390 likes | 633 Views
Mata Kuliah Gender dan Keluarga BAB 5 PANDANGAN BUDAYA DI INDONESIA TENTANG GENDER DAN KEDUDUKAN PEREMPUA N Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc., M.Sc. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor 2014. Kendala Budaya Patriaki Bagi Perempuan.
E N D
Mata KuliahGender danKeluargaBAB 5PANDANGAN BUDAYA DI INDONESIA TENTANG GENDER DAN KEDUDUKAN PEREMPUANOleh:Dr. Ir. HerienPuspitawati, M.Sc., M.Sc DepartemenIlmuKeluargadanKonsumen InstitutPertanian Bogor 2014
KendalaBudayaPatriakiBagiPerempuan Adatdanbudayainimenjadipanduanbagimasyarakatuntukberperilakusehari-hari yang diturunkandarigenerasisatukegenerasilainnyadanmendarahdaging (internalized) membentukcaraberpikir (mind set) Sistemsosialbudayadi Indonesia: dominasisistempatriarki, variasiperbedaanperan gender Masih ditemuiadanya pembatasan adat dan norma masyarakat pada perilaku perempuan, yang diawali dari pelabelan atau stereotipe atau sub-ordinasi (penomorduaan) terhadap perempuan
KendalaBudayaPatriakiBagiPerempuan • Sejakberabad-abadperempuandiPulauJawahanyadifungsikansebagaireproduksidanpemuasnafsuseksual, sertadianggapsebagapelengkapkeberadaanlaki-laki. • Ungkapandimasyarakatbahwaaktivitasperempuanhanyaseputarsumur, dapurdankasur. • UngkapkanolehmasyarakatPanturaJawa Barat bahwa“tong luhur-luhurteuingsakola, awewemahda ka dapuroge”
KendalaBudayaPatriakiBagiPerempuan Subordinasidanstereotipemenyebabkanposisiperempuantetapdipinggirkanmeskipunsudahmulaiterjadipeningkatanpendapatankaumperempuan yang melebihisuaminya, namuntetapsajadiberi label bahwaapa yang dihasilkanolehperempuanhanyasebagaisambilanatautambahandalammemenuhikebutuhankeluarganya. Akhirnya, peranperempuanberadapadaposisi yang sangatlemahsebagaipengambilkeputusankecualidikehendakiolehsuaminya.
ContohPosisiPerempuandalamKonteksBudaya • Peran perempuan adalah di sektor domestik; peran laki-laki adalah sebagai pemimpin dan pelindung keluarga, jadi bertanggung jawab dan berperan di sektor publik • Peran perempuan adalah di “Dapur/ Masak, Kasur/ Manak, Pupur/ Macak”. • Posisiperempuansebagai “koncowingking” (orangbelakang) danorangnomorduadalampengambilankeputusandalamkeluarga.
Posisi dan peran laki-laki dan perempuan menurut konteks budaya POSISI DAN PERAN PEREMPUAN (DOMAIN PEREMPUAN) • Ibu rumahtangga atau “orang belakang” • Perandominanpadaaspekdomestik • Posisi tawar dalam pengambilan keputusan lemah • Kurang mempunyai kontrol terhadap sumberdaya keluarga (aset/ material) • Peran ganda yang melelahkan NORMA DAN BUDAYA MASYARAKAT FUNGSINYA • SebagaiPSebagaiPanduanHidupbermasyarakat • enunjukArahBerperilakusehari-haridanidentitasdiri/kelompok • SebagaiPelindungdaripengaruhluar • SebagaiHukumAdatbaiktertulismaupuntidaktertulis ADA TEMBOK PEMISAH YANG TEBAL DAN KOKOH ANTARA PERAN DAN POSISI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PROSES PEMBENTUKAN • Berdasarkankomitmenmasyarakat • Adarewarddanpunishment • Sebagai bentuk dari solidaritas dan eksistensi masyarakat POSISI DAN PERAN LAKI-LAKI (DOMAIN LAKI-LAKI) • Kepalakeluargaatau “orangnomorsatu” • Perandominanpadaaspekpublik • Penentu utama dalam pengambilan keputusan keluarga • Mempunyai kontrol kuat terhadap sumberdaya keluarga (aset/ material) • Terhindar dari peran ganda yang melelahkan
Kondisi dan Pandangan Budaya Masyarakat Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat Terhadap Perempuan • Pantaiutara (Pantura) Jawa Barat dihuniolehberbagaisukubangsa, utamanyaadalahSukuJawadanSunda. • Tingkat pendidikananaklaki-laki yang lebihdiutamakandaripadapendidikananakperempuan. • Padaumumnyaperempuanbekerjadibidangpertaniandenganfokuspekerjaansebatasmenanamdanmemanenataumenanganitangkapanikanuntukperempuannelayan. Namundemikiansemakinbanyakperempuan yang bekerjasebagaitenagakerjawanita (TKW) diluarnegeridanmenjadipedagang
Kondisi dan Pandangan Budaya Masyarakat Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat Terhadap Perempuan • Di Indramayudikenaldengantradisikawinmuda. • MasyarakatPanturaJawa Barat memandanganaksebagaiharta/asetkeluarga, terutamasangatberlakubagianakperempuan. • Ungkapan: “Anaklaki-lakimerupakankebanggaankeluarga, sedangkananakperempuanmerupakansumberrezeki.”
Sistem kekerabatan dan Gender dalam Budaya Masyarakat Aceh • Bentukkekerabatanmasyarakat Aceh adalahkeluargaintidenganprinsipketurunanlaki-laki (patriarki). • Sistemperkawinan yang berlakudisebagianmasyarakat Aceh adalaheksogami merge, yaitumencarijodohdariluar merge sendiri. • Setelahmenikah, berlakuaturanvirilokal, yaitupasanganmenetapdikediamankeluargalaki-laki.
Sistem kekerabatan dan Gender dalam Budaya Masyarakat Aceh • Garisketurunandiperhitungkanberdasarkanprinsip bilateral, sedangkanadatmenetapsesudahnikahadalahuxorilokal (tinggaldalamlingkungankeluargapihakperempuan). • Masyarakat Aceh Gayo, garisketurunanditarikberdasarkanprinsippatrilineal. • Masyarakat Aceh Tamiangdigunakanprinsippatrilineal, yaitumenarikgarisketurunanberdasarkangarislaki-laki. Adatmenetapsesudahmenikah yang umumdilakukanadalahadatmatrilokal
PandanganGender dalam BudayaSukuBatak Toba • MasyarakatBatak Toba didasariatasgarisketurunanpatriarkal. • MasyarakatBatak Toba sangatmenjunjungtinggitradisipatriarkaldenganmenempatkanposisiperempuansangatdihargaiapabilamampumelahirkananaklaki-lakidandianggaprendahapabilatidakmelahirkananaklaki-lakikarenatidakdapatmengabadikanmarga.
PandanganGender dalam BudayaSukuBatak Toba • PosisiperempuandalammasyarakatBatak Toba sebagaipihak yang dibeli yang terlihatpadaupacaraperkawinan. • Posisiperempuandalamhakwaris: bilaseseorangmeninggaltanpameninggalkananaklaki-laki, makahakwarisjatuhketangansaudaralaki-laki yang meninggal. NamundemikiandalampraktikkehidupankeluargaBatak, anakperempuanmemperoleh: tanah (Haumapauseang), nasisiang (Indahan Arian), warisandarikakek (DondonTua), dantanahsekadar (HaumaPunsuTali). Apabilaperempuantidakmemilikisaudaralaki-laki, makaperempuantersebutberhakuntukmendapathartawarisandariorangtuanya, kecualiterhadapbarang-barangpusaka yang diterimadarikakeknya.
PandanganGender dalam BudayaSukuBatak Toba • Perempuandianggaplebihrendahdaripadalaki-laki, danperempuanbukanmerupakaindividu yang bebasdanotonom, namunsebagai sub-ordinatatauperpanjangantanganlaki-laki. • Sistempatriarki yang adadimasyarakatBataktidakmembuatperanperempuandiSukuBataktidakpenting.
PandanganGender dalam BudayaSukuMinangkabau • MasyarakatMinangkabaumenetapkansilsilahketurunanberdasarkangarisibu yang disebutsistem matrilineal. • KlasifikasiperandalamadatdanbudayamasyarakatMinangkabau: sosialkemasyarakatandanpenentuankepalamasyarakathukumadat yang disebutPenghuludanDatukdidominasiolehkaumlaki-laki. • Sistem “matrilocal” ataulazimdisebutdengansistem “uxorilocal” yang menetapkanbahwasuamibermukimataumenetapdisekitarpusatkediamankaumkerabatistri, ataudidalamlingkungankekerabatanistri
PandanganGender dalam BudayaSukuMinangkabau • Apabilaterjadiperceraian, makasuamiharuspergidarirumahistrinya, sedangkanistrinyatetaptinggaldirumahkediamannyabersamaanak-anaknyasebagaimanatelahdiaturhukumadat. • Apabilaistrinyameninggaldunia, makakewajibankeluargapihaksuamiuntuksegeramenjemputsuami yang sudahmenjadidudauntukdibawakembalikedalamlingkungansukunyaataukembalikekampunghalamannya.
PandanganGender dalam BudayaSukuMinangkabau • Sistemkekuasanyabaik formal maupun non formal masihdidominasiolehkelompoklaki-laki. Sebagaicontohmamakmemimpindalamrumahtanggasaparuik (se-ibu). SedangkanDatukmemegangkekuasandalamwilayahsatukaumnya.
PandanganGender dalam BudayaSuku Palembang • Pandanganmasyarakatsuku Palembang terhadapnilai gender dankeluargasangatterpengaruholehpandangan Islam yang patriarkhi. • Suku Palembang menggunakanhukumwarissesuaidengansyari’at Islam. • Nilaianak: kehadirananaklaki-lakidalamkeluargasuku Palembang sedikitlebihdiharapkandibandingkandengananakperempuan
PandanganGender dalam BudayaSukuJawa • MasyarakatJawaberlandaskantatakehidupansistempatriarkhi. • IstilahwanitaberasaldaribahasaJawa yang berartiwaniditata (beraniditata). • Pandanganstrereotipeterhadapperempuansejatiadalahperempuan yang tetaptampaklembutdanberperandenganbaikdirumahsebagaiibumaupunistri, didapurmaupunditempattidur, bersikapdanberperilakuhalus, relamenderita, danselalusetia. • Laki-lakiJawabiasanyadisarankanolehkeluarganyauntuktidakmemilihperempuan yang memiliki status sosialdanekonomi yang lebihtinggi.
PandanganGender dalam BudayaSukuJawa • PosisiperempuandalambudayaJawadisebutsebagaikancawingking, yaknibahwatempatperempuanadalahdidapur; swarga nunut, neraka katut (ke surga ikut, ke neraka pun turut). • Dalam praktik sehari-hari: Sebagian orang menganggap perempuan Jawa memiliki kekuasaan yang tinggi mengingat sumbangannya yang umumnya cukup besar dalam ekonomi keluarga. • HandayanidanNovianto: perempuanJawaselalumencaricara agar kehendaknyaterpenuhitanpamengacaukanharmonitatananbudaya.
PandanganGender dalam BudayaSukuSunda • MasyarakatSundaumumnyabersifatmatrilokalitasyaitupasangansetelahmenikahtinggaldikeluargapihakperempuanapabilasudahmenikah. • Tradisimerantaukurangberkembang: Bengkungngariungbongkokngaronyok yang artinya ”lebihbaikkumpulbersamakeluargadaripadamerantaukedaerahtetangga”. • Peranperempuanseringtermarjinalkan: “Awéwémahdulangtinandé” , dan “awéwémahtaracari ka Batawi, nyacaringantilalaki alias”, “nu geulisjadiwerejit nu lenjangjadibaruang”.
PandanganGender dalam BudayaSuku Madura • Suku Madura didasariolehsitempatriarkidenganmenempatkanperanperempuan yang sudahmenikahsebagaiiburumahtangga, sekaliguspengasuhdanpembimbinganak-anaknya. • Posisiperempuan Madura tetapmenggantungkanpsikologisnyakepadakeluarga: tidakdiperbolehkanmengambilkeputusanpentingdalamkehidupannyatanpaberkonsultasidenganorangtuadanorang-orangpentingdalamkeluarga
PandanganGender dalam BudayaSukuBanjar • MasyarakatSukuBanjarmenganutsistempatrilineal. • Ajaran agama Islam sangatmempengaruhipolahidupmasyarakatBanjar. Salahsatuajaran Islam yang banyakdianutolehmasyarakatBanjaradalah, keutamaanmemilihpemimpinlaki-lakidibandingperempuan.
PandanganGender dalam BudayaSukuDayak • KeluargaSukuDayakmengenalsistem parental/bilateral. • Tempattinggalpasangansetelahperkawinanpadaumumnyaadalahmatrilokal (suamimengikutiistri). • PeranperempuanDayaklebihmendominasipekerjaandomestik, sedangkanlaki-lakimendominasipekerjaanpublik. • Kehadiranseoranglaki-lakibarudalamkeluargaperempuanmemilikinilaipositifkarenadapatmenjaditenagakerjatambahandalamkeluargaperempuan.
PandanganGender dalam BudayaSukuBugis-Makasar • Masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan didasari atas sistem patriarkhi. • Pembagianwarisan, makadistribusiantaraanaklaki-lakidananakperempuanharussama. • Pasang mengajarkan jako parentai bilasang bahinennu, bilasanga jintu nipeppeppi narie erono (jangan diperintah istrimu seperti menyadap aren, hanya aren yang mayangnya dipukul-pukul, baru menetes niranya). Jako parenta deppoki bahinennu, deppoa jinta nitukduppi nahajik (jangan istrimu diperintah seperti menginjak pematang sawah, karena pematang itu diinjak baru baik).
PandanganGender dalam BudayaSuku Manado • Dalamkeluarga Manado menganutsistempatriarki, denganmenempatkanposisilaki-lakiuntukmemegangperanansentraldisektorpublik. Namundemikian, saatinibanyakjugaperempuan yang berperandisektorpublik. • FamadalahistilahdalammasyarakatMinahasa/Manado yang mengacukepadanamakeluargaataumarga yang dipakaidibelakangnamadepan. Famdiambildarinamakeluargadariorangtualaki-laki.
PandanganGender dalam BudayaSuku Timor • BudayaSuku Timor didasarkanatas 2 (dua) garisketurunan, sistemperkawinanpatrilinealdansistem matrilineal. Sistem yang dominanadalahsistempatrilineal. • Sistemperkawinantersebutmenjunjungtinggibelis (maskawin) yang diberikanolehcalonsuamikepadacalonistri yang dimulaidariprosesmeminang, memberikanbelis, danpengesahan. • Posisiperempuandalamsistemparilinealmasihterlihatterpinggirkan. Khususnyadalamhalpengambilankeputusanpadamusyawarahsuku, kaumperempuantidakmemilikihakatautidakdiberikesempatanuntukhadirapalagiberpendapat
PandanganGender dalam BudayaSuku Timor • Sistempatrilinealmengaturbahwaanaklaki-lakilah yang berhakmenerimawarisan, sementaraanakperempuanmendapatbagiansejauhdiberikesempatanolehanaklaki-laki. • Berkaitandenganpendidikan formal, makaseringterjadibahwaanakperempuantidakdiberikesempatan yang seluas-luasnyauntukbersekolahdibandingkandengananaklaki-laki.
PandanganGender dalam BudayaSukuSasak • Budaya Suku Sasak didasari atas sistem patriarki yang sangat kuat. • ProsesmelamartidakdikenaldalamadatSukuSasak, karenajustrujikaseoranganakgadisdilamarsecarabaik-baik, makahargadirikeluarganyaakanturun. • Pasanganmuda-mudi yang berniatmenikahmemangharusdiawaliprosespernikahankawinlaridengandiawalipenyusunanstrategipenculikanpadamalamhari yang disebutMerari. • Prosesmembawalaricalonpengantinperempuan paling lambatselama 3 hari, danpihaklaki-lakiharussegeramemberitahukeluargapihakperempuan.
PandanganGender dalam BudayaSukuSasak • Calonpengantinperempuan yang dibawalaritidakbolehdibawalangsungkerumahpengantinlaki-laki, namunharusdititipkankekerabatlaki-laki. • PuncakacaraadatperkawinanSukuSasakdikenaldenganistilahSorongSerangHajiKerama, yaituupacarapenyerahansejumlahbarangdanuang, sebagaiperlambangtanggungjawabseoranglaki-lakimenikahiperempuan.
PandanganGender dalam BudayaSuku Sumba • Suku Sumba didasariolehbudayapatriarki yang mengutamakanlaki-lakisebagaipihak yang menguasaidanperempuansebagaipihak yang dikuasai. • Sistempaternalistik yang sangatkuatiniditunjukkanolehadanyasistempembagianwarisanhartabenda, yaituanaklaki-lakidapatmenerimawarisanhartabendalangsungdarikakeknyatanpaharusmelalui ayah darianaklaki-lakitersebut
PandanganGender dalam BudayaSuku Sumba • PosisiperempuansangatlemahpadabudayaSuku Sumba yang dicerminkanbahwaanakperempuantidakperludisekolahkansetinggi-tingginyaapabiladalamsebuahkeluargaadaanaklaki-laki. • Peranorangtuasangatbesardalammenentukanjodohanaknya, terutamaanakperempuan. • Posisiperempuandalammusyawarahadatadalahsangatlemah. • Berkaitandengannilaianak, makaadakepercayaanbahwaanakperempuantidakmembawarejeki, sedangkananaklaki-lakipertamadianggapsebagaipembawarejekidangenerasipenerusadat.
PandanganGender dalam BudayaSuku Bali • Budayasuku Bali didasariatassistempatriarkidenganmenempatkanposisilaki-laki yang sangatstrategisdalamkehidupankeluargapatrilinealdi Bali karenaadanyalegitimasiotoritas yang bersifatdogmatis. • Anaklaki-lakiterbesardikeluarga Bali, masihdianggap ”Putra Mahkota” yang bisameneruskangenerasi, sehinggakecilkemungkinananaklaki-lakiterbesartersebutbisa ”lepas” darilingkungankeluarganya. • Kata ‘perempuan’ berasaldarikata ‘empu’ yang berartimerawatataumendidik.
PandanganGender dalam BudayaSukuIrian • BudayasukuIriandidasariolehbudayapatriarkhi yang dipimpinolehkepalakeluargaseoranglaki-laki. • Peranperempuanadalahdalammengelolaekonomirumahtanggadanmengurusurusanrumahtangga, sepertimengasuhanak, membersihkanrumah, mencuci, menanaknasidansebagainya. • Posisiperempuandalamhalpendidikan formal masihmengalamidiskriminasi. • Posisi perempuan dalam seni juga masih didiskriminasi.
PandanganGender dalam BudayaSukuIrian • BudayasukuIriandidasariolehbudayapatriarkhi yang dipimpinolehkepalakeluargaseoranglaki-laki. • Peranperempuanadalahdalammengelolaekonomirumahtanggadanmengurusurusanrumahtangga, sepertimengasuhanak, membersihkanrumah, mencuci, menanaknasidansebagainya. • Posisiperempuandalamhalpendidikan formal masihmengalamidiskriminasi. • Posisi perempuan dalam seni juga masih didiskriminasi.