1.02k likes | 1.96k Views
MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN Dosen Pengampu : Dr. Wahyudiono, MM. PROGRAM STUDI AKUNTANSI /MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA JL. Arief Rachman Hakim No. 51 Surabaya. DATA PRIBADI NAMA : Dr. Wahyudiono, SE., MM. NIDN/NISP : 0718126002 / 08272704177
E N D
MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN DosenPengampu: Dr. Wahyudiono, MM. PROGRAM STUDI AKUNTANSI/MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMASURABAYA JL. AriefRachman Hakim No. 51 Surabaya
DATA PRIBADI NAMA : Dr. Wahyudiono, SE., MM. NIDN/NISP : 0718126002 / 08272704177 Alamat Kantor : PROGRAM PASCASARJANA (Kaprodi MM) UNIVERSITAS NAROTAMA Jl. AriefRachman Hakim No. 51 Surabaya ALAMAT : Jl. Wiguna Tengah XIV/27 Sby KONTAK/E-Mail : (031) 8710728; HP: 081 6541 0682 wahyudiono18@yahoo.com PENDIDIKAN TINGGI: 1. PROGRAM S1 - 1986: STIE-INDONESIA SURABAYA (AKUNTANSI) 2. PROGRAM S2 - 1996: UNIV. AIRLANGGA SURABAYA (MARKETING) 3. PROGRAM S3 - 2006: UNIV. AIRLANGGA SURABAYA (MANAJEMEN) RIWAYAT PEKERJAAN: 1. DOSEN FE & PASCASARJANA UNNAR SURABAYA (2008....) 2. DOSEN PASCASARJANA ITATS SURABAYA (2007....) 3. DOSEN PASCASARJANA ITATS SURABAYA (2007....) 4. D0SEN FE-AKUNTANSI UWIKA SURABAYA (1991....) 5. DOSEN STIE-PERBANAS SURABAYA (2007.....) 6. DOSEN FE UNIVERSITAS DARMA CENDIKA (2009…..)
DosenAnggota: Hamzah Denny Subagyo dennysaloon@gmail.com 081.333.188.652
KONTRAK PEMBELAJARAN MATERI PERKULIAHAN: 1. BERPIKIR ILMIAH 2. MASALAH PENELITIAN; Pendekatandeduktif & induktif 3. JENIS-JENIS PENELITIAN 4. PROSES PENELITIAN 5. MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN 6. KAJIAN TEORITIS 7. VARIABEL PENELITIAN & DEFINISI OPERASIONAL 8. PENGUMPUL DAN PENGUKUR DATA 9. RANCANG PENELITIAN 10. PENELITIAN MANAJEMEN DAN PERKEMBANGANNYA 11. MERUMUSKAN PELAKSANAAN PENELITIAN 12. LAPORAN PENELITIAN 13. SUMBER DAN DAFTAR PUSTAKA 14. MENYUSUN TUGAS AKHIR
METODE EVALUASI: 1. TINGKAT KEHADIRAN : 15 % 2. KEAKTIFAN DIRI : 15 % 3. TUGAS PROPOSAL : 40 % 4. UJIAN TERJADWAL : 30 % REFERENSI: ANSHORI, MUSLICH DAN ISWATI, SRI. 2006. METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF. SURABAYA: FE-UNAIR ARIKUNTO, SUHARSIMI. 1998. PROSEDUR PENELITIAN: SUATU PENDE KATAN PRAKTEK. EDISI KEEMPAT (REIVI). JAKARTA: PENER NERBIT RENIKA CIPTA FERDINAND, AUGUSTY. 2006. METODE PENELITIAN MANAJEMEN: PE DOMAN PENELITIAN UNTUK SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI IL MU MANAJEMEN. EDISI KEDUA. SEMARANG: BP-UNDIP WIRARTHA, I., MADE. 2005. PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITI AN, SKRIPSI DAN TESIS. YOGYAKARTA: PENERBIT ANDI SUPARDI, JANUARI 2005, METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI BISNIS, YOGYAKARTA. UII PRESS
ILMU PENGETAHUAN Ilmuadalahpengetahuan yang bersifatumumdansistematik, pengetahuandarimanadapatdisimpulkandalil-daliltertentumenurutkaidah-kaidah yang umum. Ilmuialahpengetahuan yang sudahdicobadandiaturmenuruturutandanartisertamenyeluruhdansistematik (Moh.NazirdalamSupardi, 2005)
PengembanganIlmu Teoricuriosity, yaitukeingintahuandankekagumanmanusiaterhadapsuatukejadian (peristiwa) ataugejala (fenomena) yang merekalihat. Teoriutility, yaitudoronganmemanfaatkankegunaanpraktisdaripengetahuan yang diperolehbaikhasilperenunganmaupunpenyelidikan-penyelidikan (penelitian).
PENDEKATAN MENCARI KEBENARAN • PENDEKATAN ILMIAH • PENDEKATAN KEILMUAN, Penelitiandan Data empiris • PENDEKATAN NON ILMIAH • COMON SENSE; Akal Sehat, Prasangka, Intuisi, Kebetulan, Trial & Error, Otoritas
METODE ILMIAH KRITERIA/SYARAT LANGKAH-LANGKAH Memilihdanidentifikasimasalah Surveithd data ygtersedia Memformulasikanhipotesa Menggunakanhipotesa Menggunakan data primer Menggunakanteknikkuantifikasi Membuatgeneralisasidankesimpulan Membuatlaporan • BERDASARKAN FAKTA • BEBAS PRASANGKA • PRINSIP ANALISA • MEMBANGUN KERANGKA ANALISA DAN ALAT UJI HIPOTESA • GUNAKAN UKURAN OBYEKTIF
BERPIKIR ILMIAH 1. METODE ILMIAH UPAYA MENGUKUHKAN KEPERCAYAAN ATAS SUATU KEBENARAN, ME LALUI CARA YANG SISTEMATIS, LOGIS DAN EMPERIS, SEDANG MEKA NISME YANG DIGUNAKAN ADALAH MENANGKAP SUATU STIMULI LALU DINALAR SELANJUTNYA DIAMBIL SUATU TINDAKAN. STIMULI (PROBLEM) TINDAKAN (EMPERIS) PENALARAN (LOGIKA) MEKANISME STIMULI - RESPON
JIKA MEKANISME TERSEBUT DIGUNAKAN UNTUK MEMECAH • KAN SUATU PROBLEM KARENA ADANYA KERAGUAN ATAS KE • BENARAN SUATU PENGETAHUAN, MAKA PROSES INI DINAMA • KAN PENELITIAN ILMIAH • 2. KEBENARAN YANG DIPEROLEH MELALUI PENELITIAN ILMIAH • DISEBUT PENGETAHUAN ILMIAH 2. METODOLOGI PENELITIAN SUATU PROSES YANG SISTEMATIS, LOGIS DAN EMPERIS UNTUK MEN DAPATKAN SUATU KEBENARAN ILMIAH. PENELITIAN ILMIAH DILAKU KAN MELALUI POLA TERTENTU, BAIK DENGAN PENDEKATAN DEDUK TIF MAUPUN PENDEKATAN INDUKTIF. a. PENELITIAN YANG BERANGKAT DARI SUATU PROBLEM (RUMUSAN MASALAH) DISEBUT PENDEKATAN DEDUKTIF b. PENELITIAN YANG BERANGKAT DARI DATA EMPERIS DISEBUT PEN DEKATAN INDUKTIF
TEORI KONSEP KONFLIK/ PROBLEM KAJIAN TEORI TEORISASI REKONSEPSI STIMULI HIPOTESIS KONSEPTUAL TINDAKAN PENALARAN ANALISIS DATA HIPOTESIS OPERASIONAL PENGUMPU LAN DATA RANCANGAN PENELITIAN POLA UMUM PENELITIAN
MENURUT CHARLES PIERCE, DALAM SUMANTO (1995: 2) MENGEMUKA KAN ADANYA EMPAT METODE UNTUK MENGUKUHKAN KEPERCAYAAN AKAN KEBENARAN: a. METHOD OF TENACITY (KEYAKINAN) b. METHOD OF AUTHORITY (KEKUATAN OTORITAS) c. A PRIORI METHOD (ALASAN RASIONAL) d. METHOD OF SCIENTIFIC (METODE ILMIAH) 3. KLASIFIKASI PENELITIAN a. MENURUT TUJUAN 1. PENELITIAN MURNI 2. PENELITIAN TERAPAN b. MENURUT TINGKAT EKPLANASINYA 1. PENELITIAN DISKRIPTIF 2. PENELITIAN KOMPARATIF 3. PENELITIAN ASOSIATIF
c. MENURUT PENDEKATANNYA 1. PENELITIAN SURVEY 2. PENELITIAN EX POST PACTO 3. PENELITIAN EKSPERIMEN 4. PENELITIAN NATURALISTIK 5. PENELITIAN POLICY 6. PENELITIAN TINDAKAN 7. PENELITIAN EVALUASI 8. PENELITIAN SEJARAH d. MENURUT JENIS DATA 1. KUANTITATIF 2. KUALITATIF 3. GABUNGAN KUANTITATIF & KUALITATIF SEMUA MODEL PENELITIAN DAPAT DILAKUKAN MELALUI DUA PENDEKATAN YAITU: PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
DEDUKTIF TEORI KONSEP TEORISASI REKONSEPSI PROBLEM (RUMUSAN) LOGIKA SIMPULAN HIPOTESIS PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN ANALISIS DATA DATA EMPERIS INDUKTIF PENDEKATAN DEDUKTIF & INDUKTIF
4. PENDEKATAN DALAM PENELITIAN a. PENDEKATAN DEDUKTIF (RASIONAL-EMPERIS) PROSES PENELITIAN YANG DIMULAI DENGAN ADANYA PROBLEM, DIKAJI SECARA TEORITIS DAN DICARI DASAR RASIONALNYA. BER DASARKAN KAJIAN TEORI DAN DASAR RASIONAL KEMUDIAN DIRU MUS KAN SUATU HIPOTESIS KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PENDEKATAN DEDUKTIF ■ DATA EMPERIS SIPERSIAPKAN SECARA KHUSUS, UNTUK MENGU JI HIPOTESIS YANG DIAJUKAN (VALIDIATAS & REALIBILITAS) ■ KESIMPULAN LEBIH TERARAH DAN TERBATAS ■ RASIONALISASI TERHADAP DATA YANG DIPEROLEH TERBATASI OLEH PARADIGMA TERTENTU (MENGUATKAN TEORI YANG ADA) HIPOTESIS ADALAH JAWABAN SEMENTARA ATAS MASALAH, KEMUDIAN DILAKUKAN PENGUMPULAN DATA EMPERIS DLM RANGKA UNTUK MENGUJI KEBENARANNYA
b. PENDEKATAN INDUKTIF (EMPERIS-RASIONAL) PROSES PENELITIAN YANG DIMULAI TANPA ADANYA PROBLEM TER TENTU YANG JELAS BAGI PENELITI. PENELITIAN DIMULAI DARI PE NGUMPULAN DATA EMPERIS. BERDASARKAN DATA EMPERIS DILA KUKAN RASIONALISASI ATAU TEORITISASI UNTUK MENAFSIRKAN DATA EMPERIS TERSEBUT. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PENDEKATAN DEDUKTIF ■ DATA TIDAK DISPERSIAPKAN SRCARA KHUSUS UNTUK MENGAM BIL KEPUTUSAN TERTENTU, SEHINGGA TIDAK ADA JAMINAN VA LIDITAS DAN RELIABILITASNYA ■ TIDAK TERARAH PADA SATU KESIMPULAN TETENTU (MELEBAR) ■ RASIONALISASI ATAS DATA EMPERIS YANG ADA DAPAT MENDA LAM, KARENA TIDAK DIBATASI OLEH PARADIGMA TEORI YANG ADA (TEORI TERTENTU) PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF MEMULAI DARI AWAL YANG BERBEDA, NAMUN KEDUANYA AKAN BERAKHIR PADA HASIL YANG SAMA
? ? 1. PROBLEMATIK 1. PROBLEMATIK 2. HIPOTESIS 2. PENGUMPULAN DATA 3. PENGUMPULAN DATA 3. RASIONALISASI DATA 4. KESIMPULAN (VERIFIKASI TEORI) 4. KESIMPULAN (KONSEP, TEORI) DEDUKTIF INDUKTIF
5. CIRI CIRI PENELITIAN a. SISTEMATIK, BENTUK KEGIATAN YANG RUNTUT DAN JELAS b. LOGIS, MENGGUNAKAN PENALARAN DEDUKTIF & INDUKTIF c. EMPERIS, BERDASARKAN DATA CONTOH PENELAAHAN DEDUKTIF ■KEBUTUHAN INDIVIDU MENENTUKAN MOTIVASI ■ KEBUTUHAN BERTAHAN, SALAH SATU KEBUTUHAN INDIVIDU ■ KESIMPULAN: KEBUHAN BERTAHAN MENENTUKAN MOTIVASI CONTOH PENELAAHAN INDUKTIF ■ MOTIVASI YANG KUAT, MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ■ SISTEM UPAH SATUAN, MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ■ SISTEM KERJA SHIFT, MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ■ KESIMPULAN: TINGKAT INTERAKSI KARYAWAN DENGAN PERUSAHA AN, AKAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS 1. PENDEKATAN DEDUKTIF, KAJIAN TERHADAP INDIKATOR 2. PENDEKATAN INDUKTIF, MELAKUKAN OBSERVASI
PERMASALAHAN PENELITIAN 1. PENGERTIAN PERMASALAHAN PENELITIAN PERMASALAHAN ATAU PROBLEM PENELITIAN ADALAH KESENJANGAN ANTARA: ■ APA YANG SEHARUSNYA DAN APA YANG ADA DALAM KENYATAAN ■ APA YANG DIPERLUKAN DAN APA YANG TERSEDIA ■ HARAPAN DAN YANG DICAPAI 1. PROBLEM ADALAH KESENJANGAN ANTARA SEHARUSNYA DENGAN SENYATANYA. 2. KETEPATAN MEMILIH MASALAH PENELITIAN MENUNTUN PENELITI UNTUK MENENTUKAN CARA PEMECAHAN YANG TEPAT PULA
HUBUNGAN ANTARA MASALAH & KETEPATAN CARA PEMECAHAN: ■MASALAH BENAR, CARA PEMECAHAN BENAR ■ MASALAH BENAR, CARA PEMECAHAN SALAH ■ MASALAH SALAH, CARA PEMECAHAN SALAH ■ MASALAH SALAH, CARA PEMECAHAN BENAR 2. SUMBER MASALAH STONER, DALAM SUGIYONO (1993: 34) MENGEMUKAKAN BAHWA SUM BER MASALAH BERASAL: ■ PENYIMPANGAN ANTARA PENGALAMAN DAN KENYATAAN ■ PENYIMPANGAN ANTARA RENCANA DAN REALITA ■ ADANYA PENGADUAN ■ ADA KOMPETENSI PENELITIAN YANG BAIK, TENTU BERANGKAT DARI MASALAHYANG BENAR-BENAR MASALAH
3. MASALAH YANG BAIK FRAENKEL & WALLEN MENGEMUKAKAN MASALAH PENELITIAN YANG BAIK: ■MASALAH HARUS FEASIBLE (KEUNIKAN) ■ MASALAH HARUS JELAS ■ MASALAH HARUS SIGNIFIKAN (KONTRIBUSI) ■ MASALAH BERSIFAT ETIS 4. BENTUK MASALAH PENELITIAN BERDASARKAN EKSPLANASINYA MASALAH PENELITIAN DIKELOMPOK KAN DALAM BENTUK DESKRIPTIF, KOMPARATIF & ASOSIATIF. a. PERMASALAHAN DESKRIPTIF SUATU PERMASALAHAN YANG BERKENAAN DENGAN VARIABEL MAN DIRI, TANPA MEMBUAT PERBANDINGAN/MENGHUBUNGKAN DENGAN VARIABEL LAIN. TUCKMAN MENAMBAHKAN RUMUSAN MASALAH YANG BAIK ADALAH YANG MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABELATAU LEBIH, DINYATAKAN DALAM KALIMAT TANYA
■ TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. WIRATAMA ■ PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PBM DI NAROTAMA ■ TINGKAT MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI NAROTAMA ■ PERSEPSI MAHASISWA THD MODEL KEPEMIMPINAN DI NAROTAMA b. PERMASALAHAN KOMPARATIF SUATU PERMASALAHAN YANG BERSIFAT MEMBANDINGKAN KEBERA DAAN DUA SAMPEL ATAU LEBIH. ■ APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR ANTARA MA HASISWA PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA ■ APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN PERSEPSI BIAYA PERKULIAHAN ANTARA MAHASISWA NAROTAMA DAN MAHASISWA WIRARAJA ■ APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN MOTIVASI MENGAJAR ANTARA DOSEN TETAP DAN DOSEN LUAR BIASA DI NAROTAMA ■ APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN PENAMPILAN ANTARA DOSEN TE TAP DAN DOSEN LUAR BIASA DI NAROTAMA c. PERMASALAHAN ASOSIATIF SUATU PERMASALAHAN YG MENGHUBUNGKAN DUA VARIABELATAU LEBIH. ADA TIGA MODEL HUBUNGAN YAITU:
1. HUBUNGAN SIMETRIS (BERSIFAT KEBERSAMAAN) ■ ADAKAH HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA MAHASISWA DENGAN JUMLAH KENDARAAN YANG DI PARKIR ■ ADAKAH HUBUNGAN ANTARA BUNYI BURUNG DGN TAMU YANG DATANG ■ ADAKAH HUBUNGAN ANTARA JUMLAH MAHASISWA DENGAN PE NGUNJUNG PERPUSTAKAAN 2. HUBUNGAN KAUSAL (BERSIFAT SEBAB AKIBAT) ■ ADAKAH PENGARUH KEHADIRAN KULIAH TERHADAP IPK MAHA SISWA NAROTAMA ■ ADAKAH PENGARUH KEDISIPLINAN KULIAH TERHADAP PENGUA SAAN MATERI KULIAH ■ ADAKAH HUBUNGAN POLA MAKANAN DAN KESEHATAN 3. HUBUNGAN INTERAKTIF (SALING MEMPENGARUHI) ■ HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI ■ HUNGAN ANTARA KEPANDAIAN DAN KEKAYAAN ■ HUBUNGAN ANTARA KECINTAAN DAN KESETIAAN
FENOMENA BISNIS LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN RESEARCH GAP THEORY GAP ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN HARUS MENUNJUKKAN BENANG MERAH YANG JELAS AGAR PENELITIAN MEMBERI MANFAAT YANG BESAR
Masalah Derajat Solusi Diingat (memori) Dicatat Dicatatdandiusulkan (suggestion system) Diatasispontan Diatasidenganrencanaringan Diatasidenganrencana, denganpenelitiandanstandarisasipencegahan • Sangatsederhana • Sederhana • Biasadandiluarresponsibilitas • Biasa • Lebihdaribiasa • Sulit
STUDI PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR 1. KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA MEMUAT URAIAN YG SISTEMATIS TENTANG TEORI TEORI DAN HASIL HASIL PENELITIAN TERDAHULU, YANG ADA HUBU NGANNYA DENGAN PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN. TINJAUAN PUSTAKA DAPAT MEMBERI LANDASAN ILMIAH MENGENAI: ■ MASALAH PENELITIAN ■ METODE YANG DIPILIH ■ POSISI PENELITIAN PENELITIAN BUKAN BERSIFAT COBA COBA (TRIAL AND ERROR) BUKU TEKS BUKAN PUSTAKA YANG BAIK UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN PENELITIAN ILMIAH, KARENA: ■ PENDAPAT DARI BEBERAPA PENELITI ■TIDAK DITEMUKAN METODE PENELITIANNYA ■TIDAK MENCAKUP HAL HAL YANG MUTAKHIR
PENELITIAN TIDAK HANYA MENGUMPULKAN FAKTA, TETAPI JUGA MENELAAH FAKTA SECARA KRITIS, LOGIS DAN MENGHUBUNGKANNYA DENGAN MASALAH YANG DITELITI 2. LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI DIJABARKAN DARI TINJAUAN PUSTAKA DAN DISU SUN SENDIRI OLEH PENELITI SBG PETUNJUK DALAM MEMECAHKAN MASALAH PENELITIAN & UNTUK MERUMUSKAN HIPOTESIS. LANDASAN TEORI DAPAT BERBENTUK URAIAN KUALITATIF, MODEL MATEMATIS ATAU PERSAMAAN YANG LANGSUNG TERKAIT DENGAN BIDANG ILMU YANG DITELITI MANFAAT TINJAUAN PUSTAKA: ■ MEMPERDALAM PENGETAHUAN TENTANG MASALAH YANG AKAN DI TELITI ■ KERANGKA TEORITIS YANG MENJADI LANDASAN PEMIKIRAN BAGI PENELITI
■MEMPERTAJAM KONSEP KONSEP YANG DIPERGUNAKAN, SEHINGGA MEMUDAHKAN PERUMUSAN HIPOTESIS ■ MENGHINDARI TERJADINYA PENGULANGAN PENELITIAN DEMI PENG HEMATAN WAKTU, TENAGA DAN BIAYA 3. BAGAIMANA MEMBUAT TELAAH PUSTAKA ■ CARI JENIS LITERATUR YANG SESUAI (BERAGAM DAPAT MEMBERI KONTRIBUSI BARU DALAM STUDINYA ■ CARI NASKAH DARI PUBLIKASI YANG SESUAI (SESUAIKAN DENGAN MINAT STUDI) ■ CARI NASKAH DGN VARIABEL YANG SESUAI (SETELAH MENEMUKAN MASALAH, BUATLAH RANCANGAN AWAL YANG DAPAT DIJADIKAN PI JAKAN AWAL MENCARI VARIABEL) ■ BUATLAH RINGKASAN DARI PEMIKIRAN PENELITI YANG DI RUJUK (BACA DAN BUATLAH RINGKASAN)
RINGKASAN DAN DISKRIPSI PENELIAN LAIN MENGENAI SUBSTANSI DARI SEBUAH KONSEP BERIKUT ELEMEN ELEMENNYA DESKRIPSI BERBAGAI PRO DAN KONTRA ME NGENAI KONSEP YANG SEDANG DITELAAH KONTEN TELAAH PUSTAKA HUBUNGAN HASIL TELAAH DUA ATAU BEBERA PA KONSEPSI UNTUK MEMUNCULKAN PROPO SISI DAN HIPOTESIS GABUNGAN DARI BERBAGAI PROPOSISI YANG MENJELASKAN SATU HAL YANG MENYELURUH DIKEMBANGKAN MENJADI GRAND TEORI GABUNGAN DARI BEBERAPA HIPOTESIS YANG DIKEMBANGKAN UNTUK MENJAWAB SEBUAH MASALAH PENELITIAN ISI TELAAH PUSTAKA
UNTUK MENEMUKAN APA YANG SELAYAKNYA DITELITI, REVIEW INI AKAN MEMBANTU PENE LITI MENEMUKAN MASALAH DARI: ■RESEARCT GAP ■THEORY GAP LITERATURE REVIEW 4. KERANGKA BERPIKIR MERUPAKAN ALUR PIKIR YANG DISUSUN SECARA SISTEMATIS, SING KAT MENJELASKAN PROSES PEMECAHAN MASALAH YG DIKEMUKAN OLEH PENELITI & MENGGAMBARKAN BERBAGAI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM MODEL. KERANGKA BERPIKIR JUGA MEMBANTU PENELITI DALAM PEMILIHAN KONSEP KONSEP YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMBENTUKAN HIPOTE SISNYA. UNTUK MENGEMBANGKAN TEORI BERBASIS PADA TEORI DAN TEMUAN PENELITIAN YANG ADA. PENELITI MENGEMBANGKAN KONSEP, PROPOSISI BARU, MENYUSUN MODEL TEORI TIKAL DASAR KERANGKA PEMIKIRAN BARU UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PENELITI ANNYA SERTA MENGHASILKAN HIPOTESIS DAN MODEL PENELITIAN EMPIRIKNYA TUJUAN TELAAH PUSTAKA
5. HIPOTESIS HIPOTESIS DIRUMUSKAN BERDASARKAN LANDASAN TEORI ATAU TIN JAUAN PUSTAKA. HIPOTESIS BERUPA PERNYATAAN SINGKAT YANG DI SARIKAN DARI LANDASAN TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA DAN ME - RUPAKAN DUGAAN SEMENTARA TERHADAP MASALAH YANG DIHADAPISEDANGKAN KEBENARANYA DIBUKTIKAN MELALUI DATA EMPERIS. HIPOTESIS BERPERAN DLM MENETAPKAN TUJUAN YANG TEGAS BAGI PENELITI DAN MEMBANTU DALAM PEMBATASAN RUANG LING KUP PE NELITIAN DENGAN MEMILIH FAKTA FAKTA YANG RELEVAN. SUMBER HIPOTESIS: ■ TEORI TEORI YANG TELAH DISIAPKAN ■ HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA ■ PENGALAMAN, PENGAMATAN DAN PRADUGA 6. PENGERTIAN HIPOTESIS HIPOTESIS MERUPAKAN TESIS (KESIMPULAN) YANG MASIH RENDAH TARAFNYA, OLEH KARENA ITU DISEBUT KESIMPULAN TEORITIK DAN PERLU DIUJI KEBENARANNYA MENJADI TESIS.
7. FUNGSI HIPOTESIS HIPOTESIS BERFUNGSI SEBAGAI JAWABAN SEMENTARA TERHADAP PERMASALAHAN YANG SEDANG DIHADAPI, OLEH KARENA ITU AKAN MENJADI PENGARAH DLM PENELITIAN. JIKA PENELITIAN BERPIJAK PADA HIPOTESIS, MAKA TUJUAN PENELITIAN JELAS UNTUK MENGU JI HIPOTESIS. PERSYARATAN DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS: ■DIRUMUSKAN DALAM KALIMAT BERITA (BUKAN KALIMAT TANYA) ■ HARUS JELAS TIDAK BERMAKNA GANDA ■ DIRUMUSKAN SECARA OPERASIONAL, SEHINGGA MEMUDAHKAN PENGUJIANNYA ■PENAMPILAN DOSEN YANG BAIK BERPENGARUH TERHADAP PRESTA SI STUDI MAHASISWA (KURANG OPERASIONAL) ■SIKAP DOSEN YANG DEMOKRATIS AKAN BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI STUDI MAHASISWA (OPERASIONAL)
PENENTUAN VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. PENGERTIAN VARIABEL VARIABEL ADALAH ATRIBUT DARI OBYEK YANG MEMILIKI VARIASI NILAI (VOLUME PENJUALAN, NILAI PENJUALAN & BIAYA PROMOSI). VARIASI INI MENUNJUKKAN BAHWA PENGAMATAN SATU DENGAN PENGAMATAN YANG LAIN MEMBERI NILAI YANG TIDAK SAMA.
KUNCI: VARIABEL PENELITIAN ADALAH SUATU ATRIBUT ATAU SIFAT DARI SUATU OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI TERTENTU YANG DITETAPKAN OLEH PENELITI UNTUK DIPELAJARI & DITARIK KESIMPULANNYA 2. JENIS JENIS VARIABEL ■VARIABEL INDEPENDEN (BEBAS) VARIABEL YANG MENJADI SEBAB PERUBAHANNYAVARIABEL DEPENDEN (SERING JUGA DISEBUT SE BAGAI VARIABEL STIMULUS, ANTICEDENT, PREDIKTOR ■ VARIABEL DEPENDEN, VARIABEL YANG DIPENGARUHI ATAU YANG MENJADI AKIBAT ADANYA VARIABEL BEBAS (SERING DISEBUT VARIABEL OUTPUT, KONSEKUEN, KRITERIA) ■ VARIABEL MODERATOR, VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HUBUNG AN VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL TERIKAT (MEMPERKUAT ATAU MEMPERLEMAH) ■ VARIABEL INTERVENING, VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HUBU NGAN VARIABEL BEBAS DGN VARIABEL TERIKAT, NAMUN SULIT DI UKUR ■ VARIABEL KONTROL, VARIABEL YANG DIKENDALIKAN(DIBUAT KON STAN) SEHINGGAPENELITI DAPAT MELAKUKAN PENELITIAN YG BER SIFAT MEMBANDINGKAN
1 VARIABEL BEBAS KEMAMPUAN KERJA KINERJA PEGAWAI VARIABEL DEPENDEN 2 VARIABEL BEBAS KEMAMPUAN KERJA KINERJA PEGAWAI VARIABEL DEPENDEN MOTIVASI VARIABEL MODERATOR VARIABEL BEBAS KEMAMPUAN KERJA KINERJA PEGAWAI VARIABEL DEPENDEN 3 KEPUASAN KERJA VARIABEL INTERVENING
“INDIKATOR” MINAT MEMBELI: ■ HARGA MURAH ■MUTU PRODUK ■DAYA TARIK PRODUK “MODEL 1: (TIDAK SESUAI) DAYA TARIK MINAT PEMBELI HARGA MURAH MUTU PRODUK KESESUAIAN INDIKATAOR & VARIABEL “MINAT MEMBELI” “INDIKATOR” MINAT MEMBELI: ■ INTENSITAS PENCARIAN INFORMASI ■KEINGINAN SEGERA MEM BELI ■KEINGINAN FREFERNSIAL “MODEL 2: (SESUAI) INTENSITAS INFORMASI MINAT PEMBELI KEINGINAN MEMBELI KEINGINAN OREFERNASI KESESUAIAN INDIKATAOR & VARIABEL “MINAT MEMBELI”
RANCANGAN PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN ADALAH DESKRIPSI YANG DETAIL ATAS PENELITIAN YANG DIUSULKAN. RANCANGAN PENELITIAN YANG MENGUJI HIPOTESIS HARUS MENGGUNAKAN TEORI DAN DASAR KEBENARAN HIPOTESIS YANG DIUJI. PENELITIAN YANG DIRANCANG SECARA BAIK, SELAIN BERGUNA BAGI PENELITI, JUGA MEMUDAHKAN PIHAK LAIN UNTUK MELA KUKAN EVALUASI. RANCANGAN PENELITIAN YANG DISIAPKAN SECARA MATANG DAN CERMAT, AKAN MEMUDAHKAN PELAKSANAAN PENELITIAN DI LAPANGAN
KOMPONEN RANCANGAN PENELITIAN 1. JUDUL PENELITIAN 2. JENIS PENELITIAN 3. LATAR BELAKANG MASALAH 4. PERUMUSAN MASALAH 5. TUJUAN PENELITIAN 6. MANFAAT PENELITIAN 7. TINJAUAN PUSTAKA 8. HIPOTESIS PENELITIAN (KALAU ADA) 9. METODOLOGI a. TEMPAT & WAKTU b. VARIABEL PENELITIAN c. TEKNIK PENGUMPULAN DATA d. TEKNIK ANALISIS DATA e. DAFTAR PUSTAKA
RUMUSAN MASALAH MASALAH ADALAH SITUASI PENYIMPANGAN YANG DAPAT TER JADI DAN DILIHAT DARI FENOMENA BISNIS, LALU DIKEMBANG KAN MENJADI MASALAH PENELITIAN SESUAI DENGAN JENIS PENELITIAN. MASALAH: PENURUNAN PENJUALAN YANG TERJADI SELAMA TAHUN 2007 MASALAH PENELITIAN: MENNGAPA TERJADI PENURUNAN PENJUALAN? • PERTANYAAN PENELITIAN: • APAKAH PERILAKU HARDWORKING TENAGA PENJUALAN, BER • PENGARUH TERHADAP KINERJA PENJUALAN • b. APAKAH PERILAKU SMARTWORKING TENAGA PENJUALAN, BER • PENGARUH TERHADAP KINERJA PENJUALAN
MASALAH: PENURUNAN MOTIVASI MAHASISWA BEBERAPA BULAN TERAKHIR MASALAH PENELITIAN: MENGAPA TERJADI PENERUNAN MOTIVASI MAHASISWA ? • PERTANYAAN PENELITIAN: • APAKAH FASILITAS PBM BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI • BELAJAR MAHASISWA ? • b. APAKAH PERFORMANCE DOSEN BERPENGARUH TERHADAP MO • TIVASI BELAJAR MAHASISWA ? FASILITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PERFORMANCE DOSEN
PENULISAN ILMIAH 1. PENULISAN ILMIAH TUGAS AKHIR SERING DIANGGAP SEBAGAI “MOMOK” BAGI KALANGAN MAHASISWA DARI BERBAGAI TINGKAT PENDIDIKAN BAIK YANG DISEBUT LKP, SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI, OLEH KARENA ITU PERLU PERSIAPAN YANG MATANG. TUGAS AKHIR SEBAGAI KARYA ILMIAH: a. KEGIATAN BELAJAR YANG MENGARAHKAN MAHASISWA UNTUK MENGINTE GRASIKAN PENGALAMAN BELAJARNYA DALAM MENGHADAPI SUATU MASA LAH SECARA MENDALAM b. SARANA KEGIATAN BELAJAR MAHASISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAM PUANNYA DLM MENGINTEGRASIKAN PENGALAMAN DAN KETRAMPILAN YANG TELAH DIPEROLEH c. MEMBUKA PELUANG BAGI MAHASISWA UNTUK MELATIH DIRI DALAM MENYE LESAIKAN MASALAH SECARA MANDIRI DAN ILMIAH
2. KAIDAH KAIDAH KARYA ILMIAH a. OBYEKTIF, PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN HARUS MENGHINDARKAN DIRI DARI PENDAPAT PRIBADI (TIDAK BERSIFAT SUBYEKTIF) & TETAP NETRAL, OLEH KARENA ITU KARYA ILMIAH HARUS DIDUKUNG OLEH DATA b. BERTUMPU PADA DATA, SEGALA SESUATU YG DIKEMUKAKAN DLM KARYA ILMIAH HARUS BERDASARKAN DATA c. KESIMPULAN BERDASARKAN PADA PROSEDUR YANG JELAS, KARYA ILMIAH HARUS DIDUKUNG OLEH METODE YANG BENAR & DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN SECARA ILMIAH d. PEMBAHASAN HARUS DIDASARKAN PADA RASIO YANG DPT DITERIMA OLEH OLEH AKAL SEHAT, HAL INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENCEGAH KETERLIBA TAN EMOSIONIL PENULIS. 3. SARAN JITU MENULIS KARYA ILMIAH a. MEMBUAT PROGRAM KERJA YANG JELAS, BATASAN WAKTU YANG KETAT b. IKUTI BUKU PEDOMAN & IKUTI ARAHAN DARI DOSEN PEMBIMBING SESUAI DENGAN KESEPAKATAN BERSAMA c. MINTALAH ARAHAN YANG KONSTRUKTIF, BAIK DARI ASPEK TEKNIS PENULI SAN, ASPEK SUBSTANSI DAN ASPEK METODOLOGINYA.
4. KENDALA PENULISAN KARYA ILMIAH a. KESULITAN MEMPEROLEH LITERATUR PENDUKUNG b. TIDAK TERBIASA MENULIS c. MASALAH DANA d. TIDAK TERBIASA KERJA DENGAN SISTEM TERJADWAL DAN PENGATURAN WAKTU YANG KETAT e. SULIT KOMUNIKASI DENGAN PEMBIMBING SECARA KONSTRUKTIF f. LEMAHNYA DUKUNGAN (KELUARGA, LINGKUNGAN, TEMAN & LEMBAGA) g. TEMPAT PENELITIAN YANG TIDAK KONDUSIF DALAM MEMBERI DATA h. LEMAHNYA MOTIVASI DAN DAYA TAHAN DLM MENGHADAPI KESULITAN 5. PERSIAPAN MENULIS KARYA ILMIAH a. MEMBIASAKAN DIRI MELAKUKAN SESUATU DGN SERIUS b. BIASAKAN DIRI MENGUNJUNGI PERPUSTAKAAN SECARA RUTIN & BERKALA, MEMBACA BUKU KARYA ILMIAH, HASIL PENELITIAN c. MELATIH DIRI UNTUK MEMPERHATIKAN MASALAH MASALAH YANG TERKAIT DENGAN RENCANA TUGAS AKHIR (PENULISAN KARYA ILMIAH) d. TINGKATKAN KETERAMPILAN & KEGIATAN MENULIS KARYA ILMIAH YANG DI TUGASKAN OLEH DOSEN
e. AMBILAH MANFAAT SEBESAR BESARNYA DARI MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN YANG SEDANG DIPROGRAM f. BIASAKAN DIRI MENULIS DENGAN KAIDAH BAHASA INDONESIA YANG BENAR (IKUTI TATA TULIS KAIDAH BAHASA YANG BENAR) g. BIASAKAN DIRI TERLIBAT DALAM KEGIATAN ILMIAH, BAIK DALAM ACARA INTERNAL MAUPUN EKTERNAL KAMPUS h. YAKINLAH BAHWA SAYA BISA MELAKUKAN TUGAS ITU DENGAN BAIK MARI MERENUNG SEJENAK. 1. TUHAN MEMBERI MANUSIA AKAL, KENAPA TIDAK AKU MANFAATKAN 2. AKU MANUSIA YANG BERUNTUNG.........., TIDAK SEMUA ORANG DIBERI KESEM PATAN UNTUK DAPAT KULIAH, KENAPA HARUS AKU SIA SIAKAN KESEMPATAN EMAS INI. 3. ORANG TUAKU & ORANG DISEKITARKU ADALAH ORANG ORANG YANG SANGAT MENCINTAIKU, KENAPA AKU HARUS MENGECEWAKAN MEREKA 4. AKU MEMILIKI DOSEN PEMBIMBING, KENAPA AKU HARUS MENGHINDAR DARI BELIAU, SUKA ATAU TIDAK, SEKARANG ATAU BESUK, DIMULAI ATAU DITUNDA TUGAS AKHIR (TA) PASTI AKU HADAPI, KENAPA HARUS AKU TUNDA. AKU HARUS BISA, AKU HARUS MAJU, AKU HARUS SELESAI.....
JADWAL PENULISAN PENELITIAN YOK BARENG BARENG AJUKAN TA, BIAR CEPAT SELESAI GITU LHO..........?
ATURAN KHUSUS PENULISAN ILMIAH 1. KERTAS, HURUF DAN LAINNYA a. MENGGUNAKAN KERTA HVS 70 GRAM, UKURAN A4 (21x29,7) CM b. HURUF TIMES NEW ROMAN, FONT 12 c. NOMOR UNTUK HALAMAN JUDUL, PERSETUJUAN, UCAPAN TERIMA KASIH, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL & DAFTAR TABEL NOMORNYA MENGGUNAKAN ANGKA ROMAWI (i, ii, iii,). NOMOR HALAMAN BIASANYA DITULIS DIBAWAH BAGIAN TENGAH d. NOMOR HALAMAN DIMULAI DARI BAB PENDAHULUAN SAMPAI PD LAMPIRAN TERAKHIR DENGAN MENGGUNAKAN ANGKA ARAB ( 1, 2, 3). NOMOR SETIAP HALAMAN DILETAKKAN DIKANAN ATAS, KECUALI UNTUK HALAMAN BAB DI LETAKKAN DIBAWAH BAGIAN TENGAH e. UKURAN MARGIN (POSISI PENGETIKAN) ■ POSISI KIRI DENGAN JARAK 4 CM ■ POSISI KANAN DENGAN JARAK 3 CM ■ POSIS ATAS DENGAN JARAK 3 CM ■ POSOSI BAWAH DENGAN JARAK 3 CM 3 4 3 3
2. SPASI DAN ALINIA PENULSAN NASKAH KARYA ILMIAH UMUMNYA DIKETIK DUA SPASI, KECUALI UNTUK HAL YANG BERSIFAT KHUSUS (JUDUL TABEL, JUDUL GAMBAR BIASA NYA MENGGUNAKAN SATU SPASI). ALINIA DALAM SUATU NASKAH, HARUS MEMBAWA SATU POKOK PIKIRAN YG MEMILIKI MAKNA. SETIAP AWAL ALINIA HARUS DIMULAI BEBERAPA KETUKAN KEDALAM DARI MARGIN KIRI, BIASANYA SEMBILAN KARAKTER) CONTOH: ......................... PERUSAHAAN YANG BERORIENTASI PASAR AKAN TERDORONG UNTUK MEMBUAT APA YANG DAPAT DIJUAL, TERUTAMA YANG BERFOKUS PADA KEBU TUHAN DAN KEINGINAN PELANGGAN......... BAB, SUB BAB DAN SUB SUB BAB DIKETIK TIGA SPASI. DIDEPAN SUB BAB DAN SUB SUB BAB BIASANYA DITANDAI DENGAN NOMOR URUT BAHASAN. CONTOH: 2.1 ORIENTASI PASAR 2.1.1 DEFINISI ORIENTASI PASAR 2.1.2 DIMENSI ORIENTASI PASAR
3. TANDA BACA a. TANDA BACA KOMA (,) SELALU DIKETIK SATU KETUK SESUDAHNYA CONTOH:KOMPONEN SUMBER DAYA PRODUKSIADALAH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, MODAL,TANAH DAN MANAJEMEN. b. TANDA BACA TITIK (.), TITIK GANDA (:), TITK KOMA (;) SELALU DI KETIK MENEMPEL DENGAN HURUF YANG MENDAHULUI DAN DISPA SI DENGAN TULISAN BERIKUTNYA. CONTOH:KOMPONEN SUMBER DAYA PRODUKSI ADALAH: BAHANBAKU, TENAGA KERJA, MODAL,TANAH DAN MANAJEMEN. 4. HAL PENTING DALAM NASKAH a. PENULISAN JUDUL BAB, HARUS DITEMPATKAN DITENGAH BAGIAN ATAS HALAMAN BARU DGN HARUF KAPITAL (HURUF BESAR) TANPA DIAKHIRI TANDATITIK. b. PENULISAN KATA ASING, DAERAH DAN NAMA LATIN, SELALU DICE TAK DGNMIRING.
c. BILANGAN DAN SATUAN ■ PENGGUNAAN BILANGAN ATAU LAMBANG PADA AWAL SUATU KALIMAT HENDAKNYA DIHINDARI, BILANGAN ATAU LAMBANG TERSEBUT HARUS DIEJA ( PERSEN, LIMA, SENTIMETER, KILOGRAM). ■ SATUAN DITULIS DGN SINGKATAN TANPA TITIK (CM, KG, KM) ■ PERSEN YANG MENGIKUTI BILANGAN DITULIS DGN LAMBANG (15%) ■ PERSEN YANG TIDAK DIDAHULUI BILANGAN HARUS DIEJA (PERSEN) ■ BILANGAN YG TERDIRI SATU KATA HARUS DIEJA (SATU, DUA, SEPULUH) ■ BILANGAN LEBIH DARI SATU KATA ATAU LEBIH DITULUS DGN LAMBANG CONTOH: (1) HARGA DASAR BERAS DINAIKKAN 16% (2) PEMERINTAH MENAIKKAN BBM SEBESAR LIMA PERSEN. (3) RATA RATA LUAS LAHAN HANYA LIMA ARE. (4) BERAT BAYI YANG BARU LAHIR TIGA KILO GRAM (5) KENAIKAN PERMINTAAN BARANG IMPOR SEBESAR 35% d. SINGKATAN TANDA TITIK SELAIN UNTUK MENGAKIRI SUATU KALIMAT, JUGA DIPERGUNA NAKAN DIBELAKANG SINGKATAN TERTENTU (Dr. MOH. HATTA, Ir. BERLINA), SEDANGKAN SINGKATAN YANG TERDIRI HUTUF KAPITAL DITULIS TANPA HA RUS DIIKUTI TITIK (UGM, UNAIR, ILO, UNHAS, BBKBN)