432 likes | 1.91k Views
Kompetensi Dasar 2.1 Proses Perkembangan kolonislisme dan Imperialisme. Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme 2. Mendeskripsikan latar belakang kedatangan Bangsa Barat 3. Menjelaskan masuknya kekuasaan asing di Indonesia
E N D
Kompetensi Dasar 2.1Proses Perkembangan kolonislisme dan Imperialisme Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme 2. Mendeskripsikan latar belakang kedatangan Bangsa Barat 3. Menjelaskan masuknya kekuasaan asing di Indonesia 4. Menjelaskan pengaruh kolonialisme dan imperialisme 5. Menjelaskan perlawanan bangsa Indonesia Indikator 1. Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dijelaskan 2. Pengaruh yang ditimbulkan diberbagai daerah akibat kolonilisme dan imperialisme dijelaskan
Kolonialisme dan Imperialisme Kolonialisme adalah: Paham yang bertujuan menguasai daerah / bangsa lain , untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan menjadikannya koloni Imperialisme merupakan : suatu paham yang bertujuan menjajah negara lain guna mendapatkan kekua- saan dan keuntungan Imperialisme kuno Sebelum revolusi industri Semboyan : mendapatkan logam mulia, kejayaan bangsa, menye – barkan agama nasrani: ( gold, glory, gosfel ) Imperialisme modern Sesudah revolusi industri Motivasi : industrialisasi 1. Mendapatkan daerah pengha- Sil bahan baku 2. Daerah pemasaran 3. Tempat investasi 4. Kelebihan penduduk eropa
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia • Spanyol • Dipimpin oleh Alfonso de • Alberqueque mendarat di • Malaka, dilanjutkan Sebastian • Del Canno, mendarat di Maluku 2. Portugis: Dipimpin oleh Fransisco Serro, mendarat di maluku 3. Belanda Dipimpin oleh Cornelis De Houtman, mendarat di Banten 4. Inggris Dipimpin oleh Sir James Lancaster, mendarat di Aceh
Cornelis de Houtman Pemimpin armada laut Belanda yang mendarat di Banten
Masuknya kekuasaan Asing Kedatangan bangsa asing ke Indonesia semula hanya untuk mencari / berdagang rempah-rempah. Namun kekayaan alam Indonesia yang berlimpah, tujuan mereka jadi ingin menjajah Portugis di Maluku : Dalam perdagangan mempraktekan Sistem monopoli yang merugikan Rakyat. Perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Baabullah. Portugis terdesak dari wilayah Maluku
Kekuasaan VOC VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ): Didirikan oleh para pedagang Belanda di Indonesia. Pemerintah Belanda memberikan Hak oktrooi ( hak istimewa ). pada VOC. VOC menjadi kongsi dagang terbesar dan berhasil memonopoli dagang di seluruh Indonesia, keuntungan dari VOC Belanda menjadi negara kaya Gebernur Jenderal yang pernah memimpinVOC: Pieter Both dan Jan Pieterzoon Coen
Hak Oktrooi ( hak istimewa ) VOC • Monopoli perdagangan • Membentuk angkatan perang • Mengadakan perang dan menjajah • Mengikat perjanjian dengan para raja • Mengangkat pegawai • Mencetak uang • Menungut pajak
Monopoli VOC Monopoli Perdagangan VOC • Hak ekstripasi ( penebangan rempah-rempah milik rakyat ) • 2. Pelayaran Hongi ( untuk memberantas para penyelundup ) • 3. Perjanjian dengan para raja ( wajib menyerahkan hasil bumi ) • 4. Contingenten ( penyerahan hasil bumi rakyat sebagai pajak )
Kemunduran VOC • Pegawai yang korupsi • Pengeluaran biaya perang • Wilayah Indonesia yang luas banyak dibutuhkan pegawai • ( pembayaran gaji ) • Pembayaran deviden ( keuntungan ) bagi pemegang saham, • sedangkan pemasukan VOC mulai berkurang • 5. Persaingan kongsi dagang dengan Inggris dan Perancis • 6. Perubahan politik di negeri Belanda sendiri ( Belanda di • kuasaiPerancis )
Kekuasaan Perancis di Indonesia Pemerintahan Herman Willem Daendels. Diberi tugas oleh Perancis mempertahankan Pulau Jawa dari Serangan Inggris ( di Eropa Perancis sedang berperang melawan Inggris ) Perhatian utama Daendels : 1. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan 2. Melaksanakan kerja rodi 3. Membangun angkatan perang 4. Mencampuri urusan intern raja-raja 5. Sistem pemerintahan diktator 6. Mengadakan perbudakan
Herman willem Daendels Semasa Daendels berkuasa di Indonesia penderitaan rakyat sangat menyedihkan Diantaranya : dengan kerja rodi yang tidak mengenal batas perikemanusiaan
Kekuasaan Inggris di Indonesia Sir Thomas Stamford Raffles ( melaksanakan langkah-langkah ) • 1. Pemerintahan • Membagi Pulau Jawa • jadi 16 keresidenen • 2. Mengangkat Bupati • jadi pegawai negeri • 3. Melarang perbudakan • 4. Membangun pusat • pemerintahan di Bogor • 5. Melaksanakan sistem • peradilan 2. Ekonomi 1. Melaksanakan sewa tanah 2. Menjual tanah pada swasta 3. Mengikut sertakan rakyat dalam perda- gangan 4. Menghapus kerja rodi • 3. Ilmu Pengetahuan • 1. Meneliti Tumbuhan • 2. Membangun kebun • raya Bogor • 3. Menulis Buku His- • tory of Java ( seja – • ra budaya Pulau • Jawa )
Sir Thomas Stamford Raffles Jasa Raffles di Indonesia: menghapus perbudakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Kembalinya Kekuasaan Belanda di Indonesia Melaksanakan Sistem Tanam Paksa atau Cultur Stelsel • Ketentuan • Seperlima tanah rakyat untuk tanaman paksa • Tanah dibebaskan dari pajak • Hasil panen untuk pemerintah • Gagal panen ditanggung pemerintah • Penduduk yang tidak punya tanah wajib bekerja • di perusahaan pemerintah • Akibat • Belanda menjadi negara kaya raya • Rakyat Indonesia sangat menderita Keadaan di negeri Belanda Golongan pemilik modal, liberal dan pendeta menentang Sistem Tanam Paksa ( Pelopornya Van de venter, Douwes Dekker, Baron Van Hoevel )
Douwes Dekker Tokoh Belanda yang menentang sistem Tanam paksa
Pelaksanaan Tanam Paksa Kerja rodi yang tidak mengenal prikemanusiaan Banyak menyengsarakan rakyat Indonesia
Van de Venter Tokoh Belanda yang menentang sistem Tanam paksa
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme 1. Politik : Bupati menjadi pegawai negeri, mengang- kat penguasa lokal, melaksanakan hukum ala Barat 2.Ekonomi : Dibuka tambang-tambang minyak bumi, dibangun rel kereta api untuk mengisi kas Belanda, rakyat tetap miskin ( jadi buruh ) 1. Politik 2. Ekonomi 3. Sosial 3.Sosial : Kedudukan paling tinggi orang Eropa, Cina, India, Arab, kedudukan paling rendah adalah orang pribumi 4. Budaya 4. Budaya : pemujaan terhadap budaya barat, pribumi yang bekerja berbahasa Belanda, berpa - kain ala barat ( budaya asli mulai hilang )
Contoh Perlawanan Bangsa Indonesiadalam Menghadapi Kekuasaan Asing 7. Perlawanan Dipenogoro 6. Perlawanan Kaum Paderi 5. Perlawanan Pattimura 4. Perlawanan Sultan Hasanudin 3. Perlawanan rakyat Mataram 2. Perlawanan rakyat Aceh 1. Perlawanan rakyat Demak
Demak dan Aceh menentang Portugis Kerajaan Demak di bawah pimpinan Adipati Unus. Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Alaudin Riwayat Syah. Mereka berusaha melawan / mengusir Portugis dari Selat Malaka, Kerena Portugis di anggap telah mengadakan monopoli perdagangan di Selat Malaka, yang merugikan raja-raja di Nusantara. Perlawanan Demak maupun Aceh Mengalami kegagalan, Sehingga Portugis tetap melaksanakan monopoli dagang di Selat Malaka
Kerajaan Mataram menentang Belanda Usaha Mataram menentang Belanda pertama di pimpin Oleh Bahurekso, tapi mengalami kegagalan, sebab taktik membendung sungai Ciliwung gagal dilaksanakan, Perlawanan selanjutnya di pimpin Sultan Agung. Sultan Agung tidak berhasil mengusir Belanda, di karenakan : 1. Jarak Batavia Mataram terlalu jauh, yang ditempuh prajurit Mataran derngan jalan kaki 2. Kekurangan bahan makanan 3. Persenjataan yang tidak lengkap 4. Munculnya wabah penyakit malaria
Makasar ( Sultan Hasanudin ) menentang Belanda Latar belakang perlawanan Sultan Hasanudin • 1. Belanda menganggap Makasar sebagai pelabuhan gelap • 2. Belanda mengadakan blokade terhadap Makasar • 3. Aru Palaka di manfaatkan oleh Belanda • 4. Makasar menolak monopoli dagang Belanda
Makasar ( Sultan Hasanudin ) menentang Belanda Usaha yang di lakukan Sultan Hasanudin 1. Menjalin hubungan dengan Maluku yang memilik musuh yang sama yaitu VOC 2. Menjual rempah-rempah kepada pedagang selain pedagang Belanda Akibatnya meletus perang Makasar. Sultan Hasanudin Mengalami kekalahan yang menyebabkan di tanda tangani Perjanjian Bongaya yang isinya :
Isi Perjanjian Bongaya 1. VOC memperoleh monopoli dagang di Makasar 2. VOC boleh mendirikan benteng di Makasar 3. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone 4. Sultan Hasanudin harus melepaskan daerah jajahannya
Perang Paderi Adalah perang saudara antara golongan adat dan golongan Paderi ( kaum agama/ulama ), tetapi Belanda ikut campur Dalam perang tersebut Sebab timbulnya perang: • Berkembang ajaran Wahabi yang ingin melaksanakan • ajaran Islam secara benar • 2. Adanya kebiasaan golongan adat yang bertentangan • dengan ajaran Islam ( mabuk, berjudi dan sabung ayam ) • 3. Hukum adat matrilineal tidak sesuai dengan hukum agama • 4. Perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum agama • 5. Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh untuk • dapat menguasai wilayah sumatera Barat
Jalanya Perang Paderi Periode Pertama : kaum Paderi menyerang kaum adat ( kaum adat minta bantuan pada Belanda ). Perang di akhiri dengan perjanjian padang Periode kedua : Perjanjian Padang mengalami kegagalan Belanda mendirikan benteng Ford de Kock di Bukit Tinggi. Kekuatan Belanda terpecah, karena harus menghadapi Perang Dipenogoro Periode ketiga : Belanda berhasil menguasai daerah Bonjol akhirnya Iman Bonjol dapat ditangkap dan di asingkan keBatavia, Cianjur, Maluku, teralkhir ke Menado hingga wafat
Maluku di pimpin Thomas Matulesi ( Kapitan Pattimura ) Sebab terjadinya perang 1. Perlakuan VOC terhadap rakyat Maluku di luar perikemanusiaan 2. Pengerahan tenaga rakyat untuk dijadikan sebagai tentara Belanda 3. Pengerahan kerja rodi
Jalanya perang di Maluku Pattimura menyerang Benteng Duurstede dan berhasil menduduki Benteng. Belanda di bawah pimpinan Letnan Groot berhasil menguasai kembali benteng. Pattimura dan pasukannya menyingkir ke hutan. Akhirnya Pattimura menyerah setelah tangan kanannya ( Christina Martha Tiahahu dan ayahnya Paulus Tiahahu ) ditangkap. Pattimura akhirnya ditangkap dan jatuhi hukuman mati di depan benteng Nieuw Victoria di Ambon
Perang Dipenogoro Sebab umum terjadinya perang • 1. Wilayah kerajaan Mataram semakin sempit • 2. Aktivitas perdagangan Mataram merosot • 3. Meningkatnya pajak yang di bebankan pada rakyat • 4. Timbulnya rasa tidak puas kalangan bangsawan • 5. Campur tangan Belanda dalam kerajaan Mataram
Perang Dipenogoro Sebab khusus timbulnya perang : ( ialah pembuatan jalan yang akan melalui Makam leluhur Pangeran Dipenogoro ) Taktik Belanda dalam menghadapi perang Dipenogoro, dengan cara mengajak berunding, kemudian ditangkap Dipenogoro di pindahkan ke Semarang, Batavia, Menado, dan terakhir ke Makasar sampai wafat
Tokoh-Tokoh yang Menentang Kekuasaan Asing Pattimura memimpin rakyat Maluku dalam mengusir Belanda dari Nusantara
Tokoh-Tokoh yang Menentang Kekuasaan Asing Pangeran Dipenogoro yang berusaha menentang Kekuasaan Belanda Di Pulau Jawa
Tokoh-Tokoh yang Menentang Kekuasaan Asing Imam Bonjol, yang berusaha memurnikan Ajaran Islam di Sumatera barat, dan menentang kekuasaan Belanda di Sumatera Barat
Tokoh-Tokoh yang Menentang Kekuasaan Asing Sultan Hasanudin berusaha menentang Kekuasaan Belanda di Makasar
Tokoh-Tokoh yang Menentang Kekuasaan Asing Sultan Agung, bercita-cita mempersatukan daerah Jawa di bawah Kerajaan Mataram. dan berusaha menyerang Batavia yang di kuasai Belanda