600 likes | 912 Views
PERPAJAKAN I. Bagian 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya , S.E.,M.Si.,Ak. Sejarah Singkat Perpajakan. Sejarah Perkembangan Perpajakan di Indonesia: Masa Sukarela Masa Diwajibkan Masa Diatur. Sumber-Sumber Penerimaan Negara. Pajak Kekayaan Alam Bea Cukai Retribusi Iuran Sumbangan
E N D
PERPAJAKAN I Bagian 1 Oleh WisnuHaryoPramudya, S.E.,M.Si.,Ak
SejarahSingkatPerpajakan • SejarahPerkembanganPerpajakandi Indonesia: • MasaSukarela • MasaDiwajibkan • MasaDiatur
Sumber-SumberPenerimaan Negara • Pajak • KekayaanAlam • Bea Cukai • Retribusi • Iuran • Sumbangan • Laba BUMN • Sumber-sumber lain
PengertianPajak Kontribusiwajibkepada Negara yang terutangolehorangpribadiataubadan yang bersifatmemaksaberdasarkanUndang-undang, dengantidakmendapatkanimbalansecaralangsungdandigunakanuntukkeperluan Negara bagisebesar-besarnyakemakmuranrakyat. (UU No 28 Tahun 2007 Ttg KUP)
Ciri-ciridaripengertianPajak • PajakMerupakanKontribusi (peralihankekayaandariorang/badanke Negara) • PajakDipungutberdasarkanUndang-Undang • Pelaksanaannyadapatdipaksakan • TidakadaKontraprestasi/imbalanlangsung • Digunakanuntukkeperluan Negara • Untuksebesar-besarnyakemakmuranrakyat
PenafsiranHukumPajak Apakahsetiaporangbolehmenafsirkanatasperaturan yang tertulis? Tentutidak, danjikaadapersengketaanberkaitandenganpenafsiranterhadapsebuahUndang-UndangatauPeraturan, yang berwenangmemutuskanadalah hakim.
PenafsiranHukumPajak • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis
PenafsiranHukumPajak • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis Penafsiranhistorisadalahpenafsiranatassuatuundang-undangdenganmelihatatassejarahdibuatnyasuatuundang-undang. Misalnyadokumenrapatpembahasanantarapemerintahdan DPR yang dibuatsecararesmibaikolehpemerintahmaupunpemerintahdengan DPR. Denganpenafsiran histories dapatdiketahuimaksuddaripembuatundang-undangatasisidarisuatuundang-undang.
PenafsiranHukumPajak olehkarenanyaperluadanyapenyesuaianantaraundang-undang yang sifatnyatertulisdenganperkembangan (perubahan) kehidupansuatumasyarakat. • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis Penafsiransosiologisadalahpenafsiranatassuatuketentuanundang-undang yang disesuaikandenganperkembangankehidupanmasyarakat. Sepertidiketahuibahwakehidupansuatumasyarakatselaluberkembang (dinamis) sedangkanundang-undang yang bentuknyatertulistidakselalubisamengikutikehidupanmasyarakat yang lebihcepatperkembangannya.
PenafsiranHukumPajak Penafsiransistematikadalahpenafsiranatasketentuanundang-undangdenganmengaitkannyadenganketentuan (pasal-pasal) lain dariundang-undangdimaksud (dalamsuatuundang-undang) ataudenganmengaitkannyadenganpasal-pasaldalamundang-undang yang lain. • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis
PenafsiranHukumPajak Penafsiranotentikadalahpenafsiranatassuatuketentuandalamundang-undangdenganmelihatpadaapa yang telahdijelaskandalamundang-undangtersebut. Biasanyadalamsuatuundang-undangterdapatsebuahpasalmengenaiketentuanumum yang isinyamenjelaskanartiataumaksuddariketentuan yang telahdiatur. • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis
Penafsirantatabahasaadalahpenafsiranatassuatuundang-undang yang mendasarkanpadabunyikata-katasecarakeseluruhandalamkalimat-kalimat yang disusunolehpembuatundang-undang. Pebafsiranmenuruttatabahasamerupakanpenafsiran yang paling penting disbanding denganpenafsiranlainnya, sebabapabilakata-katadalamkalimatsuatupasaldalamundang-undangtelahjelasmaksudnya, makatidakbolehlagidipergunakancara-carapenafsiranlainnya. PenafsiranHukumPajak • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis
PenafsiranHukumPajak Penafsirananalogisadalahpenafsiranatassuatuketentuanundang-undangdengancaramemberikiasan (analogi) padakata-kata yang tercantumdalamundang-undang, sehinggasuatuperistiwa yang sebenarnyatidaktermasukdalamsuatuketentuanmenjaditermasukberdasarkananalog yang dibuat. • Berikutadabeberapapenafsiran yang digunakandalamhukumpajakuntukmemahamiundang-undang yang berlaku. • PenafsiranHistoris • PenafsiranSosiologis • PenafsiranSistematik • PenafsiranOtentik • Penafsiran Tata Bahasa • PenafsiranAnalogis
PendekatanPerpajakan • Pajaksebagaiobjekstudidapatdidekatidariberbagaisegi, yaitu : • SegiEkonomi • Segi Pembangunan • SegiPenerapanPraktis • SegiHukum
PendekatanPerpajakan • Pajaksebagaiobjekstudidapatdidekatidariberbagaisegi, yaitu : • SegiEkonomi • Segi Pembangunan • SegiPenerapanPraktis • SegiHukum Dalampendekatanini, pajak-pajakakandinilaidalamfungsinyadandikajidampaknyaterhadapmasyarakat, penghasilanseseorang, polakonsumsi, hargapokok, permintaandanpenawaran.
PendekatanPerpajakan Dalampendekatanini, pajak-pajakakandinilaidalamfungsinyadandikajidampaknyaterhadappembangunan. Pajakbarubermanfaatterhadappembangunankalaujumlahpajaklebihbesardaripengeluaranrutinsehinggaterdapatpublik saving yang dapatdigunakanuntukpembangunan • Pajaksebagaiobjekstudidapatdidekatidariberbagaisegi, yaitu : • SegiEkonomi • Segi Pembangunan • SegiPenerapanPraktis • SegiHukum
PendekatanPerpajakan Dalampendekatanini yang diutamakanadalahpenerapannya, siapa yang dikenakan, apa yang dikenakan, berapabesarnya, bagaimanacaramenghitungnya, tanpabanyakmenghiraukansehihukumnya, termasukkepastianhukumnya. • Pajaksebagaiobjekstudidapatdidekatidariberbagaisegi, yaitu : • SegiEkonomi • Segi Pembangunan • SegiPenerapanPraktis • SegiHukum
PendekatanPerpajakan Dalampendekataninimenitikberatkanpadaperikatan, hakdankewajiban WP, SubjekPajakdalamhubungannyadengansubjekhukum. Hakpenguasauntukmengenakanpajak. Timbulnyautangpajak, hapusnyautangpajak, penagihanpajakdenganpaksa, sanksiadministrasimaupunsanksipidana, penyidikan, pembukuan, soalkeberatan, soalminta banding, ordonansikepatutan, hinggadaluarsa. • Pajaksebagaiobjekstudidapatdidekatidariberbagaisegi, yaitu : • SegiEkonomi • Segi Pembangunan • SegiPenerapanPraktis • SegiHukum
TeoridanAzasPerpajakan • Adabeberapateori yang berkaitandenganPerpajakan: • TeoriAsuransi • TeoriKepentingan • TeoriDaya/Gaya Pikul
TeoridanAzasPerpajakan Negara dalam melaksanakan tugasnya, mencakup pula tugas melindungi jiwa raga dan harta benda perseorangan. Oleh karena itu, negara disamakan dengan perusahaan asuransi, untuk mendapat perlindungan, warga negara membayar pajak sebagai premi. • Adabeberapateori yang berkaitandenganPerpajakan: • TeoriAsuransi • TeoriKepentingan • TeoriDaya/Gaya Pikul
TeoridanAzasPerpajakan Menurutteoriinipembayaranpajakmempunyaihubungandengankepentinganindividu yang diperolehdaripekerjaannegara. Makin banyakindividumengenyamataumenikmatijasadaripekerjaanpemerintah, makinbesarjugapajaknya. • Adabeberapateori yang berkaitandenganPerpajakan: • TeoriAsuransi • TeoriKepentingan • TeoriDaya/Gaya Pikul
TeoridanAzasPerpajakan Teoriinimeskipunmasihberlakupadaretribusisukar pula dipertahankan, sebabseorangmiskindanpenganggur yang memperolehbantuandaripemerintahmenikmatibanyaksekalijasadaripekerjaannegara, tetapimerekajustrutidakmembayarpajak. • Adabeberapateori yang berkaitandenganPerpajakan: • TeoriAsuransi • TeoriKepentingan • TeoriDaya/Gaya Pikul
TeoridanAzasPerpajakan Teori ini mengemukakan bahwa pemungutan pajak harus sesuai dengan kekuatan membayar dari WP. Jaditekanansemuapajak-pajakharussesuaidengandayapikul WP denganmemperhatikanpadabesarnyapenghasilandankekayaan, jugapengeluaranbelanja WP tersebut. Kelemahandariteoriiniadalahsulitnyamenentukansecaratepatdayapikulseseorang, karenaakanberbedadanselaluberubah-ubah. • Adabeberapateori yang berkaitandenganPerpajakan: • TeoriAsuransi • TeoriKepentingan • TeoriDaya/Gaya Pikul
TeoridanAzasPerpajakan • DalambukuAn Inguiry The Nature and Causes of The Wealth of Nations yang ditulisoleh Adam Smith padaabad ke-18 mengajarkantentangasas-asaspemungutanpajak yang dikenaldengannamathe Four Cannons atauThe Four Maximsdenganuraiansebagaiberikut : • Equality • Certainty • Convenience of Payment • Economic of Collections
TeoridanAzasPerpajakan Pembebananpajakdiantarasubjekpajakhendaknyaseimbangdengankemampuannya, yaituseimbangdenganpenghasilan yang dinikmatinyadibawahperlindunganpemerintah. Dalamhalequalityinitidakdiperbolehkansuatunegaramengadakandiskriminasidiantarasesama WP. • DalambukuAn Inguiry The Nature and Causes of The Wealth of Nations yang ditulisoleh Adam Smith padaabad ke-18 mengajarkantentangasas-asaspemungutanpajak yang dikenaldengannamathe Four Cannons atauThe Four Maximsdenganuraiansebagaiberikut : • Equality • Certainty • Convenience of Payment • Economic of Collections
TeoridanAzasPerpajakan Pajak yang dibayaroleh WP harusjelasdantidakmengenalkompromi (not arbitrary). Dalamasasinikepastianhukum yang diutamakanadalahmengenaisubjekpajak, objekpajak, tariff pajak, danketentuanmengenaipembayaran. • DalambukuAn Inguiry The Nature and Causes of The Wealth of Nations yang ditulisoleh Adam Smith padaabad ke-18 mengajarkantentangasas-asaspemungutanpajak yang dikenaldengannamathe Four Cannons atauThe Four Maximsdenganuraiansebagaiberikut : • Equality • Certainty • Convenience of Payment • Economic of Collections
TeoridanAzasPerpajakan Pajakhendaknyadipungutpadasaat yang paling baikbagi WP, yaitusaatsedekatdekatnyadengansaatditerimanyapenghasilan/keuntungan yang dikenaipajak. • DalambukuAn Inguiry The Nature and Causes of The Wealth of Nations yang ditulisoleh Adam Smith padaabad ke-18 mengajarkantentangasas-asaspemungutanpajak yang dikenaldengannamathe Four Cannons atauThe Four Maximsdenganuraiansebagaiberikut : • Equality • Certainty • Convenience of Payment • Economic of Collections
TeoridanAzasPerpajakan Pemungutanpajakhendaknyadilakukansehematdanseefisienmungkin, jangansampaibiayapemungutanpajaklebihbesardaripenerimaanpajakitusendiri. Karenatidakadaartinyapemungutanpajakkalaubiaya yang dikeluarkanlebihbesardaripenerimaanpajak yang akandiperoleh. • DalambukuAn Inguiry The Nature and Causes of The Wealth of Nations yang ditulisoleh Adam Smith padaabad ke-18 mengajarkantentangasas-asaspemungutanpajak yang dikenaldengannamathe Four Cannons atauThe Four Maximsdenganuraiansebagaiberikut : • Equality • Certainty • Convenience of Payment • Economic of Collections
FungsiPajak • FungsiPajakadadua: • FungsiBudgetair • Pajaksebagaisumberdanabagipemerintahuntukmembiayaipengeluaran-pengeluarannya. • 2. FungsiRegulerend / mengatur • Pajaksebagaialatuntukmengaturataumelaksanakankebijakanpemerintahdalambidangsosialekonomi.
TarifPajak • Salahsatuunsur yang menentukan rasa keadilandalampemungutanpajakbagi WP adalahtarifpajak yang besarnyaharusdicantumkandalamundang-undangpajak. AdabeberapaTarifPajak: • TarifProgresif • TarifDegresif • TarifProporsional • TarifTetap
TarifPajak OP: Sampai dengan Rp 50 Juta 5% Diatas Rp 50 Juta – Rp 250 Juta 15% Diatas Rp 250 Juta – Rp 500 Juta 25% Diatas Rp 500 Juta 30% TarifPajak • Salahsatuunsur yang menentukan rasa keadilandalampemungutanpajakbagi WP adalahtarifpajak yang besarnyaharusdicantumkandalamundang-undangpajak. AdabeberapaTarifPajak: • TarifProgresif • TarifDegresif • TarifProporsional • TarifTetap Tarifprogresifadalahtarifpemungutanpajak yang prosentasenyasemakinbesarbilajumlah yang dijadikandasarpengenaanpajakjugasemakinbesar. Contohtarifprogresifadalahseperti yang diaturdalam UU PPhPasal 17.
TarifPajak Tarifprogresifadalahtarifpemungutanpajak yang prosentasenyasemakinkecilbilajumlah yang dijadikandasarpengenaanpajakjugasemakinbesar. • Salahsatuunsur yang menentukan rasa keadilandalampemungutanpajakbagi WP adalahtarifpajak yang besarnyaharusdicantumkandalamundang-undangpajak. AdabeberapaTarifPajak: • TarifProgresif • TarifDegresif • TarifProporsional • TarifTetap
TarifPajak Tarifproporsionaladalahtarifpemungutanpajak yang menggunakanprosentasetetaptanpamemperhatikanjumlah yang dijadikandasarpengenaanpajak. Dengandemikiansemakinbesarjumlah yang dijadikandasarpengenaanpajak, akansemakinbesar pula jumlahpajakterutang. Tarifiniditetapkandalam UU No 18 Tahun 2000 untuk PPN, yang menggunakantarif 10 %. Dan tarif PBB • Salahsatuunsur yang menentukan rasa keadilandalampemungutanpajakbagi WP adalahtarifpajak yang besarnyaharusdicantumkandalamundang-undangpajak. AdabeberapaTarifPajak: • TarifProgresif • TarifDegresif • TarifProporsional • TarifTetap
TarifPajak TarifTetapadalahtarifpemungutanpajak yang besarnominalnyatetaptanpamemperhatikanjumlah yang dijadikanpengenaanpajak. Tarif ini ditetapkan dalam UU No 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM). • Salahsatuunsur yang menentukan rasa keadilandalampemungutanpajakbagi WP adalahtarifpajak yang besarnyaharusdicantumkandalamundang-undangpajak. AdabeberapaTarifPajak: • TarifProgresif • TarifDegresif • TarifProporsional • TarifTetap
PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaGolongannya, terdapatduaPajak: • PajakLangsung • PajakTidakLangsung PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaGolongannya, terdapatduaPajak: • PajakLangsung • PajakTidakLangsung PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat Pajaklangsungadalahpajak yang bebannyaharusditanggungsendirioleh WP yang bersangkutandantidakdialihkankepadapihak lain. Ex. PajakPenghasilan
BiladidasarkanpadaGolongannya, terdapatduaPajak: • PajakLangsung • PajakTidakLangsung PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat Pajaktidaklangsungadalahpajak yang bebannyadapatdialihkanataudigeserkankepadapihak lain. Ex. PPN (PajakPertambahanNilai) danPPn BM (PajakPenjualanatasBarangMewah) 38
PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaKewenangannya, terdapatduaPajak: • PajakPusat • Pajak Daerah PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaKewenangannya, terdapatduaPajak: • PajakPusat • Pajak Daerah PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat PajakPusatatauPajak Negara adalahpajak yang wewenangpemungutannyaadapadapemerintahpusat yang pelaksanaannyadilakukanolehDepartemenKeuanganmelaluiDirektoratJenderalPajak. Pajakpusatdiaturdalamundang-undangdanhasilnyaakanmasukkeKas Negara untukAPBN.ex. PPh, PPN, BM
BiladidasarkanpadaKewenangannya, terdapatduaPajak: • PajakPusat • Pajak Daerah PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat Pajakdaerahadalahpajak yang wewenangpemungutannyaadapadaPemerintah Daerah yang pelaksanaannyadilakukanolehDinasPendapatan Daerah. Pajak Daerah diaturdalamundang-undangdanhasilnyaakanmasukkeKas Daerah untuk APBD. Eks. PKB, Pj Hotel, PjPeneranganDll
PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaSifatnyaterdapatduaPajak: • PajakObyektif • PajakSubyektif PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat
BiladidasarkanpadaSifatnyaterdapatduaPajak: • PajakObyektif • PajakSubyektif PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat Pajakobjektifadalahpajak yang padaawalnyamemerhatikanobjek yang menyebabkantimbulnyakewajibanpajak, kemudianbarudicarisubjeknyabaikorangpribadimaupunbadan. Ex. PPN
BiladidasarkanpadaSifatnyaterdapatduaPajak: • PajakObyektif • PajakSubyektif PembagiandanPenggolonganPajak • Pembagianpajakdapatdilakukanberdasarkangolongan, wewenangpemungut, maupunsifatnya, untuklebihjelasdapatdilihatpadagambarberikut : • BerdasarkanGolongan • BerdasarkanWewenang • BerdasarkanSifat PajaksubjektifadalahPajak yang memperhatikankondiri/keadaan WP. Dalammenentukanpajaknyaharusadaalasanobjektif yang berhubungandengankeadaanmaterialnya (gayapikul). Ex. PPh
TimbulnyaUtangPajak • Pertanyaan yang sangatmendasaradalahkapantimbulnyautangpajakseseorangterhadapnegara, padahaltidakpernahadasuatuperikatanantaranegaradenganseseorangdalamkonteksmembayarpajak. Dalamhukumpajak, timbulnyautangpajakdidasarkanpadaduapendapat yang berbeda. • SaatDiundangkannyaUndang-UndangPerpajakan • SaatdikeluarkannyaSuratKetetapanPajak
HapusnyaUtangPajak Ada 4 (empat) hal yang mengakibatkanhapusnya (berakhirnya) utangpajak, yaitu : Pembayaran; Kompensasi; Daluarsa; dan Penghapusan
AzazPemungutanPajak • DalampemungutanPajakPenghasilanadatigaasas yang biasadilakukan : • AzasDomisili • AzasSumber • AzasKebangsaan
Dalamasasinipemungutan pajak berdasarkan pada domisili atau tempat tinggal WP dalam suatu negara. Negara dimana WP bertempat tinggal berhak memungut pajak terhadap WP tanpa melihat dari mana pendapatan atau penghasilan tersebut diperoleh, baik dari DN maupun LN dan tanpa melihat kebangsaan/kewarganegaraan WP tersebut. AzazPemungutanPajak • DalampemungutanPajakPenghasilanadatigaasas yang biasadilakukan : • AzasDomisili • AzasSumber • AzasKebangsaan