300 likes | 779 Views
ANALISIS INDEKS KINERJA PENGELOLA DAN INDEKS KEPUASAN PENGGUNA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA. Oleh :. BENI GUSWANTO. 2301100 80101. SIDANG KOMPREHENSIF.
E N D
ANALISIS INDEKS KINERJA PENGELOLA DAN INDEKS KEPUASAN PENGGUNADI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Oleh : BENI GUSWANTO 230110080101 SIDANG KOMPREHENSIF UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JATINANGOR 2012 Seminar Kolokium**Beni Guswanto (230110080101) Dibawahbimbingan : Dr. Ir. Iwang Gumilar, M.SidanDrs. Herman Hamdani, Msi dan Dosen Penelaah Dr. Dra. Suzy Anna, M.Si
LatarBelakang Pelabuhan Perikanan memiliki arti yg sangat penting Lubis (2000) Pelabuhan Nizam Zachman Jakarta Fungsi Hambatan Analisis Kinerja Peningkatan Kinerja
Identifikasi Masalah • Sejauh mana kinerja PPS Nizam • Zachman dalam menjalankan fungsinya. • 2. Apa saja faktor yang menjadi • penghambat pelaksanaan kinerja PPS • Nizam Zachman Jakarta agar berjalan • sesuai dengan fungsinya.
Tujuan Penelitian Menganalisis kinerja PPS Nizam Zachman dalam menjalankan fungsinya. Mengidentifikasi faktor penghambat kinerja PPS Nizam Zachman serta mengetahui upaya yang ditempuh untuk mengatasinya.
Kegunaan Penelitian Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengambil kebijakan baik di PPS Nizam Zachman maupun di PPS lainnya dan memberikan informasi (benchmark data) yang berguna bagi mereka yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang berkaitan.
Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta • Permasalahan : • Kebersihan dan Pencemaran Lingkungan • Pemanfaatan Unit Pengelolaan Limbah (UPL) belum maksimal. • Pemeliharaan sarana dan prasarana pelabuhan yang belum optimal. • Penggunaananggaransatuan kerjapengelolaankegiatanrehabilitasidanpengembangan pelabuhan. Faktor Penghambat KINERJA METODE : Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 EVALUASI HASIL ANALISIS NO PEMEGANG KEBIJAKAN PPS YES Pendekatan Masalah
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman yang bertempat di Jalan Muara Baru Ujung Kecamatan Penjaringan Kotamadya Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.
Metodologi Penelitian Metode survei yang digunakan untuk mengambarkan keadaan yang ada dilapangan dan fakta-fakta dari gejala yang timbul dilapangan dengan mencari keterangan objek yang akan diteliti . • DATA PRIMER • Pengamatan di lapangan yang dilanjutkan analisis deskriptif • Melalui kuisioner dengan responden: • 25 orang pihak pengelola PPS NZ Jakarta • 25 orang pengguna DATA SEKUNDER PPS Nizam Zachman Jakarta, Dinas Peternakan, Perikanan DKI Jakarta, Departemen Perikanan dan Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Replubik Indonesia, dan yang disertai dengan studi literatur.
Parameter yang Diamati Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 Sumber: Irawan (2003) dalam Irwan (2006)
Matrix Pencapaian Indikator Kinerja Perbandingan antara banyaknya jumlah masing-masing komponen dengan target operasional yang seharusnya dicapai berdasarkan studi awal pembangunan PPS Nizam Zachman dan ketetapan dari Direktorat Jenderal Perikanan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Skor Aktual Y = x 100% Skor Target Keterangan: Y = Persentase kinerja PPS Nizam Zachman Skor Aktual = Jumlah skor rata-rata berdasarkan data aktual Skor Target = Jumlah skor berdasarkan target maksimal
Matrix Pencapaian Indikator Kinerja (lanjutan 1) 5 untuk kategori sangat baik 4 untuk kategori baik 3 untuk kategori sedang 2 untuk kategori kurang 1 untuk kategori sangat kurang Skor penilaian
Matrix Kepuasan Pelanggan 1) Menghitung Weighting Factor (WF) Keterangan: WF = Weighting Factor (%) RSP = Rata-Rata Skor Kepentingan 2) Menghitung Weighted Scored (WS) Keterangan: WS = Weighting Scored (%) RSK = Rata-Rata Skor Kepuasan 3) Menghitung Weighted Total (WT), yaitu jumlah WS dari semua atribut kualitas jasa (pelayanan). 4) Menghitung Satisfaction Indeks (SI)
Matrix Kepuasan Pelanggan (Lanjutan 1) • 0,00 – 0,34 : Tidak puas (pelayanan penyediaan kebutuhan melaut tidak memenuhi kebutuhan nelayan) • 0,35 – 0,50 : Kurang puas (pelayanan penyediaan kebutuhan melaut kurang memenuhi kebutuhan nelayan) • 0,51 – 0,65 : Cukup puas (pelayanan penyediaan kebutuhan melaut cukup memenuhi kebutuhan nelayan) • 0,66 – 0,80 : Puas (pelayanan penyediaan kebutuhan melaut sudah memenuhi kebutuhan nelayan) • 0,81 – 1,00 : Sangat puas (pelayanan penyediaan kebutuhan melaut sangat memenuhi kebutuhan nelayan) Sumber: buku panduan survei kepuasan konsumen PT Sucofindo diacu dalam Fheruati (2004)
Penilaian Mengenai Peningkatan Fasilitas Kesejahteraan Karyawan
Penilaian Kinerja Mengenai Penyediaan Keakuratan Data Statistik
Penilaian Kinerja Mengenai Kontribusi Sebagai Sumber Pendapatan Daerah
Kesimpulan • Berdasarkan hasil penelitian mengenai indeks kinerja pengguna di PPS Nizam Zachman Jakarta dalam menjalankan fungsinya, diperoleh nilai persentase indeks kinerja sebesar 75,48%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kinerja PPS Nizam Zachman sudah baik. Adapun beberapa faktor yang masih menjadi penghambat di PPS Nizam Zachman diantaranya adalah pengurusan perijinan yang belum sepenuhnya menjadi kewenangan PPSNJ dan lambatnya pembangunan infrastruktur pelabuhan perikanan. • Kinerja PPS Nizam Zachman tidak hanya diukur dari pengelola saja tetapi juga diukur dari indeks kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 25 pengguna, diperoleh nilai indeks kepuasan pengguna sebesar 0,84 (84,44%). Hal ini mencerminkan bahwa secara keseluruhan pengguna merasa sangat puas terhadap kinerja pelayanan di PPS Nizam Zachman Jakarta.
Saran Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta sudah memiliki master plan yang diintegrasikan dengan Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu semua kebijakan dan aktivitas PPSNJ haruslah sesuai dengan kerangka yang sudah ditentukan untuk mencapai standar pelayanan yang prima dalam operasional pelabuhan perikanan dan kesyahbandaran secara optimal. Adapun aspek dalam pemenuhan fasilitas dan pelayanan yang dianggap sudah baik oleh pengguna harus dipertahankan dan ditingkatkan.
PENGERTIAN KINERJA (Hasibuan , 1994)) Kinerja berasal dari bahasa sansakerta kinarya yang berarti hasil karya atau hasil kerja. Hasibuan (1994) menyatakan bahwa prestasi kerja (kinerja) merupakan suatu hasil kerja yang dicapai sesorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta ketepatan waktu.
INDIKATOR KINERJA (Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, 2005). • Langsung • Suatu indikator kinerja harus dapat mengukur sedekat mungkin dengan hasil yang akan diukur. • Objektif • Indikator yang obyektif tidak memiliki ambiguitas mengenai apa yang akan diukur. • 2.Cukup • Sebagai suatu kelompok, indikator kinerja dan indikator-indikator pendukungnya seharusnya secara cukup mampu mengukur hasil. • 3.Kuantitatif (jika mungkin) • Indikator dalam angka (jumlah atau presentase nilai dolar dan tonase. • 4.Terinci (jika mungkin) • Merinci/memilah hasil program di tingkat masyarakat dari segi jenis kelamin, umur, lokasi, atau dimensi lainnya biasanya penting dari sudut pandang manajer. • 5.Praktis • Indikator kinerja dikatakan praktis apabila data dapat diperoleh pada saat yang tepat dengan biaya yang wajar.
KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKANAN (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.10/MEN/2004) • Pelabuhan Perikanan Samudera • Pelabuhan Perikanan Nusantara • Pelabuhan Perikanan Pantai • Pangkalan Pelabuhan Ikan
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN (Lubis, 2000) 1. Fasilitas pokok Fasilitas pokok atau infrastruktur adalah fasilitas dasar atau pokok yang diperlukan dalam kegiatan di suatu pelabuhan. 2. Fasilitas fungsional Fasilitas fungsional atau suprastruktur adalah fasilitas yang berfungsi meninggikan nilai guna dari fasilitas pokok yang dapat menunjang aktifitas di pelabuhan. 3. Fasilitas penunjang Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan kenyamanan melakukan aktifitas di pelabuhan.