90 likes | 274 Views
PERMOHONAN HAK UJI MATERI PP 04 TAHUN 2010 YANG DIKABULKAN OLEH MAHKAMAH AGUNG. Pasal 10 (PP 28/2000) : (1) Kriteria risiko pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri dari :
E N D
PERMOHONAN HAK UJI MATERI PP 04 TAHUN 2010 YANG DIKABULKAN OLEH MAHKAMAH AGUNG
Pasal 10 (PP 28/2000) : (1) Kriteria risiko pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri dari : a. kriteria risiko kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta benda; b. kriteria risiko sedang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat berisiko membahayakan keselamatan umum, harta benda, dan jiwa manusia; c. kriteria risiko tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan. (2) Kriteria penggunaan teknologi pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri dari : a. kriteria teknologi sederhana mencakup pekerjaan konstruksi yang menggunakan alat kerja sederhana dan tidak memerlukan tenaga ahli; b. kriteria teknologi madya mencakup pekerjaan konstruksi yang menggunakan sedikit peralatan berat dan memerlukan sedikit tenaga ahli; c. kriteria teknologi tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang menggunakan banyak peralatan berat dan banyak memerlukan tenaga ahli dan tenaga terampil. (3) Kriteria biaya pelaksanaan pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri atas kriteria biaya kecil dan atau biaya sedang dan atau biaya besar yang ditentukan berdasarkan besaran biaya dan volume pekerjaan.
Pasal 25 (UU 18/1999) : • (1) Penggunajasadanpenyediajasawajibbertanggungjawabataskegagalanbangunan. • (2) Kegagalanbangunan yang menjaditanggungjawabpenyediajasasebagaimanadimaksudpadaayat (1) ditentukanterhitungsejakpenyerahanakhirpekerjaankonstruksidan paling lama 10 (sepuluh) tahun. • (3) Kegagalanbangunansebagaimanadimaksudpadaayat (2) ditetapkanolehpihakketigaselakupenilaiahli. • Pasal 26 (UU 18/1999) : • Jikaterjadikegagalanbangunan yang disebabkankarenakesalahanperencanaataupengawaskonstruksi, danhaltersebutterbuktimenimbulkankerugianbagipihak lain, makaperencanaataupengawaskonstruksiwajibbertanggungjawabsesuaidenganbidangprofesidandikenakangantirugi. • Jikaterjadikegagalanbangunan yang disebabkankarenakesalahanpelaksanakonstruksidanhaltersebutterbuktimenimbulkankerugianbagipihak lain, makapelaksanakonstruksiwajibbertanggungjawabsesuaidenganbidangusahadandikenakangantirugi. • Pasal 27 (UU 18/1999) : • Jikaterjadikegagalanbangunan yang disebabkankarenakesalahanpenggunajasadalampengelolaanbangunandanhaltersebutmenimbulkankerugianbagipihak lain, makapenggunajasawajibbertanggungjawabdandikenaigantirugi.
Pasal 31 (UU 18/1999) : • (1) Masyarakatjasakonstruksimerupakanbagiandarimasyarakat yang mempunyaikepentingandan/ataukegiatan yang berhubungandenganusahadanpekerjaanjasakonstruksi. • (2) Penyelenggaraanperanmasyarakatjasakonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (1) dilaksanakanmelaluisuatu forum jasakonstruksi. • (3) Penyelenggaraanperanmasyarakatjasakonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (1) dalammelaksanakanpengembanganjasakonstruksidilakukanolehsuatulembaga yang independendanmandiri. • Pasal 32 (UU 18/1999) : • (1) Forum sebagaimanadimaksuddalamPasal 31 ayat (2) terdiriatasunsur-unsur: • a. asosiasiperusahaanjasakonstruksi; • b. asosiasiprofesijasakonstruksi; • c. asosiasiperusahaanbarangdanjasamitrausahajasakonstruksi; • d. masyarakatintelektual; • e. organisasikemasyarakatan yang berkaitandanberkepentingandibidangjasakonstruksidan/atau yang mewakilikonsumenjasakonstruksi; • f. instansiPemerintah; dan • unsur-unsur lain yang dianggapperlu. • (2) Forum sebagaimanadimaksudpadaayat (1) mempunyaikesempatan yang seluas-luasnyauntukberperandalamupayamenumbuhkembangkanusahajasakonstruksinasional yang berfungsiuntuk: • a. menampungdanmenyalurkanaspirasimasyarakat; • b. membahasdanmerumuskanpemikiranarahpengembanganjasakonstruksinasional; • c. tumbuhdanberkembangnyaperanpengawasanmasyarakat; • d. memberimasukankepadaPemerintahdalammerumuskanpengaturan, pemberdayaan, danpengawasan.
Pasal 33 (UU 18/1999) : • (1) LembagasebagaimanadimaksudpadaPasal 31 ayat (3) beranggotakanwakil-wakildari: • a. asosiasiperusahaanjasakonstruksi; • b. asosiasiprofesijasakonstruksi; • c. pakardanperguruantinggi yang berkaitandenganbidangjasakonstruksi; dan • d. instansiPemerintah yang terkait. • (2) Tugaslembagasebagaimanadimaksuddalamayat (1) adalah: • a. melakukanataumendorongpenelitiandanpengembanganjasakonstruksi; • b. menyelenggarakanpendidikandanpelatihanjasakonstruksi; • c. melakukanregistrasitenagakerjakonstruksi, yang meliputiklasifikasi, kualifikasidansertifikasiketerampilandankeahliankerja; • d. melakukanregistrasibadanusahajasakonstruksi; • mendorongdanmeningkatkanperanarbitrase, mediasi, danpenilaiahlidibidangjasakonstruksi. • (3) Untukmendukungkegiatannya, lembagasebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapatmengusahakanperolehandanadarimasyarakatjasakonstruksi yang berkepentingan.
Pasal 28 (PP 28/2000) : (1) Lembaga mempunyai tugas untuk : a. melakukandanmendorongpenelitiandanpengembanganjasakonstruksi; b. menyelenggarakanpendidikandanpelatihanjasakonstruksi; c. melakukanregistrasitenagakerjakonstruksi yang meliputiklasifikasi, kualifikasi, dansertifikasiketerampilandankeahliankerja; d. melakukanregistrasibadanusahajasakonstruksi; e. mendorongdanmeningkatkanperanarbitrase, mediasi, danpenilaiahlidibidangjasakonstruksi. (2) DalamrangkapelaksanaantugasLembagasebagaimanadimaksuddalamayat (1), Lembagadapat : a. mengembangkan sistem informasi jasa konstruksi; b. menyusun model dokumenlelang, model kontrakkerjakonstruksidanpedomantatacarapengikatan; c. melakukan sosialisasi penerapan standar nasional, regional, dan internasional; d. mendorongpenyediajasauntukmampubersaingdipasarnasionalmaupuninternasional. Pasal 29 (PP 28/2000) : Lembagamempunyaikewenangandantanggungjawabdalam : a. memberikanakreditasikepada : 1) asosiasiperusahaanuntukmembantuLembagadalamrangkamenyelenggarakanklasifikasidankualifikasibadanusaha; 2) asosiasiprofesi, institusipendidikandanpelatihanuntukmembantuLembagadalamrangkapenyelenggaraan sertifikasi keterampilan kerja dan keahlian kerja. b. memberikan status kesetaraansertifikatkeahliantenagakerjaasingdanregistrasibadanusahaasing. c. menyusundanmerumuskanketentuan-ketentuanmengenaitanggungjawabprofesiberlandaskanprinsip-prinsipkeahliansesuaidengankaidahkeilmuan, kepatutandankejujuranintelektualdalammenjalankanprofesinyadengantetapmengutamakankepentinganumum. d. memberikan sanksi kepada asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, dan institusi pendidikan danpelatihan yang mendapatakreditasidariLembagaataspelanggaran yang dilakukan. e. memberikansanksikepadapenyediajasakonstruksiataspelanggaranketentuanLembaga.