170 likes | 512 Views
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN. (KULIAH KE 5). TEORI KISI KEPEMIMPINAN.
E N D
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN (KULIAH KE 5)
TEORI KISI KEPEMIMPINAN • Hasil penelitian Blake dan Mouton dari Univ. Texas menemukan 2 demensi perilaku pemimpin, yaitu orientasi pada orang (concern for people) dan berorientasi pada hasil(concern for result), yang menghasilkan 5 gaya kepemimpinan. • Pemimpin yang lebih berorientasi pada orang • Akan mempertahankan hubungan baik jika terjadi konflik • Lebih dekat dg bawahan, • Bersikap hangat • Mau berkomunikasi secara terbuka dengan bawahan.
PEMIMPIN YANG BERORIENTASI PADA TUGAS : • Mengesampingkan hubungan baik dengan bawahan • Menegaskan bahwatugas harus dikerjakan dengan baik • Pemimpin menetapkan tujuan lebih tinggi dan memaksa bawahan untuk mencapainya • Bersikap kurang hangat kepada bawahan, menutup diri, bersikap dingin dan kurang mau berkomunikasi secara informal dengan bawahan. Kisi kepemimpinan Blake dan Mouton, menghasilkan 5 gaya kepemimpinan, yang berdasarkan pd perbandingan besarnya orientasi yg dimiliki seorang pemimpin.
ORANG TGG (1.9) (9.9) Manajer Santai Manajer Tim (5,5) Manajer Pertengahan (1,1) (9,1) Manajer Pengalah Manajer Otoriter RDH TGG TUGAS/PRODUKSI
1. MANAJER PENGALAH (IMPOVERISHED STYLE) • Ditandai dengan : • Kurangnya perhatian pada produksi & organisasi • Pemimpin cenderung lemah dalam pengalaman keputusan, sehingga dia banyak menerima keputusan orang lain, menyetujui pendapat orang lain. Pemimpin dengan gaya ini kurang memiliki pendirian dan ketegasan yang kuat. • Bila terjadi konflik, pemimpin jenis ini cenderung bersikap netral & berdiri di luar masalah. • Ia jarang terlibat dan hanya berusaha sedikit mungkin untuk mengatasi keadaan.
2. MANAJER SANTAI (COUNTRY CLUB STYLE) • Pemimpin lebih menekankan perhatian yang tinggi pada hubungan dan kebutuhan manusia, & tidak berorientasi pada produksi dan penyelesaian tugas. • Pemimpin menghargai hubungan baik, menghindari terjadinya konflik, tapi bila konflik tidak dapat dihindari, ia mencoba melunakkan perasaan orang & menjaga agar mereka tetap bekerjasama. • Pemimpin selalu bersikap hangat dan ramah untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh adanya gangguan. Ia lebih suka menerima ide, gagasan & pendapat orang lain, tanpa kritik terhadap gagasan tersebut.
3. GAYA PERTENGAHAN (MIDDLE OF THE ROAD STYLE) • Ditandai oleh : • Perhatian yang seimbang antara produksi dan manusia, ia mencari cara yang dapat berguna meskipun tidak sempurna untuk memecahkan masalah. • Bila ada pendapat, gagasan dan sikap yang berbeda dengan yang dianutnya, pemimpin berusaha jujur, tetapi tegas dan mencari pemecahan yg tdk memihak. Pemimpin jenis ini akan berusaha untuk mempertahankan agar keadaan tetap baik.
GAYA KETUNDUKAN OTORITAS • ATAU GAYA KERJA • (AUTHORITY COMPLIANCE) • Ditandai dengan : • Perhatian yang tinggi pada penyelesaian tugas dan produksi dan sangat kurang memperhatikan kebutuhan manusia. • Pemimpin menghargai keputusan yang telah dibuatnya dan cenderung mempertahankan ide, gagasan dan pendapatnya, meskipun dilaksanakan dengan cara memaksa. • Bila terjadi konflik, ia cenderung membela dirinya sendiri, memenangkan posisinya dan memunculkan konflik baru, menuntut kepatuhan & ketundukan bawahan, tidak mendelegasikan wewenang.
GAYA TIM • (TEAM STYLE) • Ditandai dengan : • Perhatian yang tinggi baik terhadap produksi maupun manusia. • Pemimpin sangat menghargai keputusan yang logis dan kreatif sebagai hasil dari pengertian & kesepakatan anggota organisasi. • Pemimpin mendengarkan dan mencari gagasan dan pendapat yang berbeda dari orang lain. • Bila terjadi konflik, pemimpin berusaha mencari alasan timbulnya perbedaan dan mencari penyebab utamanya.
PENDEKATAN DYADIC Menegaskan bahwa teori sifat dan perilaku terlalu menyederhanakan hubungan pemimpin dan bawahan. • Teori ini memfokuskan pada konsep pertukaran antara seorang pemimpin & bawahan yg dikenal sebagai hubungan dyadic. • Teori ini menguji mengapa pemimpin mempunyai pengaruh yang besar pada seorang bawahan, dibandingkan pada bawahan lainnya. • Teori ini teori ini menegaskan bahwa seorang pemimpin akan membentuk hubungan yg berbeda dengan bawahan yang satu dengan bawahan lainnya.
PERKEMBANGAN PENDEKATAN DYADIC 1. Hubungan dyadic vertikal, di mana perilaku & sifat pemimpin punya dampak berbeda antara individu yang menciptakan in group & out group 2. Pertukaran pemimpin & bawahan, di mana pemimpin terindividualisasikan bagi tiap bawahan. Tiap dyad melibatkan pertukaran mandiri yg unik dari dyad lainnya 3. Bentuk rekan kerja, di mana pemimpin dapat membentuk dan menciptakan pertukaran positif dengan tiap bawahan & tindakan tersebut meningkatkan kinerja bawahan 4. Sistem & jaringan kerja, dyadic pada pemimpin dapat dibentuk pada segala arah mellui tingkat & batasan untuk membentuk jaringan kerja meningkatkan kinerja.
TEORI KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Pemimpin kharismatik mempunyai kekuatan supranatural, kekuatan yang tak tampak, mengandung kekuatan magis melalui pancaran pribadi sang pemimpin. Menurut Howel & Avolio, terdapat 2 karakteristik pemimpin kharismatis, yaitu : • Pemimpin kharismatis yang etis memperhatikan pengikut • Pemimpin kharismatis yang tidak etis (memperhatikan diri sendiri)
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Hasil karya Burn tetang tipe kepemimpinan, adalah : kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL : • Pengaruh melalui hadiah & hukuman • Pengawasan ketat & pengendalian bagi pelanggar aturan dan standar organisasi • Melakukan intervensi, jika standar tak tercapai. • Menimpakan tanggung jawab pada bawahan dan menghindari pembuatan keputusan
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL : • Menciptakan visi & kekuatan misi, menanamkan kebanggaan pada diri bawahan, memperoleh dan memberikan penghormatan, serta menumbuhkan kepercayaan di antara bawahan • Mengkomunikasikan harapan tertinggi mengekspresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana • Menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah secara hati-hati pada bawahan. • Memberikan perhatian secara personal, membimbing & melayani bawahan secara individual, berdiskusi untuk mengembangkan bawahan.