E N D
INFLASI DAN DAYA BELI MASYARAKAT • InflasiIndeksHargaKomsumen (IHK) padatahun 2010 tercatat 6,96 persen, lebihtinggidari target yang ditetapkansebesar 5±1 persen. Sampaidenganpertengahantahun, stabilitashargamasihcukupterjaga, selanjutnyamemasukitriwulan III 2010, intensitasgangguandarisisipasokan, khususnyabahanmakanan, meningkattajamakibatanomalicuaca balk ditingkat global maupundomestik. • Kondisitersebutmemiculonjakanhargakomoditaspangandipasar global, dandalamwaktu yang bersamaankenaikan yang tinggipadaharga-hargakomoditastersebutjugaterjadidipasardomestik. Komponenvolatile food sepertikomoditasberasdanprodukhortikultura yang paling terkenaimbas (17,74 persen).
Sementaraitu,kelompokadministered prices menunjukkaninflasi yang moderat (5,40 persen). • Dari sisidomestik, meningkatnyakeyakinankonsumendandayabelimasyarakatmenjadifaktorutamacukuptingginyapertumbuhankonsumsipadatahun 2010. Meskipundemikian, secara fundamental perkembanganinflasipadadasarnyacukupterkendali. • Perkembanganiniterlihatpadainflasiinti yang tetapstabildiangka yang relatifsamadengantahunsebelumnyayaitu 4,28 persen.
Sumatera danKawasanTimur Indonesia merupakanduakawasandengankenaikaninflasi yang paling tinggidipengaruhiolehtekananproduksipanganakibatgangguananomalicuacaditengahmasihterbatasnyakapasitasproduksilokaluntukmemenuhikonsumsimasyarakatsetempat. • Ketergantunganpadadaerahsentraproduksi yang masihterkonsentrasidipulauJawaikutmenyumbangpeningkatanharga, dimanabiayatransportasidandistribusijugaterkenadampakanomalicuacadidaratdandilaut.
PerkembanganInflasi • Inflasipadatahun 2010 mencapai 6,96 persen (y-o-y), jauhlebihbesarjikadibandingkaninflasi yang terjadipadatahun 2009 yang tercatathanyasebesar 2,78 persen. Pendorongtingginyainflasiinisalahsatunyaberasaldarikelompokbahanmakananterutamadarikomoditasberas. Sepanjangtahun 2010 komoditasberasmemberikankontribusiterbesar (1,29 persen).
Penyebabmahalnyahargaberaskarenamenurunnyapertumbuhanproduksipadisebagaidampakdariperubahancuaca. Perubahancuacatersebutjugatelahmembuatnegarapengeksporberasutamaduniayaitu Vietnam dan Thailand melakukanpengetataneksporberas. Hal inimenjadisinyalkuatbagi Indonesia bahwapengendalianhargaberastidakbisadiandalkanmelaluiimpor. • Indonesia sebagainegara Asia dengankonsumsiberassangattinggimencapai 139 kg per kapita per tahun, sementaranegara lain tidaklebihdari 100 kg per kapita per tahun, untukitu total permintaanberas Indonesia menjadisangatbesarmengingatjumlahpenduduklebihdari 230 jutajiwa. Permintaanterhadapberas yang tinggitersebuttidakdiimbangidenganpeningkatanproduksiberas yang memadaididalamnegerisehinggahargaberasmenjadimelonjak.
Peningkatanhargaberasjugadisebabkankarenaketerlambatanpendistribusianraskinuntukmasyarakatmiskin, dimanabiasanyaseringterjadipadaawaltahun. • DenganketerlambatanpendistribusianpadaRumahTanggaSasaran (RTS) tersebutmenyebabkanpenambahanpermintaanberassehinggahargaberasmenjadimeningkat. • Katerlambatandalampenyaluranraskintersebutdisebabkankarenalambannyapenangananbeberapapemerintahdaerahdalammenentukanjumlah RTS.
Jikadilihatinflasi per bulan, sepanjangtahun 2010 pergerakan IHK secaraumumterjadiinflasikecualipadabulanMaret. • PadabulanMaret 2010 terjadideflasisebesar 0,14 persen, dimanafaktor yang mempengaruhideflasitersebutantara lain berasaldarikomoditas yang mempunyaibobotinflasibesar, pertamakarenaturunnyahargaberas yang menyumbangdeflasisebesar 0,16 persen, yang keduacabaimerahmenyumbang 0,16 persendan yang berikutnyaadalahikansegar 0.05 persendancabairawit 0,02 persen. • Sedangkanituemasdanperhiasanturun 0,74 persenataumenyumbang 0,02 persen.
InflasitertinggiterjadipadabulanJuliyaitusebesar 1,57 persen. TingginyainflasipadabulanJuliinidisebabkankarenamasuknyatahunajaranbarumenambahkontribusikelompokpendidikanterhadapinflasi. Selainitujugakarenatingginyakomoditasbahanmakanansepertiberasdancabai. • Kenaikanhargacabaiinilebihdisebabkankarenaulahspekulandandistribusipasokan. Selainpangan, kenaikantarifdaftarlistrikjugamenjadisalahsatupendorongnaiknyainflasibulanJuli 2010.
LajuInflasi Indonesia menurutKelompokBarangKebutuhan (persen) (2007=100)
Jikadilihatdaribesarnyasumbangan/andilterhadaplajuinflasinasionaltahun 2010, kelompokbahanmakananmerupakanpenyumbangterbesaryaitu 3,50 persen. • Kemudiandisusulolehkelompokmakananjadi, minuman, rokokdantembakau 1,23 persen; kelompokperumahan, air, listrik, gas danbahanbakar 1,01 persen, kelompoksandangdankelompoktranspor, komunikasidanjasakeuanganmasing-masing 0,45 persen; kelompokpendidikan, rekreasidanolahraga 0,23 persendankelompokkesehatan 0,09 persen.
Inflasi Daerah • Inflasidaerah/regional selalusejalandenganpolakonsumsimasyarakat. Perekonomiandaerah yang ditopangolehkuatnyapengeluarankonsumsirumahtanggaberkorelasidenganpergerakanhargabarangdanjasa. • Penurunanhargakomoditassecaraumummenekaninflasi regional, namunmeskipundemikianekonomitidakikutterkontraksi.
Selamatahun 2010, dari 66 kotapengukur, tercatathampir 50 persen (32 kota) mengalamiinflasidibawahinflasinasional, sedangkan 34 kotalainnyamengalamiinflasidiatasinflasinasional. • Untukwilayah Sumatera danJawainflasinyasangatberbadingterbalik, dimanadari 16 kotadi Sumatera yang mengalamiinflasidibawdhinflasinasionalhanya 3 kota, sementaradiJawadari 23 kotahanya 6 kota yang tercatatmengalamiinflasidiatasinflasinasional, selebihnyamengalamiinflasidibawahinflasinasional. • Hal inimenunjukkanbiayadistribusidantransportasidarisentraproduksidiJawa yang didistribusikanhinggake Sumatera memberikanandilpeningkatanharga yang terjadi. Sementaraituuntukkota-kotadiluar Sumatera danJawatercatat 12 kotadibawahinflasinasionaldan 15 kotadiatasinflasinasional, denganinflasitertinggitejadidi Kota Mataram (11,07 persen) danterendahdi Kota Kendari (3,87 persen).
Faktor-Faktor yang MempengaruhiInflasidanDaya Bell Masyarakat • Faktor yang mempengaruhitingginyainflasi 2010 adalahkenaikanhargakelompokbahan-bahankebutuhanpokok(volatille foods) yang mencapaisebesar 17,74 persen. • Tingginyaangkainilebihdisebabkankarenaadanyagangguanproduksidandistribusiakibatanomalicuaca. Kelompokharga yang diaturpemerintah(administered price) menunjukkaninflasi yang moderatsebesar 5,40 persen, sedangkaninflasiintirelatifterkendalipadatingkat yang cukuprendahyaitusebesar 4,28 persen.
Yang menjadipenopangdariperkembanganinflasiintiinikerenamenguatnyanilaitukar rupiah, ekspektasiinflasi yang terjagabaikekspektasiinflasipadaprodusenmaupunekspektasiinflasiparakonsumen. • Penopangselanjutnyaadalahkapasitasperekonomian yang sejauhinimasihdapatmemenuhipeningkatanpermintaan.Kenaikaninflasiselamatahun 2010 secaraumumterkaitsatusama lain. • Sepuluhkomoditaspenyumbanginflaitersebesarsepanjangtahun 2010 adalahberas, tariflistrik, cabaimerah, emasperhiasan, bawangmerah, nasidenganlauk, cabal rawit, jasaperpanjangan STNK, rokokkretek filter dankomoditasdagingayamras.
Meskipungejolakhargaterjadi, duapendapat yang berbedamunculdalamanalisisdayabelimasyarakat. Dari sisidomestik, meningkatnyapendapatanmasyarakatsertaoptimismetendensikonsumenmenunjukkanperbaikandayabeli. • Barang-barang yang dilepaskepasardancenderungselalu diresponpositifmenunjukkanmasihkuatnya rata-rata daya bell masyarakat.
Di lain pihak, tekananinflasi yang bermuladarifaktornonfundamentalmemberikandampaklanjutan(second round effects) terhadapfaktor fundamental (inflasiinti). Hal tersebut, selaindapatmendoronginflasiketingkat yang lebihtinggi, jugaberpotensimemperlambatakselerasipertumbuhanekonomikedepandanmengurangidaya bell masyarakatsertamenurunkandayasaingekonomi. • Rata-rata inflasidi Indonesia relatiflebihtinggidibandingkandengan rata-rata inflasinegara-negaradikawasan. Hal tersebutselainberpengaruhterhadapdaya bell masyarakatjugaberdampakpadadayasaingekonomi.
SumbanganKelompokPengeluaranterhadapInflasiNasional 2009-2010 (persen)