110 likes | 352 Views
SISTIM ETIK PENELITIAN KESEHATAN. Oleh: Prof dr Asri Rasad MSc PhD Ketua Komnas Etik Penelitian Kesehatan. DISAMPAIKAN PADA LOKAKARYA NASIONAL LITBANGKES CILOTO, 9-11 JULI 2003. PENDAHULUAN. Penelitian Kesehatan: Penelitian kesehatan masyarakat di lapangan Penelitian klinik di Rumah Sakit
E N D
SISTIMETIK PENELITIAN KESEHATAN Oleh:Prof dr Asri Rasad MSc PhDKetua Komnas Etik Penelitian Kesehatan DISAMPAIKAN PADA LOKAKARYA NASIONAL LITBANGKES CILOTO, 9-11 JULI 2003
PENDAHULUAN • Penelitian Kesehatan: • Penelitian kesehatan masyarakat di lapangan • Penelitian klinik di Rumah Sakit • Manusia sebagai subyek penelitian mempunyai pikiran, kemauan, harkat dan martabat. Ia juga punya otonomi dan privacy yang harus dihormati
SISTIM ETIK PENELITIAN • Sistim: cara melakukan suatu kegiatan menurut suatu perangkat prinsip dan peraturan yang sudah disetujui oleh masyarakat peneliti untuk menjadi pegangan atau pedoman • Setiap peneliti baik perorangan maupun sebagai anggota tim penelitian, harus mengacu kepada pedoman penelitian itu
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Pedoman Etik Penelitian Kesehatan sudah dibuat oleh Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan • Draft akan diajukan untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Pleno Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan dalam waktu dekat • Lokakarya komisi-komisi institusi penelitian dan RS. Diharapkan pada lokakarya itu terdapat kesepakatan dan disetujui untuk dijadikan pedoman
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Prinsip dan Peraturan dalam Pedoman: • Keselamatan subyek penelitian diutamakan • Keikutsertaan subyek bersifat sukarela & tertulis • Subyek berhak mengundurkan dari • Yang boleh melaksanakan penelitian adalah orang-orang yang sudah berpengalaman melakukan penelitian. Kalau peneliti belum berpengalaman, maka ada supervisi dari peneliti senior berpengalaman • Proposal harus dinilai segi ilmiah dan etik • Proposal disetujui penelitian boleh dilakukan
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Penelitian Klinik: • Penelitian terapeutik (pengobatan) subyeknya adalah pasien dan tujuannya untuk mencari cara penanggulangan penyakit yang lebih baik • Penelitian non terapeutik, dimana tujuan penelitian tidak langsung menyangkut pengobatan tetapi mencari data yang dapat memberi penjelasan patogenesis penyakit
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Persetujuan keikutsertaan subyek penelitian, harus memperhatikan: • Umur • Tingkat kemampuan mengambil keputusan sendiri • Subyek dalam posisi yang lemah (vulnerable) misalnya prajurit, mahasiswa kedokteran, perawat dan sebagainya
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Kelengkapan proposal: • Judul penelitian • Nama peneliti (pendidikan, keahliannya / spesialisasinya) • Nama instansi tempat bekerja • Persetujuan dari kepala instansi • Ringkasan atau abstrak • Latar belakang (data atau hasil yang dipublikasikan) • Masalah yang akan diselesaikan / dipecahkan • Hipotesis • Kerangka konsep dan pikir penelitian • Tujuan umum dan khusus penelitian • Anggaran atau besar dana yang diperlukan • Kerjasama dengan instansi lain, kalau ada • Daftar pustaka (bibliografi) sebagai rujukan
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Penulisan hasil penelitian: • Sama dengan butir-butir dalam proposal kecuali besar dana penelitian tidak dicantumkan, tetapi pada akhir tulisan tetap disebutkan sumber dana dan sponsor penelitian • Data-data yang diperoleh dalam penelitian betul-betul absah, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diulang oleh peneliti lain (reproducible) • Hindari plagiarisme, karena plagiarisme dipandang sebagai dosa besar dalam masyarakat ilmiah
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan) • Hasil penelitian dipublikasikan • Dengan pesatnya perkembangan iptek, maka etik penelitian menjadi amat penting dan meluas cakupannya • Subyek penelitiannya tidak lagi manusia yang utuh, tetapi sesuatu yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia • Tujuan penelitian dengan gen manusia untuk pengobatan tentu baik sekali walaupun demikian orang dapat memprediksi efek samping atau efek jangka panjang dari transfer gen itu
KEBIJAKSANAAN & KEARIFAN Kata Potter (19…, seorang ahli biokimia) Wisdom is the knowledge how to use the knowledge Kalau diterjemahkan sebaiknya berbunyi: “Kearifan itu adalah pengetahuan untuk apa pengetahuan itu dipakai”. Jawabannya: TENTULAH UNTUK KEMASLAHATAN (KEBAIKAN) UMMAT