320 likes | 641 Views
PENILAIAN HASIL BELAJAR. PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS). PENGERTIAN. TES, pertanyaan atau tugas untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan
E N D
PENILAIAN HASIL BELAJAR PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
PENGERTIAN • TES, pertanyaan atau tugas untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan • PENGUKURAN, pemberian angka pada suatu atribut atau karakteristik tertentu • PENILAIAN, pengambilan keputusan tentang informasi yang diperoleh melalui pengukuran menggunakan instrumen atau non-tes • KEGUNAAN TES, PENGUKURAN DAN PENILAIAN, seleksi, penempatan, diagnosis, umpan balik, memotivasi dan membimbing belajar, perbaikan kurikulum dan program pendidikan, pengembangan ilmu • ETIKA TES
PERENCANAAN TES • Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal • Tipe tes yang akan digunakan (esei, objektif) • Aspek kemampuan yang akan diuji (C1-C6) • Format butir soal • Jumlah butir soal • Distribusi tingkat kesukaran soal • Beberapa pertimbangan lain • Kisi-Kisi Tes
KONSTRUKSI BUTIR SOAL • Latar Belakang • Dasar - Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar (THB) • Penulisan Butir Soal Uraian (Esei) • Penulisan Butir Soal Objektif (Pilihan Ganda) • Konstruksi Instrumen Non - Tes
PENULISAN BUTIR SOAL URAIAN (ESEI) • Pengertian Tes Uraian • Kekuatan/Kelemahan Tes Uraian • Penggunaan Tes Uraian • Klasifikasi Tes Uraian • Beberapa Prinsip Konstruksi Butir Soal Uraian • Pedoman Penskoran
KLASIFIKASI TES URAIAN • Tes Uraian Bebas (Extended Response) • Tes Uraian Terbatas (Restricted Response) : - Butir soal tipe jawaban melengkapi - Butir soal tipe jawaban singkat
Gunakantipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok Beritahu sebelumnya kepada peserta tes Batasi ruang lingkup tes yang pasti Pertanyaan untuk mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja Jangan gunakan butir soal esei untuk mengukur kemampuan mengingat Pertimbangkan kemampuan menulis peserta tes Jangan berikan butir soal yang dapat dipilih Setiap soal harus jelas apakah terbatas atau bebeas Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal makin baik Tulislah petunjuk awal yang jelas untuk perangkat soal maupun setiap butir soal Waktu yang tersedia harus cukup Hendaknya pertanyaan menuntut jawaban yang bersifat baru dari peserta Setiap perangkat tes harus ada kombinasi jenis tes uraian terbatas dan bebas Pergunakan kata-kata deskriptif, misalnya definisikanlah, bandingkanlah, berilah contoh, dll. Dalam setiap soal harus dijelaskan skor maksimal untuk jawaban yang benar Jangan mulai kalimat dengan kata Apa atau Siapa. BEBERAPA PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL TES URAIAN/ESEI
PEDOMAN PENSKORAN Agar penilaian objektif perlu diperhatikan : • Apakah jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian ? • Butir-butir apa saja yang harus terdapat dalam jawaban pertanyaan uraian ? • Apakah ada butir yang lebih penting di antara butir-butir jawaban yang diharapkan ?
PENULISAN BUTIR SOAL OBJEKTIF(Tipe Tes Objektif) • Benar Salah (True False) • Menjodohkan (Matching) • Pilihan Ganda (Multiple Choice) - biasa - kompleks - analisis hubungan antar hal - analisis kasus - yang menggambarkan diagram, grafik, tabel atau gambar
BEBERAPA PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PIlIHAN GANDA • Saripati masalah ditempatkan pada pokok soal (stem) • Hindari pengulangan kata yang sama dalam pilihan (option) • Hindari rumusan kata yang berlebihan • Bila pokok soal belum lengkap, kata-kata yang melengkapi diletakkan pada ujung pernyataan • Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana • Hindari penggunaan kata teknis/ilmiah, aneh, canggih • Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban benar • Hindari keadaan dimana jawaban yang benar ditulis lebih panjang dari pengecoh (distractor) • Hindari adanya petunjuk /indikator pada jawaban yang benar • Hindari pilihan “semua yang di atas benar” • Gunakan 3 atau lebih alternatif jawaban • Usahakan pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna tidak tentu, misalnya kebanyakan, seringkali • Sedapat mungkin pokok soal menggunakan pertanyaan positif; bila terpaksa menggunakan pernyataan negatif, kata negatif itu digarisbawahi / cetak tebal
DASAR-DASARPENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR (THB) • THB hendaknya mengukur apa yang dipelajari sesuai dengan tujuan instruksional • THB disusun sedemikian agar mewakili bahan yang telah dipelajari • Pertanyaan THB sesuai dengan aspek tingkat belajar yang diharapkan (C1,C2,C3, Psikomotor./Affektif) • THB disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri (pre-test, post-test, mastery, diagnostik, formatif, sumatif • THB disesuaikan dengan pendekatan pengukuran, apakan PAN atau PAP • THB hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
Jenjang Taksonomi yang diukur Jumlah Sampel Menyusun Pertanyaan Pengolahan Faktor-Faktor yang mengganggu hasil pengolahan Objektif Uraian - C 1,2,3,4 - C 5,6 - Banyak materi - Sedikit - Sulit - Gampang - Objektif - Subjektif - Kemampuan mahasiswa - Mendorong mahasiswa… - Penyelesaian tes Perbandingan Tes Objektif vs Tes uraian
KONSTRUKSI INSTRUMEN NON-TES(Alat Ukur Keberhasilan Belajar) • Participation Charts • Check List • Rating Scale (Skala Lajuan) - Numerical Rating Scale - Descriptive Graphic Rating Scale - Ranking Methods Rating Scale - Paired Comparisons Rating Scale • Attitude Scale (Skala Sikap) - Skala Likert - Skala Thurstone - Skala Guttmann
PENGADMINISTRASIAN TES • Penyusunan Perangkat Tes • Penyuntingan Naskah Tes • Penggandaan Naskah tes • Pelaksanaan Tes • Open vs Close Book • Tes Diumumkan vs Dirahasiakan • Tes Lisan dan Tes Tertulis • Tes Tindakan atau Praktek
Tes Obj.jangan dilisankan Mulai dari Pokok Bahasan awal sampai akhir Tingkat kesukaran dari mudah ke sukar Kelompokkan butir soal bertipe sama Petunjuk soal harus jelas Susunan soal jangan berdesakan Batang soal dan option pada satu halaman Kunci jawaban tersebar Spasi di antara butir soal Grafik, diagram, gambar harus jelas Denda dicantumkan Bobot butir soal esei di depan nomor soal PENYUSUNAN PERANGKAT TES(Naskah Ujian)
PENGOLAHAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN • Pengolahan hasil Tes A. mengukur kemampuan berpikir 1. memeriksa hasil tes objektif 2. memeriksa hasil tes uraian terbatas B. mengukur keterampilan fisik • Pendekatan Penilaian A. Pendekatan Penilaian Acuan Norma B. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan 1. konstruksi soal untuk PAP 2. pemanfaatan pendekatan PAP 3. Penilaian berdasarkan PAP
Kriteria Penilaian • Absensi • Kuis • Ujian Tengah Semester (30%) • Praktikum • Tugas (Paper) (10%) • Kerja Praktek Lapangan (KPL) (15%) • Ujian Akhir (Final test) (45%)
Pedoman Penskoran • Tes Objektif - Tiap soal bobot sama, yaitu = 1 - Rumus skor memberi denda : W S = R ----- n-1 • Tes Esai - jawaban yang paling benar - pokok/butir yang harus ada dalam jawaban - beri bobot (angka) pada butir jawaban sesuai urutan pentingnya jawaban tersebut - Jumlah bobot butir masing-masing merupakan bobot soal tersebut
Penilaian Acuan Norma (PAN) • Jumlah mahasiswa banyak • Daya beda soal ujian cukup besar • Dijumlahkan seluruh skor (kuis, mid, final, praktikum) sesuai dengan pembobotannya • Menghitung Rata- Rata Skor Akhir • Menghitung Simpangan Baku (SB) • Konversi Nilai ke A,B,C,D,E
Menghitung Skor Akhir Mahasiswa Contoh : Junus, • Skor Mid-test : 40 dari skor maksimum 80 (Bobot 30% 30% dari 40/80 x 100) = 15 • Skor Final-test : 32 dari 40 soal pil.ganda (Bobot 45% 45% dari 32/40 x 100) = 36 • Skor Tugas Paper : 60 dari maksimum 100 (Bobot 10% 10% dari 60/100 x 100) = 6 • Praktek Lapang : 40 dari maksimum 80 (Bobot 15 % 15 % dari 40/80 x 100 = 7,5 SKOR AKHIR JUNUS 64,5
Contoh Perhitungan:Skor (mentah) 40 mahasiswa 55 42 37 36 33 52 40 37 35 33 49 40 37 35 32 48 40 37 35 32 46 39 37 34 30 43 39 36 34 28 43 38 36 34 22 43 38 36 34 21
Menghitung Rata- Rata Skor Akhir • Jumlahkan semua skor mahasiswa (40 orang, yang berkisar antara 21 - 55) = 1496 • hitung skor rata-rata : Jumlah skor semua mahasiswa/ jumlah mahasiswa = 1496/40 = 37,4 • Hitung Simpangan Baku (SB, Standar Deviasi) : Jumlah skor 1/6 kelompok atas –Jumlah skor 1/6 kelompok bawah, dibagi ½ jumlah mah. = (293 – 165) / 20 = 6,4 (6,71)
Konversi Nilai ke ABCDE • Nilai E : < ( M – 2 SB) • D : antara (M - 2 SB) dan (M- 1 SB) • C : antara (M - 1 SB) dan (M + 1 SB) • B : antara (M + 1 SB) dan (M + 2 SB) • A : > M + 2 SB
Penilaian Acuan Patokan (PAP) • Digunakan dalam sistem belajar tuntas (mastery learning) • Penguasaan semua TIK dengan baik • Melihat tingkat penguasaan mahasiswa atas materi dan TIK Contoh : < 80 % - Nilai E 80-85 % D 85,5-90 % C 90,5-95 % B > 95 A
PAN VS PAP • Persamaan • diarahkan pada pencapaian TIK (perilaku yang akan diukur • menggunakan alat ukur yang sesuai • Perbedaan • PAN - Tingkat kesukaran soal diperhatikan - Penilaian setelah diberi skor - Patokan penilaian adalah rata-rata kelas • PAP - Tingkat kesukaran soal tidak perlu diperhatikan - Kriteria ditetapkan sebelum ujian - Patokan penilaian ialah TIK
ANALISIS SOAL • Karakteristik Butir Soal - Tingkat Kesukaran - Daya Beda - Berfungsi tidaknya pilihan • Spesifikasi Butir Soal - Validitas Isi - Keterukuran Tujuan • Karakteristik Perangkat Tes - Reliabilitas - Validitas
TINGKAT KESUKARAN • Proporsi jumlah peserta menjawab benar • Tingkat kesukaran butir soal : jumlah yang menjawab benar p = jumlah seluruh peserta tes Sukar, jika nilai p (0,00 – 0,25) Sedang (0,26 - 0,75) Mudah (0,75 – 1.00) • Tingkat kesukaran perangkat soal (naskah ujian) : Σ p P = N (jumlah butir soal) Naskah soal yang baik : Sukar = 25 % Sedang = 50 % Mudah = 25 %
DAYA BEDA BUTIR SOAL • Ialah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok yang berprestasi tinggi dan rendah : Ba – Bb D = ( +1,0 -- - 1,0) 0,5 T Ba = kelompok atas Yang baik : (+0,25) Bb = kelompok bawah T = jumlah peserta