1 / 20

BAB X PERATURAN DAN PENGATURAN CYBERSPACE DI INDONESIA

BAB X PERATURAN DAN PENGATURAN CYBERSPACE DI INDONESIA. OLEH HERNY NURHAYATI,SE. Rancangan Undang-undang Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) dimotori oleh Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi , Fakultas Hukum UNPAD, dan Tim Asistensi ITB.

eden
Download Presentation

BAB X PERATURAN DAN PENGATURAN CYBERSPACE DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB XPERATURAN DAN PENGATURAN CYBERSPACE DI INDONESIA OLEH HERNY NURHAYATI,SE

  2. Rancangan Undang-undang Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) dimotori oleh Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi , Fakultas Hukum UNPAD, dan Tim Asistensi ITB.

  3. RUU ini kemudian dijadikan satu dengan RUU Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik (RUU IETE) yang dikembangkan oleh kawan-kawan Di FKHT UI.

  4. Internet • Pada mulanya jaringan internet hanya dapat digunakan oleh lingkungan pendidikan (perguruan Tingggi ) dan lembaga penelitian. • Pada tahun 1995 Internet dapat digunakan untuk publik.

  5. W W W (Word Wide Web) • Awal tahun 1990, Tim Berners Lee mengembangkan aplikasi www yang memudahkan orang untuk mengakses informasi di Internet. • Gabungan antara dibukanya internet untuk keperluan publik dan WWW ini membuat munculnya aplikasi-aplikasi bisnis di internet.

  6. Ketika aplikasi bisnis yang berbasiskan teknologi internet ini mulai menunjukan adanya aspek finansial, maka mulailah muncul kecurangan-kecurangan dan kejahatan yang berbasis kepada Teknologi Informasi (cybercsrime).

  7. Apakah Cyberspase dapat diatur? • Cyberspase dapat diatur, meskipun cara mengaturnya membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan cara yang digunakan untuk mengatur dunia nyata.

  8. Cyberspace • Kata Cyber berasal dari kata cybernetics yaitu suatu bidang ilmu yang merupakan perpaduan antara robotik, matematika, elektro dan psikologi yang dikembangkan oleh Norbert Wiener tahun 1948.

  9. Salah satu aplikasi dari Cybernetics • Adalah dibidang pengendalian (robot) dari jarak jauh.

  10. Kejahatan Dunia Maya (crybercrime) • Para penegak hukum dapat mengunakan hukum-hukum yang berlaku untuk menjerat para pelaku kejahatan cyber. • Contoh banyak orang mempertanyakan bukti-bukti apa yang dapat digunakan untuk menjerat seorang tertuduh?

  11. UU Cyberlaw Indonesia • Istilah “Dokumen Elektronik “ merujuk kepada “ elektronic Records”. Jadi elektronik disini tidak sekedar berkas dan file saja. Dokumen elektronik yang sah harus ditandatangani (digital). • Secara teknis yang dilakukan oleh Polisi adalah investigasi konvensional. Aspek teknologi informasinya ada namun masih pola investigasi konvensional yang digunakan untuk menyidik.

  12. HaKI/ Intellectual Property Rights • Intellectual Property Right (IPR) atau HaKI (hak atas Kekeyaan Intelektual) merupakan salah satu masalah hukum yang terkait dengan teknologi

  13. Masalah yang muncul berkaitan dengan HaKI adalah • Terkait dengan mudahnya membuat duplikasi lagu (CD, MP3), Film (Video,VCD<DVD), software (disket, CD), buku (dalam format elektronik). • Teknologi digital memungkinkan pembuatan duplikasi dengan sempurna.

  14. Anti IRP • Masalah KaKI ini tidak berkembang dengan mulus karena ada pemikiran lain yang menentang HaKI yaitu pendapat yang beraliran “ Anti Intellectual PropertyRights”.

  15. Penganut anti IRP • Bukan menganjurkan pembajakan atau pelanggaran HaKI, namun mereka menganjurkan untuk mengembalikan kepemilikan kepa umat manusia seperti misalnya membuat temuan menjadi public domain. • HaKI sudah dimonopoli oleh negara besar dan perusahaan besar sehingga manfaat bagi manusia menjadi nomor dua.

  16. Perlindungan HaKI • Dilakukan dengan alasan untuk memberikan insentif kepada penemu (investor) dalam bentuk hak ekslusif atau monopoli.

  17. HaKI di Indonesia • Para pendukung HaKI di Indonesia sering menggunakan argumentasi yang kurang kuat. • Contoh merekla sering menggunakan argumentasi tentang batik,tahu, tempe dll yang diekloitasi (didaftarkan patennya) di luar negeri.

  18. Pendaftaran paten dan perlindungan HaKI biasanya hanya dilakukan oleh perusahaan besar dari negara besar. • Kendalanya di Indonesia yang notabene didasari oleh Usaha kecil menengah (UKM), HaKI malah mungkin akan menghambat bisnis mereka karena belum apa0apa mereka sudah dihadapi oleh barrier paten milik orang/ perusahaan lain di luar negeri.

  19. Prifacy dan Confidentiality • HaKI dibutuhkan untuk pengamanan data data pribadi agar tidak di diselewengkan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

  20. Terima Kasih

More Related