10 likes | 197 Views
14 Dalam hal ini, individu dapat mengendalikan perilaku yang ditirunya dan menentukan serta memilih obyek imitasinya. Proses ini disebut proses imitasi. Sears dan kawan-kawan (1994) memperjelasnya dengan menambahkan
E N D
14 Dalam hal ini, individu dapat mengendalikan perilaku yang ditirunya dan menentukan serta memilih obyek imitasinya. Proses ini disebut proses imitasi. Sears dan kawan-kawan (1994) memperjelasnya dengan menambahkan sebuah mekanisme penting dalam proses belajar. Proses tersebut adalah proses penguatan. Proses penguatan adalah proses penyerta yang akan menentukan apakah perilaku imitasi sebelumnya akan diinternalisasi atau tidak. Jika suatu perilaku mendapatkan penguatan {reinforcement) atau terasa menyenangkan, maka timbul keinginan untuk mengulanginya. Sebaliknya, jika perilaku tersebut mengakibatkan individu dihukum atau merasa tidak menyenangkan, individu cenderung untuk tidak mengulanginya. Brigham (1991) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi agresi, yaitu: a. b. Proses belajar adalah mekanisme utama yang menetukan perilaku agresif pada manusia. Contohnya adalah pada bayi yang baru lahir yang selalu menampakan agresivitas yang sangat impulsif. Perilaku ini akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia, yang berarti bayi tersebut melakukan proses belajar untuk menyalurkan agresivitasnya hanya pada saat-saat tertentu saja (Sears dkk, 1994). Proses belajar ini termasuk belajar dari pengalaman, trial and error, pengajaran moral, menerima instruksi, dan pengamatan terhadap perilaku orang lain. Individu akan cenderung mengulang suatu perilaku apabila perilaku tersebut memberikan efeek yang menyenangkan. Hal ini disebut sebagai penguatan