310 likes | 943 Views
Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Kardinal. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Tujuan Penyusunan.
E N D
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Kardinal
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Tujuan Penyusunan • Mengetahui penggunaan biaya efisien • Harga pokok produk lebih tepat • alokasi biaya OHP dan pembebanannya • Alat pengawasan biaya OHP
Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Departmen Produksi • Departmen Jasa/Pendukung • Departmen yang tidak menjalankan kegiatan produksi Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Biaya Tetap • Biaya Variabel • Biaya semi Variabel Penanggung jawab Perencanaan Biaya • Perbandingan Pemakaian WAT • Perbandingan Luas Lantai • Perbandingan Jumlah Karyawan
CONTOH PT Geronimo selama tahun 2011 diperkirakan akan timbul biaya overhead sebesar sebagai berikut: a) Bagian Produksi Bagian produksi : Bagian Produksi I Rp 12.000.000 Bagian Produksi II Rp 20.000.000 Bagian Produksi III Rp 10.000.000 Bagian Jasa Pembantu I Rp 2.500.000 Bagian Jasa/pe=mbantu II Rp 5.000.000
Jasa bagian jasa / pembantu digunakan oleh ketiga bagian produksi dengan proporsi sebagai berikut: Berdasarkan proporsi pemakan jasa diatas maka biaya overhead pabrik bagian jasa/pembantu adalah sebagai berikut:
Dari contoh diatas terlihat bagian jasa/pembantu tidak memakai jasanya sendiri, sehingga tidak dibebani biayaoverhead
JIKA MASING-MASING BAGIAN SALING MENGGUNAKAN JASA/TUKAR MENUKAR JASA SEPERTI: BAGIAN LISTRIK MENGGUNAKAN SEBAGIAN JASA REPARASI DAN BAGIAN REPARASI MENGGUNAKAN SEBAGIAN JASA LISTRIK , C ARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN ALOKASI BOP ADALAH MENGGUNAKAN METODE ALJABAR YAITU:
X = a1+b1 Y Dan Y= a2 + b2 X Dimana : X= biaya overhead bagian jasa X setelah menerima alokasi biaya dari bagian Y Y= Jumlah biaya overhead bagian jasa Y setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa X a1 = Biaya overhead bagian jasa X sebelum alokasi a2 = Biaya overhead bagian jasa Y sebelum alokasi b1 = Persentase penggunaan bagian jasa Y oleh X b2 = Persentase penggunaan bagian jasa X oleh Y
CONTOH: PT Genit selama tahun 2011 akan timbul biaya overhead sebagai berikut:
Perhitungannya : • X = 5.000.000 +0,15 Y • Y= 4.000.000 + 0,10 X Kedua persamaan tsb dikombinasi menjadi: X= 5.000.000 +0,15 (4.000.000 +0,10)X X= 5.000.000 +600.000 +0,015 X X= 0,015 X = 5.600.000 0,985 X = 5.600.000 X = 5.5685.279 (dibulatkan)
Y = 4.000.000 +0,10 Y = 4.000.000 +0,10 (5.685.279) Y = 4.000.000 + 568.527 Y = 4.568.528 (dibulatkan) Artinya: • Biaya overhead bagian jasa I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bag jasa II adalah sebesar Rp 5.685.279 • Biaya overhead jasa bagian I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bagian jasa I adalah Rp 4.568.528
Maka jumlah biaya overhead pabrik netto masing-masing sebagai berikut: Kedua BOP diatas dari Departemen Jas I dan II kemudian dibebankan ke Departemen I dan II sebagai berikut:
CONTOH Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept Jasa tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan a) Biaya Overhead Pabrik
Penggunaan hasil kegiatan dept jasa : Pember jasa Pemakai jasa jasa 1 jasa 2 Produksi 1 45 % 35 % Produksi 2 40 % 45 % Jasa 1 - 20 % Jasa 2 15 % -
Ditanyakan • Menghitung BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept. Jasa. • Menghitung BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa. Persamaan : X = 3.000.000 + 0,2 Y Y = 2.400.000 + 0.15 X Misal : Dept. Jasa I = x Dept. Jasa II= y X = 3.000.000 + 0,2 (2.400.000 + 0,15 X = 3.000.000 + 480.000 + 0,030 X X - 0,030X = 3.000.000 + 480.000 0,97X = 3.480.000 X = 3.587.630 Y = 2.400.000 + 0,15 (3.587.630) = 2.938.140
SOAL : • PT Indah Permaimemproduksi 3 jenisproduk : X, Y dan Z. Ketigaproduktersebutdiprosesdiduadepartmenproduksidan 2 departmenjasa. Tarif BOP ditentukanberdasarkanrencanakegiatantahunan. • A. Biaya overhead yang dianggarkansetahun : • departmenjumlah • Produksi 1 Rp 20 000 000,- • Produksi 2 Rp 24 000 000,- • Jasa 1 Rp 8 000 000,- • Jasa 2 Rp 6 500 000,-
B. Penggunaanhasilkegiatan dept jasa : • Pemberijasa prod 1 prod 2 jasa 1 jasa 2 • Dept.jasa 1 50 % 40 % - 10 % • Dept.jasa 2 45 % 35 % 20 % - • C. AnggaranProduksisetahun : • Produk X = 8 000 unit • Produk Y = 5 000 unit • Produk Z = 4 000 unit
D. Standarpenggunaanwaktu per satuanproduk (DMH) • dept.prod.1 dept.prod.2 • Produk X 1 2,5 • Produk Y 2. 1,5 • Produk Z 1,5 1 • Ditanyakan : • 1. Besarnya BOP netto dept . Jasa • 2. Besarnya BOP dept produksisetelahmenerimaalokasibiayadari dept jasa • 3. Tarif BOP per DMH untuksetiap dept produksi
Jawaban : Persamaan X = 8 000 000 + 0,2 Y Y = 6 500 000 + 0,1 X X = Rp 9.489.796.- Y = 7.448.980,- BOP netto jasa 1 Rp 8 540 816,- BOP netto jasa 2 Rp 5 959.184,- BOP netto dept prod 1 Rp 28 096 939,- BOP netto dept prod 2 Rp 30 403 061 ,-