240 likes | 434 Views
Kondisi & Harapan Industri Perangkat Telematika Nasional. Sub Pokja MANUFAKTUR MASTEL. Daftar Isi. Pendahuluan Potret Industri Nasional dewasa ini Perkembangan di sekitar kita Rekomendasi Harapan di masa depan. Pendahuluan Peran Industri. UNIDO “Industrial Development Report 2002/2003 ”
E N D
Kondisi & HarapanIndustri Perangkat Telematika Nasional Sub Pokja MANUFAKTUR MASTEL
Daftar Isi • Pendahuluan • Potret Industri Nasional dewasa ini • Perkembangan di sekitar kita • Rekomendasi • Harapan di masa depan
PendahuluanPeran Industri • UNIDO “Industrial Development Report 2002/2003” • keunggulan daya saing dibidang manufaktur tetap merupakan mesin pertumbuhan utama • Daya saing industri yang kuat dan bertahan hanya dapat dibangun melalui penguasaan teknologi baru , yang disebut sebagai pendekatan the “high road” • Kegiatan Industri Manufaktur • Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) • Kegiatan Akuisisi Teknologi melalui Kemitraan Strategis
PendahuluanPeran Industri Telematika • Peningkatan teledensity sebesar 1% dapat memicu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3% (studi International Telecommunication Union) • Teledensity nasional yang rendah (~4%) merupakan salah-satu faktor yang menghambat pertumbuhan eknomi nasional, terutama di daerah yang non-urban atau pedesaan • Pemberdayaan industri telematika nasional, merupakan faktor strategisdalam meningkatkan ekonomi nasional secara signifikan, karena : • Membuka lapangan kerja • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi nasional • Wahana pengembangan kemampuan high-tech • DRN telah menetapkan Telematika merupakan satu dari 6 program utama
Potret Industri NasionalIndustri Manufaktur UNIDO Report “Indonesia :Policy Support for Industrial Recovery, 2000 “ • Pertumbuhan Manufaktur melamban sejak perioda 1993-1997. • Trade deficit yang berkepenjangan dalam manufactured goods • Sektor Migas ternyata terbatas menghasilkan devisa karena faktor penguasaan teknologi • Dalam kurun 1985-1997, praktis kontribusi teknologi tinggi terhadap ekspor Indonesia relatif tetap, bahkan ada kecenderung porsi industri berteknologi rendah semakin dominan.
Potret Industri NasionalIndustri Manufaktur • Kelemahan Struktrural, al. : • Jenis Produk Ekspor dan Market Basenya terbatas • Kontribusi FDI (Foreign Direct Investment) terhadap nilai tambah ternyata kecil • Industri Barang Modal di dalam negeri lemah, tidak bertumbuh • Kurang serius dalam Pendalaman Teknologi • UKM (Usaha Kecil dan Menengah) kurang dipacu / dikembangkan • Kelemahan Penataan, al. : • Kapasitas Nasional yang tidak memadai dalam penyerapan dan pengembangan teknologi • Keterbatasan SDM (jumlah yang memiliki kompetensi/ skill ) • Tanggung jawab Kebijakan dan Promosi Industri tersebar di berbagai Lembaga, sehingga menyulitkan koordinasi • Kelemahan dalam bidang R & D
Potret Industri NasionalIndustri Perangkat Telekomunikasi • Tidak hanya sebagai agen / distributor / trader dari perangkat MNCs • Memiliki kemampuan engineering • Network Design & Implementation • Product/System Maintenance, Upgrade • Product/System Local Adaptation • Product/System Value Added • Product/System R & D • Memiliki VISIuntuk mengembangkan kemampuan industri DN
Kompetensi • Ntwrk Maintance • HW RepairSW Upgrade • Telecom Ntwrk Enginering • System Integration & Test- • Engineering • High-Level SW Devpt • Real Time SW Eng • Telecom Protocol Eng • Datacom Protocol Eng • Radio Protocol Eng • Machine Lvl FW Devpt • Radio Part Mfc Process • Electronic Mfc Process • Radio Cct Design • Digital Cct Design • Analog Cct Design • System Concept Tech. Assistances Services Ntwrk Dsgn & Impl. System Test Software Manufacturing Firmware PCB Assembly R & D Soft-side Hard-side Potret Industri NasionalKompetensi Dasar pada Industri Perangkat Telekomunikasi
Potret Industri NasionalKompetensi yang sudah dibangun R & D , Manufacturing dan Engineering Services • Perangkat Transmisi Radio • antena, up/down coverter, modem, mulitplication equipment, echo canceller, digital microwave radio, dan sejenisnya • Perangkat Sentral Telepon Digital • switches (STDI, STDI-K, STK 1000, SENA, PABX, dll) beserta perangkat pendukungnya • Perangkat Terminal • pesawat telepon meja, facsimile, wartel /kiosphone, card payphone, muticoin payphone, collect call payphone, single channel radio dan subscriber PCM • Peralatan pendukung (catu daya) • rectifier, UPS , stationary battery, dll
Potret Industri NasionalPlayers & Their Futures ? Industri Jasa KRISIS Industri Perangkat 90 98 02 70 80 Berapa yang Survive ? INTI RFC LEN CMI EN CITRA NUSA BAKRIEHARRIF TELNIC • Diperkirakan kl 50% dalam status ?? • beralih bidang • shrinking • “tiarap” • fading-out QUASAR
Potret Industri NasionalTaksiran Besaran Pasar Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006)
Potret Industri NasionalTaksiran Market Share Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006)
Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-1 : Lingkup IndustriStrategic Grouping of Competition Singapore Co Hongkong Co Malaysian Co Others USA Co European Co Japanese Co Korean Co Chinese Co Foreign Local Agents Distributors Consultants Others Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional 2-3 % Domestic Trading Engineering-based
Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-2 : Lingkup SektorPeta 5 Kekuatan Persaingan • Pendatang Baru • entry barrier –relatif rendah • daya tarik tinggi • Pemasok • industri komponen • DN tidak ada • volume pesan • relatif rendah • Rivalitas • sesama DN –medium • thdp MNCs- tinggi • & posisi lemah • Pembeli • concentrated • prefer global brands • prefer sharing risk • Substitusi • new product/system from IT • sectors (convergence)
Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-3 : Lingkup NasionalThe Determinants of National Competitive Advantage (Porter’s Diamond) • Intensity of Rivalry • Strategy & Structure • Goals : Company , Individuals • National Prestige • Sustained Commitment Chance • Factor Condition • Resources :Human, • Knowledge , Physical, Capital • Infrastructure, Regulation National Competitive Advantage • Demand Conditions • Number of Buyers • Growth of Demand • Sophistication of Demand • Related and Supporting Industries • Presence of internationally competitive related & supporting industries Government
Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-4 : SummaryAnalisa SWOT • Pasar besar dan bertumbuh • Public & Enterprise • Community • Peluang Strategic Partnering • Program Dukungan Riset • DRN , YLTI • Program Kewajiban Pelayanan Universal (USO) • Kompetensi R & D exist • “critical mass” sdh terbentuk • Adaptabilitas pasar lokal • masih tetap survive • Tenaga kerja relatif murah O S • Industri komponen • Insentif utk Industri • Consolidated Effort • Roadmap belum jelas • SME Technopreneurs AFTA , WTO • Free-flow: Barang, Uang,Orang • Liberalisasi Impor • Mutual Recognizition Agreement • Lower cost manufacturers W T
Perkembangan RegionalStrategi yang umum dilakukan di Asia • High-Tech Valley/Corridor/Park/Zone/Port/City/Area : • Multimedia Super Corridor Malaysia, Cyberport Hongkong, dll • Poros Local High-Tech Parks - Silicon Valley • Infrastruktur Telekomunikasi • Akses Internet yang mudah,murah,cepat dan meluas • Sistem Perundang-undangan , Perpajakan , PMA yang mendukung • Akses yang mudah ke berbagai fasilitas pendukung • Pasar Modal, Modal Ventura • Konsultan : Hukum, Akuntansi, Pemasaran • Pakar dan Litbang • National R&D Center khusus Info-Comm • Sinergi Pemerintah-Operator-Industri-R&D Center: ETRI-Korea,dll • Investasi agresif pada SDM high-tech • Beasiswa • Technical, creative thinking , problem solving, entrepreneurship development : mostly US-educated/trained
Perkembangan RegionalSalah satu model Nasional • Program Management & Fund • User requirements • Verification Test • Commercialization Test Industri Jasa Telekomunikasi • Project Management • Overall Development • High Level Design • System Integration ETRI : Electronic & Telecommunication Research Institute ETRI • GOLDSTAR • SAMSUNG • ORIENTAL • DAEWOO Industri Manufaktur Perg. Tinggi • Low level Design& Impl. • Add-on Features • Process Technology Devpt • Production • Basic Research • Devpt direction recomm • support devpt environment
Rekomendasi Pragmatis • Jangka pendek (1-2 tahun) • Optimalisasi terhadap kemampuan industri manufaktur yang ada , langkah-langkah restrukturisasi , reposisi, dsb. • Fokus kepada kegiatan jasa engineering dan atau pengembangan produk-produk untuk niche markets yang tidak menjadi prioritas utama MNCs., al mis : Devices, Aplikasi Software untuk Value-Added , System Integration, dan semacamnya. • Kembangkan kemitraan strategis dgn sumber teknologi
Rekomendasi Strategis-1 • Telematika / ICT menjadi salah satu pilar infrastruktur pembangunan sosial / ekonomi . Visi ini dikukuhkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan dijabarkan oleh Presiden bersama para Menterinya sebagai krida dari Pemerintah. • Tiap sektor dan pelaku dalam kegiatan sosial / ekonomi nasional ( baik pemerintah maupun swasta ) menjabarkan dalam bentuk cetak biru masing-masing akan kebutuhan jangka panjang telematika / ICT nya. • Di sisi Pemerintah : regulasi yang mendukung , insentif yang berdaya saing , pilihan teknologi , kesiapan sebagai “Captive Market” , dan semacamnya.
Rekomendasi Strategis-2 • Di sisi pasar non Pemerintah : keberpihakan terhadap pembangunan industri manufaktur telematika dalam negeri dan pilihan teknologi nasional. • Di sisi Lembaga Pendidikan : mempersiapkan kebutuhan SDM berkemampuan menangani industri high-tech bidang telematika / ICT . • Di sisi : Industri Manufaktur : mempersiapkan industri komponen / semikonduktor , industri perangkat baik Devices, Network ataupun Aplikasinya . Pembangunan industri manufaktur ini dapat dilakukan melalui akuisisi teknologi / produk dalam program Kemitraan Strategis • Kolaborasi antar seluruh stake-holders untuk melakukan tindak lanjut dalam mewujudkan Visi tersebut- National R&D Center untuk Infocom
Harapan di masa depan • Agar Pembangunan Industri Manufaktur Telematika Dalam Negeri lebih terencana, mempunyai visi yang jelas , sehingga para pemain DN dapat membuat rencana pengembangan kompetensi masing-2 • Kecepatan Pertumbuhan di sisi Industri Jasa Telematika dapat juga diimbangi oleh kecepatan bertumbuhnya kemampuan industri perangkat dalam negeri sehingga semakin lama nilai tambah yang dihasilkan secara nasional semakin meningkat (Integrated Blueprint) • Pada ahirnya Industri Dalam Negeri memiliki kapasitas yang mampu menjadi pendukung utama pertumbuhan jasa telematika dalam negeri
Stages of National Competitive Development FACTORDRIVEN INVESTMENTDRIVEN INNOVATION DRIVEN WEALTHDRIVEN • Natural • resources • Aggresive • Investment • Creativities • Innovation • Affluent • Factor Condition • Factor Condition • Demand Condition • Rivalry • Factor Condition • Demand Condition • Rivalry • Related & Supporting • Industries