1 / 85

RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY)

RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY). 1. RELAI DIFERENSIAL BIAS [ PERSENTASE ]. RELAI DIFERENSIAL ADALAH SUATU RELAI YANG BEKERJA MEMBANDINGKAN DUA BUAH VEKTOR ARUS ATAU LEBIH . ARUS BEDA ( KETIDAK SEIMBANGAN ARUS ) YANG DIPEROLEH DARI

miron
Download Presentation

RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY)

  2. 1. RELAI DIFERENSIAL BIAS [ PERSENTASE ]

  3. RELAI DIFERENSIAL ADALAH SUATU RELAI YANG BEKERJA MEMBANDINGKAN DUA BUAH VEKTOR ARUS ATAU LEBIH . ARUS BEDA ( KETIDAK SEIMBANGAN ARUS ) YANG DIPEROLEH DARI MEMBANDINGKAN DARI DUA BUAH VEKTOR ARUS ATAU LEBIH AKAN MENGERJAKAN KUMPARAN OPERATING RELAI .

  4. RELAI DIFERENSIAL BIAS FUNGSI RELAI DIFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN UTAMA : # GENERATOR # TRANSFORMATOR DAYA # BUSBAR # MOTOR LISTRIK KAPASITAS BESAR

  5. RELAI DIFERENSIAL BIAS SIFAT RELAI DIFERENSIAL #SANGAT SELEKTIP DAN CEPAT # SEBAGAI PENGAMAN UTAMA # TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PENGAMAN CADANGAN # DAERAH PENGAMANANNYA DIBATASI OLEH CT1 DAN CT2

  6. RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL KAWASAN PENGAMANAN CT2 CT1 @ RELAI DIFERENSIAL MEMBANDINGKAN ARUS DALAM BELITAN TRAFO ( I1 & I2 ) @ CT1 & CT2 RASIO NYA SEDEMIKIAN SEHINGGA ARUS SEKUNDERNYA I1 I2 i2 i1 R DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

  7. RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL KAWASAN PENGAMANAN @ TERJADI ARUS SIRKULASI SELAMA KONDISI NORMAL ATAU GANGGUAN DI LUAR SEHINGGA TIDAK ADA ARUS YANG MENGALIR PADA RELAI R. SEHINGGA RELAI TIDAK KERJA CT2 CT1 I1 I2 F i2 i1 R DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

  8. RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL @ GANGGUAN INTERNAL MENYEBABKAN ARUS MENGALIR PADA RELAI R MAKA RELAI AKAN BEKERJA KAWASAN PENGAMANAN CT2 CT1 I1 I2 SATU SUMBER F i2 i1 R DUA SUMBER DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

  9. RELAI DIFERENSIAL BIAS • KELEMAHAN RELAI DIFERENSIAL UNBIAS • Dalam prakteknya relai diferensial unbias mempunyai • 3 kelemahan utama : • a) Karakteristik CT • Pada saat gangguan eksternal ,karakteristik CT • yang tidak sama akan menghasilkan tegangan • pada masing masing sekunder Ct tidak sama. • Juga panjang kabel kontrol sekunder CT tidak sama CT1 CT2

  10. RELAI DIFERENSIAL BIAS b) Perubahan rasio akibat ON LOAD TAP CHANGER Arus sisi sekunder CT dapat dibuat match hanya pada satu titik dari rentang pengubahan tap. Pada posisi lain akan timbul arus tak seimbang. c) Magnitising Inrush Current Arus ini muncul disisi primer dan condong mengerjakan relai R .

  11. RELAI DIFERENSIAL BIAS UNTUK MEMBUAT RELAI STABIL : (1) KESULITAN (a) DAN (b) DIATASI DENGANRELAI DIFERENSIAL PERSENTASE ATAU BIAS (2) KESULITAN (c) DIATASI DENGANHARMONIC RESTRAINT

  12. RELAI DIFERENSIAL BIAS RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE ( BIAS ) CT1 CT2 ALAT YANG DIPROTEKSI OPERATE RESTRAINT

  13. RELAI DIFERENSIAL BIAS KARAKTERISTIK ( SLOPE ) SLOPE 2 SLOPE V% TRIP BLOK 0 SLOPE !

  14. RELAI DIFERENSIAL BIAS KOMPOSISI ARUS SAAT TRAFO DAYA DIENERGISE ATAU GANGGUAN ARUS INRUSH ARUS GANGGUAN SIKLUS SIKLUS SIKLUS CT CT KE 1 KE 2 KE 3 TIDAK JENUH JENUH KOMPONEN ARUS DC 58 58 58 38 0 HARMONISA 100 100 100 100 100 KE 1 HARMONISA 62 63 65 9 4 KE 2 HARMONISA 25 28 30 4 32 KE 3 HARMONISA 4 5 7 7 9 KE 4 HARMONISA 2 3 3 4 2 KE 5

  15. RELAI DIFERENSIAL BIAS HARMONIC RESTRAINT / BLOCKING KARENA ARUS SERBU ( INRUSH ) TERJADI HANYA PADA SALAH SATU SISI TRAFO , ARUS INI AKAN MENGALIR DALAM SIRKUIT DIFERENSIAL DAN DAPAT MENGERJAKAN RELAI . MAKA DIGUNAKAN METODE HARMONIC RESTRAINT / BLOCKING UNTUK MENSTABILKAN RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE .

  16. . • . HARMONIC RESTRAINT • METODE INI MEMBUAT RELAI DIFERENSIAL TIDAK SENSITIP • TERHADAP ARUS INRUSH , YAITU DENGAN MEMFILTER ARUS • BEDA , DISEARAHKAN DAN MENAMBAH RESTRAINT PERSENTASE • RELAI DISETEL SEDEMIKIAN SEHINGGA TIDAK AKAN BEKERJA • BILA HARMONIS KE DUA TIDAK MELEBIHI 15% DARI ARUS • FREKUENSI FUNDAMENTAL . • (b) . HARMONIC BLOCKING • METODE INI MEMBERIKAN RELAI BLOCKING SECARA TERPISAH • YANG MANA KONTAKNYA DISAMBUNG SERI DENGAN KONTAK • RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE , DAN AKAN BEKERJA BILA • HARMONIS KE DUA KURANG DARI 15% ARUS FUNDAMENTAL . RELAI DIFERENSIAL BIAS

  17. RELAI DIFERENSIAL BIAS WIRING RELAI DIFERENSIAL # PENYESUAI FASA FASA ARUS YANG MASUK DAN YANG KELUAR DARI RELAI HARUS SAMA . # PENYESUAI ARUS BESARNYA ARUS YANG MASUK DAN YANG KELUAR DARI RELAI HARUS SAMA . PERLU DIKETAHUI : * SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA * POLARITAS CT DAN RASIO CT * POLARITAS DAN RASIO ACT

  18. RELAI DIFERENSIAL BIAS SYARAT SAMBUNGAN PROTEKSI DIFERENSIAL TRAFO DAYA SISI CT ACT TRAFO DAYA PRIMER SEKUNDER Y Y Y D D Y Y Y Y D D Y

  19. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r A1 r a1 R A1 A2 a2 a1 S c1 b1 s A2 B2 B1 B2 b2 b1 t s C2 T t B1 C1 C2 c2 c1 T S C1 SAMBUNGAN YY0 r R a2 a1 c1 A1 s b1 t R A1 A2 s b2 b1 S B1 B2 t a1 A2 B2 c2 c1 r T C2 C1 C2 B1 S C1 SAMBUNGAN YY6

  20. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r c2 A1 c1 a1 r t R a2 a1 b2 A1 A2 a2 S b1 s s b2 b1 A2 B2 B1 B2 C2 T t B1 C1 C2 c2 c1 T S C1 SAMBUNGAN YD1 R t c2 A1 c1 a1 s R b2 a2 a1 a2 A1 A2 r b1 S r A2 B2 b2 b1 B1 B2 s C2 B1 T C1 C2 c2 c1 T S t C1 SAMBUNGAN YD5

  21. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r A1 a2 a1 b1 r a1 R s A1 A2 a2 b2 b1 S s c1 A2 B2 t B1 B2 c2 c1 C2 T t B1 C1 C2 T S C1 SAMBUNGAN Yd11 r R a2 a1 s A1 R b2 A1 A2 s a1 b1 b2 b1 S t c2 B1 B2 t A2 B2 a2 c2 c1 c1 r T C2 C1 C2 B1 S C1 SAMBUNGAN Yd7

  22. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN CT P1 CT P2 R R S1 S2 Ir S SAMBUNGAN Y0 T It Is T S r s t n R R S1 S2 S SAMBUNGAN Y6 T Is It n t s r T S Ir

  23. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN CT P1 CT P2 R Ir-It R r S1 S2 S SAMBUNGAN D1 Ir -It T Ir It It Is T S Ir-It r s t R Ir-Is R S1 S2 S r T Ir SAMBUNGAN D11 Ir Is -Is It Ir-Is r s t T S Ir

  24. RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN ACT Ir Is It P1 Ir Is It P1 P2 P2 YD1 ACT1 YD11 ACT2 S2 It’ S2 Ir’ Ir’ S1 S1 Is’ Ir’-Is’ Ir’-It’

  25. RELAI DIFERENSIAL BIAS GENERATOR CT1 CT2 52 R S T RELAI DIFERENSIAL DIAGRAM PROTEKSI GENERATOR

  26. TRAFO DAYA YY0 CT1 CT2 P1 P1 Y0 Y0 P1 P1 YD1 ACT1 YD1 ACT2 RELAI DIFERENSIAL S1 S1 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  27. RELAI DIFERENSIAL BIAS PROTEKSI GENERATOR & TRAFO TRAFO GEN . CT1 GEN CT2 IR - IS Ir R S T ACT RELAI DIFERENSIAL BIAS ir’ Ir - iS Ir’ - is’ is’

  28. AUXILIARY ( INTERPOSSING ) CT 0 60 80 100 120 50 70 90 110 1 2 3 4 5 100: 68 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  29. AUXILIARY ( INTERPOSSING ) CT 0 60 80 100 120 50 70 90 110 1 2 3 4 5 100: 73 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  30. AUXILIARY CT 0 7,5 5 2,5 0 5 0 7,5 5 2,5 0 5/V3 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  31. 1 2 3 4 5 6 X 7 8 9 S1 S2 S3 S4 P1 P12 ACT TIPE GEC ALSTOM TAP JUMLAH BELITAN BELITAN RATING TRAFO PRIMER 1 /1 A 5 / 1 A 5 / 5 A 1 - 2 5 1 1 2 - 3 5 1 1 3 - 4 5 1 1 4 - 5 5 1 1 5 - 6 125 25 25 X - 7 25 5 5 7 - 8 25 5 5 8 - 9 25 5 5 S1-S2 125 125 25 S3-S4 90 90 18 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  32. 60MVA , 150KV +/- 10% / 20KV 300 / 5A 2000 / 5A TRAFO DAYA YY0 CT1 CT2 P1 P1 P2 P2 Y0 Y0 P1 P1 P2 P2 YD1 ACT1 YD1 ACT2 S2 S2 RELAI DIFERENSIAL In = 5A S1 RELAI DIFERENSIAL BIAS

  33. 1 1 1 2 2 2 3 3 P1 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 X X X 7 7 7 8 8 8 9 9 9 P2 S4 S4 S4 S3 S3 S3 S2 S2 S2 S1 S1 S1 RANGKAIAN ACT TIPE MBCH UNTUK PROTEKSI DIFERENSIAL TRAFO TENAGA . r s t n r s t n 1 1 1 2 2 2 3 3 3 P1 KE CT LINE KE CT LINE 4 4 4 5 5 5 ACT 1 YD1 ACT 2 YD1 6 6 6 X X X 7 7 7 RASIO ACT 1 32 / 43 RASIO ACT 2 28 / 43 8 8 8 9 9 9 P2 S4 S4 S4 S3 S3 S3 S2 S2 S2 S1 S1 S1 KE RELAI KE RELAI t s r r s t

  34. RELAI DIFERENSIAL 2L1-1 1 3 23 T5 5 TRIP OUTPUT 2 2L1-2 I1 2L1 2 4 24 25 T4 6 OUTPUT CIRCUIT I2 TRIP OTHER PHASES 10 T3 26 13 + INPUT CIRCUIT Vx 14 - 12 T2 RESET 9 2L2-1 ALARM 27 11 OPERATE 2L2 1 Idiff 28 T1 INPUT CIRCUIT INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 2 BIAS

  35. RELAI DIFERENSIAL 2L1-1 1 21 3 I1 5 22 23 TRIP OUTPUT 2 2L1-2 T5 2L1 2 4 I2 6 24 25 T4 OUTPUT CIRCUIT TRIP OTHER PHASES I3 10 13 T3 26 + INPUT CIRCUIT Vx 14 - 12 T2 RESET 9 2L2-1 ALARM 27 11 OPERATE 2L2 1 Idiff 28 T1 INPUT CIRCUIT INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 3 BIAS

  36. RESTRAINT ( BIAS ) RESTRAINT ( BIAS ) 24 24 26 26 25 25 23 23 27 27 OPERATING OPERATING 28 28 SAMBUNGAN KUMPARAN RELAI TIPE MBCH KUMPARAN RELAI DAPAT DILEPAS

  37. 5 4 3 2 40% 40% 20% 40% 1 g = 50% g = 20% 0 1 2 3 4 5 6 7 c a b Karakteristik / Slope Relai Diferensial Tipe D202

  38. ms 50 t 40 30 20 0 5 10 15 20 25 30 Karakteristik waktu Relai Diferensial Tipe D202

  39. PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

  40. Pengujian relai diferensial • Pengujian Individual • Pengujian Stabilitas • Pengujian Individual : • Adalah menguji individu relai untuk • Mengetahui apakah relai masih dalam • Kondisi standar • Pengujian Stabilitas : • Adalah menguji fungsi relai apakah stabil • Untuk gangguan di luar

  41. Yang perlu diperhatikan dalam pengujian • Individual adalah : • Internal diagram relai yang diuji • Setting relai yang diuji • Portable Test Set dan perlengkapannya • Item pengujian • Wiring dan prosedur pengujian • Blanko uji untuk mencatathasil uji • Kesimpulan ( membandingkan hasil uji • dengan data teknk ) • Item Pengujan : • Arus keraja minimum dan waktu kerja • Sope Karakteristik relai • Harmonic restraint

  42. PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN ARUS PICK UP MINIMUM (g%) DAN WAKTU KERJA RELAI RELAI TIPE HU START TIMER STOP 10 1 5 220 Vac 3 7 R A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

  43. PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN SLOPE ( V % ) I1 R RELAI TIPE HU A 10 220 Vac 1 5 3 7 I0 R A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

  44. PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN HARMONIC RETRAINT Idc A SUMBER DC RELAI TIPE HU 10 1 5 3 7 S R Iac A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

  45. Pengujian Relai Diferensial tipe D202 BBC A. Alat yang digunakan - relai diferensial tipe D202 BBC - portable test set tipe SR51a multiamp - suplai tegangan 110V dc dan 220V ac - kabel konektor B. Item pengujian - arus kerja minimum (pick up) - waktu kerja relai - karakteristik/slope C. Rangkaian pengujian lihat gambar pengujian relai diferensial D202 dengan alat uji portable test set SR51a.multiamp.

  46. Rangkaian pengujian arus kerja Minimum dan waktu kerrja relai Diferensial D202 BBC 1 17 18 2 19 3 20 5 21 6 22 7 00.000 9 + VOLT RANGE SWITCH 13 11 110 V DC 15 12 - Multi amp Relai yang diuji D202 ABB

  47. Rangkaian pengujian karakteristik slope relai Diferensial D202 BBC 1 17 18 2 19 3 20 5 21 6 INITIATE 22 7 00.010 9 + VOLT RANGE SWITCH 13 11 110 V DC OUTPUT #1/#2 15 12 - Multi amp Relai yang diuji OUTPUT #3

  48. D. Prosedur pengujian D1. posisikan kontrol dari alat uji : 01. saklar ‘power on’. . . . . . . . . . . . . . . . . . Off 02. saklar ‘Timer operation selector’. . . . . . . . . Atas NO MOM , bawah Cont 03. knob ‘Main control’ . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol 04 saklar ‘aux. power’ . . . . . . . . . . . . . . . . . INT 05. saklar ‘Range Voltmeter . . . . . . . . . . . . . . 300 V 06. Saklar‘Voltmeter selector’ . . . . . . . . . . . . . EXT.AC 07. Saklar ‘Aux. selector’ . . . . . . . . . . . . . . . . VERN 08. Knob ‘Aux. control’. . . . . . . . . . . . . . . . . Nol 09. Saklar ‘AC range’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 A 10. Saklar ‘DCrange’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5 A 11. Saklar ‘Main Ammeter range’ . . . . . . . . . . . . Lebih besar dari arus uji 12. Saklar ‘Voltage Relay Test’ . . . . . . . . . . . . . Set Norm 13. Saklar ‘ Output #1 / #2 . . . . . . . . . . . . . . . . Output #1 D2. Pengujian pick up 01, Hubungkan alat uji ke sumber tegangan 220 V ac , dan yakinkan bahwa alat uji dalam keadaan off. 02. hubungkan operating dan salah satu restraint relai ke output #1 alat uji ( lihat gambar ) . 03. Hubungkan terminal ‘kontak relai’ alat uji ke kontak trip relai 04. Pilih ‘range Ammeter’ lebih besar dari arus yang diukur/diuji

More Related