710 likes | 1.49k Views
Modul 06 – SOP dan JSA. Orientasi Chevron OE/HES untuk FDT. Tujuan Modul. Memahami SOP (Standard Operating Procedure) Memahami JSA (Job Safety Analysis). Standard Procedure.
E N D
Modul 06 – SOP dan JSA Orientasi Chevron OE/HES untuk FDT
Tujuan Modul • Memahami SOP (Standard Operating Procedure) • Memahami JSA (Job Safety Analysis)
Standard Procedure • Uraian secara tertulis langkah demi langkah dalam melakukan suatu pekerjaan yg telah di review dan di sahkan oleh Perusahaan • Seluruh Pekerjaan harus memiliki Standar Prosedur
Apakah JSA? Suatu kajian sistematis dan bertahap terhadap semua potensi kejadian berbahaya yg terdapat di tiap langkah kerja, untuk dapat menentukan berbagai tindakan pengendalian yg dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya tersebut, selama proses persiapan dan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Karena !!!!!!! • Berbagai bahaya sangat mungkin terdapat di dalam pekerjaan rutin kita • Bahaya-bahaya baru mungkin timbul yg disebabkan oleh perubahan-perubahan dari peralatan, material, proses maupun lingkungan kerja Dan Prosedur dan Sistim Ijin Kerja yang ada DAPAT SAJA tidak mencukupi untuk mengidentifkasi dan mengendalikan Bahaya-bahaya
Prosedur/PTW mungkin tidak ada atau tidak mencukupi dalam pengidentifikasian dan pengendaian bahaya………….
Manfaat dari JSA • Memberikan pemahaman yang sama bagi setiap orang mengenai apa yang di perlukan untuk melakukan perkerjaan secara aman • Alat yang efektif untuk merencanakan pekerjaan yang jarang dilakukan • Membantu dalam penyusuan prosedur keselamatan untuk Pekerjaan baru atau yang di modifikasi • Hal-hal penting dari hasil JSA dapat di masukan kedalam safety checklists, pre-job briefings, safety observations, dan topic untuk safety meeting. • Suatu Alat yang effektif untuk Pelatihan bagi pekerja baru
Kapan JSA dibutuhkan ? • Perubahan Pekerjaan/ Pekerjaan baru : Bahaya-bahaya baru mungkin timbul yg disebabkan oleh perubahan-perubahan dari peralatan, material, proses maupun lingkungan kerja • Pekerjaan-pekerjaan dgn tingkat kecelakaan yang tingggi • Pekerjaan yang belum memiliki SOP atau memerlukan pengecualian dari SOP yang ada • Pekerjaan yang kompleks atau melibatkan berbagai disiplin/ departemen
NO Work Flow Practice – Managing Risk Routine Maintenance, PM JSA Resources Support MOC HAZAN Work Procedure /SOP/SMP Preparation Non-routine New project PPE, Gas Test, Isolation Plan, LOTO Safe Work Permit Pre-work Inspection Safety Talk, Communication By-pass Safety Devices Permit (if required) YES THINK Improvement On going inspection Execution Execute Task Observation Substandard / Hazard ? Continue - Report - Checklist - etc Final Inspection & Functional Check Out Monitoring & Maintenance Support Hand Over To owner Start up Online Pre-start up Review Completion FINISH
TERMINOLOGI UTAMA 1. BAHAYA Setiap sumber yang memiliki potensi untukmengakibatkan cedera/kerugian Cedera/kerugian dapat berkenaan dengan cedera manusia, kerusakan pada alat, kerusakan harta benda, kerugian produksi, kerusakan terhadap nama baik/citra perusahaan atau kombinasi dari ini.
TERMINOLOGI UTAMA 2. KEJADIAN BERBAHAYA Suatu kejadian tidak diinginkan yang mempunyai potensi untuk mengakibatkan cedera/kerugian. Suatu kejadian berbahaya timbul apabila bahaya-bahaya yg ada menimbulkan suatu kejadian yang dapat mengakibatkan terpaparnya orang, alat atau benda lain dengan energi tak terkendali dari bahaya
KERUGIAN BAHAYA KEJADIAN BERBAHAYA • FALL TOLOWER LEVEL(jatuh ke tempat yang lebih rendah) • FALL ONSAME LEVEL(jatuh di tempat yang datar) • STRUCK AGAINST (menabrak/membentur benda diam/bergerak) • STRUCK BY (terpukul/tertabrak oleh benda bergerak) • CAUGHT IN(tertusuk, terjepit benda runcing) • CAUGHT BETWEEN(terjebak diantara obyek besar) • CONTACT WITH (terkena/terpapar listrik, kimia, radiasi, panas, dingin)
Fall to Lower Level Fall to same level Caught Between Struck Against Struck By Contact With
BAHAYA KEJADIAN BERBAHAYA Bekerja di ruang tertutup/ terbatas Pekerja dapat terpapar dengan Udara yang Kekurangan Oksigen yang mengakibatkan sulit bernafas, hilang kesadaran atau kematian dalam beberapa menit. Api/ledakan dapat terjadi dengan adanya udara yang mudah terbakar dan sumber nyala api (misalnya percikan api atau alat listrik) Pekerja dapat terpapar dengan Udara Beracun yang mengakibatkan sakit/kematian
TERMINOLOGI UTAMA 3. RISIKO Kemungkinan akan cedera/kerugian yang merupakan suatu kombinasi dari kekerapan timbulnya kejadian dan keparahan dampak dari suatu kejadian berbahaya Risiko = Kekerapan X Keparahan
Job Order/ MOC JSA diperlukan ? No Melakukan Pekerjaan tanpa JSA 1. Yes Tim, rapat, jadwal JSA, dsb 2. Persiapan untuk JSA JSA Baru, update dgn saran Melaksanakan JSA 3. No Setuju ? JSA yg disetujui/tdk dengan komentar 4. Yes Rekomendasi JSA dituntaskan dan dikomunikasikan ke semua orang yang memerlukan 5. Menyiapkan Pekerjaan dan Mengkomunikasikan JSA Melakukan Pekerjaan sesuai dengan JSA 6. Evaluasi JSA dan database JSA Evaluasi dan penyimpanan documen JSA 7. Diagram Alir Proses JSA
1. Mengidentifikasi Kebutuhan JSA Untuk pekerjaan dibawah Management of Change (MOC)ini merupakan tanggungjawab Pimpinan Proyek dengan menggunakan Form-4 MOC “Implementasi Analisa Bahaya/Keselamatan Pekerjaan” Untuk pekerjaan bukan dibawah MOC, ini dibawah tanggungjawab Penanggungjawab Pekerjaan (Work Custodian) dengan menggunakan Form-1 JSA “Identifikasi Perlunya JSA”
1. Mengidentifikasi Kebutuhan JSA Form Identifikasi Kebutuhan JSA
2. Persiapan JSA 2.1 Pimpinan Tim JSA • Pimpinan Tim JSA sebagai orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan JSA akan membuat persiapan-persiapan yang diperlukan. • Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan dapat menjadi Pimpinan Tim JSA atau akan menunjuk orang lain yang memenuhi syarat sebagai Pimpinan Tim JSA. • Untuk menjadi Pimpinan Tim JSA seseorang harus mempunyai kualifikasi minimum dibawah ini • Telah mengikuti Pelatihan JSA dari Chevron indonesia. • Mempunyai pengalaman pelaksanaan JSA yg baik paling sedikit 5 kali
2. Persiapan JSA Persiapan dapat mencakup: • Mengumpulkan informasi, gambar, pengalaman sebelumnya dan analisa bahaya yang ada (seperti what if atau HAZOP) untuk pekerjaan itu. • Mengidentifikasi dan mendapatkan dokumen JSA untuk perkerjaan yg sama • Menetapkan jenis JSA (JSA baru atau kajian JSA yang tlh ada). • Mengidentifikasi perlunya untuk inspeksi/pengamatan kondisi tempat kerja • Membuat pemecahan awal pekerjaan dalam langkah dan urutan. • Mengevaluasi apakah ada persyaratan/prakondisi khusus untuk pekerjaan. • Menetapkan Tim JSA • Mengadakan rapat JSA.
2. Persiapan JSA 2.2 Jenis Pelaksanaan JSA 2 jenis pelaksanaan JSA, pelaksanaan JSA baru atau pengkajian JSA yang ada. JSA baru akan dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan dibawah proses MOC. JSA baru juga perlu dilakukan untuk setiap pekerjaan yang tidak tercakup oleh JSA yang ada. Mengkaji JSA yang ada dapat dilaksanakan untuk perawatan rutin atau pekerjaan-pekerjaan RIK (Replacement in Kind/penggantian serupa) rutin yang telah tercakup oleh JSA yang ada.
2.3 TIM JSA JSA Baru, Tim JSA harus terdiri dari: • Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan (Pimpinan Proyek/Work Custodian) • Pimpinan Tim JSA • Minimal 1 wakil bagian Safety & Environmental (ESO/Sr.ESO/Safety Engineer/ Environmental Engineer) • Minimal 1 Area/Operations Supervisor atau orang yang ditunjuk olehnya • Minimal 1 karyawan Pelaksana Mengkaji JSA yang ada, Tim JSA harus terdiri dari: • Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan (Pimpinan Proyek/Work Custodian) • Pimpinan Tim JSA • Minimal 1 Area/Operations Supervisor atau orang yang ditunjuk olehnya
3. Melaksanakan JSA • Sangat dianjurkan untuk melaksanakan JSA baru dalam sebuah rapat JSA • minimal 2 orang hadir dalam rapat pelaksanaan JSABaru • Tim JSA akan mengevaluasi perlu tidaknya melakukan inspeksi/obervasi tempat kerja. • Dalam melakukan JSA , tim akan menggunakan“PROC.II.R.04.F02 JSA Work Sheet Form”.
3. Melaksanakan JSA 3 Tahapan Analisa Menguraikan Pekerjaan menjadi Langkah2 Dasar Berurutan Mengidentifikasi Kejadian Berbahaya di tiap langkah Pengidentifikasi Tindakan Pengendalian yg dibutuhkan
3. Melaksanakan JSA 3.1 Menguraikan Pekerjaan menjadi Langkah2 Dasar Berurutan • Menjelaskan apa yang harus dilakukan dengan menggunakan kata-kata tindakan seperti “Ambil…”, “Lepas…” atau “Buka….”. • Untuk Pekerjaan Rutin tentukan langkah dgn mengamati karyawan yg tengah melakukan pekerjaan. Tanyakan “Langkah apa yg memulai Pekerjaan?”, lalu langkah apa yang dilakukan kemudian? Dan seterusnya • Untuk Pekerjaan Baru atau akan di Modifikasi, gunakan informasi plant layout dan spesifikasi peralatan dll yang sesuai untuk menentukan langkah-langkah pekerjaan. • Saat menguraikan pekerjaan, hindari kesalahan yg umum terjadi : • Menguraikan Pekerjaan terlalu rinci, sehingga menghasilkan langkah-langkah yang terlalu banyak • Menguraikan Pekerjaan terlalu umum, sehingga tidak semua langkah dasar teridentifikasi Dianjurkan untuk menguraikan pekerjaan menjadi lebih dari 5 langkah dan kurang dari 20 langkah
Contoh : JOB : Mengisi Bensin Mobil Change Tire
JOB : Mengisi Bensin Mobil Langkah Pekerjaan Terlalu Rinci : Langkah Pekerjaan Terlalu Umum : • Parkir Kendaraan • Matikan Mesin • Angkat Rem Tangan • Keluar dari Mobil • Jalan ke samping belakang mobil • Buka tutup tangki bensin • Jalan Ke tempat pompa bensin • Ambil gas nozzle dari pompa bensin • Masukan gas nozzle ke tangki bensin mobil • Isi tanki bensin mobil • Kembalikan gas nozzle ke pompa bensin • Tutup Tangki Bensin • Masuk Ke mobil • Nyalakan mesin mobil • Turunkan rem tangan • Matikan mesin mobil • Isi Tanki Bensin • Nyalakan mesin mobil
Menguraikan Pekerjaan JOB : Mengisi Bensin Mobil • Parkir kendaraan, matikan mesin dan angkat rem tangan • Keluar dari mobil serta bukan penutup tangki bensin • Masukan gas nozzle ke tangki bensin mobil • Isi tangki bensin mobil • Kembalikan gas nozzle ke pompa bensin • Tutup tangki bensi dan masuk ke mobil • Nyalakan Mesin mobil dan turnkan rem tangan
3. Performing JSA 3.2 Mengidentifikasi Kejadian Berbahaya di tiap langkah • Tiap kejadian berbahaya mulai dengan memakai kata-kata yang menguraikan kejadian seperti “Pekerja Terpukul oleh ……”, “Pelepasan Hidrokarbon…“ atau “Pekerja Jatuh ke …..”. • Menguraikan kondisi suatu kejadian bisa membantu menjelaskan hal penting yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Contoh : Pekerja bisa terjebak diantara benda diam dan bergerak bila ada pekerjaan mesin maju-mundur atau naik-turun dan menyebabkan personal injury (RWC/LWC).
3. Performing JSA 3.3 Pengidentifikasi Tindakan Pengendalian yg dibutuhkan • Untuk tiap kejadian berbahaya merujuk pada Tindakan Pengendalian yang dibutuhkan untuk mencegah peristiwa Kejadian berbahaya dan/atau untuk meminize dampaknya pada orang, lingkungan, property, produksi dan nama baik. • Setiap Tindakan Pengendalian dimulai dengan kata yang menjelaskan tindakan seperti “Gunakan Lock out/Tag out standar……, “Ikuti prosedur Heavy Lifting standar …..”,”Informasikan pada pekerja …..”, “Yakinkan bahwa permukaan untuk bekerja dan berjalan….. “, “ Gunakan PPE dan sarung tangan yang standar…”, • Tegaskan apa yang harus dilakukan atau jangan dilakukan untuk menghindari kecelakaan. • Hindari pernyataan2 umum seperti ”Berhati-hatilah”, “Berjaga-jagalah”, “Waspadalah”, dll. Orang2 yang bertanggung jawab untuk melaksanakan Tindakan Pencegahan tersebut , namanya harus ditulis di form JSA. Orang2 tersebut akan melaksanakan pekerjaan dan memastikan bahwa semua rekomendasi telah dilaksanakan.
3. Performing JSA 3.3 Pengidentifikasi Tindakan Pengendalian yg dibutuhkan Saat menentukan Tindakan Pengendalian, hirarki seperti di bawah ini harus dipatuhi: 1. Elimination/Substitution. Untuk menghilangkan (eliminasi) bahaya dan kejadian berbahaya di facility, equipment atau process, atau menggantikan (substitute) proces, equipment, material, atau faktor lain untuk mengurangi bahaya, seperti : • Mengubah proses yang ada dengan mengganti jenis energy; • Mengubah atau mennganti alat atau peralatan; • Menggantikan solvents dengan air; • Menambah pemanasan vapor dengan listrik; • Menggunakan electronic controls sebagai pengganti pneumatic control; • Menggunakan non-sparking hammer tembaga di flammable area sebagai pengganti hammer baja.
3. Performing JSA 3.3 Pengidentifikasi Tindakan Pengendalian yg dibutuhkan 2. Engineering Control. Jika bahaya tidak bisa dihilangkan, engineering controls bisa untuk menguranginya. Contoh : • Memagari/membatasi Bahaya menggunakan kabin tertutup, penutup untuk peralatan bising, dsb; • Mengisolasi bahaya dengan interlock, pelindung mesin, pelindung serpihan logam/pasir, tirai pengelasan, dsb; • Memindahkan atau membelokkan bahaya seperti pada sistem ventilasi.
3. Performing JSA 3.3 Pengidentifikasi Tindakan Pengendalian yg dibutuhkan 3. Administrative Control. • Meminize pencemaran pada pekerja dengan menggunakan aturan dan prosedur sebagai SOP. • Biasanya menggunakan control jenis lain dapat langsung mencegah atau mengendalikan bahaya. Contoh : • Melaksanakan schedule kerja yang berotasi. • Memperkecil waktu atau frekuensi untuk berhadapan langsung ke bahan-bahan berbahaya. • Meninjau kesehatan fisik, mental dan emosional para pekerja sebelum penempatan kerja. • Pastikan bahwa para pekerja dapat bekerja tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri serta orang lain. • Melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan. 4. Personal Protective Equipment (PPE). Pertahanan terakhir adalah menggunakan PPE, personal protective equipment
4. Approval JSA JSA akan ditinjau dan disetujui sebelum memulai pekerjaan. Supervisor dari si pekerja yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan akan meninjau Hasil JSA untuk disetujui atau ditolak beserta alasannya. • Untuk pekerjaan di bawah MOC, ini akan menjadi tanggung jawab Field Superintendent. • Untuk pekerjaan di bawah PTW, ini akan menjadi tanggung jawab orang yang menandatangani PTW. • JSA yang telahdisetujui akan dilampirkan di MOC Plan atau dokumen PTW selama proses berlangsung.
4. Approval JSA Suatu JSA harus dituinjau dan disetujui merupakan aturan dari Standing Order No.001 (untuk JSA dan Work Permit untuk pekerjaan Maintenance yang memerlukan process Isolation / pekerjaan listrik dari sumber ke switch gear) • Di Surface Facility Maintenance (down stream choke) JSA akan ditinjau dan disetujui oleh Field Superintendent dan Senior Facility Engineer. • Di Wellhead Maintenance (upstream of choke) JSA akan ditinjau dan disetujui oleh Wellhead Maintenance TeamCoordinator (Drilling Dept.) dan Field Superintendent. • Di Pasir Ridge JSA akan ditinjau dan disetujui oleh Senior Electrical Engineer and EOS Superintendent.
5. Menyiapkan Pekerjaan dan Mengkomunikasikan JSA Orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan akan melengkapi rekomendasi-rekomendasi JSA selama persiapan pekerjaan dan mengkomunikasikan JSA pada semua pihak yang terlibat. Aktivitas yang akan dilakukan : • Menyampaikan bahaya, kejadian berbahaya dan tindakan pengendalian pada semua pekerja dan pihak yang terlibat. • Memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan dan syarat-syarat sudah terpenuhi sebelum dan selama pekerjaan berlangsung. • Memastikan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang teridentifikasi dalam JSA dilaksanakan dengan baik.
6. Melakukan Pekerjaan yang sesuai dengan JSA Orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan dan semua pekerja harus memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan JSA. Aktivitas yang akan dilakukan : • Memastikan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang teridentifikasi di dalam JSA sudah dilaksanakan. • Bisa ada perubahan yang terjadi yang tidak terdapat dalam JSA,pekerjaan harus dihentikan dan dievaluasi kembali. • Bila orang yang bertanggung jawab padapelaksanaan meninggalkan tempat, ia harus menunjuk seseorang yang akan menggantikannya dan memberitahukan kepada semua pihak yang terlibat. • Bila ada pergantian pekerja sebelum atau selama pekerjaan berlangsung, orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan harus memastikan bahwa tinjauan ulang JSA harus dipersiapkan bersama dengan personnel baru tersebut.
7. Evaluasi dan Penyimpanan Dokumen JSA • Dokumentasi JSA documentation akan disimpan dan dirawat oleh ESO atau Senior ESO area tersebut. • Setelah pekerjaan selesai, Team leader JSA team leader akan memberitahukan secara singkat pengalaman-pengalaman selama pekerjaan berlangsung dan menuliskannya di kolom khusus di form JSA (Apakah bahaya yang tidak diduga muncul? Apakah kondisi external yang tidak diperhitungkan dalam JSA memperngaruhi pelaksanaan pekerjaan?). Dengan cara ini, akan lebih mudah untuk membetulkan dan menggunakan pengalaman tersebut di kemudian hari atau ketika membuat perbaikan pada pekerjaan2 rutin dan prosedur.
Job Order/ MOC JSA diperlukan ? No Melakukan Pekerjaan tanpa JSA 1. Yes Tim, rapat, jadwal JSA, dsb 2. Persiapan untuk JSA JSA Baru, update dgn saran Melaksanakan JSA 3. No Setuju ? JSA yg disetujui/tdk dengan komentar 4. Yes Rekomendasi JSA dituntaskan dan dikomunikasikan ke semua orang yang memerlukan 5. Menyiapkan Pekerjaan dan Mengkomunikasikan JSA Melakukan Pekerjaan sesuai dengan JSA 6. Evaluasi JSA dan database JSA Evaluasi dan penyimpanan documen JSA 7. Ringkasan Prosedur JSA