Metode Titik Tetap • Mulai dengan nilai awal x0 = 1.5 dan y0 = 3.5

  42. Metode Newton Rhapson u(x,y) dan v(x,y) Versi dua persamaan untuk Newton-Raphson

  43. Determinan Jacobian (tambahan saja) THE DENOMINATOR OF EACH OF THESE EQUATIONS IS FORMALLY REFERRED TO AS THE DETERMINANT OF THE JACOBIAN

  44. Jacobian (tambahan juga) • The general definition of the Jacobian for n functions of n variables is the following set of partial derivatives:

  45. Jacobian (ini juga tambahan) • The Jacobian can be used to calculate derivatives from a function in one coordinate sytem from the derivatives of that same function in another coordinate system. • Equations u=f(x,y), v=g(x,y), then x and y can be determined as functions of u and v (possessing first partial derivatives) as follows: • With similar functions for xv and yv. • The determinants in the denominators are examples of the use of Jacobians.

  46. Contoh u = 2x3 + 2xy – 2 v = 2y + 4xy2 – 3 Mulai dengan nilai awal x0 = 0.5 dan y0 = 1.5

More Related