2.14k likes | 4.89k Views
STATISTIK NON PARAMETRIK. TES PARAMETRIK. Tes parametrik adalah suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitian .
E N D
TES PARAMETRIK • Tesparametrikadalahsuatutes yang modelnyamenetapkanadanyasyarat-syarattertentutentang parameter populasi yang merupakansumbersampelpenelitian. • Syarat-syarattersebutbiasanyatidakdiujidandianggapsudahdipenuhidanbiasanyatergantungpadavaliditasnya. • Test parameter ini minimal skalapengukurannyaadalahinterval
TES NON PARAMETRIK • Tes non parametrikadalahsuatu test yang modelnyatidakmenetapkansyarat-syaratmengenai parameter-parameter populasi yang merupakaninduksampelpenelitiannya. • Statistik non parametrikdigunakanapabila : 1. Sampulyang digunakanmemilikiukuran yang kecil 2. Data yang digunakanbersifat nominal dan ordinal 3. Bentukdistribusipopulasidantempatpengambilansampeltidakdiketahuimenyebarsecara normal
TES NON PARAMETRIK 1. UJI CHI SQUARE (X2) 2. UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 3. UJI JENJANG BERTANDA WILCOXON 4. METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN 5. UJI TANDA (SIGN TEST)
UJI CHI SQUARE (X2) • Ujiinidigunakanuntukmengestimasibeberapafaktor yang dipandangmempengaruhiadanyahubungan. • Sifat uji ini independensi, dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain. • Hipotesa nol ditolak bila nilai x2 yang dihitung dari sampel lebih besar dari nilai x2 dari Tabel berdasarkan level of significance tersebut dengan df = (b - 1) (k – 1)
UJI CHI SQUARE (X2) • Perumusan hipotesis: H0x2 hit ≤ y2 H0 diterima H0x2 hit > y2 H0 ditolak
UJI CHI SQUARE (X2) • Contoh : Ujilah apakah ada hubungan antara variabel warna kulit dengan banyaknya kunjungan di salon kencantikan dari 200 mahasiswi FIA-UB, yang ditunjukkan dengan tabel di bawah ini :
UJI CHI SQUARE (X2) • X2dihitung =
UJI CHI SQUARE (X2) • df = (b – 1) (k – 1) = 0,05 x2 = 9,49 = (3 – 1) (3 – 1) = 4 = 0,01 x2 = 13,28 • x2hit = 9,976 y2hit > y2 H0ditolak y2(0,05) = 9,49 (adahubunganantarawarnakulitdengankunjunganke salon kecantikan)
UJI CHI SQUARE (X2) • x2hit = 9,976 y2hit < y2 H0diterima y2(0,05) = 13,28 (tidakadahubunganantarawarnakulitdengankunjunganke salon kecantikan)
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) • Ujiinidinamakanjugauji U-Test adalahsemacamujijumlahjenjangWilcoxonuntuk 2 sampel yang berukurantidaksama. • Langkah-langkahpengujiannyaadalahsebagaiberikut: 1. Gabungkankeduasampeldanberijenjangmulaidarinilaipengamatanterkecilsampai yang terbesarbilaada yang samajangkajenjangrata-rata. 2. Hitunglahjumlahjenjangmasing-masingsampeldanberisimbol R1dan R2.
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 3. UntukujistatistikU: • hitungdarisampelpertama - hitungdarisampelkedua
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 4. Dari keduanilai U tersebut yang digunakanadalahnilai U yang kecilsedangnilai U yang besarditandaidengan U’. Sebelumpengujiandilakukanperludiperiksaapakahdengan , yang lebihbesardariadalahU’. NilaiU didapatdengan:
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 5. Bandingkannilai U tersebutdengannilai U dalamTabel. 6. Ambilkeputusansebagaiberikut: • Uhit U H0diterima • Uhit < U H0ditolak
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) • Contoh: Manager produksisuatuperusahaaninginmengujiapakahiringanmusikberpengaruhterhadapproduktivitaskerja. Penelitian output per jam terhadapsampel random 10 pekerja (A) tanpairinganmusikdan 18 pekerja (B) denganiringanmusikditunjukkandenganTabelberikutini:
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 2. R1 = 81,5 R2 = 324,5 3.
UJI MANN-WHITNEY (U-TEST) 4. U’ = 153,5 5. U pada = 0,025 (satu arah) atau x = 0,05 (dua arah). Pada n1 = 10 dan n2 = 18 nilai U = 48 Uhit= 26,5 Uhit < Ux H0ditolak Ux= 48
UJI JENJANG BERTANDA WILCOXON • Langkah-langkahpengujiannyaadalahsebagaiberikut: 1. Cari besarnya selisih antara Yi – Xi, kemudian bagi tanda + atau – 2. Beri ranking mulai yang terkecilsampaiterbesartanpamemperhatikantanda + atau – (0 tidakdiperhitungkan) 3. Pisahkan ranking + dan -, kemudianjumlahkansemua ranking bertanda + atau -. Jumlah ranking yang lebihkecildiberinotasi T tanpamemandangtandanya. 4. Bandingkannilai T dng TuntukujijenjangbertandaWilcoxon (dng Tdf = n-2).
UJI JENJANG BERTANDA WILCOXON • Kriteriapengujiannyaadalahsebagaiberikut: T T H0diterima T < T H0ditolak (sebabsalahsatujumlahjenjangsangatkecil)
UJI JENJANG BERTANDA WILCOXON • Contoh: Dibawahinimerupakanhasilamatan 15 pekerjasebelumdansesudah program suatupelatihanapakahdapatmeningkatkanproduktivitaskerja. UjilahdenganmenggunakanujijenjangbertandaWilcoxonpada = 0,05 (untuk test duasisi).
UJI JENJANG BERTANDA WILCOXON T (0,05) = 17 T = 14,5 T <T H0ditolak T= 17
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN • Metodeinidiperlukanuntukmengukurkeeratanhubunganantaraduavaariabeldimanaduavariabelitutidakmempunyaihubungandistribusi normal dankondisi variance tidakdiketahui.
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN • Langkah-langkahpengujiannyaadalahsebagaiberikut: 1. Nilaiamatandariduavariabeldiberi ranking, jikaada yang samaamatannyadihitung ranking rata-ratanya. 2. Tiappasang ranking dihitungselisihnya. 3. Kemudianselisihtersebutdikuadratkandandihitungjumlahnya. 4. Nilaikoefisienkorelasi Spearman (r) dihitungdenganrumus:
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN • Kriteria pengambilan keputusannya adalah: r ≤ ρs () H0 diterima r > ρs () H0 ditolak • Untuk n > 30 dapat dipergunakan tabel nilai t, dimana nilai t dihitung dengan rumus:
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN H0diterima H0ditolak
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN • Contoh: Data berikutadalahnilaistatistikpadaujiantengah semester danujianakhirbagi 10 mahasiswa:
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN • Hitunglahkoefisienkorelasi Spearman! • Apakah terdapat hubungan yang nyata antara UTS dan UAS pada = 0,01.
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN r = 0,746
METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN Jadi r = 0,042 r < r H0 diterima r = 0,746
UJI TANDA (SIGN TEST) • Di dalam menggunakan t-test, populasi dari mana sampel diambil harus berdistribusi normal. • Untuk pengujian perbedaan rata-rata dari 2 populasi, variance populasinya harus identik/sama. • Jika salah satu atua keduanya tidak diketahui maka t-test tidak dapat dipergunakan digunakan uji tanda (sign test). • Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dari selisih pasangan amatan dan tidak didasarkan atas besarnya selisih itu.
UJI TANDA (SIGN TEST) • Uji tanda ini dipergunakan untuk mengevaluasi efek dari suatu variabel penelitian yang tidak dapat diukur, melainkan hanya diberi tanda + (plus)atau – (negatip). • Misalnya apakah penerangan tentang kebersihan dan kesehatan ada manfaatnya untuk menyadarkan penduduk dalam hal kebersihan dan kesehatan? Efek penerangan disini tidak dapat diukur, melainkan hanya dapat diberi tanda + atau – saja baik untuk sebelum maupun sesudah penerangan.
UJI TANDA (SIGN TEST) • Untukujitandadapatdipergunakan x2denganrumus: Dimana: n1 = banyaknya amatan yang bertanda + n2 = banyaknya amatan yang bertanda – Jikahasilselisih 0 makatidakdiperhitungkan Derajatbebasnya 1
UJI TANDA (SIGN TEST) • Kriteriapengambilankeputusannyaadalah: x2< x2, of1 H0diterima x2> x2, of1 H0ditolak
UJI TANDA (SIGN TEST) • Contoh: MahasiswaFIA-UNIBRAW mengadakanpenyuluhantentangkesehatandankebersihandisuatudesadanuntukmemotivasidiadakanperlombaankebersihanberhadiah. Untukitudiadakanamatanterhadap 26 rumah yang dipilihsecara random misalkanuntukkebersihandiberi 4 tingkatandandinilai 1, 2, 3, 4. Ujilahapakahadamanfaatuntukmenyadarkanpenduduktentangkesehatandankebersihanpada = 0,05?
UJI TANDA (SIGN TEST) • n1 = 18 n2 = 6 y2 = 3,84 y2mt > x2 H0ditolak