670 likes | 2.35k Views
DESAIN INDUSTRI. KELOMPOK : AMELIA FITRI ANDRE SEPTIAN EKA E.F LOMI RIHI FEBRYAN EKA P FRAYA OCTAFIANTY IRVAN BORMEDA R. DEFINISI.
E N D
DESAIN INDUSTRI KELOMPOK : AMELIA FITRI ANDRE SEPTIAN EKA E.F LOMI RIHI FEBRYAN EKA P FRAYA OCTAFIANTY IRVAN BORMEDA R
DEFINISI Suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga demensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujud kan dalam pola tiga demensi atau dua demensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
SEJARAH Di Indonesia, dahulu desain industri tercakup dalam UU No. 25 Tahun 1984 tentang Perindustrian Sekarang ini diatur tersendiri dalam UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, dan secara khusus dipisahkan dari materi desain tata letaksirkuit terpadu yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
HAK DESAIN INDUSTRI PENGERTIAN Hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. DESAIN INDUSTRI YANG DILINDUNGI Hak desain industri diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu apabila pada tanggal penerimaan permohonan desain industri tersebut tidak sama dengan pengungkapan sebelumnya. DESAIN INDUSTRI YANG TIDAK DILINDUNGI Hak desain industri tidak dapat diberikan apabila suatu desain industri bertentangan dengan: - Peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Ketertiban umum; - Agama
BerdasarkanUndang-UndangNomor 31 Tahun 2000 TentangDesainIndustri : DesainIndustriadalahsuatukreasitentangbentuk, konfigurasi, ataukomposisigarisatauwarna, ataugarisdanwarna, ataugabungandaripadanya yang berbentuktigadimensiatauduadimensi yang memberikankesanestetisdandapatdiwujudkandalampolatigadimensiatauduadimensisertadapatdipakaiuntukmenghasilkansuatuproduk, barang, komoditasindustri, ataukerajinantangan. (Pasal 1 Ayat 1)
BENTUK DAN LAMA PERLINDUNGAN • Bentuk perlindungan >> hak eksklusif untuk melaksanakan hak desain industri yang dimilikinya dan berhak melarang pihak lain tanpa persetujuannya untuk membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang telah diberikan hak desain industrinya. Sebagai pengecualian, untuk kepentingan pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang hak desain industrinya, pelaksanaan hal-hal di atas tidak dianggap pelanggaran. • Dalam Undang-Undang DesainIndustri di Indonesia atau Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, perlindungan terhadap hak atas desain industri hanya diberikan selama kurun waktu10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan pendaftaran yang dimuat dalam daftarumum desain industri yang diumumkan dalam berita resmi desain industriDepartemen Kehakiman Republik Indonesia.
PELANGGARAN & SANKSI Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan mengedarkan barang yang diberi hak desain industri tanpa persetujuan, dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Tindak pidana dalam desain industri merupakan delik aduan.
PENERAPAN DESAIN INDUSTRI DALAM HAKI PenerapanDesainIndustritermasukkedalamHakKepemilikanIndustri, karenaobjekdesainindustriadalahbarangataukomoditi yang merupakanpoladandigunakandalamprosesindustri. Manfaatpenerapandesainindustridalam HAKI: • Memberikandoronganpadapendesain agar tetapdapatproduktifdalammendesainsebuahproduk, yang akhirnyadapatmenunjangpembangunanekonomidi Indonesia. • Untukmenimbulkankesadaranakanpentingnyaperlindunganterhadapdayakreasidaninovasiintelektual yang merupakankemampuan yang dimilikiolehparapemilikduniausahabarangdanjasa
KASUS KasusUkiranJepara
KASUS KasusUkiranJepara Secara singkat kasusnya dapat digambarkan sebagai berikut: sebuah perusahaan milik orang asing (Inggris) telah membuat katalog, yang di dalamnya terdapat gambar-gambar desain ukiran Jepara. Perusahaan itu telah mendaftarkan katalog tersebut ke kantor HKI dalam rangka memperoleh perlindungan hak cipta. Belakangan, gambar-gambar itu muncul di dalam website yang digunakan oleh orang asing lainnya (Belanda) untuk mempromosikan kegiatan usahanya sebagai pedagang mebel. Orang Inggris mengadukan orang Belanda dengan tuduhan melanggar hak cipta karena telah mengumumkan melalui website desain “miliknya” yang terdapat dalam katalog tersebut. Dengan pendaftaran dan klaim ini boleh jadi para pengukir Jepara nantinya akan terancam tuduhan melakukan pelanggaran desain jika mereka mengekspor hasil karya mereka ke luar negeri, khususnya ke Eropa. Ini akan menjadi sebuah ironi yang menyedihkan ketika para pengukir tradisional justru terancam haknya untuk menggunakan desain tradisional milik mereka sendiri. Jika perusahaan atau orang Inggris itu memang berminat memperoleh perlindungan desain, ia seharusnya bukan mendaftarkan katalog dalam rezim hak cipta, melainkan mendaftarkan dalam rezim desain industri.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA