430 likes | 913 Views
Produk Cartesius Relasi Relasi Khusus. RELASI. Jika A dan B masing-masing menyatkan himpunan yang tidak kosong, maka produk Cartesius himpunan A dan B adalah himpunan semua pasangan terutut ( x,y ) dengan dan , ditulis. Produk Cartesius. Misalkan. maka:.
E N D
Produk Cartesius • Relasi • Relasi Khusus RELASI
Jika A dan B masing-masing menyatkan himpunan yang tidak kosong, maka produk Cartesius himpunan A dan B adalah himpunan semua pasangan terutut (x,y) dengan dan , ditulis Produk Cartesius
Misalkan maka:
Antara elemen-elemen dari dua buah himpunan seringkali terdapat suatu relasi atau hubungan tertentu. Misalnya : A = { 2, 3, 5 } dan B = { 1, 4, 7, 10, 14 } • Akan kita tinjau relasi “ adalah faktor dari “ antara elemen-elemen himpunan A dengan elemen-elemen himpunan B. Tampaklah bahwa : 2 adalahfaktordari 4 2 adalahfaktordari 10 2 adalahfaktordari 14 5 adalahfaktordari10 • Sedangkan3 A tidakberrelasidengansuatuelemenpundarihimpunan B. PengertianRelasi
Diagram panah B A • 1 • 4 • 7 • 10 • 14 • 2 • 3 • 5
Relasi tersebut jugan dapat dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut. Elemen dari himpunan A yang berrelasi dengan elemen dari himpunan B di susun menjadi suatu pasangan terurut, diman elemen dari A pada urutan pertama dan elemen dari B pada urutan yang kedua. Jadi kalau relasi “ adalah faktor dari “ tersebut diberi nama R, maka : R = { (2, 4), (2, 10), (2, 14), (5, 10) } • Jelaslah bahwa R A x B
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu reelasi dari himpunan A ke himpunan B merupakan himpunan bagian dari A X B ( produk Cartesius A dan B ). • Definisi: R adalah suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B bhb R A x B • A disebut daerah asal (domain), B disebut daerah kawan (kodomain),
Bila A = B maka relasinya disebut sebagai relasi pada himpunan A. • Suatu relasi R pada himpunan A disebut relasi refleksif bhb setiap elemen dari A berrelasi R dengan dirinya sendiri. • R refleksif pada A bhb. ( xA). (x,x)R • R non-refleksif pada A bhb. (xA).( x,x)R • R irrefleksif pada A bhb. ( xA).( x,x)R RELASI KHUSUS
Suatu relasi R pada himpunan A disebut relasi simetris bhb. Untuk setiap dua elemen x dan y dalam A, bila x berrelasi R dengan y, maka y berrelasi R dengan x. • R simetris pada A bhb (x,yA).(x,y)R(y,x)R • R non- simetris pada A bhb (x,yA).(x,y)R(y,x) R • R asimetris pada A bhb (x,yA).(x,y)R (y,x) R • R antisimetris pada A bhb (x,yA).(x,y)R (y,x)R x=y RELASI KHUSUS
relasi R pada himpunan A disebut transitif bhb. Untuk setiap tiga elemen x,y dan zA, bila x berrelasi R dengan y dan y berrelasi R dengan z , maka x berrelasi R dengan z. • R transitif pada A bhb. (x,y,zA).(x,y)R ( y,z )R (x,z) R • R non-transitif pada A bhb : (x,y,zA).(x,y)R ( y,z )R (x,z)R • R intransitif pada A bhb : (x,y,zA).(x,y)R ( y,z )R (x,z)R RELASI KHUSUS
Suatu relasi R pada himpunan A yang sekaligus bersifat refleksif,simetris dan transitif disebut relasi ekuivalensi pada A. RELASI KHUSUS
Definisi: Keluarga himpunan bagian yang tidak kosong dari suatu himpunan A disebut P a r t i s i dari A bhb. 1. Gabungan dari semua himpunan bagian itu adalah himpunan A sendiri. 2. Setiap dua himpunan bagian yang tidak sama merupakan dua himpunan yang saling lepas. Jadi suatu keluarga himpunan bagian yang tidak kosong dari himpunan A, misalnya {A1, A2, A3, …..An}, adalah partisi dari A apabila 1. A1 A2 A3 ….. An = A 2. (Ai , Aj ). Ai Aj Ai Aj =
Suatu relasi antara anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B disebut Fungsi. (pemetaan) bhb relasi itu mengkaitkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. • f : A B bhb. ( x A).( !y B) . y = f (x) FUNGSI
Perhatikanbahwasuatufungsi f dari A ke B adalahsuaturelasi yang mempunyaiduasifatkhusus, yaitu: • Setiapanggotahimpunan A (daerahasal) dikawankandengananggotahimpunan B. (Seringkalidikatakanbahwa “ daerahasaldihabiskan “) • Kawandarianggota-anggotahimpunan A (daerahasal) adalahtunggal. Sifatinidapatdinyatakansecarasimbolis: ( xi, xj A). x1 = x2 f (x1) = f (x2) FUNGSI
Diagram panah B A • 1 • 4 • 7 • 10 • 14 • 2 • 3 • 5 FUNGSI
Contoh: Misalkan A : {1, 2, 3, 4} B : {a, b, c} Terdapatrelasi f : AB • f : {(1,a), (2,b), (3,c)} • f : {(1,a), (1,b), (2,a), (3,b), (4,c)} • f : {(1,a), (2,a), (3,b), (4,c)} FUNGSI
Contoh: Misalkan A : {1, 2, 3, 4} B : {a, b, c} Terdapatrelasi f : AB • f : {(1,a), (2,b), (3,c)} bukanfungsihanyarelasibiasa • f : {(1,a), (1,b), (2,a), (3,b), (4,c)} bukanfungsihanyarelasibiasa • f : {(1,a), (2,a), (3,b), (4,c)} fungsi FUNGSI
Ada dua macam cara untuk menyajikan suatu fungsi, yaitu: 1. Cara aturan : fungsi itu disajikan dengan cara menyatakan aturan yang menentukan relasi antara angggota – anggota daerah asal dengan anggota – anggota daerah kawannya. Contoh : f: R R dimana f(x) = x R = himpunansemuabilangannyata. FUNGSI
2. Cara himpunan: Sepertihalnyarelasi, makafungsi f dari A ke B dapatdipandangsebagaihimpunanbagian (khusus) dari A x B. Makafungsi f : R R dimana f ( x ) = x dapatjugadisajikansebagaisuatuhimpunan, yaituhimpunanbagiandari R x R : F = { (x,y)x R, y R, y = x } FUNGSI
Kesamaanduabuahfungsi. • Duabuahfungsif : A B dang : A B dikatakansamabilakeduafungsiitumengkaitkananggota-anggotadaridaerahasalnyadengananggota-anggota yang samadidaerahkawannya. f = gbhb ( xA).f(x) = g(x) • Contoh : f : R R dimana f(x) = 2(x+1)(x-2) g : R R dimana g(x) = 2x2-2x-4 Karena f (x ) = 2(x+1)(x-2) = 2(x2-x-2) = 2x2-2x-4 = g(x) Maka f = g FUNGSI
FUNGSI SURJEKTIF/ONTO • FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU • FUNGSI BIJEKTIF/KORESPONDENSI SATU-SATU • FUNGSI KONSTAN • FUNGSI IDENTITAS FUNGSI-FUNGSI KHUSUS
Suatu fungsi f : A B disebut fungsi surjektif dari A kepada (onto) B bila setiap anggota B merupakan bayangan dari suatu anggota A. • Jadi pada fungsi yang surjektif, daerah hasilnya berimpit dengan daerah kawan (atau daerah kawannya dihabiskan ). • f : A B adalah fungsi surjektif bhb ( yB) ( xA). y = f (x) bhb Rf = B bhb ( yB) f-1 (y) = FUNGSI SURJEKTIF/ONTO
Contoh Diagram panah B A • 7 • 10 • 2 • 3 • 5 FUNGSI SURJEKTIF
Suatu fungsi f : A B disebut fungsi injektif bila anggota – anggota dari B merupakan bayangan dari tepat satu anggota A. • f : A B adalah fungsi injektif bhb ( x1,x2 A ). x1 x2 f(x1) f(x2) bhb ( x1,x2 A ). f(x1) = f(x2) x1 = x2 FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU
contoh Diagram panah B A • 1 • 4 • 7 • 10 • 14 • 2 • 3 • 5 FUNGSI INJEKTIF
Suatu fungsi f : AB merupakan fungsi bijektif apabila fungsi f adalah fungsi surjektif dan sekaligus injektif. • Fungsi bijektif sering dikatakan fungsi korespondensi satu-satu. FUNGSI BIJEKTIF
Contoh Diagram panah B A • 7 • 10 • 14 • 2 • 3 • 5 FUNGSI BIJEKTIF
Suatu fungsi f : A B disebut fungsi konstan bila bayangan semua anggota A adalah satu anggota yang sama di B. • f : A B adalah fungsi konstan bhb.( !c B)(xA).f(x) = c • Contoh: 1. f(x) = 2 2. Diagram panah B A • 7 • 10 • 14 • 2 • 3 • 5 FUNGSI KONSTAN
Suatu fungsi f : A B disebut fungsi indentitas bila bayangan dari setiap anggota dari A ialah dirinya sendiri. • Daerah asal dan saerah kawan dari suatu fungsi identits adalah himpunan yang sama. • f : A A adalah fungsi indentitas bhb.( xA). f(x) = x FUNGSI IDENTITAS
CONTOH Diagram panah A A • 2 • 3 • 5 • 2 • 3 • 5 FUNGSI IDENTITAS
Misalkan A : {a,b,c} B : {1,2,3} C: {x, y, z, w} D: {4,5,6} f: AB g: BC h: CD i: BD Tentukanapakahfungsiberikutsurjektif, injektifataubijektif? • f: {(a,2), (b,1), (c,2)} • g: {(1,y), (2,x), (3,w)} • h: {(x,4), (y,6), (z,4), (w,5)} • i: {(1,4), (2,6), (3,5)} LATIHAN
Duabuahfungsi yang memenuhisyarattertentudapatdisusun (dikomposisikan) menjadisuatufungsibaru yang disebutfungsitersusun (fungsikomposisi). • Misalnyakitamempunyaiduabuahfungsi f : A B dan g : C D dimanaRg A, C A B makakeduafungsitersebutdapatdisusunmenjadifungsibaru, yang disajikandenganlambang f o g : C B • Denganaturan ( f o g ) ( x ) = f [ g ( x ) ] • ( lambang “ f o g “ dibaca “ f bundaran g “ ) g f f o g FUNGSI TERSUSUN
CONTOH: Modulhalaman 81 Latihan: 1. Misalkan A : {a,b,c} B : {1,2} C: {1,2,3} D: {x, y, z, w} f: AB, f: {(a,2), (b,1), (c,2) g: CD, g: {(1,y), (2,x), (3,w)} Tentukan g o f! 2. Perhatikanfungsi f(x) = x2 + 3x + 1 dan g(x) = 2x -3. Tentukan g o f (x)! FUNGSI TERSUSUN
g o f f g A C D a . b . c . . 1 . 2 . 3 . x . y . z . w
CONTOH: Modulhalaman 81 Latihan: 1. Misalkan A : {a,b,c} B : {1,2} C: {1,2,3} D: {x, y, z, w} f: AB, f: {(a,2), (b,1), (c,2) g: CD, g: {(1,y), (2,x), (3,w)} Tentukan g o f : AD g o f (a) = g(f(a)) = g(2) = x g o f (b) = g (f(b)) = g (1) = y g o f ( c ) = g(f (c ) = g(2) = x FUNGSI TERSUSUN
Perhatikanfungsi f(x) = x2 + 3x + 1 dan g(x) = 2x -3. Tentukan g o f (x)! • g o f (x) = g (f(x)) = g (x2 + 3x + 1) = 2 (x2 + 3x + 1) – 3 = 2x2 + 6x + 2 – 3 = 2x2 + 6x – 1
Sifat-sifat Komposisi Fungsi. 1. Komposisi fungsi bersifat assosiatif, yaitu untuk tiap tiga buah fungsi f,g dan h yang dapat dikomposisikan berlakulah: (f o g ) o h=f o (g o h) 2. Bila i adalah fungsi identitas, yaitu i (x) = x untuk tiap xanggotadomainnya, dan i dapat dikomposisikan dengan suatu fungsi f, maka i o f = f dan f o i = f. 3. Bila f adalah fungsi bijektif, maka f o f= f o f = i dimana i adalah fungsi identitas. FUNGSI TERSUSUN
Fungsi nyata ialah fungsi yang daerah asal dan daerah kawannya adalah himpunan bilangan – bilangan nyata. FungsiNyatadanGrafikFungsi