370 likes | 636 Views
Sintesis dan Simulasi Atomik Oksida Aurivillius. Rolan Rusli 20504020. Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung 2006. Pendahuluan. Oksida Aurivillius merupakan senyawa struktur berlapis terdiri atas lapisan perovskit (lapisan [A n-1 B n O 3n+1 ] 2- ) dan lapisan [Bi 2 O 2 ] 2+ .
E N D
Sintesis dan Simulasi Atomik Oksida Aurivillius Rolan Rusli 20504020 Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung 2006
Pendahuluan • Oksida Aurivillius merupakan senyawa struktur berlapis terdiri atas lapisan perovskit (lapisan [An-1BnO3n+1]2-) dan lapisan [Bi2O2]2+. • Kation A merupakan atom berukuran besar, mempunyai koordinasi dodekahedral. • Kation B merupakan unsur transisi dengan koordinasi oktahedral • n adalah jumlah oktahedral pada lapisan perovskit (1 < n < 5)
Aplikasi • Material Feroelektrik sebagai penyimpan memori Fe-RAM (ferroelectric non-volatile memories) • Kapasitor • Piezoelektrik • Konduktor • Katalis • Material Magnetik
Tujuan Penelitian • Untuk mengetahui sifat magnetik oksida Aurivillius Sr2Bi4Ti5-xFexO18 dengan x = 0,25; 0,5; 0,75 dan 1. • Untuk membandingkan data hasil eksperimen menggunakan XRD dengan simulasi atomic menggunakan software GULP
Metode Percobaan • Metode Solid State • Karakterisasi difraksi sinar-X serbuk, dengan difraktometer sinar-X PW1710, radiasi Cu – Kα. • Pola difraksi dianalisis dengan menggunakan metode Le Bail program Rietica. • Sifat magnetik diukur dengan Magnetic Susceptibility Balance (MSB) • Simulasi Atomik GULP
Metode Solid State Bi2O3 SrCO3 TiO2 Fe2O3 • Ditimbang sesuai dengan komposisi stoikiometri • oksida target • Dicampur, ditambahkan aseton p.a. • Digerus dengan menggunakan mortar agate Campuran Bi2O3, SrCO3, TiO2, dan Fe2O3 • Dimasukkan ke dalam krus alumina • Dibakar pada suhu 850°C, 950°C dan 1100°C • selama 24 Jam secara bertahap • Digerus ulang pada setiap selesai tahap pembakaran • setelah didinginkan Sr2Bi4Ti5-xFexO18
Hasil dan Pembahasan • Oksida Aurivillius yang disintesis dalam penelitian ini adalah Sr2Bi4Ti4,75Fe0,25O18, Sr2Bi4Ti4,5Fe0,5O18, Sr2Bi4Ti4,25Fe0,75O18, dan Sr2Bi4Ti4FeO18 • Pola difraksi sinar-X nya khas untuk fasa aurivillius
Difraksi Sinar-X Difraksi Sinar-X oksida Sr2Bi4Ti4FeO18
Difraksi Sinar-X Difraksi Sinar-X oksida Sr2Bi4Ti4.25Fe0.75O18
Difraksi Sinar-X Difraksi Sinar-X oksida Sr2.125Bi4Ti4.5Fe0.5O18
Difraksi Sinar-X Difraksi Sinar-X oksida Sr2.25Bi4Ti4.75Fe0.25O18
Parameter Hasil Refinement SBT = Sr2Bi4Ti5O18 [1], SBTF-1 = Sr2Bi4Ti4FeO18, SBTF-2 = Sr2Bi4Ti4,25Fe0,75O18, SBTF-3 = Sr2Bi4Ti4,5Fe0,5O18, dan SBTF-4 = Sr2Bi4Ti4,75Fe0,25O18
Plot Le Bail Plot Le Bail Sr2Bi4Ti4FeO18 Rp = 6.393 Rwp = 9.954 χ2 = 0.452
Plot Le Bail Plot Le Bail Sr2Bi4Ti4.25Fe0.75O18 Rp = 6.397 Rwp = 8.970 χ2 = 0.554
Plot Le Bail Plot Le Bail Sr2Bi4Ti4.5Fe0.5O18 Rp = 6.374 Rwp = 8.722 χ2 = 0.444
Plot Le Bail Plot Le Bail Sr2Bi4Ti4.75Fe0.25O18 Rp = 6.068 Rwp = 7.922 χ2 = 0.297
Kemagnetan • Semakin besar fraksi Fe dalam senyawa semakin tinggi nilai momen magnetnya • Oksida Aurivillius yang disintesis ini diduga berada pada keadaan spin tinggi. • Perhitungan nilai momen magnet hanya keadaan spin, terdapat perbedaan dengan hasil eksperimen, diduga karena adanya interaksi antar atom dan orientasi atom-atomnya.
Simulasi Atomik GULP • Julian Gale dari Royal Institute - Inggris, • Program simulasi mekanika klasik • Teknik simulasi atas dasar model potensial interatomik • Digunakan model Born sebagai interaksi Coulomb range panjang dan range pendek serta gaya van der Waals.
Dari hasil simulasi menunjukkan adanya kecocokan antara nilai parameter sel dan posisi atomik dari hasil eksperimen dan hasil simulasi
Kesimpulan • Oksida Aurivillius yang disintesis adalah Sr2Bi4Ti4,75Fe0,25O18, Sr2Bi4Ti4,5Fe0,5O18, Sr2Bi4Ti4,25Fe0,75O18, dan Sr2Bi4Ti4FeO18 menunjukkan fasa Oksida Aurivillius berdasarkan pola difraksi sinar-X nya • Oksida Aurivillius yang disintesis memiliki grup ruang B2cb dan Z = 4. • Oksida Aurivillius yang disintesis berada pada keadaan spin tinggi, dimana semakin besar fraksi Fe dalam senyawa semakin tinggi nilai momen magnetnya • Terdapat Kecocokan antara Hasil Simulasi Atomik dengan Hasil Eksperimen (Data XRD)