310 likes | 642 Views
Pertemuan 2 Sistem Bilangan. Matakuliah : T0483 / Bahasa Rakitan Tahun : 2005 Versi : versi 1.0 / revisi 1.0. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menjelaskan format data dan sistem bilangan yang digunakan pada bahasa rakitan. Outline Materi.
E N D
Pertemuan 2Sistem Bilangan Matakuliah : T0483 / Bahasa Rakitan Tahun : 2005 Versi : versi 1.0 / revisi 1.0
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • menjelaskan format data dan sistem bilangan yang digunakan pada bahasa rakitan.
Outline Materi • Ukuran data (bit, nibble, byte, word) • Kode data (ASCII, BCD) • Bilangan biner • Bilangan oktal • Bilangan desimal • Bilangan heksadesimal • Konversi sistem bilangan • Komplement-1 dan komplement-2 • Bilangan signed dan unsigned • Carry, borrow, overflow
<<ISI>> FORMAT DATA • Bit (Binary digit) • Bagian terkecil dari data digital • Nilai : 0 atau 1 • Nibble • Ukuran : 4 bit • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -8 s/d 7, • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 15
<<ISI>> • Byte • Ukuran : 8 bit • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -128 s/d 127, • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 255
<<ISI>> • Word • Ukuran : 16-bit • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -32768 s/d 32767 • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 65535
<<ISI>> • ASCII • Ukuran : 8-bit • Mulai dari Bilangan ASCII 0 s/d 255 • BCD (Binary Coce Decimal) • Ukuran : 8- bit • unpacked BCD : Rangenya mulai 0 s/d 9 • packed BCD : Rangenya mulai 0 s/d 99
<<ISI>> Sistem Bilangan • Bilangan Biner • Berbasis : 2 • Lambang Bilangannya : 0, 1 • Cara penulisannya : (1010)2 • Dalam bahasa rakitan ditulis : 1010B • Bilangan Octal • Berbasis : 8 • Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 • Cara penulisannya : (167)8 • Dalam bahasa rakitan ditulis :167O
<<ISI>> • Bilangan Desimal • Berbasis : 10 • Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 • Cara penulisannya : (197)10 • Dalam bahasa rakitan ditulis : 197D atau 197 • Bilangan Hexa-Decimal • Berbasis : 16 • Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F • Cara penulisannya : (9A7)16 • Dalam bahasa rakitan ditulis : 9A7H
<<ISI>> Konversi Sistem Bilangan • Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner • Contoh : (19)10 = ( ......... )2 • Caranya: 19 : 2 = 9 sisa 1 9 : 2 = 4 sisa 1 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 1 : 2 = 0 sisa 1 • Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai, dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. • Jadi hasilnya : (19)10 = ( 10011 )2
<<ISI>> • Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal • Contoh : (10011)2 = ( ......... )10 • Caranya: 1x24 + 0x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20 16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 19 • Pangkat adalah nomor bit dihitung dari kanan dan dimulai dengan bit nomor 0. • Jadi hasilnya : (10011)2 = ( 19 )10
<<ISI>> • Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Octal • Contoh : (39)10 = ( ......... )8 • Caranya: 39 : 8 = 4 sisa 7 4 : 8 = 0 sisa 4 • Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. • Jadi hasilnya : (39)10 = ( 47 )8
<<ISI>> • Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Hexadecimal • Contoh : (49)10 = ( ......... )16 • Caranya: 49 : 16 = 3 sisa 1 3 : 16 = 0 sisa 3 • Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. • Jadi hasilnya : (49)10 = ( 31 )16
<<ISI>> • Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Octal • Contoh : (10011)2 = ( ......... )8 • Caranya: kelompokkan bilangan biner menjadi tiga bit, tiga bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 3-bit tersebut ke bilangan Octal. • Hasil pengelompokkannya sbb: (10) dan (011) • (10)2 = (2)8 dan (011)2 = (3)8 • Jadi: (10011)2 = ( 23 )8 • Gunakan tabel berikut :
<<ISI>> • Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Hexadecimal • Contoh : (1011101)2 = ( ......... )16 • Caranya: kelompokkan bilangan biner menjadi 4-bit, 4-bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 4-bit tersebut ke bilangan Hexadecimal • Hasil pengelompokkannya sbb: (101) dan (1101) • (101)2 = (5)16 dan (1101)2 = (D)16 • Jadi: (1011101)2 = ( 5D )16 • Gunakan tabel berikut :
<<ISI>> • Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Desimal • Contoh : (176)8 = ( ......... )10 • Caranya: 1x82 + 7x81 + 6x80= 64 + 56 + 6 = 126 • Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari kanan dan dimulai dengan nomor 0. • Jadi hasilnya : (176)8 = (126)10
<<ISI>> • Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Biner • Contoh : (345)8 = ( ......... )2 • Caranya: Setiap digit bilangan octal dikonversi ke 3-bit bilangan biner, kemudian gabung bilangan biner tersebut. (3)8 = (011)2 (4)8 = (100)2 (5)8 = (101)2 • Jadi: (345)8 = ( 011 100 101)2
<<ISI>> • Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Hexadecimal • Caranya: Rubah bilangan octal ke biner dulu, kemudian biner tersebut dirubah ke Hexadecimal. • Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Desimal • Contoh : (1B6)16 = ( ......... )10 • Caranya: 1x162 + 11x161 + 6x160= 256 + 176 + 6 = 438 • Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari kanan dan dimulai dengan nomor 0. • Jadi hasilnya : (1B6)16 = (438)10
<<ISI>> • Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Biner • Contoh : (1F5)16 = ( ......... )2 • Caranya: Setiap digit bilangan Hexadecimal dikonversi ke 4-bit bilangan biner, kemudian gabung bilangan biner tersebut. (1)16 = (0001)2 (F)16 = (1111)2 (5)16 = (0101)2 • Jadi: (1F5)16 = ( 0001 1111 0101)2
<<ISI>> • Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Octal • Caranya: Rubah bilangan Hexadecimal ke biner dulu, kemudian biner tersebut dirubah ke Octal. • Komplement-1 (one's Complement) • Setiap bit-0 dirubah menjadi bit-1, dan setiap bit-1 dirubah menjadi bit-0. • Contoh: Komplement-1 dari (01101101)2 adalah (10010010)2
<<ISI>> • Komplement-2 (two's Complement) • Adalah komplement-1 ditambah 1. • Contoh: Komplement-2 dari (01101101)2 adalah (10010011)2 • Bilangan Unsigned • Bilangan tak bertanda (selalu positif). • Semua bit digunakan untuk menghitung bobot bilangan. • Contoh : (11100011)2 = (227)10
<<ISI>> • Bilangan Signed • Bilangan bertanda (nilainya bisa negatif bisa positif). • MSB (most significan bit) menunjukkan tanda (sign). Bila MSB=1 berarti bilangan tsb, negatif dan bila MSB=0 berarti bilangan positif. • Contoh: (00110111)2 = (55)10 (11100011)2 = (-29)10
<<ISI>> • Carry • Terjadi saat operasi penjumlahan dimana hasilnya lebih besar dari range basis bilangan yang digunakan, sehingga ada nilai yang dikirim ke digit di sebelah kirinya yang bobotnya lebih besar • Borrow • Terjadi saat operasi pengurangan (a-b), dimana b > a sehingga harus meminjam dari digit di sebelah kirinya (yang berbobot lebih besar)
<<ISI>> • Overflow • Terjadi pada bilangan signed • Terjadi apabila: • Penjumlahan dua buah bilangan positif menghasilkan bilangan negatif • Penjumlahan dua buah bilangan negatif menghasilkan bilangan positif • Bilangan negatif dikurangi bil. postip menghasilkan bil. postip • Bilangan positip dikurangi bilangan negatif menghasilkan negatif
<<ISI>> • Contoh : Penjumlahan bilangan sign 4-bit (0101)2 + (0100)2 = (1001)2 Overflow karena dua buah bilangan positif dijumlahkan menghasilkan bilangan negatif. • Operasi Bilangan • Penjumlahan • Pengurangan • Perkalian • Pembagian
<< CLOSING>> • Tugas / Latihan