500 likes | 1.07k Views
V. Fungsi Kepemimpinan ( Actuating). Pengertian Kepemimpinan.
E N D
V. Fungsi Kepemimpinan(Actuating) DIANA ANDRIANI MM., MT
Pengertian Kepemimpinan George R. Terry menyatakan : “Kepemimpinan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak, sehingga kemampuan seorang manajer dapat diukur dari kemampuannya dalam menggerakkan orang lain untuk bekerja.”
Pengertian Kepemimpinan Pengertian kepemimpinan timbul dimana pun dengan adanya unsur-unsur berikut : 1. Ada orang yang dipengaruhi. 2. Ada orang yang mempengaruhi. 3. Ada pengarahan dari yang mempengaruhi.
Pola Dasar Kepemimpinan Model kepemimpinan menurut George R. Terry didasarkan pada kenyataan bahwa kepemimpinan muncul dari adanya suatu hubungan yang kompleks yang terdiri dari : 1. Pemimpin. 2. Pengikut. 3. Struktur organisasi. 4. Nilai sosial dan pertimbangan politik.
Keadaan Pertimbangan Ekonomi Politik Nilai Sosial Keterangan : P = Pemimpin SO = Struktur Organisasi PK = Pengikut Kepemimpinan sebagai Hubungan yang Kompleks P SO PK PK PK PK
Model Kepemimpinan 1.1 Nilai-nilai pemimpin 1.2 Keyakinan (kepercayaan) terhadap anggota-anggota kelompok 1.3 Keadaan umum (lingkungan yang disukai pemimpin). 1. Pemimpin 4. Nilai- nilai sosial & pertim- 2. Pengikut Bangan Politik 3. Organisasi 2.1 Kebersamaan dan keterkaitan tujuan manajemen 2.2 Minat dan keterlibatan dalam pemecahan suatu masalah 2.3 Pengetahuan dan pengalaman 2.4 Kebutuhan terhadap ketidak tergantungan 4.1 Faktor lingkungan (luar) 4.2 Biaya dan waktu dari suatu keputusan dan tindakan 4.3 Kekuatan budaya yang dominan 4.4 Pengaruh masyarakat dan sosial Pemimpinan 3.1 Struktur dan pola kerja berbagai kegiatan 3.2 Tingkat spesialisasi yang diikuti 3.3 Perluasan dan pengaruh teknologi 3.4 Tugas tertentu
Pola Kepemimpinan Formal Kepemimpinan formal ada secara resmi pada seseorang yang diangkat dalam jabatan kepemimpinan. Hal ini terlihat pada ketentuan yang mengatur hierarki organisasi di dalam bagan organisasi. Kepemimpinan formal dikenal juga dengan istilah Headship.
Pola Kepemimpinan Informal Kepemimpinan informal tidak didasarkan pada pengangkatan, tidak terlihat dalam hierarki atau bagan organisasi. Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan seseorang. Kepemimpinan informal didasarkan pada kriteria : 1. Kemampuan memikat hati orang. 2. Kemampuan membina hubungan yang serasi dengan organisasi atau orang lain. 3. Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang akan dicapai. 4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian tujuan dalam kegiatan operasional. 5. Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
Gaya Kepemimpinan Leadership styles adalah cara yang diambil seseorang dalam rangka mempraktekan kepemimpinannya. Menurut Blake dan Mouton ada lima gaya kepemimpinan dijaman industri modern, yaitu : 1. Gaya tidak peduli (worst leadership style). 2. Gaya condong pada manusia (people oriented style). 3. Gaya condong pada produksi (production oriented style). 4. Gaya cari keseimbangan (maintain present balance style). 5. Gaya puncak (peak of leadership).
Gaya Kepemimpinan Pimpinan perusahaan yang termasuk ke dalam golongan gaya tidak peduli adalah orang-orang yang kepemimpinannya disebut pemimpin pembelot (diserter type). Artinya, pemimpin jenis orang-orang yang tidak ada perhatian/tidak acuh kepada kepentingan orang lain. Perangkat kepemimpinan dari pemimpin atau pemilik perusahaan ialah wewenang (authority) dan pengawasan (control). Artinya, manajemen yang dipakai ialah menuju pada activity oriented dengan sistem wewenang dan komando. Wewenang seperti : 1. Menetapkan tujuan masing-masing. 2. Menentukan cara terbaik dalam penetapan tugas. 3. Menentukan struktur organisasi perusahaan. 4. Meneliti dan mengawasi agar apa yang diperintahkan berjalan baik, seperti di tangan pemilik perusahaan yang sekaligus pemimpin perusahaan.
Gaya Kepemimpinan Petak 1.1 adalah tipe pemimpin pembelot. Petak 9.1 adalah tipe pemimpin otokrat. Petak 5.5 adalah tipe pemimpin kompromi. Petak 9.1 adalah tipe kepemimpinan misionaris Petak 9.9 adalah tipe pemimpin eksekutif.
Tipe Pemimpin Otokratis Tipe-tipe pemimpin dan ciri-cirinya menurut Sondang P. Siagian digolongkan dalam 5 tipe. - menganggap organisasi adalah milik sendiri. - mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. - menganggap bawahan sebagai alat semata-mata. - tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat. - terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya. - dalam tindakan pengerakkannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).
Tipe Pemimpin Militeristis - dalam penggerakan bawahannya lebih sering menggunakan sistem perintah. - dalam menggerakkan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan jabatannya. - senang pada formalitas yang berlebih-lebihan. - menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya. - sukar menerima kritik dari bawahannya. - menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Tipe Pemimpin Paternalistis - menggangap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa. - bersifat selalu melindungi (overly protective). - jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. - jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif. - jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya. - sering bersifat maha tahu. Dalam keadaan tertentu pemimpin tipe ini kadang-kadang diperlukan dengan menghilangkan sifat-sifat negatif.
Tipe Pemimpin Karismatis Dikatakan karismatis karena diberkahi kekuatan gaib (supernatural power). Kekayaan, umur, kesehatan dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk karisma. Contoh : Mahatma Gandi dan Albert Einstein.
Tipe Pemimpin Demokratis Tipe pemimpin ini sangat cocok untuk organisasi modern. - Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak pada manusia sebagai makhluk termulia di dunia. - Selalu berusaha mensinkronisasi antara kepentingan tujuan organisasi dan kepentingan tujuan pribadi bawahannya. - Senang menerima saran dan pendapat, bahkan kritik dari bawahannya. - Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan teman kerja dalam usaha mencapai tujuan. - Selalu berusaha agar bawahannya selalu berhasil. - Berusaha mengembangkan kapasitas dirinya sebagai pemimpin.
Tipe-tipe Pemimpin 1. Otoriter Kepemimpinan tipe ini menganggap bahwa kepemimpinannya adalah hak dia. Biasanya pemimpin yang termasuk golongan ini ialah pemilik perusahaan. 2. Demokrat Pemimpin yang bersifat demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Seorang pemimpin yang demokratis selalu berunding dengan bawahannya sebelum mengambil keputusan. 3. Paternal Pemimpin yang bersifat kebapakan pada dasarnya hampir mendekati sifat otokrat, walaupun sang pemimpin berusaha menganggap bawahan seperti seorang ayah terhadap anaknya.
Tipe-tipe Pemimpin 3. Personal Tipe personal atau pribadi biasanya ditemui pada perusahaan kecil ketika kontak antara pucuk pimpinan dan bawahannya lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan perusahaan yang besar. Kontak atau hubungan pribadi antara sang pemimpin dan yang dipimpin sering sangat menolong dalam kelancaran jalannya perusahaan. 4. Nonpersonal Suatu pimpinan nonpersonal, jika ada kepemimpinan tersebut dilakukan melalui instruksi, sumpah atau janji. Jadi, hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin hanyalah melalui instruksi atau sumpah saja. 5. Interaksi Pemimpin tipe ini ialah pemimpin yang terjadi pada kelompok-kelompok yang menuju satu tujuan khusus.
Kepemimpinan Ditinjau dari Berbagai Pendekatan George R. Terry mengungkapkan enam teori pendekatan kepemimpinan. Perangkat kepemimpinan menurut teori ini terdiri dari empat variabel. a. Sang pemimpin. b. Para pengikut. c. Organisasi. d. Pengaruh sosial, ekonomi dan politik.
1. Situational Theory Kepemimpinan yang sifatnya multidimensional. Dinamakan teori situasi karena cara pendekatan kepemimpinan itu memerlukan suatu fleksibilitas terhadap situasi. Pendekatannya dalam hal ini orang harus banyak mengarahkan perhatian terhadap perkembangan ekonomi dan politik. Keberhasilan atau efektivitas kepemimpinan menurut Fiedler ditentukan oleh tiga hal : 1. Derajat kepercayaan pengikut terhadap pemimpinannya. 2. Derajat jenis pekerjaan yang dikerjakan pengikut, apakah rutin atau berkala (ill-structureed). 3. Derajat kekuasaan.
Situational Theory Untuk mencapai tujuan menurut teori ini, orang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu kepada kepemimpinan yang bersifat pengawasan aktif dan struktural (active controlling dan active structuring leadership) atau pada kepemimpinan serba boleh, pasif dan penuh perhatian permissive, passive dan considerate (PPC) leadership.
2. Personal Behavior Theory Pola kepemimpinan dari teori ini ada dua, yaitu pola kepemimpinan serta atas boss centerred leadership dan pola kepemimpinan serba bawah (subordinate centerred leadership).
Personal Behavior Theory C D (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) B A
Personal Behavior Theory Keterangan : Luas segitiga ABC = Cakupan kebebasan bagi bawahan. Luas segitiga CBD = Cakupan wewenang. (2) = Pimpinan menawarkan keputusannya. (4) = Pimpinan menawarkan keputusan sementara (dengan syarat dapat diubah). (6) = Pimpinan menentukan limit waktu dan menanyakan kepada kelompok tentang tanggapan mereka.
Personal Behavior Theory (1) = Pimpinan membuat dan mengumpulkan keputusan. (3) = Pimpinan mengemukakan berbagai ide dan membuka kesempatan bertanya. (5) = Pimpinan mengemukakan masalah, minta saran lalu membuat keputusan. (7) = Pimpinan menyerahkan pelaksanaan kepada bawahan sesuai dengan fungsinya.
3. Suportive Theory Disebut juga Partisipasive Theory karena kedudukan sang pemimpin mendorong para pengikutnya untuk berperan serta dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sampai tercapai sesuai dengan yang dicita-citakan.
4. Sociologic Theory Kepemimpinan menurut teori ini lebih menitikberatkan permasalahan mengenai dua hal, yaitu upaya melancarkan aktivitas dan mendamaikan setiap konflik di antara pengikutnya. Pemimpin dalam hal ini menentukan tujuan dan para pengikut berpartisipasi pada pelaksanaannya.
5. Psychologic Theory Tugas utama seorang pemimpin menurut teori ini mengembangkan motivasi terbaik. Pemimpin menggerakkan bawahannya untuk mengambil bagian pada tujuan organisasi dan dapat menunjukkan bahwa tujuan organisasi merupakan tujuan mereka sendiri.
6. Authocratic Theory Pemimpin bertindak dengan sanksi seperti hukuman bila perintahnya tidak dipatuhi. Sebaliknya, ia memberi hadiah bila pekerjaannya berjalan dengan baik. Misalnya : menaikkan upah dengan cara memberi bonus bila produksi meningkat, sebaliknya memotong upah bila ternyata kualitas barang menjadi jelek.
Teori Traitist Menurut Panglaykim, disebut juga teori serba sifat yang penelaahannya, terutama membicarakan tentang sifat-sifat kepemimpinan secara induktif. Ada lima ahli yang mengembangkan teori ini : 1. Ordway Tead. 2. Chester I. Barnard 3. Erwin H. Schell. 4. Henry Fayol.
1. Ordway Tead Sifat-sifat kepemimpinan dari seorang pemimpin yang diperlukanada sepuluh, yang diterjemahkan oleh J. Panglaykim : 1. Energi. 2. Selera memimpin. 3. Enthusiasme. 4. Ramah tamah. 5. Integrated (pemersatu). 6. Kemahiran teknis. 7. Sanggup mengambil keputusan, artinya seorang pemimpin diharuskan dapat dan berani mengambil keputusan. 8. Intelegensi (cerdik dan cendikia). 9. Kecakapan mengajar. 10. Iman yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah.
2. Chester I. Barnard Pertama, kelebihan atau superioritas di bidang-bidang teknik kepemimpinan dan kebulatan tekad memimpin. Pada kelebihan teknik kepemimpinan, di bidang keterampilan fisik dan teori. Kedua, kelebihan dalam kebulatan tekad memimpin dimaksudkan bahwa sang pemimpin mempunyai tekad bulat dan kemauan keras untuk memimpin bawahannya demi tercapainya tujuan (goal) dengan sukses.
3. Erwin Schell Sifat yang paling diutamakan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ialah : 1. Adanya minat dan keramahan terhadap yang dipimpinnya. 2. Daya tarik (pribadi). 3. Berilmu. Teori serba sifat ini dikritik oleh para ahli lainnya, karena seseorang tidak mungkin yang menjabat pimpinan dapat memenuhi syarat- syarat ini.
4. George R. Terry Sifat-sifat yang penting dan sangat vital bagi pemimpin, yaitu : 1. Penuh energi, baik jasmani maupun rohani dan giat terus-menerus. 2. Stabilitas dalam emosi dan tidak boleh berprasangka buruk tentang bawahannya. 3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang hubungan manusia. 4. Keinginan untuk menjadi pimpinan harus menjadi daya pendorong yang muncul dari dalam dan tidak dipaksakan dari luar. 5. Mempunyai kemahiran dalam mengadakan komunikasi secara lisan atau tulisan. 6. Mempunyai kecakapan mengajar. 7. Memmpunyai kemahiran di bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari orang-orangnya (suka menolong, senang jika orang-orang maju, ramah dan dapat menghargai pendirian orang lain). 8. Kecakapan untuk berpikir terang, dinamis dan aktif.
5. Henry Fayol Henry Fayol lebih menekankan kepadasegi-segi rohani, moral, erudisi dari seorang manajer/pimpinan.
Kepemimpinan dalam Perusahaan Ditinjau dari Segi Psikologis Tipe-tipe pemimpin perusahaan ditinjau dari segi psikologis, yaitu : 1. Defensif atau reseptif. 2. Agresif. 3. Hoarding. 4. Marketing. 5. Produktif.
1. Defensif atau Reseptif Tipe ini diterjemahkan oleh Panglaykim, dengan pemimpin yang serba terima. Artinya, sang pemimpin tipe ini menganggap bahwa jalan satu-satunya untuk mendapatkan apa yang diinginkan adalah dengan menerimanya dari orang lain, yaitu dari para penasihat atau orang-orang yang dipercayainya. Di dalam suatu perusahaan, pemimpin tipe ini banyak mendelegasikan kepemimpinannya (wewenang dan tanggung jawab) kepada bawahannya.
2. Agresif Tipe agresif disebut juga tipe ekspoitatif. Di dalam perusahaan dapat dilihat bila sang pemimpin bersifat agresif. Pemimpin menganggap, pendapat atau ide dari pikiran bawahannya harus dapat digunakan, walaupun caranya licik atau dengan kekerasan.
3. Hoarding Tipe hoarding atau tipe menimbun, artinya sang pemimpin mengangap dirinya cukup kuat dan berwibawa. Selain itu, ia menganggap tidak perlu meniru dari orang lain. Sebaliknya, ia tidak meneruskan pengetahuan dan pengalamannya kepada orang lain.
4. Marketing Pemimpin menurut tipe ini menganggap dirinya dan kepandaiannya berharga bagi orang lain. Artinya, ia dan ilmu yang ada padanya amat dibutuhkan orang sehingga ia berusaha memamerkan dan memainkan peranan seperti yang dikehendakinya. Tipe pemimpin ini pilihan utamanya adalah organisasi besar dan berusaha untuk berperan di dalamnya.
5. Produktif Pimpinan tipe ini beranggapan, para bawahannya harus berperan untuk menjadi manusia produktif, yaitu dengan jalan memberi pendidikan dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang. Produktif, yaitu orang-orang yang mempunyai kesanggupan untuk memanfaatkan kekuasaan dan kesanggupan untuk tujuan produktif.
Teori-teori Munculnya Seseorang Menjadi Pemimpin Ordway Tead mengatakan bahwa : 1. Membentuk dirinya sendiri yang disebut self made man, yaitu kepemimpinan yang muncul karena kemampuannya pada saat-saat yang penting atau situasi tertentu. 2. Dipilih oleh pengikut-pengikutnya. 3. Ditunjuk dari atas atau diangkat. Dengan kata lain, headership. Misalnya, seorang manajer ditunjuk oleh Board of Direction untuk memimpin perusahaan atau direktur yang diangkat oleh dewan komisaris.
Teori-teori Munculnya Seseorang Menjadi Pemimpin 1. Teori Genetis (heredity theory) Disebutkan “Leader are born not made”, seseorang manjadi pemimpin karena ia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya. Secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fatalis atau deterministis. 2. Teori Sosial Ini juga teori ekstrim. Inti ajarannya “Leader are made not born”. Berlawanan dengan teori genetis bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin bila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
Teori-teori Munculnya Seseorang Menjadi Pemimpin 3. Teori Ekologis Sebagai reaksi dari kedua teori, maka teori ini mengatakan bahwa ada dua ciri utama bagaimana seseorang memperoleh kepemimpinannya, yaitu : a. Karismatik. Berasal dari pengakuan terhadap prestasi atau daya tarik pribadi yang luar biasa. b. Struktural (headship) Berupa penunjukkan secara formal. Hal ini bisa dilakukan oleh anggota atau orang di luar sistem, dengan memberikan posisi kekuasaan yang berbeda.
Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan oleh Pemimpin 1. Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya. 2. Membina struktur organisasi. 3. Mengambil inisiatif. 4. Mencapai tujuan organisasi. 5. Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi. 6. Menciptakan kekompakan. 7. Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi. 8. Sintalitas (mempersatukan). 9. Harus bekerja dengan menggunakan filosofi organisasi yang dipimpinnya.
Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kerja Model Fielder Gaya kepemimpinan Fielder mengukur hubungan antara pemimpin dengan bawahannya dengan indikator LPC (Least Preferred Co-worker), yaitu dengan tingkat menyenangkan atau tidaknya seseorang rekan kerja . Model Fielder ini dapat diketahui bagamana hubungan antar gaya kepemimpinan dengan hubungan pimpinan-bawahan, struktur tugas dan kekuatan posisi pemimpin.
Faktor-faktor dan Efektivitas Kepemimpinan 1. Kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan pemimpin. 2. Harapan dan perilaku atasan. 3. Kebutuhan tugas. 4. Karakteristik, pengharapan dan perilaku bawahan. 5. Iklim dan kebijaksanaan organisasi. 6. Harapan dan perilaku rekan.