1 / 37

KARBOHIDRAT

KARBOHIDRAT. Jurusan Farmasi, FKIK Universitas Jenderal Soedirman. KARBOHIDRAT. 1. Klasifikasi Karbohidrat. Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida , oligosakarida , polisakarida. Monosakarida.

jemma
Download Presentation

KARBOHIDRAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KARBOHIDRAT Jurusan Farmasi, FKIK Universitas Jenderal Soedirman

  2. KARBOHIDRAT 1. Klasifikasi Karbohidrat Padaumumnyakarbohidratdapatdikelompokkanmenjadi • monosakarida, • oligosakarida, • polisakarida.

  3. Monosakarida • Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat yang tersederhana; tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih kecil. • Rumus molekul Monosakarida CnH2nOn dimana n = 3-8 • Glukosa, merupakan monosakarida yang terpenting, disebut gula darah karena dijumpai dalam darah, gula anggur karena dijumpai dalam buah anggur dan dekstrosa karena memutar bidang polarisasi ke kanan

  4. Klasifikasi monosakarida • Akhiran –osa menyatakan suatu gula pereduksi, gula yang mengandung suatu gugus aldehida atau suatu gugus α-hidroksiketon. • Monosakarida yang mengandung gugus aldehida : aldosa (aldehida + -osa), contoh: glukosa, galaktosa, ribosa, deoksiribosa. • Griseraldehid

  5. Monosakarida yang mengandung gugus keton : ketosa (keton + -osa), misal: fruktosa • Monosakaridadenganenam atom C disebutheksosa, misalnyaglukosa, fruktosa, dangalaktosa. • Monosakarida yang mempunyai lima atom C disebutpentosamisalnyaxilosa, arabinosa, danribosa.

  6. Konfigurasi monosakarida • Beberapa monosakarida penting dgn proyeksi Fischer

  7. Konfigurasi D dan L • Suatu monosakarida merupakan anggota deret-D jika gugus hidroksil pada karbon kiral yang terjauh dari karbon 1 terletak di sebelahkanan dalam proyeksi Fischer. D-(+)-gliseraldehida D-liksosa D-ribosa

  8. Deret-L jika gugus hidroksil pada karbon kiral yang terjauh dari karbon 1 terletak di sebelahkiri dalam proyeksi Fischer. L-liksosa L-ribosa

  9. Siklisasi Monosakarida • Glukosa mempunyai suatu gugus aldehida pada karbon 1 dan gugus hidroksi pada karbon 2,3,4,5 dan 6. • Reaksi umum antara alkohol dan aldehida adalah pembentukkan hemiasetal. suatu hemiasetal

  10. Dalam air, glukosa dapat bereaksi intramolekuler menghasilkan hemiasetal siklik. • Baik hemiasetal cincin lima-anggota (digunakan gugus hidroksil pada karbon 4) atau hemiasetal cincin enam-anggota (digunakan gugus hidroksil pada karbon 5) dapat terbentuk. • Monosakaridadapatmembentukstruktursiklik karenadalammolekulnyaterdapat …….. - atom C* - gugusaldehid - carbonyl danhidroksil - gugusketon - gugushidroksil

  11. karbon 4 karbon 5 5 1 Aldehida rantai terbuka Sepasang diastereomer

  12. Dalam proyeksi Fischer untuk hemiasetal siklik, karbon 1 (karbon aldehida), yang tidak bersifat kiral pada rantai terbuka menjadi kiral dalam siklik. • Dihasilkan sepasang diastereomer dari siklisasi itu. • Dalam air mereka berada dalam kesetimbangan satu dengan yang lain.

  13. Anomer • Monosakarida memiliki perbedaan dalam konfigurasi pada karbon 1 (akibat reaksi siklisasi) • Dalam rumus Haworth untuk suatu D-glukosa, struktur dimana OH anomerik diproyeksikan ke bawah (trans terhadap CH2OH ujung) disebut α-anomer. • OH anomerik diproyeksikan ke atas (cis terhadap CH2OH ujung) disebut β-anomer.

  14. Ke atas = β Jadi, kedua D-glukosaanomerik disebut α-D-glukopiranosa (atau α-D-glukosa) dan β-D-glukopiranosa (atau β -D-glukosa) Ke bawah = α α-D-glukosa β-D-glukosa

  15. Mutarotasi • Mutarotasi : perubahan serta merta yang lambat dari rotasi optis. • Terjadi karena (dalam larutan) baik α- maupun β-D-glukosa mengalami suatu penyetimbangan lambat dalam bentuk rantai terbuka, dan dengan anomer lainnya. • Anomer apapun yang dilarutkan, hasilnya ialah campuran kesetimbangan yang terdiri dari 64% β-D-glukosa , 36% α- D-glukosa, dan 0,02% bentuk aldehida dari glukosa.

  16. β-D-glukosa > α- D-glukosa karena β-D-glukosa lebih stabil. • Pada β-anomer memiliki gugus hidroksil pada karbon 1 pada posisi ekuatorial, sedang pada α-anomer pada posisi aksial. l α- D-glukosa β-D-glukosa

  17. Reaksi-reaksi monosakarida Oksidasi monosakarida • Gula yang dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi seperti reagensia Tollens (suatu larutan basa dari Ag(NH3)2) disebut gula pereduksi (karena zat pengoksidasi anorganik direduksi dalam reaksi itu). • Bentuk-bentuk hemiasetal siklik dari semua aldosa mudah dioksidasi karena mereka berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehida rantai terbukanya.

  18. Reduksi monosakarida • Baik aldosa maupun ketosa dapat direduksi oleh zat pereduksi karbonil, seperti hidrogen dan katalis atau suatu hidrida logam, menjadi polialkohol yang disebut alditol. • Produk reduksi D-glukosa disebut D-glusitol atau sorbitol.

  19. Disakarida • Adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida, yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu satuan ke suatu OH satuan lain. • Ikatan yg lazim adalah hubungan glikosida α atau β dari satuan pertama ke gugus hidroksil dari satuan kedua → ikatan 1,4’- αatau 1,4’- βbergantung pada stereokimia pada karbon glikosida.

  20. ikatan 1,4’- α ikatan 1,4’- β • Maltosa • Diperoleh dari hidrolisis pati • Maltosa → glukosa + glukosa

  21. b. Selobiosa • Diperoleh dari hidrolisis parsial dari selulosa. • Selobiosa → glukosa + glukosa α atau β β

  22. c. Laktosa • Laktosa → glukosa + galaktosa • Diperoleh dari air susu (air susu manusia dan sapi mengandung kira-kira 5% laktosa.) • Galaktosemia yang menyerang pada bayi, disebabkan oleh kurangnya enzim untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa. • Galaktosemia dicirikan oleh tingginya kadar galaktosa dalam darah dan air seni. • Gejalanya : muntah-muntah sampai keterbelakangan mental dan jasmani, kadang-kadang kematian.

  23. Laktosa glukopiranosa β - galaktopiranosa

  24. α-glukopiranosa d. Sukrosa • Gula pasir biasa β - fruktofuranosa

  25. Pada sukrosa ikatan glikosida menghubungkan karbon ketal dan asetal dan bersifat βdari fruktosa dan αdari glukosa. • Dalam sukrosa kedua atom karbon anomerik digunakan untuk ikatan glikosida. • Dalam sukrosa, baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus hemiasetal. • Sukrosa tdk menunjukkan mutarotasi dan bukan gula pereduksi.

  26. Gula inversi : campuran D-glukosa dan D-fruktosa yang diperoleh dgn hidrolisis asam atau enzimatik dari sukrosa. • “gula inversi” diturunkan dari inversi (pembalikan) tanda rotasi jenis bila sukrosa dihidrolisis. • Sukrosa mempy. rotasi jenis +66,5° (rotasi positif), campuran produk (glukosa, [α] = + 52,7° dan fruktosa, [α] = -92,4° mempy rotasi netto negatif.

  27. POLISAKARIDA • Senyawa dimana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida. • Hidrolisis lengkap polisakarida→ monosakarida • Contoh: • Selulosa, (polisakarida arsitektural/bahan bangunan pada tanaman) dan kitin (komponen struktur kerangka luar serangga) • Pati, glikogen (polisakarida nutrisi)

  28. Glikoprotein (kompleks polisakarida protein) • Glikolipid (kompleks polisakarida lipid) • Selulosa • Membentuk komponen serat dari dinding sel tumbuhan. • Molekul selulosa merupakan rantai dari D-glukosa sebanyak 14.000 satuan • Molekul tunggal selulosa merupakan polimer lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. • Hidrolisis lengkap → D-glukosa.

  29. Selulosa β

  30. b. Pati • Pati : 20% amilosa (larut) dan 80% amilopektin (tidak larut) Amilosa Polimer linier dari α-D-glukosa yg dihub.kan secara1,4’ Hidrolisis lengkap → D-glukosa Hidrolisis parsial → maltosa α

  31. Terdapat 250 satuan glukosa atau lebih per molekul amilosa. • Molekul amilosa membentuk spiral disekitar molekul I2 (timbul warna biru) Amilopektin • Mengandung 1000 satuan glukosa atau lebih • Rantai utama mengandung ikatan 1,4’ • Amilopektin bercabang, ikatan pada titik percabangan ialah ikatan 1,6’-α-glikosida. • Hidrolisis lengkap → D-glukosa • Hidrolisis parsial → maltosa dan isomaltosa (dari 1,6’)

  32. Amilopektin Campuran hasil hidrolisis parsial → dekstrin (untuk membuat lem, pasta dan kanji teksil) cabang 1,6’

  33. Glikogen • Polisakarida yg digunakan sbg tempat penyimpanan glukosa dalam tubuh (terutama dalam hati dan otot) • Struktur mirip amilopektin, bedanya glikogen lebih bercabang daripada amilopektin

  34. c. Kitin • Polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamina terikat -β. • Hidrolisis kitin → 2-amino-2-deoksi-D-glukosa

  35. Terimakasih

More Related