150 likes | 455 Views
PEMBAGIAN HUKUM PIDANA. Oleh DJATMIKA RIZKY SAPUTRA 1241173300160. Sekilas Profil :. Nama Lengkap : Djatmika Rizky Saputra ( EKA ) TTL : Jakarta, 22 April 1986 Pendidikan : SD lulus tahun 1998, SLTP lulus tahun 2001, SMK lulus tahun 2004 Pekerjaan : Staff Panitera
E N D
PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Oleh DJATMIKA RIZKY SAPUTRA 1241173300160
SekilasProfil : NamaLengkap : DjatmikaRizkySaputra ( EKA ) TTL : Jakarta, 22 April 1986 Pendidikan : SD lulus tahun 1998, SLTP lulus tahun 2001, SMK lulus tahun 2004 Pekerjaan : Staff Panitera BadanPenyelesaianSengketaKonsumen KabupatenKarawang ( BPSK )
HukumPidanaObjektif DefinisiHukumPidanaObjektif HukumPidanaObjektifdikenaljugadengansebutan“IUS POENALE” yang mempunyaipengertianialahperaturan yang mengandungkeharusanataularanganterhadappelanggarandandiancamdenganhukuman yang bersifatpaksaan. HukumPidanaObjektiftermasukjugaHukumPidanaMateriil : 1. Perbuatanapa yang dilarang 2. Siapa yang dapatdihukum 3.Hukuman apa yang dapatdijatuhkankepadapelanggarberdasarkanundang-undang
HukumPidanaSubjektif DefinisiHukumPidanaSubjektif HukumPidanaSubjectifseringdisebutjuga“ IUS PUNIENDI” yang mempunyaiartiadalahsegalabentukaturanhakataukewenangannegarauntuk : Menentukanlarangandalamupayamenciptakanketertibanumum Memberlakukanhukumpidana yang wujudnyamenjatuhkanpidanakepadapelanggarsifatnyamemaksa Menjalankansanksipidanakepadapelanggarnya Kepadasiapaberlakunyahukumpidana
ALIRAN HUKUM PIDANA Dalamhukumpidanaterbagidalam 3 aliranhukumpidanayaitu : AliranKlasik Menitikberatkankepadaperbuatan“(daadstrafrecht) BersifatRetributif & Refresif Membatasi hakim dalammenentukanjenispidana 1.1 KarakteristikAliranHukumPidanaKlasik : * Definisihukumdarikejahatan * Pidanaharussesuaidengankejahatannya * Doktrinkebebasanberkehendak * Pidanamatiuntukbeberapatindakpidana * Tidakadarisetempiris; dan * Pidana yang ditentukansecarapasti.
AzasAliranKlasik 1.Asaslegalitas (kepastian) - tiadapidanatanpaundang-undang - tiadatindakpidanatanpaundang-undang - tiadapenuntutantanpaundang-undang 2.Asaskesalahan Tidak ada pidana tanpa kesalahan(kesengajaan atau kealpaan) 3.Asaspengimbalasan Pembalasan
Aliran Modern Aliran Modern ( positive ) Aliraninidisebutjugaaliranpositifkarenadalammencarisebabkejahatanmenggunakanmetodeilmualamdanmempengaruhipenjahatsecarapositifsejauhdiamasihdapatdiperbaiki. IntinyaPerbuatanseseorangituharusdilihatsecarakongkritbahwaperbuatanitudipengaruhioleh factor watak, biologisdanlingkungankemasyarakatan. Aliraninibertitiktolakpada : Pandangandeterminismekarenamanusiatidakmempunyaikebebasankehendak, tetapidipengaruhiolehwatakdanlingkungannya. Menolakpandanganpembalasanberdasarkankesalahan yang subyektif. Menghendakiadanyaindividualisasipidana yang bertujuanuntukmengadakanresosialisasipelaku.
CiriAliran Modern * Menolakdefinisihukumdarikejahatan * Pidanaharussesuaidenganpelakutindakpidana * Doktrindeterminisme * Penghapusanpidanamati * Risetempiris; dan * Pidana yang tidakditentukansecarapasti. Menurutpandangan modern, hakim mempunyaikekuasaandalammenentukan : JenisPidana(strafsoort) Beratringannyapidana(strafmaat) Cara menjalankanpidana(strafmodliteit / strafmodus)
AliranHukumSosiologis Aliransosiologismemandanghukumsebagai “kenyataansosial”, bukansebagaikaidah. Olehkarenaitu, jikadibandingkandenganpostivismemengenaipersamaandanperbedaankeduaalirantersebut, dapatdilihatsebagaiberikut: 1. Positivismememandanghukumtidak lain adalahkaidah-kaidah yang tercantumdalamperundang-undanganmsedangkansosiologismememandanghukumsebagaikenyataansosialdenganmempelajaritentangbagaimanadanmengapadaritingkahlakusosial yang berhubunganhukumdanpranata-pranatahukum. 2. Kaumpositivismelihat “law in books”, sedangkankaumsosiologismemandang “law in action”. 3. Positivismememandanghukumsebagaisesuatu yang otonomdanmandiri, sedangkansosiologismehukummemandanghukumbukansesuatu yang yangotonommelainkansangatdipengaruhiolehfaktor-faktor non-hukum yang adadalammasyarakat, sepertifaktorekonomi, politik, sosial, danbudaya. 4. Positivismehanyamempersoalkanhukumsebagai das sollen, sedangkansosiologismememandanghukumsebagai das sein.
5. Positivismecenderungberpandanganyuridis-dogmatik, sedangkansosiologismehukumberpadanganempiris. Merekainginmelakukanpemahamansecarasosiologisterhadapfenomenahukum. Jadi, interpretative under standing of social conduct (suatuusahauntukmemahamiobjeknyadarisegitingkahlakusosial). 6. Metode yang digunakankaumpositivisadalahpreskriptifyaitumenerimahukumpositifdanpenerapannya, sedangkanmetode yang digunakanolehpenganutsosiologismehukumadalahdeskriptif.
TerimaKasihAtasPerhatian & Waktunya JUSTICEFORALL