150 likes | 341 Views
STRATEGIBELAJAR DAN MENGAJAR DI SD. Pertemuan 6 Belajar Mandiri dan Aktif. Imagine (Khayalan Visual).
E N D
STRATEGIBELAJAR DAN MENGAJAR DI SD Pertemuan 6 Belajar Mandiri dan Aktif
Imagine(Khayalan Visual) Melalui khayalan visual, peserta didik dapat menciptakan ide-idenya sendiri. Khayalan itu efektif sebagai suplemen kreatif pada belajar kolaboratif. Ia dapat juga berfungsi sebagai batu loncatan menuju penelitian independen yang mungkin pada awalnya nampak berlebihan bagi peserta didik.
Langkah-langkahnya Perkenalan topik yang akan diajarkan. Jelaskan kepada peserta didik bahwa pelajaran menuntut kreativitas dan penggunaan khayalan visual bisa membantu usaha mereka. Intruksikan kepada seluruh siswa untuk menutup mata mereka. Perkenalkan latihan relaksasi yang memperjelas pikiran-pikiran sekarang dari pikiran peserta. Gunakan latar musik, lampu yang suram, dan pernapasan untuk mencapai hasil. Lakukan pernapasan untuk membuka mata pikiran. Mintalah peserta didik dengan matanya yang tertutup, untuk mencoba memvisualisasikan cahaya dan suara seperti kuntum bunga, kamar tidur mereka, lampu laulintas yang berubah, atau rintik hujan. Ketika anggota kelas rileks, siapkan satu khayalan bagi mereka untuk dibangun. Saran-saran itu mencakup: pengalaman masa depan, problem untuk dipecahkan, dll. Ketika khayalan dilukiskan, siapkan jarak sunyi reguler sehingga peserta didik dapat membangun khayalan visual mereka sendiri. Contoh pertanyaan : Ia terlihat apa?, Siapa yang kamu lihat? Dsb. Simpulkan panduan khayalan dan instruksikan kepada anggota kelas untuk mengingat khayalannya. Dengan perlahan akhiri latihan. Mintalah peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan saling membegi pengalaman khayalannya. Mintalah mereka melukiskan khayalannya kepada yang lainnya dengan menggunakan panca indra sebanyak mungkin. Atau minta menulis tentang itu.
Mind Maps(Peta Pikiran/Ingatan) Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
Langkah-langkahnya Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Contoh : Konsep atau kecakapan yang barui saja Guru ajarkan. Konstruksikan bagi semua siswa untuk membuat peta pikiran yang sederhana yang menggunakan warna, khayalan atau simbol. Contoh: Seorang sedang berjalan ditoko grosir untuk belanja. Dai peta pikiran yang mengkatagorisasikan barang-barang yang dibutuhkan menurut toko di mana semuanya ditemukan (misalnya hasil bumi dan makanan). Ajaklah peserta didik untuk menceritakan contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang dapat mereka petakan. Berikan kertas, pena, dan sumber-sumber yang lainnya yang anda pikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah. Doronglah siswa untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar, dengan menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Berikan waktu yang banyak bagi peserta didik untuk mengagmbarkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya orang lain untuk menstimulasi ide-ide. Perintahkan kepada siswa untuk saling membagi peta pikiannya. Lakukan diskusi tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-ide.
Learning Contract( Kontrak Belajar) Belajar dengan pengarahan sendiri seiring lebih mendalam dan lebih permanen daripada dengan pengarahan guru. Tetapi, guru seharusnya yakin bahwa perjanjian tentang apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari adalah dibuat secara eksplisit. Satu cara mengatasi masalah ini adalah kontrak belajar.
Langkah-langkahnya Perintahkan kepada setiap siswa untuk memilih topik yang dia inginkan untuk dipelajari secara independen. Doronglah siswa untuk memikirkan secara hati-hati melalui rencana studi. Berikan waktu yang cukup untuk penelitian dan konsultasi dalam menyusun rencana. Mintalah kontrak yang ditulis peserta didik yang mencakup katagori sbb: Tujuan belajar yang ingin dicapai oleh siswa, pengetahuan dan ketrampilan khusus yang harus dikuasai, aktivitas belajar yang kaan dimanfaatkan, Bukti yang akan dihadirkan siswa untuk menunjukan bahwa tujuan-tujuan itu telah dicapai, tanggal penyelesaian. Berkumpullah dengan peserta didik dan diskusikan kontrak yang diajukan. Doronglah agar sumber belajar tersedia bagi peserta didik. Negosiasikan perubahan apapun yang ingin anda buat.
Seeing How It Is(Bagaimana Simulasi Dirasakan) Seiring sebuah topik mendorong pemahaman tentang orang atau situasi dan sensitivitas terhadap orang atau situasi yang tidak akrab dengan peserta didik. Salah satu cara yang terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah membuat aktivitas yang efektif yang merangsang seperti apa orang atau situasi yang tidak familiar itu.
Langkah-langkahnya Pilih tipe orang atau situasi yang anda inginkan untuk dipelajari siswa. Contoh : Seperti apa enjadi orang dalam minoritas, Seperti apa menjadi orang dari budaya yang berbeda. Buatlah cara untuk mensimulasikan orang atau sitauasi itu. Di antara cara untuk melakukan hal itu adalah sebagai berikut :Perintahkan kepada siswa untuk berpakaian sesuai dengan orang atau situasi itu. Atau perintahkan mereka membawa perlengkapan, alat-alat, asesoris atau barang-barang lain milik orang atau situasi itu atau terlibat dalam aktivitas tipikal orang tersebut. Tanyakan kepada peserta didik bagaimana simulasi dirasakan. Diskusikan pengalaman orang dengan sepatu orang lain. Ajaklah siswa untuk mengidentifikasi tentang yang dihadirkan kepada mereka oeleh orang dan situasi yang tidak familiar.
Bilboard Ranking(Papan Rangking) Banyak situasi belajar tidak mencakup isi yang tidak betul atau salah. Ketika nilai, opini, ide, dan preferensi menyinggung topik yang sedang Anda ajarkan, aktivitas ini dapat digunakan untuk menstimulasikan refleksi dan diskusi.
Langkah-langkahnya Kelompokan peserta didik menjadi sub-grup yang terdiri empat sampai enam peserta. Berilah peserta didik daftar nilai dianggap penting. Contoh : Nilai yang mungkin mereka pegangi (misalnya: 1. Loyalitas, 2.... Dsb). Pendapat yang mungkin mereka ajukan (misalnya: 1. Pencegahan kejahatan seharusnya menjadi konsen nasional utama kita, 2...Dsb). Solusi alternatif suatu problem (misalnya: Menghemat energi dengn 1. Carpooling, 2...Dsb). Pilihan-Pilihan keputusan yang mereka atau lainya hadapi (misalnya: 1. Legalisasi minuman, 2...Dsb). Atribut-atribut yang mereka senangi (misalnya: 1. Cakep, 2...Dsb). Pilihan yang mereka pegangi (misalnya: 1. Edgar Allan Poe, 2...Dsb). Berilah potongan kertas dan minta mereka untuk menulis kembali nilai-nilai tersebut. Minta siswa untuk membuat urutan dari nilai yang dianggap terpenting sampai yang tidak terpenting. Buatlah sejenis Billboard di mana kelompok tadi menampilkan rangking urutan daftar nilai tersebut. Bandingkan semua urutan nilai tersebut di depan kelas. Beri komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing pernyataan.
Active Self-Assessment(Penilaian Diri Secara Aktif) Melalui strategi ini, peserta didik mampu membagi sikap mereka terhadap subjek melalui penilaian diri. Ia membolehkan pengajar untuk menaksir perasaan dan keyakinan peserta dan berfungsi sebagai batu loncatan diskusi kelas.
Langkah-langkahnya Buatlah daftar pernyataan yang akan dibaca di hadapan kelas untuk menilai sikap mereka terhadap subjek yang diberikan. Contoh : Saya ingin bekerja yang berharga bagi masyarakat. Saya ingin bekerja yang tidak banyak melibatkan komunikasi dan perjalanan. Perintahkan siswa untuk berdiri dibelakng ruangan, memindahkan kursi atau bangku kesisi lain. Buatlah skala rata-rata angka satu sampai lima di depan ruangan dengan menggunakan papan tulis atau menempatkan angka-angka di dinding. Jelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu akan dibaca di depan kelas. Setelah mendengar masing-masing, siswa seharusnya berdiri didepan angka rata-rata yang terbaik memainkan sikapnya terhadap atau objek. Berdasarkan subjek angka 1 dapat menjadi “sangat setuju” atau “sangat memahami” dengan tingkat pengembangan sampai 5 untuk “sangat tidak setuju” atau tidak “memahami”.
Lanjutan Ketika setiap pernyataan di baca, siswa seharusnya bergerak ketempat di rauangan yang paling baik memainkan pengetahuan atau opininya. Setelah beberapa garis dari depan berbagai posisi, ajaklah siswa menjelaskan mengapa mereka memilih posisi itu. Setelah mendengar opini dari yang lain, ajaklah beberapa siswa yang ingin mengubah posisisnya pada skala yang harus dilakukan kemudian. Teruskanlah membaca pernyataan atau fakta individual dan memerintahkan siswa pindah ke angka yang terbaik memainkannya opini atau pengetahuan mereka. Berikutnya, kelompokkan siswa didikte sub-sub kelompok. Beilah mereka salinan pernyataan tertulis dan perintahkan mereka untuk mendiskusikannya. Sekarang, perintahkan siswa untuk mempertimbangkan secara pribadi sikapnya terhadap seiap item. Perintahkan mereka menandatangani angka bagi setiap pernyataan yang mencerminkan tingkat akhir kesepakatan dan ketidaksepakatan mereka.