1.6k likes | 4.46k Views
Metode Penelitian Eksperimental :. RANCANGAN PERCOBAAN. Riset Eksperimental. Vs. Riset Non-eksperimental. Penelitian eksperimental ada intervensi/perlakuan dari peneliti , baru dampak nya diukur
E N D
Metode Penelitian Eksperimental : RANCANGAN PERCOBAAN
Riset Eksperimental Vs Riset Non-eksperimental
Penelitian eksperimental ada intervensi/perlakuan dari peneliti, baru dampaknya diukur • Penelitian non-eksperimental peneliti tidak melakukan intervensi,hanya mengumpulkan data/fakta yang ada
Eksperimental Quasi-Eksperimental Non-Eksperimental
Quasi-eksperimental • Peneliti tidak melakukan intervensi secara langsung, tetapi mengelompokkan data yang ada seolah-olah ada kelompok perlakuan dan ada kelompok kontrol sebagaimana yang terjadi dalam penelitian eksperimental • Rancangan percobaan dan teknik analisis data dapat menggunakan rancangan dan teknik analisis sebagaimana yang berlaku untuk penelitian eksperimental
Valid • Reliabel Syarat Hasil Penelitian
Validity • Validitas adalah ukuran kekuatan kesimpulan hasil penelitian • Best available approximation to the truth or falsity of a given inference, proposition or conclusion (Cook and Campbell,1979) • Ringkasnya: were we right?
Reliability • Reliabilitas adalah ukuran konsistensi dari suatu hasil pengukuran • The degree to which an instrument measures the same way each time it is used under the same condition with the same subjects • Ringkasnya: it is the repeatability of your measurement.
Validity the strength • Reliability consistency
Validitas dan reliabilitas hasil penelitian DisainPenelitian
DisainPenelitian Kerangkakonsep Metodepenelitian
Pengambilan Data Analisis Data • Obyek • Bahan • Alat • Cara kerja • Rancanganpercobaan • Analisiskeilmuan • Analisisstatistik Metode Penelitian
RANCANGAN PERCOBAAN • Desaineksperimen (rancanganpercobaan) bertujuanuntukmenentukanrencanapelaksanaaneksperimen yang tepat agar dapatmemperolehataumengumpulkaninformasi yang diperlukansebanyak-banyaknyadanbergunadalammelakukanpenelitianpersoalan yang akandibahas • Pengaturanpemberianperlakuan (input) kepadasatuan-satuanpercobaandenganmaksud agar keragamanrespon (output) yang ditimbulkanolehkeadaanlingkungandanheterogenitasbahanpercobaan yang digunakandapatdiwadahidandisingkirkan. • Suatuujiatausederetanuji yang bertujuanmerubahpeubah input menjadisuatu output yang merupakanrespondaripercobaantersebut
Kriteria • Suatukegiatandikatakansebagaieksperimenbilamemenuhikarakteristikberikut : • Merupakankajianmanipulasi (pengaturan) variabelindependen (variabelbebas) • Pengaruh (efek) manipulasivariabelindependenterhadapsatuataulebihvariabeldependen (variabelterikat) diukur • Level (taraf) variabelindependen yang dimanipulasidikenakansecara random pada unit percobaan
ValiditasEksternal Validitas Internal Apakah manipulasi percobaan memang benar menimbulkan perbedaan Seberapa jauh penemuan ini cukup representatif untuk dibuat generalisasi pada kondisi sejenis Rancangan Percobaan
PrinsipDasarPerancanganPercobaan • Pengacakan (Randomization) • Pengulangan (Replication) • PengendalianLingkungan (Local control)
Pengacakan • Fungsi dari pengacakan adalah menjamin sahihnya dugaan tak bias dari galat percobaan dan nilai tengah perlakuaan serta perbedaan di antara mereka. • Pengacakan merupakan salah satu dari beberapa ciri modern perancangan percobaan yang muncul • Setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk diberikan suatu perlakuan • Menghindari galat sistematik • Meningkatkan validitas kesimpulan (pemenuhan asumsi kebebasan) • Caranya: lotere, tabel bilangan acak, komputer
Pengulangan: • Penerapan perlakuan yang sama terhadap beberapa unit percobaan. • Untuk menduga galat percobaan • Untuk menduga standard error rataan perlakuan • Meningkatkan ketelitian suatu percobaan meningkatkan presisi kesimpulan • Berapa jumlah ulangan ? • Minimal 3 • Minimal db-galat 15 • Gunakan formula yang ada
Pengendalian Lingkungan (Local control) • Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan yang berpotensi mempengaruhi respon dari perlakuan. Strategi yang dapat dilakukan : • Jika terkait dengan heterogenitas satuan percobaan strateginya: pengelompokan • Mengontrol pengaruh-pengaruh lingkungan (selain perlakuan) sehingga pengaruhnya sekecil & seseragam mungkin
Klasifikasi Rancangan Rancangan Lingkungan : Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit percobaan (RAL, RAK, RBSL, Lattice) Rancangan Perlakuan : Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk (Faktorial, Split plot, Split blok) Rancangan Pengukuran : Berkaitan dengan bagaimana respon percobaan diukur dari unit-unit percobaan yang diteliti
Pemilihan rancangan • Mengatur dan mengontrol variabel-variabel dan kondisi percobaan secara utuh dan ketat, baik dengan manipulasi, randomisasi, dan kontrol • Membandingkan perlakuan dan kontrol secara nyata • Memaksimalkan varians dari variabel-variabel yang diteliti dan berkaitan dengan hipotesis yang diuji • Meminimalkan: • varians dari variabel pengganggu dan variabel random yang berada di luar penelitian • varians error
Pengambilan data • Berdasarkan setting lapangan, laboratorium, perpustakaan • Berdasarkan sumber data primer, sekunder • Berdasarkan teknik yang digunakan observasi (pengamatan, pengukuran), wawancara, dokumentasi, atau gabungan • Dengan intervensi (eksperimental), tanpa intervensi (non-eksperimental)
Rancangan Pengumpulan Data Pengumpulan Data: Harus dibangkitkan dulu Percobaan Langsung dikumpulkan Survei/Observasi Kenapaperlu ? • Untukmendapatkanpenduga yang tidakberbias (misal systematic error) • Untukmeningkatkanpresisikesimpulan • Kesimpulandapatdigeneralisasikepopulasi target
Teknik sampling (1) • Probability sampling: • setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih. • Keuntungan probability sampling adalah: sampling error dapat dihitung. • Sampling error adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana sampel berbeda dari populasi. • Random sampling • Systematic random sampling • Stratified random sampling
Teknik sampling (2) • Non-probability sampling: • anggota populasi memiliki kesempatan yang tidak sama besar untuk dipilih. • Dalamnon-probability sampling, derajat yang menunjukkan sejauh mana sampel berbeda dari populasi tidak dapat dihitung. • Convenience sampling • Judgment sampling • Quota sampling • Snowball sampling
Analisis data • Skala pengukuran data • Rancangan percobaan
Skala pengukuran data • Skala nominal • Skala ordinal • Skala interval • Skala rasio
Skala pengukuran data • Skala nominal: - Merupakan data yang tingkatannya paling rendah. Data nominal hanya berupa kategori saja. - Misalnya: Jenis kelamin, agama, dan sebagainya. • Skala ordinal: - Data yang diukur menggunakan skala ordinal selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Istilah ordinal berasal dari kata ordo yang berarti tatanan atau deret. - Misalnya tingkat pendidikan, nilai ujian (dalam huruf).
Skala pengukuran data • Skala interval: - Data yang diukur menggunakan skala interval.Selain mempunyai ciri nominal dan ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama. - Misalnya nilai ujian (dalam angka), suhu, dan sebagainya. • Skala rasio: - Merupakan skala pengukuran data yang tingkatannya paling tinggi. Selain mempunyaiketiga ciri dari skala pengukuran diatas, juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak (absolut). - Misalnya: Umur, berat, pendapatan, dan sebagainya.
Skala pengukuran data • Skala nominal • Skala ordinal • Skala interval • Skala rasio Analisis non-parametrik Analisis parametrik
LangkahAnalisis: 1. Dicariapa data terdistribusi normal ? • Variannyaapahomogen ? • Bagaimanahasilpenelitian ?
Analisis parametrik • Uji t • Sidik ragam (Anova) • Uji beda rerata: • Uji Beda Nyata Terkecil (Least Significant Difference Test) • Uji Dunnet • Uji Beda Nyata Jujur
Asumsi/syarat penggunaananalisis parametrik • Data berskala interval atau rasio • Distribusi normal • Jumlah sampel cukup
IstilahPokokdalamDesainEksperimen 1. Unit Eksperimen Unit yang dikenaiperlakuantunggal (mungkinmerupakangabunganbeberapafaktor) dalamsebuahreplikasieksperimendasar. 2. Perlakuan Sekumpulankondisieksperimen yang akandigunakanterhadap unit eksperimendalamruanglingkupdesain yang dipilih. 3. KekeliruanEksperimen Menyatakankegagalandaridua unit eksperimenidentik yang dikenaiperlakuanuntukmemberikanhasil yang sama. 4. Replikasi Pengulanganeksperimendasar. 5. Pengacakan Unit-unit sampeldarisuatupopulasidiacaksebelumdilakukanpengambilan.
6. KontrolLokal Pengendaliankondisi-kondisilingkungan yang berpotensimempengaruhirespondariperlakuan. a. Pengelompokan Penempatansekumpulan unit eksperimen yang homogenkedalamkelompok-kelompok agar supayakelompok yang berbedamemungkinkanuntukmendapatkanperlakuan yang berbeda pula. b. Pemblokan Pengalokasian unit-unit eksperimenkedalambloksedemikiansehingga unit-unit dalambloksecararelatifbersifathomogensedangkansebagianbesardarivariasi yang dapatdiperkirakandiantara unit-unit telahbaurdenganblok. c. Penyeimbangan Usaha memperoleh unit-unit eksperimen, usahapengelompokan, pemblokandanpenggunaanperlakuanterhadap unit-unit eksperimensedemikianrupasehinggadihasilkansuatukonfigurasiatauformasi yang seimbang.
7. Faktor (kuantitatif & kualitatif) • Peubahbebaspenyusunperlakuan, dimananilai-nilainyadapatbersifatkualitatifmaupunkuantitatif 8. TarafFaktor Nilai-nilaiatauklasifikasi-klasifikasidarisebuahfaktor • 9. Interaksi • Perubahanpengaruhdarisuatufaktorpadaberbagaitaraffaktor yang lain
Jenis-jenisdesaineksperimen (rancanganpercobaan) dapatdigolongkan/dikelompokkanberdasarkanrancangandasar/lingkungandenganberbagaikombinasipolapercobaan: • jumlahfaktor yang diujikan • keseimbanganjumlahulangan, dan • pengacakandilapangan. DESAIN EKSPERIMEN
DESAIN EKSPERIMEN A. DESAIN ACAK LENGKAP B. DESAIN ACAK KELOMPOK (BLOK) C. DESAIN BUJUR SANGKAR LATIN D. DESAIN FAKTORIAL E. DESAIN TERSARANG F. DESAIN FAKTORIAL TERSARANG G. DESAIN SPLIT PLOT (PETAK TERBAGI)
A. RANCANGAN ACAK LENGKAP Rancangan ini digunakan apabila satuan percobaanya homogen, artinya keragaman antar satuan kecil. Misalnya : Percobaan di dalam laboratorium Pembagian perlakuan dilakukan secara acak terhadap semua satuan percobaan sehingga setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk menerima perlakuan manapun
KEUNTUNGAN Banyaknya perlakuan dan ulangan hanya dibatasi oleh banyaknya satuan percobaan Ulangan boleh berbeda-beda Analisis statistik sederhana Kerugian informasi karena data yang hilang relatif sedikit KERUGIAN Sering kali tidak efisien Galat percobaan mencakup seluruh keragaman antar satuan percobaan kecuali yang disebabkan oleh perlakuan
DESAIN ACAK LENGKAP Y ij = + i + ij i = 1,2, …., k j = 1,2, …, nk dengan Yij = variabel yang dianalisis, dimisalkan berdistribusi normal = rata-rata umum atau rata-rata sebenarnya i = efek perlakuan ke-i ij = kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit eksperimen ke-j karena dikenai perlakuan ke-i
Perlakuan Jumlah 1 2 …... k Data Pengamatan Y11 Y12 …… …… …… Y1n1 Y21 Y22 …… …… …… Y1n2 …… …… …… …… …… …… Yk1 Yk2 …… …… …… Yknk Jumlah J1 J2 …… Jk Banyak Pengamatan n1 n2 …… nk Rata-rata Y1 Y2 …… Yk Y = DESAIN ACAK LENGKAP Analisis Varians Untuk Desain Acak Lengkap Data pengamatan untuk Desain Acak Lengkap Dimana : k = jumlah eksperimen ni = unit eksperimen untuk perlakuan ke-i (i = 1, 2, …, k) Yij(i = 1, 2, …, k) dan (j = 1, 2, …, ni) = nilai pengamatan dari unit eksperimen ke j karena perlakuan ke-i
Jumlah nilai pengamatan untuk tiap perlakuan Jumlah seluruh nilai pengamatan Rata-rata pengamatan untuk tiap perlakuan Rata-rata seluruh nilai pengamatan Y 2 = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) semua nilai pengamatan R y = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk rata-rata Py = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) antar perlakuan
Sumber variasi Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK) Kuadrat-Tengah (KT) F Rata-rata Antar Perlakuan Kekeliruan Eksperimen 1 k –1 R y P y Ey R = R y P = P y / (k – 1) E = E y / (ni – 1) P/E Jumlah Total Y 2 - E y = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) kekeliruan eksperimen DAFTAR ANALISIS VARIANS
Contoh : Suatu percobaan dilakukan untuk membuktikan adanya dugaan bahwa kadar air akhir pengeringan simplisia dipengaruhi oleh kecepatan aliran udara di ruang pengeringan. Untuk itu dilakukan percobaan pengeringan empat taraf kecepatan aliran udara, yaitu 0.7, 0.8, 0.9, dan 1.0 m/s. Percobaan dilakukan dengan enam kali ulangan (replikasi) dan data rendemen yang diperoleh disajikan pada Tabel 1.
Variabel independen : Kecepatan aliran udara. Variabel independen sering juga disebut sebagai perlakuan Taraf/level variabel independen : 0.7, 0.8, 0.9, dan 1.0 m/s (jadi ada 4 taraf perlakuan) Manipulasi variabel independen berupa penetapan empat taraf perlakuan Variabel dependen : Kadar air akhir simplisia (%) Variabel dependen sering juga disebut sebagai variabel respon Unit percobaan : sesuatu yang dikenai perlakuan dalam percobaan. Jadi, unit percobaannya adalah simplisia
Hipotesis : Ho : Laju aliran udara tidak berpengaruh nyata (secara signifikan, secara berarti) terhadap kadar air akhir simplisia Ha : Laju aliran udara berpengaruh nyata terhadap kadar air akhir simplisia atau laju aliran udara yang berbeda akan memberikan hasil kadar air akhir simplisia yang berbeda secara signifikan Seperti halnya pada pengujian hipotesis, keputusan menerima atau menolak hipotesis ditentukan oleh statistik uji yang dihitung dari data sampel. Untuk analisis varian (ragam), statistik ujinya adalah statistik F
SS (sum square) total = Yij2 – (T.. 2 / N) = 6 625 – (383)2/24 = 512.96 SS perlakuan = ( Ti.2) / 6 – (T.. 2 / N) = 1/6 (602 + 942 + 1022 + 1272) – (3832 / 24) = 6 494.83 – 6 112.04 = 382.79 SS error = SS total – SS perlakuan = 512.96 – 382.79 = 130.17