890 likes | 1.17k Views
Pedagogi Pembelajaran Dalam Era Informasi Digital. Ir. Danny Manongga, M.Sc, PhD. Biodata Singkat. Tempat Tanggal Lahir: Kuapng, 26 Juli 1956 Pendidikan Sarjana Teknik Elektro dari Fakultas Teknik Elektro, UKSW tahun 1980.
E N D
Pedagogi Pembelajaran Dalam Era Informasi Digital Ir. Danny Manongga, M.Sc, PhD
Biodata Singkat Tempat Tanggal Lahir: Kuapng, 26 Juli 1956 Pendidikan • Sarjana Teknik Elektro dari Fakultas Teknik Elektro, UKSW tahun 1980. • Master Information Technology dari Department of Computer Science, Queen Mary College, University of London tahun 1989. • PhD dalam Aplikasi AI dan Operations Research tahun 1996 dari School of Management (Information Systems), University of East Anglia, Norwich, England. Pengalaman Kerja • 19831-1990: Direktur Pusat Pelayanan Komputer UKSw • 1994-1995: Dekan Fakultas Teknik Elektro-UKSW • 1998-2000: Anggota Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Jawa Tengah • 2001- 2005 Pembantu Rektor Urusan Akademik UKSW • 2003- Saat Ini: Dekan Fak Tekn. Informasi – UKSW
Era Saat Ini • Era Informasi Digital • Terjadi Penggabungan Media: • Teks • Audio • Video • Grafik • Media yang Sama dan Makin Kecil serta Berada Dalam Saku Anda (Mobile)!
Penggabungan Teks, Gambar dan Suara Dlm Media Yg Sama Music player, game, kamera,dsb Ukuran makin kecil Perkembangan Peralatan TIK: Konvergensi Piranti Portabel
Peralatan: Makin Kecil Dan Makin Pintar • Kamera (pixel makin besar ) • MP3 Players • Game Players • IM/Text-Message • PDAs • Email • Web • Bluetooth & Wi-Fi • GPS
IPOD dari Apple iPOD generasi ke-5 dengan Video dan Earbuds.
Menghapus Ruang Dan Waktu ■Merubah Ruang dan Waktu Menjadi Sekedar Suatu Konsep ►Jarak Fisik Menjadi Jarak Konseptual ►Ruang Terbatas Menjadi Ruang Tak Terbatas ►5 Hari, 8 jam Sehari Menjadi 7 Hari dan 24 jam sehari
Aplikasi Internet Saat Ini: WEB 2.0
Apa Itu Web 2.0? • Web Sebagai Platform Berbagi dan Berkolaborasi • Isi Web Dinamis: Dikontrol Oleh Pengguna Bukan Pemilik Web • Web Sebagai Jejaring Sosial (Social networks)
Jejaring Sosial • Telah Ada Sejak Awal Manusia • Semua Orang Memiliki Jejaring Sosial • Orang-Orang Dalam Pekerjaan • Teman-Teman Dalam Pergaulan • Keluarga • Klien • Vendor
= Orang = Hubungan Antar Orang Jejaring Sosial
Potensi Web 2.0 Sebagai Jejaring Sosial? • Perluasan jejaring sosial melampaui kelompok-kelompok terdekat dimana kita bergabung • Potensi jejaring sosial ke seluruh dunia • Runtuhnya Tembok Pemisah Jejaring: Peluang Berjejaring dengan Mereka yang Tak Pernah Dapat Kita Jangkau/Masuki/Kenal : Geografis, Suku Bangsa, Budaya, Minat, Usia, Jender, dsb
Semuanya Fokus Pada Promosi • Kita dapat mempromosikan: • Diri Kita, • Merek KIta • Citra Kita, • Perusahaan/ Institusi kita, dan • Apa saja yang kita inginkan Menggunakan jejaring sosial secara online
Berbagai Tool Tersedia Bagi Kita? • Berbagi (Sharing) • Foto Dengan flickr.com • Ide/Tulisan/Foto/Profil dengan Blog: blogger.com, wordpress.com, typepad.com • Video: YouTube, Blip.tv, REVVER • Kolaborasi Dengan Wiki: contoh Wikipedia • Telepon dan Chatting Dengan: Skype, yahoo chating, gtalk • Semuanya Dapat Dikombinasi Menggunakan RSS feeds
discussion fora social recommendation & discovery IRC instant messaging blogs social tools wikis social bookmarks collaboration social networks
Keuntungan Jejaring Sosial: Facebook • Menumbuhkan Interaksi Kelompok • Melampaui Batas Geografis • Melampaui Kepentingan dan Institusi • Relasi Alumni • Rekrumen • Ruang Maya • Rasa Memiliki • Menjaga Hubungan Dengan Teman Lama • Menemukan Teman Baru • Membentuk Jejaring Sosial • Bantuan Dlm Transisi (Di Kampus) • Eksplorasi Pribadi • Eksploarsi Kelompok • Kehadiran Sosial
MySpace.com • Jejaring sosial bagi remaja belasan tahun dan dewasa • Pada 18 Desember 2007 Tercatat Lebih Dari 300 juta terdaftar di Situs Ini • Website tersibuk kedua di Internet!
Dalam Jejaring Sosial • Konsumen Sekaligus Produsen Konten • Problematik: Blogs, Wikis, YouTube, Podcasts, Slideshare, del.icio.us, dsb membawa kepada : • Amatirisasi masal • Kaya informasi, tetapi kualitas pengetahuan rendah • Informasi Sering terpenggal (incoherence) • Informasi tumpah ruah (overload) • Bukan apa yang saya tahu, tetapi Siapa Saya Tahu atau Dimana Menemukannya?
Jejaring Sosial Web Sebagai Alat: Akses dan Distribusi Pengetahuan • Web 2.0 • Wikipedias • Blogs • RSS feeds • Podcasts • Instant messaging • Mashups
Definisi Pedagogi • Menurut Wikipedia: Pedagogy is the art or science of being a teacher. Pedagogi Adalah Seni Atau Ilmu Menjadi Seorang Guru. • Istilah Ini Umumnya Mengacu Kepada Strategi-Strategi Mengajar, Atau Suatu Gaya Mengajar • Jadi Pedagogi Mengacu Kepada Penggunaan Strategi-Strategi Pengajaran Yang Benar
Pedagogi Yang Baik Meningkatkan Efektifitas Pengajaran • Memberikan Motivasi: Melibatkan Siswa • Mempertahankan Hasil – Ingatan (Memory) • Mentransfer – Menerapkan Apa Yang Dipelajari (Skill dan Pengetahuan) Pada Situasi Dunia Nyata
Melalui Pedagogi Kemampuan Guru Dipertemukan dan Disesuaikan Dengan Latar Belakang Pengetahuan dan Pengalaman Siswa Serta Situasi Lingkungan Pembelajaran
Bila Pedagogi Dipandang Sebagai Proses • Ada Berbagai Kontribusi Guru dan Siswa Di Setiap Langkah Proses. • Baik Guru dan Siswa Sama-Sama Memberikan Kontribusi Pada Setiap Tugas. • Kontribusi-Kontribusi Itu Bisa Secara Sadar, Disepakati dan atau Dengan Tujuan Tertentu
Guru Fasilitator Pengalaman Belajar Siswa • Melalui Pengajaran Guru Menjadi Mediasi Bagi Pengalaman Belajar Siswa
Keluaran Dari Mediasi Pengalaman Belajar • Siswa Membuat Kontribusi Lebih Besar Dalam Setiap Proses • Siswa Memiliki Kesadaran Makin Besar Pada Setiap Langkah.
Dimana Peranan Teknologi? Teknologi Digunakan Dalam Setiap Aktifitas Pembelajaran • Aktifitas-Aktifitas Menggunakan Sumberdaya Seperti Alat (mengandung teknologi), Informasi, material, dsb. • Aktifitas-Aktifitas Berkontribusi Pada Penyelesaian Tugas-Tugas untuk Mencapai Keluaran yang Diinginkan
Self-Paced Synchronous Self-Paced Asynchronous Collaboration Synchronous Asynchronous Collaboration Teknologi Merubah Cara Belajar IT + Pedagogy
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa … 1. Termotivasi: baik yang esensial maupun tidak – Oleh Karena Itu Buat Informasi Berguna/Berarti
Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 2. Mampu Mengkonstruksi Arti Baru Secara Sosial – Sediakan Suatu Platform Bagi Siswa Untuk Belajar dengan Temannya, Guru, Orangtua, dsb. – Ciptakan Suatu Lingkungan (Ekologi) Belajar
Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 3. Secara Aktif Mengkonstruksi Arti Baru – Memungkinkan Siswa Melakukan Eksplorasi dan Penemuan 4. Menilai Pembelajaran Mereka – Memungkinkan Siswa Menjelaskan Apa Yang Mereka Telah Belajar, Menilai Kemajuan Pemahaman Mereka
Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 5. Memiliki Cukup Pengetahuan Sebelumnya Terhadap Subyek – Menilai Pengetahuan Siswa – Menyediakan Peralatan yang Dibutuhkan, seperti kamus, Daftar hal-hal yg biasa ditanyakan dan jawabannya, Citra dengan penjelasan, obyek belajar
Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. • 6. Cocok Dengan Gaya Belajar Siswa – Presentasikan Materi dalam cara-cara yang menjangkau verbal, visual, dan logika siswa
Pergeseran Paradigma Pembelajaran • Akibat Perkembangan Teknologi Digital: Multimedia • Generasi Baru Saat Ini: • Generasi Web • Generasi Multimedia • Generasi Mobile
Perkembangan Teknologi • Berdampak Pada Kehidupan Kita • Telepon, Radio, TV dan Film Merubah Cara Kita Berkomunikasi Satu Sama Lain • Cara Kita Melakukan Tugas-Tugas Kita, Bekerja, Belajar dan Menyampaikan Pendapat Juga Berubah.
Budaya Baru: Pasca Modernisasi • “Society has changed. If we speak tomorrow as we did yesterday our words will be come just one more sound in a noisy world, addressed to everyone, heard by no one.” David W. Henderson, Culture Shift: Communicating God’s Truth to Our Changing World (Grand Rapids: Baker, 1998), p. 22. • Masyarakat Telah Berubah, Kalau Kita Berbicara Tentang Hari Esok Seperti yang Kita Lakukan Kemarin, Suara Kita Tak Lebih Dari Salah Satu Bunyi Dalam Dunia Hirup Pikuk, Ditujukan Bagi Semua, Tak Didengar Siapa-Siapa Generasi Saat Ini Memiliki Budaya Sendiri: Budaya Pasca-Modernisasi
Selamat Datang Di Dunia Pasca - Modernisasi Masalah Dalam Era Saat Ini = Pertanyaan Pilatus !! “Apa Itu Kebenaran?” Jawaban Pasca Modernisasi : “Kebenaran Ada Diluar Sana ”
Dalam Era Pasca - Modernisasi • Kebenaran dan Kesalahan: Hanya Istilah-Istilah Yang Tak Lagi Relevan Karena Kita Menciptakan Kebenaran Kita Sendiri Dalam Situasi Kita Sendiri. • Budaya Komunitas Menjadi Ladang Pertumbuhan Kebenaran. Kebenaran Menyesuaikan Dengan Budaya yang Diterima Kelompok. • “There is no truth, only truths. There are no principles, only preferences. There is no grand reason, only reasons….” • Oz Guinness, Fit Bodies, Fat Minds: Why Evangelicals Don’t Think and What to Do About It (Grand Rapids: Baker, 1994).
Generasi Skeptis Stuart Sim Menjelaskan Aliran Pasca-Modernisasi Sebagai Suatu Bentuk Skeptisisme Terhadap Kekuasaan, Kebijaksanaan, Budaya, dan Norma-Norma Politik , dsb yang Diterima,” Stuart Sim, “Postmodernism and Philosophy” in The Routledge Critical Dictionary of Postmodern Thought, Stuart Sim, ed. (New York: Routledge, 1999), p. 3.
Wasit Pasca Modernisasi: Ada Bola dan Ada Si Pemukul Bola, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Saya Melihat Mereka!” Wasit Modern: Ada Bola dan Ada Si Pemukul, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Adanya Mereka!” Wasit Pasca-Modern Radikal: Ada Bola dan Ada Si Pemukul Bola, dan Mereka tidak ada apa-apanya sampai saya menyebutkan mereka !” Walter Truett Anderson, Reality is not what it used to be.
Kebenaran Universal dan Relativisme "Ours is an age in which 'conclusions' are arrived at by distributing questionnaires to a cross-section of the population or by holding a microphone before the lips of casually selected passers-by in the street... Indeed, it would seem possible that the words true and false will eventually (and logically) be replaced by the words likable and dislikable." -- Harry Blamires, The Christian Mind: How Should a Christian Think? (Ann Arbor, MI: Servant Books, 1963) p. 107.
Pemahaman Kebenaran Dalam Budaya Pasca Modernisasi • Kebenaran Dipahami Melalui Pengalaman • Kebenaran Dikomunikasi Melalui Narasi dan Simbol-Simbol • Kebenaran Divalidasi Dalam Komunitas • Persahabatan Membentuk Komunitas • Simbol-Simbol Mendefinisi Komunitas
Internet: Arena Permainan Pasca-Modernisasi • Nasib Kebenaran Dalam Cyberspace: Menjadi Sesuatu Yang Makin Kehilangan Artinya. • Tak Ada Sesuatu Dengan Arti Yang Tetap: Semuanya dapat Dinegosiasi, dapat Dipertukarkan, dan Berganda.