590 likes | 819 Views
Panduan Penyelenggaraan. PBKL. Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. Sekolah Menengah Atas. Materi BAB I Pendahuluan Latar Belakang Landasan Operasional Landasan Empiris Tujuan Hasil yang Diharapkan Sasaran. BAB II Penyelenggaraan PBKL di Sekolah Konsep dan Karakteristik PBKL
E N D
Panduan Penyelenggaraan PBKL Sekolah Model SKM-PBKL-PSB Sekolah Menengah Atas
Materi BAB I Pendahuluan Latar Belakang Landasan Operasional Landasan Empiris Tujuan Hasil yang Diharapkan Sasaran
BAB II Penyelenggaraan PBKL di Sekolah Konsep dan Karakteristik PBKL Alur dan Langkah Kegiatan: Sosialisasi Pembentukan Tim Inventarisasi dan Analisis Kondisi Identifikasi Potensi Keunggulan Lokal Penentuan Tema/Jenis PBKL Pemetaan Kompetensi yang Dikembangkan PBKL Pengintegrasian PBKL dalam Dokumen KTSP Analisis SK/KD Pengembangan Silabus Menentukan Strategi Pelaksanaan Pengembangkan RPP Pengembangan Bahan Ajar Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Penilaian Supervisi dan Evaluasi Program
BAB III Strategi Pelaksanaan PBKL pada Proses Pembelajaran Integrasi PBKL pada Mapel yang Relevan Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Ketrampilan Pelaksanaan PBKL Melalui Mapel Muatan Lokal BAB IV Penutup
BAB IPENDAHULUAN Dalam rangka mendorong penjaminan mutu ke arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada penjaminan mutu satuan pendidikan tertentu yang berbasis keunggulan lokal (PP 19 Tahun 2005, Pasal 91, ayat 1,). Dalam rangka pelaksanaan PBKL sesuai konsep manajemen berbasis sekolah, sekolah dituntut untuk mengembangkan dan memberdayakan semua sumber daya internal maupun eksternal sekolah secara optimal. Permasalahan yang sering dijumpai dalam pelaksanaan program kegiatan di sekolah adalah kurangnya keterpaduan langkah segenap komponen terkait. Oleh karena itu, dalam rangka keberhasilan pelaksanaan PBKL dibutuhkan panduan penyelenggaraan PBKL sebagai acuan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan PBKL di SMA. Hasil supervisi sekolah Rintisan PBKL menunjukkan bahwasekolah yang melaksanakan PBKL dengan baik dapat didorong untuk melaksanakan KTSP dan atau PSB.Untuk keperluan tersebut diperlukan pedoman penyelenggaraan PBKL. LATAR BELAKANG
LANDASAN OPERASIONAL Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 14, ayat (1,2) mengamanatkan bahwa kurikulum SMA dan yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaranagama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Bab II Nomor 2.1.a menyatakan bahwa pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan. Lampiran Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Stándar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ketrampilan. Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian B. 5 butir a.6, menyatakan bahwa setiap guru bertanggung jawab menyusun silabus mata pelajaran yang diampunya. Lampiran Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007,butir D.10 tentang Standar Penilaian Pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian mata pelajaran yang relevan. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, Lampiran II tentang Perencanaan Proses Pembelajaran.
LANDASAN EMPIRIS Hasil evaluasi terhadap implementasi program BBE life skill SMA menjadi SMA Berbasis Keunggulan Lokal Kelautan (BKLK) th. 2006 menyimpulkan bahwa kegiatan life skill, lebih bersifat vokasional; belum teremplementasikan secara komprehensif; pendidik dan tenaga kependidikan yang tersedia belum sepenuhnya memahami programLife skill; program pembelajarannya tidak didasarkan pada analisis kondisi/kebutuhan; implementasi di sekolah lebih bersifat administratif.
Lanjutan … Hasil supervisi terhadap 170 sekolah RSKM menunjukkan bahwamasih diperlukan upaya untuk mendorong sekolah rintisan tersebut agar dapat melaksanakan PBKL secara lebih baik. Hasil supervisi pada 93 sekolah Rintisan PBKL menunjukkan bahwasekolah yang melaksanakan PBKL dengan baik dapat didorong untuk melaksanakan KTSP dan atau PSB dengan baik. Untuk itu, diperlukan pedoman penyelenggaraan PBKL. Tindak lanjut penyelenggaraan sekolah rintisan SKM, PBKL, dan PSB perlu pengembangan SMA yang memadukan karakteristik ketiga program rintisan tersebut, sehingga diperlukan spesifikasi pedoman untuk menyelenggarakan PBKL di semua SMA.
TUJUAN PANDUAN Panduan penyelenggaraan PBKL disusun dengan tujuan: Memberikan pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan PBKL di SMA; Sebagai acuan SMA dalam menyelenggarakan dan melaksanakan PBKL sesuai arah pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP); Sebagai acuan para pembina dan pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pembinaan, pengawasan, dan dukungan untuk keberhasilan pelaksanaan PBKL di SMA.
HASIL YANG DIHARAPKAN Adanya pemahaman yang sama bagi sekolah dalam melaksanakan dan mengembangkan PBKL; Adanya panduan bagi sekolah dalam penyelenggaraan PBKL sesuai arah dan tuntutan SNP; Adanya panduan bagi para pembina dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengawal keberhasilan pelaksanaan PBKL di SMA; Terlaksananya program PBKL di sekolah sesuai dengan konsep dan profil yang diharapkan.
SASARAN Seluruh SMA dalam kategori standar maupun kategori mandiri yang melaksanakan program PBKL dan semua sekolah rintisan dengan fokus Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. Seluruh pelaksana program PBKL di sekolah meliputi: Kepala Sekolah Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tim PBKL Dewan Guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran Tata Usaha Pengawas Sekolah Komite Sekolah Narasumber Penyelenggara PBKL di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
BAB IIPENYELENGGARAAN PBKL DI SEKOLAH 1. Konsep dan Karakteristik PBKL 2. Alurdan Langkah-langkah Kegiatan
Konsep PBKL Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) adalah usaha sadar dan terencana melalui penggalian dan pengembangan potensi daerah secara arif dalam suasana dan proses pendidikan yang terstandar, agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kompeten-si dalam upaya ikut serta membangun masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA adalah pendidikan/program pembelajaran yang diselenggarakan sekolah sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya dan potensi daerah yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi peserta didiksesuai potensi, bakat, dan minat. Sumberdaya dan potensi daerah mencakup aspek SDA, SDM, ekonomi, budaya/histori, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain.
Karakteristik PBKL SMA pelaksana Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) adalah sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan memiliki kekhasan/karakteristik berupa keunggulan lokal yang diangkat ke dalam kegiatan pembelajaran. keunggulan lokal PBKL 8 SNP + = Muara SMApelaksana PBKL adalah SSN yang memiliki karakteristik keunggulan lokal
Alur Penyelenggaraan PBKL Sosialisasi Program PBKL Inventarisasi & Analisis Kondisi Pembentukan Tim Pengemb. Identifikasi Keunggulan Lokal Menentukan Tema ProgramPBKL Pemetaan Kompetensi PBKL Masuk Dalam Dokumen KTSP Analisis SK/KD Pengembangan RPP Tindak Lanjut Guru Pengembangan Silabus Menentukan Strategi Pelaksanaan Pelaksanaan Penilaian Pengembangan Bahan Ajar Pelaksanaan Pembelajaran Integrasi MP Relevan Keterampilan Mulok Supervisi Dan Evaluasi Program
1. Sosialisasi Program PBKL Kepala sekolah mensosialisasikan program PBKL kepada seluruh warga sekolah, komite sekolah, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan pemahaman tentang: Konsep dan alur proses penyelenggaraan PBKL; Peran dan dukungan warga sekolah dalam pelaksanaan PBKL.
2. Tim Pengembang PBKL Dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah; Beranggotakan pendidik, tenaga kependidikan,dan komite sekolah; Bertugas mempersiapkan, melaksanakan, dan mengkoordinasikan mekanisme proses penyelenggaraan PBKL; Diberikan pembekalan dan arahan pelaksanaantugas.
3. Inventarisasi dan Analisis Kondisi a.Inventarisasi dan analisis kondisi internal Meliputi komponen peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan, program, dsb.; Mengumpulkan dan mengidentifikasi data internal sekolah melalui dokumentasi, observasi, dan atau wawancara; Melakukan analisis satuan pendidikan melalui pengungkapan kondisi riil dan kondisi ideal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kesenjangan;
Contoh Inventarisasi dan Analisis Kondisi Internal Satuan Pendidikan
b. Inventarisasi dan analisis kondisi eksternal Mengumpulkan/mengidentifikasi data eksternal melalui dokumentasi atau observasi; Melakukan analisis lingkungan satuan pendidikan melalui pengungkapan peluang dan tantangan kondisi ideal dan kondisi riil untuk menemukan kesenjangan; Memperoleh potensi PBKL yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Contoh Isian/Format Inventarisasi dan Analisis Kondisi Eksternal Satuan Pendidikan
4.Identifikasi Potensi dan Penentuan JenisKeunggulan Lokal Menuliskan hasil analisis kondisi internal berupa data tingkat kesiapan sekolah; Menuliskan hasil analisis kondisi eksternal berupa data potensi PBKL; Menbandingkan data kesiapan sekolah dengan potensi PBKL yang dapat dikembangkan; Memilih satu potensi PBKL yang paling kuat keterkaitannya dengan kesiapan sekolah; Menentukan potensi PBKL yang terpilih menjadi Tema PBKL yang dikembangkan sekolah.
Alur Identifikasi & Penetapan Tema PBKL Tingkat Kesiapan Sekolah (Hasil Analisis Internal) Potensi PBKL yang dapat Dikembangkan (Hasil Analisis Eksternal) • Misal: • Memberikan bekal kecakapan • vokasional • -Menyediaan buku pustaka • Meningkatkan kreasi & inovasi • pendidikan/ pelatihan berbasis • potensi lokal (pertanian, per- • kebunan, wisata, seni, budaya) • -Melatih kreasi siswa dalam • pengembangan potensi daerah • -Mengembangkan kreasi dan • inovasi dalam pendidikan Misal : -Kegiatan sektor budidaya pertanian, perkebunan, tanaman hias,& perikanan -Pengembangan dan pemasaran produk keunggulan lokal -Pengembangan home industri pendukung sektor wisata -Pengembangan produk keunggulan lokal -Pengembangan bidang pemasaran -Pengembangan budidaya bid. pertanian, perkebunan, dan tanaman hias -Pengembangan kegiatan disektor pertanian, perkebunan, dan wisata. Tema PBKL yang Dipilih Misal: Budidaya Tanaman Hias
5.Pemetaan kompetensi PBKL Mensosialisasikan tema PBKL; Melibatkan guru mata pelajaran untuk menentukan kompetensi PBKL dengan mempertimbangkan potensi siswa dan daya dukung internal/eksternal; Menuliskan semua kompetensi yang akan dikembangkan dalam tema PBKL; Menentukan kategori ranah kompetensi PBKL (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)sebagai bahan pertimbangan penentuan strategi pelaksanaan; Merancang SK/KD/Indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan muatan lokal yang dipilih (khusus jika strategi pelaksanaan PBKL melalui mapel mulok); Menentukan keterkaitan seluruh SK/KD/indikator pencapaian kompetensi mapel dengan kompetensi PBKL;
Memetakan kompetensi PBKL dalam diskripsi SK/KD dan indikator pencapaian setiap mapel melalui 3 (tiga) alternatif: 1)Menggunakan SK/KD yang ada untuk dikembangkan menjadi indikator kompetensi PBKL; 2) Menyisipkan substansi PBKL pada KD yang sudah ada; 3) Menambah KD baru diantara KD yang sudah ada. Menentukan sikap untuk memilih SK/KD Jika ada keterkaitan kompetensi PBKL dengan SK/KD suatu mapel, maka SK/KD mapel tersebut dapat digunakan bersama; Jika kompetensi PBKL dengan SK/KD tidak ada keterkaitan, tetapi materi pokok mapel tersebutberhubungan, maka kompetensi PBKL berdiri sendiri sebagai SK/KD atau indikator pencapaian PBKL; Jika SK/KD mapel dan kompetensi PBKL sama sekali tidak ada kaitannya, maka mapel itu tidak memiliki relevansi dengan PBKL. Menyusun SK/KD dan indikator pencapaian secara mandiri untuk mapel ketrampilan, apabila SK/KD yang ada pada Standar Isi tidak memiliki relevansi/keterkaitan.
Contoh penetapan kompetensi yang dikembangkan dalam PBKL Tema PBKL Kompetensi /Indikator yang ingin Dicapai Ket. Budidaya Tanaman Hias • Mengenal jenis dan variasi tanaman hias dengan • ciri-cirinya sebagai bagian ilmu biologi • Memahami syarat tumbuh tanaman hias berda- • sarkan jenisnya • Memahami pertumbuhan dan perkembangbiakan • tanaman hias sesuai dengan jenisnya • Memahami perawatan & pemupukan tanaman hias • Memahami hama dan penyakit pada tanaman hias • Memahami nilai ekonomi yang dapat dikembang- • kan dari budi daya tanaman hias • Menyusun analisis usaha pada budidaya • tanaman hias dalam skala kecil • Menjelaskan strategi pemasaran produk budi- • daya tanaman hias • Dst.
6. Pengintegrasian PBKL dalam dokumen KTSP a. Kerangka Dasar 1) Perumusan kembali visi sekolah 2)Menentukan misi satuan pendidikan 3) Merumuskan kembali tujuan satuan pendidikan b. Struktur Kurikulum Tidak mengalami perubahan, karena PBKL bukan mapel baru yang berdiri sendiri, melainkan masuk pada masing-masing kelompok mapel, Ketrampilan, atau Muatan Lokal. Alokasi waktu dapat disesuaikan dengan langkah: 1) Mencermati SK/KD/Indikator pencapaian dan materi pokok yang terintegrasi kompetensi PBKL; 2) Tambahan waktu karena tambahan volume SK/KD/Indikator dan materi pokok dapat menggunakan sebagian waktu 4 jam yang diperbolehkan. c. Beban Belajar dan Kalender Pendidikan PBKL bukan Mata Pelajaran yang berdiri sendiri. Beban Belajar maupun Kalender Pendidikan tidak begitu terpengaruh, Hanya penajaman alokasi waktu per Mapel mengacu struktur kurikulum,
7. Analisis SK/KD a. Mengintegrasikan PBKL dalamtujuan mapel yang sesuai. b. Memasukkan materi PBKL dalam ruang lingkup mapel terkait. c. Menjabarkan standar kompetensi kedalam KD setiap jenjang. d. Menentukan tahapan berpikir KD untuk dikembangkan dalam menentukan kata kerja operasional (KKO) indikator pencapaian kompetensi serta materi pokok. e. Mengembangkan SK/KD PBKL menjadi indikator pencapaian kompetensi (IPK). f. Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi menjadi materi pokok. g. Mengkategorikan materi pokok dalam ruang lingkup mapel. h. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan berdasarkan indikator pencapaian
Contoh format dan isianANALISIS/ PEMETAAN SK/KD Mata Pelajaran : Biologi Kelas : XI • Keterangan: Ruang lingkup mata perlajaran Biologi • Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem • Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat • Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
8. Pengembangan Sibalus a. Mengkaji SK/KD yang ada, dikembangkan dengan spesifikasi PBKL. b. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) PBKL. c. Mengidentifikasi materi pelajaran, menentukan cakupan (aspek kognitif, fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek psikomotor, aspek afektif) dan urutan materi pembelajaran (pendekatan prosedural, pendekatan hierarkis) mengacu IPK PBKL. d. Menentukan kegiatan pembelajaran, mengacu kepada IPK dengan memperhatikan: Kesesuaian tingkat kompetensi pada IPK, Urutan kegiatan pembelajaran sesuai urutan IPK, Penentuan kegiatan TM, PT, dan KMTT, sesuai SK/KD terkait PBKL. e. Menentukan penilaian, Menentukan jenis penilaian (tes/non tes), teknik penilaian (tertulis, lisan dan praktek), dan bentuk penilaian (uraian dan objektif, PG dan isian) dengan mengacu indikator pencapaian kompetensi PBKL. f.Menentukan alokasi waktu berdasarkan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan pertimbangan jumlah KD, perluasan dan kedalaman materi, tingkat kesulitan/kepentingan KD, jangkauan IPK dan materi pokok PBKL.
Contoh Format dan isian silabus Nama sekolah : SMAN Handayani Kelas/Program : XI/1 Mata Pelajaran : Biologi Semester : 2 Standar Kompetensi:: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
9.Penentuan strategi pelaksanaan PBKL Alternatif Pelaksanaan PBKL dalam pembelajaran: a. Pelaksanaan PBKL terintegrasi pada Mapel yang relevan b.Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Keterampilan c.Pelaksanaan PBKL sebagai Mapel Muatan Lokal Dilakukan oleh Tim PBKL berdasarkan hasil kajian: a. Daya dukung lingkungan/hasil analisis kondisi eksternal; b. Kesiapan/daya dukung sekolah/hasil analisis kondisiinternal; c. Hasil analisis SK/KD berupa tahapan berfikir SK/KD/Indikator d. Hasil analisis terhadap kebutuhan daerah; e. Ranah kompetensi PBKL yang dikembangkan; f. Bakat dan minat peserta didik; g.Kondisi spesifik internal/eksternal yg mendukung.
Pertimbangan Strategi Pelaksanaan PBKL STRATEGI KELEBIHAN KELEMAHAN Terintegrasi Pada Mata Pelajaran SK/KD telah tersedia Substansi PBKL belum tentu sesuai dengan SK/ KD mapel yg ada Mata Pelajaran Keterampilan Menghasilkan produk; Meningkatkan nilai jual sekolah di masyarakat; Ada rasa kebanggaan pada diri peserta didik Memerlukan kelengkapan sarana prasarana yang lebih; Memerlukan tenaga ahli di bidang vokasional; SK/KD keterampilan yang tersedia belum tentu sesuai Muatan Lokal Materinya fleksibel, tidak harus berkelanjutan, Tidak tersedia SK/KD; Tidak mudah mengem- bangkan SK/KD mulok.
BAB IIISTRATEGI PELAKSANAAN PBKL PADA PROSES PEMBELAJARAN Alur pelaksanaan PBKL pada proses pembelajaran Menggunakan Silabus Menyusun RPP Melaksanakan Penilaian PBKL Melaksanakan Pembelajaran PBKL Mengembangkan Bahan Ajar
A. Pelaksanaan PBKL Melalui Mata Pelajaran yang Relevan 1. Mengembangkan/menggunakan silabus 2. Mengembangkan/menyempurnaan RPP 3. Membuat bahan ajar 4. Melaksanakan pembelajaran 5. Melaksanakan penilaian
1. Mengembangkan Silabus Silabusdikembangkanberdasarkananalisis SK/KD sertaindikatorpencapaiankompetensi Disusundandikembangkanmengacujuknispengembangansilabus
Contoh silabus Nama sekolah : SMAN Handayani Kelas/Program : XI/1 Mata Pelajaran : Biologi Semester : 2 Standar Kompetensi:: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
2. Pengembangan RPP RPP disusunberdasarkansilabus yang telahdikembangkan; RPP disusundandikembangkanmengacujuknispenyusunan RPP.
Contoh RPP : lanjutan ....
3. Penyusunan bahan ajar Bahan ajar cetak maupun non cetak setidaknya mengandung komponen: judul, petunjuk belajar, KD mapel yang terkait PBKL, informasi pendukung, latihan, tugas/langkah kerja dan penilaian. Bahan ajar disusunberdasarkanjuknispengembanganbahan ajar.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran harus mengacu RPP yang telah disusun termasuk materi PBKL yang dikembangkan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan Inti dan kegiatan penutup. Mengacupadajuknispelaksanaanpembelajaran.
5. Pelaksanaan Penilaian Penilaian kompetensi PBKL mengacu pada RPP. Instrumen dikembangkan dari indikator kompetensi menjadi indikator penilaian, dengan spesifikasi PBKL yang dilaksanakan. Prosedur dan langka-langkah penilaian mengacu pada ketentuan standar penilaian dan juknis pelaksanaan penilaian.
B. Pelaksanaan PBKL Melalui Mapel Ketrampilan Mengacu pada tujuan dan lingkup mata pelajaran keterampilan yang terdapat pada standar isi, meliputi aspek keterampilan kerajinan, pemanfaatan teknologi rekayasa, teknologi budidaya, teknologi pengolahan, dan kewirausahaan. Mengembangkan SK/KD yang sudah ada pada standar isi.Apabila SK/KD yang sudah ada tidak sesuai dengan kompetensi PBKL yang dikembangkan, maka SK/KD baru harus disusun dan dikembangkan secara mandiri. Struktur pengetahuan terdiri atas jenis, bentuk, cara kerja dan fungsi kerajinan atau teknologi, dengan mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh siswa pada mata pelajaran lain. Mapel keterampilan yang diberikan sama dan berkelanjutan dari kelas X sampai kelas XII. ProsedurdanprosespembelajaranhampirsamadenganPelaksanaan PBKL melaluipengintegrasianMapel.
Contoh silabus mapel Keterampilan Sekolah : SMAN Handayani Kelas : XI Standar Kompetensi : Membuat talam singkong beraroma pandan Semester : 1
C. Pelaksanaan PBKL melaluimatapelajaranMuatanLokal 1. Menyusun SK/KD mapel mulok secara mandiri Penyusunan SK/KD dilakukan dengan melihat kelayakan standar kompetensi lulusan mulok yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah mengikuti seluruh pembelajaran muatan lokal di SMA 2. Menganalisis SK/KD 3. Mengembangkan silabus 4. Menyusunan RPP 5. MenyusunanBahan Ajar 6. MelaksanakanProsesPembelajaran 7. MelaksanakanPenilaian