210 likes | 594 Views
INDIKATOR, INTERPRETASI, DAN KETERBATASAN DATA. PEMBANGUNAN MANUSIA. Pembangunan Nasional. Peningkatan Kualitas Penduduk. Fisik (Kesehatan). Mental (Pendidikan). Kesejahteraan Ekonomi (Berdaya Beli). Moralitas (Imtaq). Sumber Data. SENSUS: Penduduk (0), Pertanian (3), Ekonomi (6)
E N D
PEMBANGUNANMANUSIA Pembangunan Nasional Peningkatan Kualitas Penduduk Fisik (Kesehatan) Mental (Pendidikan) Kesejahteraan Ekonomi (Berdaya Beli) Moralitas (Imtaq)
Sumber Data • SENSUS: Penduduk (0), Pertanian (3), Ekonomi (6) • SURVEI: Sosial: Susenas, Sakernas, SDKI, SUPAS Ekonomi: SUSI, SBH, Survei Industri B/S, dll • CATATAN ADMINISTRASI (SEKTOR): Hasil Pelayanan: Pendidikan, Kesehatan, Imigrasi, Ekspor Impor, Hotel, dll
3. P r i n s i p S a m p l i n g d a n S a m p e l S u s e n a s a. Prinsip sampling • Mengambil/memilih contoh untuk memperkirakan populasi • Semakin besar contoh (sampel) dan semakin baik cara pemilihan maka akan semakin baik pula hasil perkiraannya • Hasil perkiraan merupakan “perkiraan antara” (interval estimate), bukan “perkiraan titik” (point estimate) • Penyajian data perkiraan titik seharusnya disertai simpangan baku (sampling error), menggambarkan besarnya tingkat kesalahan/ penyimpangan
SYARAT INDIKATOR • Valid/sahih, dapat mengukur sesuatu yang sebenarnya diukur oleh indikator tersebut • Reliable, dapat diandalkan dan dipercaya dengan menggunakan tolok ukur yang relevan • Sensitif/peka, dapat mendeteksi perubahan, walaupun perubahan yang kecil • Spesifik, mengukur perubahan situasi yang dimaksud • Data tersedia,kesinambungan penyediaan data untuk penghitungan indikator harus terjamin
JENIS DAN KEGUNAAN INDIKATOR Indikator Rujukan Indikator Input Indikator Proses Indikator Output Indikator Outcome
Indikator Tunggal dan Komposit • Indikator tunggal, mengukur atau memberikan gambaran tentang satu aspek, seperti angka buta huruf mengukur tingkat kemampuan baca tulis. • Indikator komposit, memberikan gambaran tentang banyak aspek, disusun dari berbagai indiKator tunggal. Contoh, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang disusun dari 4 indikator: Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita.
UKURAN INDIKATOR • Data absolut: misal Jumlah penduduk, jumlah murid/kelas • Proporsi/persentase: misal Persentase penduduk miskin • Rate/tingkat: misal: Angka Kematian Bayi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja • Rasio: misal Rasio murid-guru, Rasio jenis kelamin • Indeks: misal IPM, IPJ, IDJ, IKM, IMH
A. Indikator Sosial • Indikator kependudukan termasuk keluarga berencana dan transmigrasi (TFR, rasio jenis kelamin, dsb) • Indikator Kesehatan (IMR, Angka harapan hidup, dsb) • Indikator Pendidikan (Rasio murid-kelas, APS, APM, dsb) • Indikator Ketenagakerjaan (TPAK, TKK, dsb)
Indikator Sosial (Lanjutan) • Indikator Perumahan (Rata-rata luas lantai, % rt berlantai tanah, dsb) • Indikator Agama (% penganut agama) • Indikator Kamtib (Jumlah kecelakaan lalu lintas, dsb) • Indikator Kesejahteraan Sosial (% lansia terlantar, banyaknya tuna susila, dsb)
B. Indikator Kinerja • Ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dan mengukur pencapaian dari banyak program/kegiatan.
Indikator Kinerja (Lanjutan) Kebijakan: Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat 1. Program: Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi • Angka Kesakitan • Angka Harapan Hidup • Angka Kematian Bayi • Status gizi balita • Status gizi wanita usia subur
2. Program: Peningkatan kualitas & pemerataan pendidikan • APK dan APM • Angka Melek Huruf • Angka Putus Sekolah (APtS) • Persentase lulusan, mengulang dan lulusan yang melanjutkan • Rasio Murid Guru • Rasio Murid Kelas • Rasio Guru Sekolah • Persentase sekolah yang mempunyai perpustakaan • Persentase sekolah yang mempunyai laboratorium • Angka penyerapan sekolah • Tingkat motivasi bersekolah • Indeks kesediaan tempat sekolah
3. Program: Pengendalian penduduk • Angka Kelahiran Kasar (CBR) • Angka Kematian Kasar (CDR) • Pertumbuhan Alamiah • Migrasi netto • Laju Pertumbuhan Penduduk • Tingkat partisipasi KB • Angka Harapan Hidup ( e0 ) • Angka Kematian Bayi (IMR) • TFR
PENGGUNAAN INDIKATOR KESEHATAN UNTUK DETEKSI KEMATIAN BAYI BARU LAHIR Output Rujukan Input Proses Jml wanita 15-49 tahun WUS yg hamil % bayi lahir yg ditolong tenaga kesehatan Jml bidan per 10000 ibu hamil (Bumil) Angka kunjungan K4 Dinkes Susenas SP/Proyeksi Dinkes Output Status gizi bumil Susenas Outcome Outcome Angka kematian bayi % bayi berat lahir rendah (<2,5 Kg) Susenas
PENGGUNAAN INDIKATOR PENDIDIKAN UNTUK MENDETEKSI PENCAPAIAN WAJAR 9 TAHUN Input Proses Rujukan Jml penduduk usia sekolah 7-12 tahun 13-15 tahun Rasiomuridthd: Guru, kelas, dansekolah Angka penyerapan SD SLTP APS APM APK Diknas Diknas SP/Proyeksi Output Outcome Angka lulusan Rata-rata lama sekolah Angka putus sekolah Angka melek huruf Angka melanjutkan Diknas Susenas
Murid baru SD (t) Angka penyerapan = -------------------------- (AP) SD Angka penyerapan berguna untuk segera diketahui dan diperhitungkan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan PBS (7-12) (t) AP SD (t) < 1 Belum semua penduduk 7-12 tahun terserap sebagai murid di SD AP SD (t) = 1 Semua penduduk 7-12 tahun terserap sebagai murid baru di SD AP SD (t) > 1 Pada tahun t ada penduduk diluar 7-12 tahun terserap sebagai murid baru di SD Analog untuk AP SLTP, AP SMU, dan AP PT namun murid baru harus memiliki ijazah SD, SLTP, dan SMU PBS = Penduduk Belum Sekolah
Contoh Indikator dari Renstrada Tidak terukur Terukur
INTERPRETASI DATA 1. Membandingkan dua hal atau dua variabel (antar waktu, antar tempat, antar kelompok penduduk) 2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi komponen yang lebih kecil (mengetahui komponen yang menonjol, membandingkan antar komponen, membandingkan komponen) • Memperkirakan atau menghitung besarnya pengaruh hubungan/kaitan (Analisis regresi atau korelasi)
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Propinsi Nusa Tenggara Barat menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 1999 dan 2002 Tabel 1. CONTOH INTERPRETASI DATA
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 1999 dan 2002 Grafik 1. CONTOH INTERPRETASI DATA