330 likes | 521 Views
PENGERTIAN PAJAK MENURUT PROF. DR. ROHMAT SOEMITRO, S.H. :.
E N D
PENGERTIAN PAJAK MENURUT PROF. DR. ROHMAT SOEMITRO, S.H. : “Pajakadalahiuranrakyatkepadakas Negara berdasarkanUndang-Undang (yang dapatdipaksakan) dengantidakmendapatjasatimbal (kontraprestasi) yang langsungdapatditunjukandan yang digunakanuntukmembayarpengeluaranumum.”
DEFINISI TERSEBUT KEMUDIAN DIRUBAH : “Pajakadalahperalihankekayaandaripihakrakyatkepadakasnegarauntukmembiayaipengeluaranrutindansurplusnyadigunakanuntukpublic saving yang merupakansumberutamauntukmembiayaipublic invesment”
PENGERTIAN PAJAK MENURUT DR. SOEPARMAN SOEHAMIDJAJA : “Pajakadalahiuranwajib, berupauangataubarang, yang dipungutolehpenguasaberdasarkannorma-normahukum, gunamenutupbiayaproduksibarang-barangdanjasa-jasakolektifdalammencapaikesejahteraanumum.”
PENGERTIAN PAJAK MENURUT Prof. PJA. Adriani : Pajakadalahiurankepada Negara (yang dapatdipaksakan) yang terutangoleh yang wajibmembayarnyamenurutperaturan-peraturandengantidakmendapatprestasikembali, yang langsungdapatditunjuk, dan yang gunanyaadalahuntukmembiayaipengeluaran-pengeluaranumumberhubungdengantugas Negara untukmenyelenggarakanpemerintahan.”
PENGERTIAN PAJAK MENURUT MENURUT Prof Dr. Smeets : “Pajakadalahprestasikepadapemerintah yang terutangmelaluinorma-normaumum, yang dapatdipaksakan, tanpaadanyakontraprestasi yang dapatditunjukandalamhal yang individual, maksudnyaadalahuntukmembiayaipengeluaranpemerintah.”
PENGERTIAN PAJAK MENURUT MENURUT PASAL 1 UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN : Pajakadalah "kontribusiwajibkepadanegara yang terutangolehorangpribadiataubadan yang bersifatmemaksaberdasarkanUndangUndang, dengantidakmendapattimbalbaliksecaralangsungdandigunakanuntukkeperluannegarabagisebesar-besarnyakemakmuranrakyat
CIRI ATAU KARAKTERISTIK PAJAK : 1. Pajakdipungutberdasarkanundang-undangatauperaturanpelaksanaannya.2. Terhadappembayaranpajaktidakadategenprestasiataujasatimbalbalik (konraprestasiperseorangan) yangdapatditunjukkansecaralangsung. 3. Pemungutanpajakdiperuntukkanbagikeperluanpembiayaanumumpemerintahdalamrangkamenjalankanfungsipemerintahan, baikrutinmaupunpembangunan, danapabilaterdapatkelebihanmakasisanyadigunakanuntukpublic investment4. Pemungutanpajakdapatdipaksakan.5. Adanyafungsi budgeter (anggaran) danfungsimengatur6. Pemungutannyadapatdilakukanpemerintahpusatataupemerintahdaerahsehinggaadaistilahpajakpusatdanpajakdaerah.
unsur-unsurdaripajak 1. Adamasyarakat (kepentinganumum)2. Adaundang-undang.3. Pemungutpajak – penguasa4. Subjekpajak – wajibpajak5. Objekpajak – tatbestand6. SuratKetetapanpajak (fakultatif)..
Fungsipajakterdiridari : 1. FungsiAnggaran (budgetair) 2. Fungsimengatur (regulerend) 3. Fungsistabilitas4. Fungsi REDISTRIBUSI PENDAPATAN
FungsiAnggaran (budgetEr) : Pajakmempunyaifungsisebagaialatatau instrument yang digunakanuntukmemasukkandanasebesar-besarnyakedalamkas Negara. Dalamhalinifungsipajaklebihdiarahkansebagaiintrumenpenarikdanadarimasyarakatuntukdimasukkankedalamkasnegara. Dana daripajakitulah yang kemudiandigunakansebagaipenopangbagipenyelenggaraandanaktivitaspemerintahan.
Fungsimengatur (regulerend) : Dalamhalinipajakdigunakanuntukmengaturdanmengarahkanmasyarakat yang dikehendakipemerintah. Olehkarenaitufungsimengaturinimenggunakanpajakuntukdapatmendorongdanmengendalikankegiatanmasyarakan agar sejalandenganrencanadankeinginanpemerintah.
Untukmelaksanakanfungsimengaturiniumumnyafiscusmenggunakanduacara : 1. Cara Umum :Cara inibiasanyadilakukandenganmenggunakantarif-tarifpajakuntukmengadakanperubahanterhadap tariff yang bersifatumum. Tarif yang merupakanpersentaseataujumlah yang dikenakanterhadap basis pajak (tax base), yang berlakusecaraumum, dijadikaninstrumenperwujudanfungsiini.
2. Cara Khusus Pelaksanaanfungsimengaturdaripajak yang bersifatkhususinidapatdibedakanmenjadi 2, yang bersifatpositif (insentif) dan yang bersifatnegatif (dis-insentif). Bersifatpositif (insentif)Terhadapkegiatanmasyarakat yang dipandangpositifolehpemerintah, tentunyaakanmendapatdukungan, takterkecualimelaluikebijakandibidangpajakbiasanyamemberikandorongan (tax incentive) dalambentukpemberianfasilitasperpajakan.- Pemberiankelonggaran yang berbentuktax holiday (pembebasanpajak) dankeringananpajak.- Mengadakanafschrifving (penghapusan)- Pemberianpengecualian-pengecualian- Pemberianpengurangan-pengurangan- Kompensasi-kompensasi.
Bersifatnegatif (dis-insentif) Merupakancaramengaturdenganmaksudmencegahataumenghalang-halangiperkembanganataumenjuruskankehidupanmasyarakatkearahtertentu.Dalamhalinimerupakansuatukeinginanpemerintah (fiscus) ataupunpembuatundang-undangdengancaramengadakanberbagaiperaturandibidangpajak yang menghambatdanmemberatkanmasyarakatpenyebabtimbuldanberkembangnyasuatukegiatan, yang justruinginditiadakanataudiberantasolehpemerintah.Upayadis-insentifinidapatberfungsisebagai :- Pemberianhambatan-hambatan.- Pencegahanataspemakaian-pemakaianataupemasukan.- Pemberatan-pemberatankhusus
Fungsistabilitas : Denganadanyapajak, pemerintahmemilikidanauntukmenjalankankebijakan yang berhubungandenganstabilitashargasehinggainflasidapatdikendalikan, Hal inibisadilakukanantara lain denganjalanmengaturperedaranuangdimasyarakat, pemungutanpajak, penggunaanpajak yang efektifdanefisien.
Fungsi REDISTRIBUSI PENDAPATAN : Pajak yang sudahdipungutolehnegaraakandigunakanuntukmembiayaisemuakepentinganumum, termasukjugauntukmembiayaipembangunansehinggadapatmembukakesempatankerja, yang padaakhirnyaakandapatmeningkatkanpendapatanmasyarakat.
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK : 1. Pemungutanpajakharusadil2. PengaturanpajakharusberdasarkanUndang-Undang3. Pungutanpajaktidakmenggangguperekonomian4. Pemungutanpajakharusefesien5. Sistempemungutanpajakharussederhana
Pemungutanpajakharusadil Sepertihalnyaprodukhukum, pajak pun mempunyaitujuanuntukmenciptakankeadilandalamhalpemungutanpajak. Adildalamperundang-undanganmaupunadildalampelaksanaannya.
PengaturanpajakharusberdasarkanUndang-Undang SesuaidenganPasal 23 UUD 1945 yang berbunyi: "Pajakdanpungutan yang bersifatuntukkeperluannegaradiaturdenganUndang-Undang", adabeberapahal yang perludiperhatikandalampenyusunanUndang-Undangtentangpajak, yaitu:- Pemungutanpajak yang dilakukanolehnegara yang berdasarkan UU tersebutharusdijaminkelancarannya- Jaminanhukumbagiparawajibpajakuntuktidakdiperlakukansecaraumum- Jaminanhukumakanterjaganyakerahasiaanbagiparawajibpajak
Pungutanpajaktidakmenggangguperekonomian Pemungutanpajakharusdiusahakansedemikianrupa agar tidakmengganggukondisiperekonomian, baikkegiatanproduksi, perdagangan, maupunjasa. Pemungutanpajakjangansampaimerugikankepentinganmasyarakatdanmenghambatlajunyausahamasyarakatpemasokpajak, terutamamasyarakatkecildanmenengah
Pemungutanpajakharusefesien Biaya-biaya yang dikeluarkandalamrangkapemungutanpajakharusdiperhitungkan. Jangansampaipajak yang diterimalebihrendahdaripadabiayapengurusanpajaktersebut. Olehkarenaitu, sistempemungutanpajakharussederhanadanmudahuntukdilaksanakan. Dengandemikian, wajibpajaktidakakanmengalamikesulitandalampembayaranpajakbaikdarisegipenghitunganmaupundarisegiwaktu.
Sistempemungutanpajakharussederhana Bagaimanapajakdipungutakansangatmenentukankeberhasilandalampungutanpajak. Sistem yang sederhanaakanmemudahkanwajibpajakdalammenghitungbebanpajak yang harusdibiayaisehinggaakanmemberikandampakpositifbagiparawajibpajakuntukmeningkatkankesadarandalampembayaranpajak. Sebaliknya, jikasistempemungutanpajakrumit, orangakansemakinengganmembayarpajak.
Teoripemungutanterdiridari : 1. TeoriAsuransi2. TeoriKepentingan(Aequivalentie) 3. TeoriKewajibanPajakMutlak4. TeoriDayaBeli5. TeoriPembenaranPajakMenurutPancasila
TeoripemungutanPajakterdiridari : 1. TeoriAsuransi2. TeoriKepentingan(Aequivalentie) 3. TeoriKewajibanPajakMutlak4. TeoriDayaBeli5. TeoriPembenaranPajakMenurutPancasila
TeoriAsuransi : Pajakdiibaratkansebagaisuatupremiasuransi yang harusdibayarolehsetiaporangkarenasetiaporangmendapatkanperlindunganatashak-haknyadaripemerintah. Negaramempunyaitugasuntukmelindungiwarganyadarisegalakepentingannyabaikkeselamatanjiwanyamaupunkeselamatanhartabendanya.Teoriinimenyamakanpajakdenganpremiasuransi, dimanapembayarpajak (wajibpajak) disamakandenganpembayarpremiasuransi, yaknipihaktertanggung. Sedangkannegaradisamakandenganpihakpenanggungdalamperjanjianasuransi.
TeoriKepentingan (Aequivalentie) : Negara mengenakanpajakterhadaprakyatkarenanegaratelahmelindungikepentinganrakyat. Teoriinimengukurbesarnyapajaksesuaidenganbesarnyakepentinganwajibpajak yang dilindugi. Jadisemakinbesarkepentingan yang dilindungimakasemakinbesar pula pajak yang harusdibayar.Teoriinimenunjukkanbahwadasarpembenarmengapanegaramengenakanpajakterhadaprakyatadalahkarenanegaratelahberjasakepadarakyatselakuwajibpajak, dimanapembayaranpajakitubesarnyaekuivalen (setara) denganbesarnyajasa yang sudahdiberikannegarakepadanya.
TeoriKewajibanPajakMutlak: Negara merupakansuatukesatuan yang didalamnyasetiapwarganegaraterikat. Tanpaada “organ” ataulembaga, individutidakmungkindapathidup. Lembagatersebut, olehkarenamemberihidupkepadawarganya, dapatmembebanisetiapanggotamasyarakatnyadengankewajiban-kewajiban, antara lain kewajibanmembayarpajak, kewajibanikutmempertahankanhidupmasyarakatataunegaradenganmilisiatauwajibmiliter. Dengandemikiannegaradibenarkanmembebaniwarganyakarenamemangnegarabegituberartibagiwarganya, sementarabagirakyat, membayarpajakmerupakansesuatu yang menunjukkanadanyabaktikepadanegara.
TeoriKewajibanPajakMutlak: Negara merupakansuatukesatuan yang didalamnyasetiapwarganegaraterikat. Tanpaada “organ” ataulembaga, individutidakmungkindapathidup. Lembagatersebut, olehkarenamemberihidupkepadawarganya, dapatmembebanisetiapanggotamasyarakatnyadengankewajiban-kewajiban, antara lain kewajibanmembayarpajak, kewajibanikutmempertahankanhidupmasyarakatataunegaradenganmilisiatauwajibmiliter. Dengandemikiannegaradibenarkanmembebaniwarganyakarenamemangnegarabegituberartibagiwarganya, sementarabagirakyat, membayarpajakmerupakansesuatu yang menunjukkanadanyabaktikepadanegara.
TeoriDayaBeli : Pajakdiibaratkansebagaidayabeliseseorangatauanggotamasyarakat yang kemudiandikembalikanlagikepadamasyarakat. Jadisebenarnyauang yang berasaldarirakyatdikembalikanlagikepadamasyarakatmelaluisaluran lain. Pajak yang berasaldarirakyatkembalilagikepadamasyarakattanpadikurangi, sehinggapajakhanyaberfungsisebagaipompa, menyedotuangdarirakyat yang akhirnyadikembalikanlagikepadamasyarakatuntukkesejahteraanmasyarakatsehinggapadahakikatnyapajaktidakmerugikanrakyat. Olehkarenaitupungutanpajakdapatdibenarkan.
TeoriPembenaranPajakolehPancasila: Pancasilamengandungsifatkekeluargaandangotongroyong. Gotongroyongdalampajaktidak lain daripengorbanansetiapanggotakeluarga (masyarakat) untukkepentingankeluarga (bersama) tanpamendapatkanimbalan. JadiberdasarkanPancasila, pungutanpajakdapatdibenarkankarenapembayaranpajakdipandangsebagaiuang yang tidakkeluardarilingkunganmasyarakattempatwajibpajakhidup. Akhirnyauangpajakjugadigunakanuntukdirisendiri, untukkesejahteraansendiri, untukmasyarakatsendiri, untukkesejahteraansendiri, individudalamhubunganini, tidakdapatdilihatterlepasdarikeluarganya, dananggotamasyarakattidak pula dapatdipandangterlepasdarimasyarakatdanlingkungannya
ASAS PEMBAGIAN BEBAN PAJAK Asaspembagianbebanpajakmencarijawabanataspertanyaan : Bagaimana agar bebanpajakitudikenakankepadarakyatsecaraadil??1. TeoriDayaPikul2. PrinsipKemanfaatan / Kenikmatan (Benefit Principle)
TeoriDayaPikul : Menurutteoriinisetiaporangwajibmembayarpajaksesuaidayapikulmasing-masing. Dayapikulmerupakankekuatanseseoranguntukmemikulsuatubebanatasapa yang tersisa, setelahpengeluaran yang mutlakuntukkehidupan primer dirisendiribesertakeluarga.
PrinsipKemanfaatan / Kenikmatan (Benefit Principle) : Menurutasasinipengenaanpajakseimbangdengan benefit yang diperolehwajibpajakdarijasa-jasa public yang diberikanolehpemerintah. Berdasarkan criteria ini, pajakdikatakanadilapabilaseseorangmemperolehkenikmatanlebihbesardarijasa-jasa public yang dihasilkanolehpemerintahdikenakanproporsibebanpajak yang lebihbesar.