440 likes | 1.09k Views
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. BOP terdiri dari bermacam-macam jenis biaya, yang mempunyai sifat/perilaku biaya :. 1. Biaya tetap
E N D
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
BOP terdiri dari bermacam-macam jenis biaya, yang mempunyai sifat/perilaku biaya : 1. Biaya tetap 2. Biaya variabel 3. Biaya semi variabel
Jenis-jenis departemen yang terkait dg BOP sbb : I. DepProduksi, misal : 1. DepProduksi I 2. DepProduksi II 3. DepProduksi III II. DepJasa, misal : a. DepJasa 1 b. DepJasa 2 c. DepJasa 3
Masing-masing dep tsb disusun anggarannya secara terpisah/sendiri-sendiri. • Anggaran BOP pada dep jasa akan dialokasikan ke masing-masing dep produksi yang menerima jasanya sesuai dengan proporsi jasa yang diberikan dep produksi tsb.
Contoh: Anggaran BOP pada tiap departemen dalam tahun anggaran2014 sbb: Dep Produksi I = Rp 245.000.000,- Dep Produksi II = Rp 370.000.000,- Dep Jasa 1 (pemeliharaan mesin) = Rp 48.000.000,- DepJasa 2 (pembangkit tenaga) = Rp 74.000.000,-
Berdasarkan data empiris (data tahun 2013) bahwa proporsi penggunaan jasa pada Dep Produksi sbb : DepJasa I DepJasa II Dep Produksi I60% 30% Dep Produksi II40% 70%--------------- ----------- Jumlah 100% 100%
Anggaran ringkas BOP dan alokasi biaya dep jasa tahun2013 sbb :
Untuk menentukan persentase alokasi biaya dep jasa ke dep produksi yaitu menggunakan dasar kegiatan dep jasa pada dep produksi, al :Dasaralokasi 1. Dep Jasa Pembangkit listrik KWH yg dikonsumsi pd tiapdep produksi 2. Dep Jasa Pemeliharaan Mesin Jam pemeliharaanmesinpd tiap depproduksi(DRH) 3. Dep Jasa Adm Pabrik Jam buruh lgs ataujumlahTK pada tiap depproduksi
Untukmenyusun anggaran BOP pada tiap Dep (Dep Produksi & Dep Jasa) perlu ditetapkan dg kegiatan yang sesuai pada tiap dep, karena dasar kegiatan itulah yang merupakan dasar veriabilitas biaya-biaya yang akan terjadi pada dep ybs.
Dasarkegiatan pada umumnya di tiap-tiap dep sbb : DepProduksi, alternatif dasar (satuan) kegiatannya sbb : • Satuan Produk (yg diproduksi) • DLH • DMH • Biaya Bahan Mentah • Biaya TK Langsung
DepJasa, alternatif dasar kegiatan : * DRH * KWH, untuk dep jasa pembangkit listrik * Jam TKL/ jumlah TKL untuk bagian umum dan adm pabrik
Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP) Karena BOP terdiri dari 3 macam sifat biaya, maka Penentuan anggaran BOP adalah sbb : a. Biaya yang sifatnya tetap maka biaya pada periode yad dilakukan sama dengan periode sebelumnya. b. Biaya yang bersifat variabel ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yad c. Biaya semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Alokasi BOP Pada dep produksi biasanya terdiri dari bagian produksi (pabrik) dan bagian jasa atau pembantu. BagianProduksi • Bilaprosesproduksidiolahmelaluiduatahap, makaterdapatbagianproduksi I dan II • Semua BOP yang dikeluarkanolehbagianinidisebut BOP langsung.
BagianJasa/Pembantu • Contoh, bagianjasa/pembantudalamperusahaan : bag listrik yang menyediakantenagalistrik PLN atau diesel, bag reparasidan bag pemeliharaan. • Semua BOP yang dikeluarkandisebut BOP tidaklangsung yang akandialokasikanpadabagianproduksiberdasarkanproporsipenggunaan.
Alokasi BOP tidaklangsungdilakukankarenabiaya yang dikeluarkan bag pembantuakandipertanggungjawabkanoleh bag produksi. Kemungkinanalokasijasadepartemenpembantuadalahsbb : JasaDepartemenPembantuhanyadigunakanolehBagianProduksi Contoh : Jasabagianlistrikhanyadigunakanolehbagianproduksi I danbagianproduksi II. Disampingitujasabagianreparasihanyadigunakanolehbagianproduksi I danbagianproduksi II.
JasaDepartemenPembantudigunakanolehbagianproduksidanbagianpembantulainnya.JasaDepartemenPembantudigunakanolehbagianproduksidanbagianpembantulainnya. • Bagianproduksimenggunakanjasabagianlistrikdanbagianreparasi, disampingitubagianreparasimenggunakanjasabagianlistrik • Bagianproduksimenggunakanjasabagianlistrikdanbagianreparasi, disampingitubagianreparasimenggunakanjasabagianlistrikdanbagianlistrikmenggunakanjasabagianreparasi.
CONTOH : BOP tahun 2013 pada departemenproduksi dan departemen jasa sbb : • BOP dep produksi (BOP langsung) Dep I = Rp 10.000.000,- Dep II = Rp 15.000.000,- • BOP DepJasa (BOP tidaklangsung) Dep A = Rp 2.000.000,- Dep B = Rp 3.000.000,-
Tarip BOP/unit : 12.100.000 DepProduksi I = ---------------------= 12.100 1.000 17.900.000 DepProduksi II = ---------------------= 17.900 1.000
BOP tahun 2013 pada departemenproduksi dan departemen jasa sebesarRp 65.000.000,- denganrinciansbb : • BOP DepProduksi DepProduksi I = Rp 30.000.000,- DepProduksi II = Rp 20.000.000,- --------------------- = Rp 50.000.000,- • BOP Departemen Jasa Dep Jasa A = Rp 5.000.000,- Dep Jasa B = Rp 6.000.000,- Dep Jasa C = Rp 4.000.000,- ------------------- = Rp 15.000.000,-
BOP departemen produksi setelah alokasi : Produksi I = Rp 37.080.000,- Produksi II = Rp 27.920.000,- ------------------------ Rp 65.000.000,- BOP Tarip BOP DepProduksi = -----------------------------Jumlahproduksi 37.080.000 Tarip BOP DepProduksi I = --------------------= 7.416 5.000 27.920.000 Tarip BOP DepProduksi II = ---------------------= 5.584 5.000
Perusahaan merencanakanbesarnya BOP tahun 2014 sebesarRp 60.000.000,- denganrinciansbb : • BOP DepProduksi (BOP) langsung DepProduksi I = Rp 20.000.000,- Dep Produksi II = Rp 30.000.000,- • BOP DepJasa (BOP) tidaklangsung Dep Jasa A = Rp 4.000.000,- DepJasa B = Rp 6.000.000,-
Besarnya BOP departemenjasasetelahalokasijasa : Jasa A : A = 4.000.000 + 0,10B Jasa B: B = 6.000.000 + 0,15A Nilai A dan B dihitung sbb : A = 4.000.000 + 0,10 B A = 4.000.000 + 0,10 (6.000.000 + 0,15A) A = 4.000.000 + 600.000 + 0,015A A – 0,015A = 4.600.000 0,985A = 4.600.000 A = 4.670.000 B = 6.000.000 + 0,15A B = 6.000.000 + 0,15 (4.670.000) B = 6.700.000
Tarip BOP masing-masing departemen : 24.984.750 Produksi I = ---------------------- 3.000 = Rp 8.328,25 35.015.250 Produksi II = ----------------------- = Rp 11.671,75 3.000
CONTOH : PT. Avilia memproduksi produk X dan produk Y yg diproses melalui dep produksi I dan dep produksi II, yg dibantu oleh 2 dep jasa yaitu dep jasa reparasi dan dep jasa pembangkit listrik. Berikut data-data tahun 2014 : • Dasar satuan kegiatan pada tiap departemen : 1) Dep Produksi I : satuan produk (X dan Y) Dep Produksi II : jam mesin (DMH) Dep Jasa I : DRH Dep Jasa II : KWH • Anggaran Produksi : 2) Produk X : 159.100 unit Produk Y : 127.700 unit Total : 286.800 unit
3) Anggaran jam mesin per unit produk pada dep II : Produk X : 0,042 DMH Produk Y : 0,036 DMH 4) Anggaran BOP total pada tiap dep : Dep Produksi I : Rp 245.000.000,- Dep Produksi II : Rp 370.000.000,- Dep Jasa I : Rp 48.000.000,- Dep Jasa II : Rp 74.000.000,-
5) Anggaran Biaya BB (ribuan rupiah) Produk X Produk Y BB –A 1.470.084 1.984.458 BB - B 3.722.940 1.909115 BB - C 954.600 521.016 6)Biaya TK Produk X : Rp 659.833.000,- Produk Y : Rp 714.226.100,-
7) Anggaran kegiatan dep jasa tahun 2014 : Dep Jasa I Dep Jasa II Dep Prod I 600 DRH 300 DRH Dep Prod II 400 DRH 700 DRH