120 likes | 320 Views
Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa. Oleh: Suyata. Sisi negatif kehidupan anak muda. Maraknya kekerasan, vandalisme Pencurian, penjambretan, penodongan Meluasnya kecurangan Melecehkan kewenangan Mencelakai kawan, kekasaran Pandangan sempit Bahasa vulgar
E N D
Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa Oleh: Suyata
Sisi negatif kehidupan anak muda • Maraknya kekerasan, vandalisme • Pencurian, penjambretan, penodongan • Meluasnya kecurangan • Melecehkan kewenangan • Mencelakai kawan, kekasaran • Pandangan sempit • Bahasa vulgar • Menitipisnya kesucian seksual • Mementingkan diri sendiri • Deviansi merusak diri sendiri (Lickoma, 1991)
Manusia Indonesia? • Hipokrit, Munafik • Segan bertanggungjawab • Berjiwa feodal • Percaya takhayul • Artistis • Berwatak lemah • Boros, tak suka kerja keras, kurang sabar, suka menggerutu, dengki, membanggakan diri, suka meniru dll. • (Mochtar Lubis, 1977)
Tiga kehilangan besar kehidupan • Sense of Identity: Pribadi dan Bangsa • Sense of Community: Individualisme berlebihan, penyakit aku dulu • Sense of Culture, Values: Formalisme, tampilan luar, Fokus teknis
Kritik terhadap sekolah • Alat penguasa mempertahankan diri (Status quo) • Alat penyaring (Screening, Credentialing) • Tak mampu menghadirkan dampak: School does not matter • Berorientasi elit, bias fungsi otak sebelah kiri
Model sekolah sampai sekarang • Berbasis kultur industrial lama • Orientasi ideologis dan kekuasaan • Birokratis dan regulatif • Teknologis, inpersonal • Individualistis, kompetitif • Materialistis • Tak peduli sosial, kecuali terpaksa
Duabelas nilai kehidupan universal inti (UNESCO) • Kerja sama • Kasih sayang • Kebebasan • Perdamaian • Respek • Tanggung jawab • Kebahagiaan • Kesederhanaan • Kejujuran • Kerendahan hati • Tenggang rasa • Kesatuan
Nilai-nilai versi Lickona (1991) • Inti: Respect & responsibility • Derivatives: honesty, fairness, tolerance, prudence, self-discipline, helpfulness, compassion, courage, and a host of democratic values. • Fondasi pendidikan watak: nilai inti, nilai lainnya membantu
Guru, Sekolah dan Masyarakat • Guru baik awal sekolah baik • Sekolah baik awal guru baik • Masyarakat baik awal sakolah baik • Masyarakat baik awal guru baik • Guru baik awal masyarakat baik • Sekolah baik awal masyarakat baik
Sekolah baik (John Goodlad, 1994) • Usaha simultan, total, holistis • Keterkaitan antarjenjnang dan birokrasi • Memiliki kesadaran kultur sekolah • Peduli keseluruhan mata rantai manajemen • Mengkaitkan standar eksternal dan internal • Membaiknya hubungan humanistis • Positif terhadap keluarga dan masyarakat