230 likes | 705 Views
PUTUSAN (PROPOSISI) Merupakan unsur kedua logika . Dalam putusan ada dua atau lebih pengertian yang berhubungan sehingga menjadi suatu pernyataan . Putusan perbuatan manusia ( perbuatan akal ) yang mengakui atau memungkiri sesuatu .
E N D
PUTUSAN (PROPOSISI) Merupakanunsurkedualogika. Dalamputusanadaduaataulebihpengertian yang berhubungansehinggamenjadisuatupernyataan. Putusan perbuatanmanusia (perbuatanakal) yang mengakuiataumemungkirisesuatu. Putusanmenegaskansesuatu, yaitumengakuiataumenyangkalsuatuhubunganantaraduapengertian.
Misalnya: Jokoitupandai berartipengertian “Joko” danpengertian “pandai” adahubungankesatuan, tidakterpisah. Joko = pandai. Sebaliknya, jikaadapernyataan “Jokoitutidakpandai” makatidakadakesatuanantarapengertian “Joko” danpengertian “pandai”, Jadi, Joko≠ pandai. Yang dipersatukanatau yang dipisahkanadalahsubjekdanpredikat.
Unsur-unsurPutusan: Subjek Hal yang tentangnyadikatakan Predikat Apa yang diakuiataudisangkaltentangsubjekatauketerangantentangsubjek. Hubunganantarasubjekdanpredikat = pernyataanpenyatuan (afirmasi = mengakui) ataupemisahan (negasi = menidakkan). Tidaksetiappenggandenganpengertianmerupakanputusan.
Contoh: Bukuinitebal Putusan Bukutebalini … Subjek (bukanputusan). PenggolonganPutusan: Menurutsifatafirmasidannegasidibedakan: Putusankategoris hubungan S dan P tanpasyarat. Putusanhipotetis P diakuiataudimungkiritentang S, tidaksecaralangsung, tergantungsuatusyarat.
Diperincilagimenjadi: Putusankondisional (bersyarat): Jika …. Maka …. Putusandisjungtif: Atau … atau … Putusankonjungtif: tidaksekaligus … dan …
PutusanKategoris Menggunakankalimatberita Term subjek Hal yang diterangkan Term predikat Apa yang dikatakan, diakui, diingkari yang menerangkanSubjek. Harusditentukandulumana yang menjadi term subjekdan term predikatnya. Misal: Kebahagiaanlah yang dikejar-kejarorang
Yang dikejar-kejarorangadalahkebahagiaan. SubjekPredikat
MenurutLuasnya: Putusan singular subjeknya singular (satu), misalnya: Ciciadalahmahasiswa PLB Putusanpartikular subjeknyahanyasebagiandariseluruhluassubjek, misalnya: Beberapamahasiswa PLB kaya. 3. Putusan universal seluruhluassubjekdiakuiataudiingkari, misalnya: Semuamahasiswa PLB rajin.
Dalampercakapansehari-hariseringluasSubjektidakdinyatakandenganjelas, makadisebutputusanumum (putusan yang “padaumumnya” benardantermasukputusanpartikular. Misalnya: Orang Bali pandaimenari OrangBatakpandaimenyanyi
Kombinasiantarabentuknya (kualitasnya) danmenurutluasnya (kuantitasnya) akandiperolehPutusanA – E – I – O (Empatjenisputusan yang berbeda) A putusanafirmatifdan universal E putusannegatifdan universal I putusanafirmatifdanpartikular/singular O putusannegatifdanpartikular/singular
Contoh: A Semuamanusiaberakal E Semuamahasiswatidak lulus ujian Tiadaseorang pun yang lulus ujian I Sebagianmahasiswapandaiberpidato O Ari tidaksukalagudangdut Beberapaorangtidaksukamenari
Tugas: Buatmasing-masing 5 buahputusan A, E, I dan O.
S P S Penggunaan Diagram Semuakucingadalahbinatang Kucing = S Binatang = P
Kucing bukan anjing S ≠ P
Tidak ada mahasiswa yang masih belajar di SMP • Mahasiswa Murid SMP
Penggolongan putusan menurut isinya: • Putusan analitis putusan yang predikat dipersatukan dengan subjek atas dasar analisa subjek (deduksi). Predikat menyebutkan secara eksplisit apa yang secara implisit sudah terkandung dalam subjek. • Contoh: • Manusia itu makhluk berakal • Satu km = 1000 m • Yang persegi itu bukan bundar
Putusan sintetis putusan yang predikatnya dipersatukan dengan subjek atas dasar pengalaman empiris – hasil induksi, observasi atau fakta • Contoh: • Meja itu bersih • Sebagian besar mahasiswa UNY adalah perempuan • Warga miskin lebih banyak berada di pedesaan.
Putusan sintetis dapat dibedakan menjadi: • - pernyataan tentang fakta (dapat dicek apakah sesuai dengan kenyataannya) • - pernyataan tentang pendapat (termasuk interpretasi dan perasaan seseorang): - pendapat subjektif (berdasarkan rasa melulu, tidak dapat dicek/dibuktikan) - pendapat objektif (berdasarkan pertimbangan, penilaian atau pandangan yang dapat dibuktikan atas dasar fakta dan ada norma-norma sebagai pegangannya
Contoh pendapat subjektif: • Semua pejabat senang korupsi • Istri saya adalah orang tercantik se dunia • Belajar di pagi hari kurang efektif daripada malam hari Contoh pendapat objektif: • Karya ilmiah Agus lebih bagus daripada Budi. (Berdasarkan pertimbangan acuan penulisan karya ilmiah) - Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terbuka dan toleran (Berdasarkan sejarah masuknya berbagai kebudayaan dan agama ke Indonesia)