331 likes | 820 Views
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN. Bidang kesehatan usaha jasa yang padat karya oleh tenaga profesional pentingnya peranan manusia sebagai pemikir, perencana, pelaksana upaya yan dan prokes . Maksimal diperlukan dorongan oleh pimpinan kemampuan kepemimpinan .
E N D
Bidang kesehatan usaha jasa yang padat karya oleh tenaga profesional pentingnya peranan manusia sebagai pemikir, perencana, pelaksana upaya yan dan prokes . • Maksimal diperlukan dorongan oleh pimpinan kemampuan kepemimpinan. • Dalam upaya meningkatkan mutu askep keterampilan kepemimpinan • Kepemimpinan diperlukan dalam setiap kegiatan keperawatan : staf, ketua tim, kepala ruangan, pengawas atau kepala bidang keperawatan terampil dalam memimpin pengelolaan efektif.
Sullivan dan Decker (1989) : • Kepemimpinan Penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. • Kepemimpinan interaksi antar kelompok, proses mempengaruhi kegiatan suatu org. dlm pencapaian tujuan. Claus & Balley : • Kepemimpinan Klp. kegiatan yg mempengaruhi anggota klp, bergerak menuju pencapaian tujuan
proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan suatu organisasi. • Dalam konteks organisasi, kepemimpinan terutama menekankan pada fungsi pengarahan memberitahu, menunjukkan dan memotivasi bawahan. • Kepemimpinan dalam keperawatan penggunaan keterampilan seorang pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat2 lain dibawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan t.j. dlm. memberikan yan. dan askep sehingga tujuan kep. tercapai.
Unsur Kepemimpinan(Azrul Azwar,1996) 1. Adanya pemimpin 2. Adanya pengikut 3. Adanya sifat/perilaku tertentu 4. Adanya situasi dan kondisi tertentu Tujuan utama kepemimpinan Mempengaruhi orang2 u/ berubah (kepemimpinan proses mempengaruhi orang2 menuju pencapaian tujuan).
Hakekat kepemimpinan : • Kemampuan untuk mempengaruhi, membujuk dan memotivasi orang lain dimana kemampuan tersebut berasal dari kekuasaan (power) yang dimiliki. Katz dalam Fralic (1987) terdapat 3 jenis ketrampilan sebagai seorang pemimpin yang efektif : 1. ketrampilan konseptual, 2. ketrampilan hubungan antar manusia, 3. ketrampilan tehnis.
Tappen (1995) mengatakan bahwa pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang sukses mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama secara produktif dan memuaskan. Tappen pemimpin yang efektif yaitu : (1) Memiliki pengetahuan yang adekuat tentang teori kepemimpinan dan yang berhubungan dengan lapangan profesionalnya, (2) memiliki kesadaran diri dan menggunakan pemahamannya untuk mengenal kebutuhan personal dan kebutuhan orang lain,
(3) berkomunikasi secara jelas dan secara efektif, (4) menggunakan energinya untuk aktifitas kepemimpinannya, (5) menetapkan tujuan yang jelas dan sesuai serta berarti bagi kelompok, (6) dan berusaha mengambil prakarsa dalam setiap kegiatan.
Teori Kepemimpinan Teori Situasi The situational Theory • Harus terdapat banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan hingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda-beda. • Kepemimpinan bersifat multidimensional : pemimpin, para pengikut (bawahan), organisasi dan pengaruh2 sosial, ekonomi dan politik.
Teori ini yang terpenting dlm keberhasilan seorang pemimpin bukanlah gaya/tipe kepemimpinan tertentu melainkan kemampuan seorang pemimpin untuk menyesuaikan gaya/tipe kepimpinan dg situasi yg dihadapinya mencakup : Waktu, tuntutan pek., kemampuan bawahan, para pemimpin, teman sekerja, kemamp. bawahan dan harapan2 serta tujuan org. maupun tujuan bawahan. • Situasi yang harus diperhatikan seorang pimpinan sangat bergtg. kepada tingkat kematangan bawahan.
Teori Perilaku Pribadi The Personal Behavior Theory • Teori ini menyatakan adanya suatu kontinum kepemimpinan, dimana tindakan2 pihak pimpinan dan jumlah otoritas yang dipergunakan berhubungan dengan kebebasan/partisipasi bawahan dalam membuat keputusan.
Teori Dukungan The supportive theory : • Pemimpin percaya bahwa bawahan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan pimpinan hanya membantu usaha2 bawahan, pemimpin melaks. pengawasan manaj. Sec. umum dan mendorong bawahannya untuk menggunakan kreativitas dan inisiatif mereka dlm hal mengerjakan detail dari pek.
Teori sosiologi Kepemimpinan dianggap terdiri dari usaha-usaha kerja yang : • membantu aktifitas para bawahan • berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara pengikut • Pemimpin menetapkan tujuan2, bawahan turut berpartisipasi dalam bidang pembuatan keputusan akhir.
Teori Psikologis--. The psychological theory • Fungsi pokok pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. • Pemimpin menstimulasi bawahannya untuk membantu pencapaian sasaran2 organisasi maupun untuk memuaskan tujuan2 pribadi mereka sendiri. • Pemimpin sangat memperhatikan tingkat kebutuhan dari bawahannya.
Teori Otokratis The outocratic theory • Menekankan perintah2, paksaan2 dan tindakan2 yang agak arbiter pada hubungan pemimpin yang bersangkutan dengan bawahannya. • Pemimpin lebih cenderung memusatkan pikiran terhadap pekerjaan.
Gaya Kepemimpinan • Pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan, ketika pimpinan mencoba mempengaruhi perilaku orang lain • Perilaku yg diperlihatkan bawahan pada dasarnya sebagai respon thd gaya kepemimpinan yg ditampilkan pimpinan dalam rangka pengambilan kpts dan pemecahan masalah. • Gaya kepepimpinan cenderung bervariasi dan berbeda-beda, berdasarkan :
Perilaku : a. kepemimpinan positif pandangan bahwa orang pada hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dg baik bila diberikan kesempatan dan dorongan yg cukup. pimpinan memberi motivasi, memperhatikan dan menyedikan sarana, memperhatikan beban kerja yg ada b. kepemimpinan negatif pandangan bahwa orang harus dipaksa untuk bekerja, sehingga pimpinan memotivasi dg menciptakan rasa takut
Kekuasaan dan wewenang 1. Otoriter (otokratik) berorinetasi pada tugas, mempunyai posisi dan power dalam memimpin, pimpinan menentukan semua tujuan, pengambilan kpts. Info diberikan hanya pada kepentingan tugas, motivasi dg reward dan punishment 2. Demokratis menghargai sifat kemampuan tiap staf. Menggunakan pribadi dan posisi u/ mendorong ide staf. Memotivasi klp u/menentukan tujuan sendiri. Info diberikan seluas2nya dan terbuka
3. Partisipatif gabungan otokratik dan demokratik, pimpinan menyampaikan hasil analisa dari masalah dan mengusulkan tindakannya. Staf diminta saran dan kritik serta mempertimbangkan respon staf thd usul. Keputusan akhirnya oleh kelompok. 4. Laissez-Faire (bebas tindak) pimpinan hanya ofisial, staf menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Kendali minimal hanya sebagai tempat informasi.
Situasi yang dihadapi gaya ini menekankan pada situasi yg dihdapi baik oleh pimpinan maupun bawahan. dalam melaksanakan tugas, pimpinan mempunyai perilaku : a. memberi arahan atau perintah dan memberi dukungan dalam menjalankan hub.antara atasan dan bawahan b. memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kepemimpinan dan Keperawatan • Konsumen para pimpinan kep. Tidak memiliki power. • Yan. kes gagal menciptakan perawat menjadi prof. dan tidak cukup pength. digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. • Profesi kep mength. power dan kemampuan politik akan membantu meningkatkan tujuan, meningkatkan yan,kes dan meningkatkan otonomi perawat. • Jika yan.kes di buat, perawat harus berpartisipasi baik secara individu maupun kelompok. • Perawat harus menemukan cara bgm. mempengaruhi kebij. Yan.kes..
Miliopercaya bahwa pwt memp.kemampuan power guna mempengaruhi kebij.publik dan merekomendasi ; • Pengorganisasian • belajar memahami proses politik, keinginan kelompok, msy.tertentu, dan berbagai peristiwa. • Kerangka argumentasim yg sesuai dg klp mana yg dihadapi dalam berbagai keadaan. • Posisi yang kuat untuk mendukung pembuatan kebij, • konsentrasi energi • merangsang debat publik
Membuat posisi perawt memandang media massa sesuatu hal yang penting • Memilik strategi utama sebagai satu2nya yang paling efektif • Berbuat dalam waktu yang tepat. • Mempertahankan aktifitas • Mempertahankan formasi organisasi desenytralisasi • Menggunakan dan melakukan riset data yang baik untuk mendukung setiap kebij. • Belajar dari pengalaman • Tidak pernah melakukan sebelum dicoba