140 likes | 388 Views
Al-qur’an dalam bentuk ayat, dan al-hadits dlm bentuk teks. Al-Qur’an datang dari Allah Yang Maha Mutlak disampaikan kepada Muhammad saw, manusia yang bersifat relatif Maka diperlukan penyesuaian. Dlm hal ini ada tahapan NUZUL ,dari Lauh Makhfudh keLangit Dunia, lalu kepada Muhammd saw.
E N D
Al-qur’an dalam bentuk ayat, dan al-hadits dlm bentuk teks Al-Qur’an datang dari Allah Yang Maha Mutlak disampaikan kepada Muhammad saw, manusia yang bersifat relatif Maka diperlukan penyesuaian. Dlm hal ini ada tahapan NUZUL,dari Lauh Makhfudh keLangit Dunia, lalu kepada Muhammd saw القرأن- كلام الله المنزل على محمد ص م بواسطة جبريل المتعبد بتلاوته M. NAWAWI
Hadits direkam dari perkataan dan perbuatan Nabi saw yang juga berdasar wahyu Allah • Ketika Firman/wahyu Allah tertuang dalam bahasa dan diabadikan dalam teks tertulis, maka ia berarti telah memasuki pelataran sejarah(dan terkena kaidah2 sejarah) • Untuk itu teks al-Qur’an harus dilihat dr tiga perspektif; teologis, filsafat linguistik dan mistikal M. NAWAWI
Secara teologis ia suci dan absolut, berlaku sepanjang masa. Karena itu tk bisa diubah • Secara historis filosofis ia tak bisa mengelak sebagai kajian filsafat linguistik, sebab kita tidak ketemu Tuhan atau Jibril sebagaimana Nabi Muhammad, melainkan hanya ketemu teks dan tafsiran yang diantarkan melalui mata rantai tradisi. • Maka ia memiliki dua dimensi; absolut dan relatif; metahistoris dan historis. Teks jangan diabsolutkan secara tidak proporsional karena akan tertutup dan tidak dialogis M. NAWAWI
Sementar pendekatan rasional yang terlalu mengandalkan logika bisa-bisa tidak dapat menyentuh hati • Maka tuntutan iman kepada al-qur’an (melahirkan sikap hormat /taat) harus terpadu secara proporsional dengan sikap kritis terhadap berbagai penafsiran yang telah mapan, bahkan menjadi ideologi. • Sebab Al-Qur’an bagaikan permata yang bisa memancarkan berbagai warna, dari berbagai persepektif. Maka di samping dipahami, ia harus di hayati. M. NAWAWI
MAKNA TAFSIR TARBAWI • تفسير - شرح القرأن (الحديث) وبيان معناه بنص اوإشارة • Tafsir tarbawi merupakan wacana baru dri kalangan akademisi yang belum memiliki epistimologi yang kokoh • Ia bisa bermakna pendekatan dari sudut pandang pendidikan atas nilai yang kandung ayat/hadits • Bisa merupakan kumpulan ayat/hadits yg dapat dijadikan landasan ilmu pendidikan M. NAWAWI
Prosedur Penafsiran • Ada dua metode a) Maudlu’i b) Tahlili • Maudhu’I, dimulai dari pembahasan tema, kemudian ayat/hadits yang terkait digunakan untuk mendasari pembahsan pada tema dan sub tema yang didiskusikan.(tema dalam perspektif al-Qur’an/Hadits) • Tahlili,dimulai dari ayat, dijelaskan maksudnya dengan memanfaatkan hadits yang terkait. Jika ada sebab nuzul atau sabab wurud bisa disertakan. Kemudian nilai yang dikandung dianalisis dari perspektif pendidikan M. NAWAWI
Untuk Menyingkap makna Teks bisa meminjam istilah yang digunakan dalam studi Hukuk Islam a. Dilalatul Ibarat b. Dilalatul Isyrat c. Dilalatun Nash d. Dilalatul Iqtidla’ M. NAWAWI
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ • Secara ibarat ayat 233 al-Baqarah ini dipahami bahwa ayah(mantan suami) yg untknya anak itu dilahirkan wajib menafkahi mantan istri yg melahirkan, dan selanjutnya anak dinisbatkan/dinasabkan kepada ayah bersangkutan, sebab di glm ayat digunakan kata “lahu”. Sedg istilah “mantan” dilihat dari rangkaian ayat seblmnya وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ M. NAWAWI
Secara Isyarat ayat 233 al-baqarah tsb, maka 1) ayah -mantan suami- menjadi wali sang anak; 2) karena itu ayah wajib memberi nafkah kepada si anak. • Di sebut sebagai dilalah isyarat, karena kedua makna itu tidak ditemukan secara explisit dalam redaksi texs. Namun setelah direnungkan, ia merupakan makna keharusan (iltizam, konsekuensi logis) dari makna tersuratnya M. NAWAWI
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا (10) النساء Kata “ya’kuluna dzulman” maknanya memakan secara dlalim harta anak yatim. Oleh karena itu maknanya bisa diperluas kepada tindakan yang merugikan. Misalnya menjaual secara dzalim, mensedekahkan scr dzalim, bahkan menterlantarkan harta sehingga merugikan. Makna ini disebut “dilalah al-Nash” M. NAWAWI
Kemunculan Istilah Tafsir/Hadits Tarbawi • Keinginan yang kuat untuk melahirkan konsep dan teori pendidikan Islam • Harapan atas terlaksanakannya islamisasi teori/ilmu pendidikan yang sudah dirumuskan orang barat • Obsesi yang kuat untuk melahirkan ahli pendidikan Islam yang genuin/orisinal M. NAWAWI
Contoh Model Pembahasan • Konsep Pendidikan (uraian tema kemudian dipertegas dg ayat dan hadis) misalnya ayat/hadis هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم ءاياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضلال مبين(2) الجمعة قال رسول الله صلى الله عليه وسلمطلب العلم فريضة على كل مسلم : أد بني ربي فأحسن تأ د يبي M. NAWAWI
Tujuan Pendidikan • وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون-الذاريات 56 • وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما لا تعلمون- قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من مولود إلا يولد على االالفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه • Misi Profetik • وما أرسلناك إلا كافة للناس بشيرا ونذيرا ولكن أكثر الناس لا يعلمون(28)سبأ • وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين(107)قل إنما يوحى إلي أنما إلهكم إله واحد فهل أنتم مسلمون(108) الانبياء M. NAWAWI
Selamat Bekerja • Terima Kasih M. NAWAWI