270 likes | 1.15k Views
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM. A. Hakikat Nilai Moral dalam Kehidupan Manusia. Nilai dan Moral sebagai Materi Pendidikan
E N D
Nilaidan Moral sebagaiMateriPendidikan Begitu kompleksnya persoalan nilai, maka pembahasan ini difokuskan hanya pada kawasan etika. Namun etika pun memiliki makna yang bervariasi, Bertens (2001, Hlm.6) menyebutkan: Ketiga pengertian etika di atas dikembangkan dalam dunia pendidikan, sehingga setiap orang memiliki orientasi serta stategi yang berbeda-beda dalam pengembangan pendidikan nilainya. ETIKA Pegangan dalam mengatur tingkah laku Kode etik Filsafat moral
2. Nilaidan Moral DiantaraPandanganObjektifdanSubjektifManusia Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, dan yang kedua sesuatu yang subjektif.
3. NilaiDiantaraKualitas Primer danKualitasSekunder • Kualitas primer: Kualitasdasar, kualitasinimerupakanbagiandarieksistensiobjek, objektidakadatanpaadanyakualitas primer ini. • Kualitassekunder: Kualitas yang dapatditangkapolehpancaindra, seperti warna, rasa, baudll. Kualitasiniterpengaruholehtingkatsubjektifitas. • Nilaibukankualitas primer maupunsekunder, sebab: “Nilaitidakmenambahataumemberieksistensiobjek”.
4. MetodeMenemukandanHierarkiNilaidalamPendidikan Nilaimemilikipolaritasdanhierarki, karena: • Nilaimenampilkandiridalamaspekpositifdanaspeknegatif yang sesuai (polaritas) seperti, baikdanburuk, keindahandankejelekan. • Nilaitersusunsecarahierarkis, yaituhierarkiurutanpentingnya.
5. PengertianNilai MenurutLasyo (1999, hlm.9) sebagaiberikut: Nilaibagimanusiamerupakanlandasanataumotivasidalamsegalatingkahlakuatauperbuatannya. Menurut Dictionary of Sociology and Related Science: Value,……., the believed capacity of any object to satisfy human desire, the quality of any object which causes it to be of interest to an individual or a group. Menurut Jack R. Fraenkel (1977, hlm.6): A Value is an idea-a concept-about what someone thinks is important in life.
6. MaknaNilaibagimanusia Pendefinisiannilaisangatbervariasi, namun yang dapatdisimpulkandaripengartiannilaiadalah, Nilaiitupentingbagimanusia. Apakahnilaiitudipandangdapatmendorongmanusia, karenadianggapberadapadadirimanusia, ataunilaiitumenarikmanusiakarenaadadiluarmanusiayaituterdapatpadaobjek, sehingganilaidipandangsebagaikegiatanmenilai.
1. Pengaruhkehidupankeluargadalampembinaannilai moral Keluargamerupakanwadahpertamapembentuknilai moral anak.Anakakanbelajardariinteraksiantaranggotakeluargadankeadaankeluarganya. Terputusnyakomunikasi yang harmonisantara orang tuadananak, mengakibatkanmerosotnyafungsikeluargadalampembinaannilai moral.
2. Pengaruhtemansebayaterhadappembinaannilai moral Pergaulandengantemanakanmenambahperbendaharaaninformasi yang akhirnyaakanmempengaruhiberbagaijeniskepercayaan yang dimilikinya. Kumpulan kepercayaan yang dimilikianakakanmembentuksikap yang dapat mendorong untuk memilih atau menolak sesuatu.
3. Pengaruhfigurotoritasterhadapperkembangannilai moral individu Otoritasimempengaruhikehidupanseseorangdalammasyarakatmaupunkeluarga,dalambagaimanadiaberfikirdanbagaimanadiabertindak. Misal : Orang dewasaakanmenganggapjikaseoranganak yang berbedakehendak ( caraberfikir) makaiaakandikatakankurangajar.
4. PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI BAGI PERKEMBANGAN NILAI MORAL Dewasainipengaruh media komunikasiterhadapmasyarakatamatlahbesar, semuakalanganmasyarakatbisamenjangkaunyatermasukanak-anak. Media komunikasimenyuguhkanberbagaipandanganhidup yang bervariasi. Bilaanakdihadapkanpadaberbagaikemungkinan, makaiaakankehilangangagasandan akhirnyadiaakankebingungan. Sangatmungkinbahwakonstribusiterbesar media-media akanmembiaskanpemahaman yang tengahtumbuhpadaanak-anakseputarmana yang betuldanmana yang salah.
5. Pengaruhotakatauberfikirterhadapperkembangannilai moral Pendidikannilai moral menggunakanpendekatanberfikirdanberorientasipadaupaya-upayauntukmengklarifikasinilai moral, karenamelihateratnyahubunganantaraberfikirdengannilai moral itusendiri.
6. Pengaruhinformasiterhadapperkembangannilai moral Informasiberpengaruhterhadapsistemkeyakinan yang dimilikiolehindividu,baikinformasiituditerimasecarakeseluruhan, sebagianataupunditolak.
Faktor-faktorkuatnya pengaruh informasi: • Proses input • Siapa yang menyampaikan • Keadaan • Tingkat dansifatkonflik • Level penerimaanindividu • Level kesiapanindividuuntukmenerima
“Dimanaadamasyarakatdisanaadahukum”, Ubisocietasibiius, hukumdalammasyarakatmerupakantuntutan, mengingatsemuamanusiapastibermasyarakat, makamanusia-masyarakatdanhukummerupakanpengertian yang tidakbisadipisahkan.
Quid Leges Sine Moribus ? Apa artinya Undang-Undang kalau tidak disertai moralitas? • Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Hukum harus diukur dengan norma moral. • Moral juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja karena tidak dilembagakan dalam masyarakat.