1.23k likes | 4.13k Views
PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK. SAMPLING DARAH. CARA PENGAMBILAN DARAH / SAMPLING. Spesimen darah untuk pemeriksaan lab dapat diambil dr : vena pilihan utama arteri kapiler Darah arteri terutama untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
E N D
CARA PENGAMBILAN DARAH / SAMPLING Spesimen darah untuk pemeriksaan lab dapat diambil dr : vena pilihan utama arteri kapiler Darah arteri terutama untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) Darah kapiler terutama untuk : - anak kecil - dewasa ( darah yg diperlukan sedikit)
ANTI KOAGULAN 1. EDTA (Etylene Diamin Tetraacetic Acid) • Untuk pemeriksaa hematologi • K2EDTA > larut dr Na2 EDTA • Kadar 1 mg/ ml • Kadar > 2mg / ml darah : LED Hematokrit • Kadar EDTA teralu sedikit mikroaggregasi hitung trombosit • Pencampuran EDTA dg darah tidak sempurna pembekuan darah
HEPARIN • Untuk pemeriksaan kimia klinik • Dosis 20 U / ml darah • Harga mahal & kerja singkat • Tidak dapat digunakan untuk sampel hapusan darah dengan cat Wright menyebabkan latar belakang biru pd hapusan
TRI SODIUM SITRAT • Untuk pemeriksaan faal koagulasi • Kadar sitrat 3,4 atau 3,8 g/dl • Untuk pemeriksaan faal koagulasi • Bila antikoagulan : terlalu sedikit darah membeku terlalu banyak faal koagulasi memanjang
CARA PENGAMBILAN DARAH VENA • Lokasi : v. cubiti media (di fossa ante cubiti; terbaik) V. pergelangan tangan V. punggung tangan V. pergelangan kaki ■ ALAT : - Alkohol 70% - Kapas kering / kasa - Tabung - Semprit / vacutainer - Plester - Jarum ukuran 20 G - Panjang jarum vena kecil 21-22 1 – 1,5 inch Indonesia 23 G
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH • Pastikan identitas penderita sesuai dg penderita • Pasang tourniquet ± 10 – 15 cm dr daerah yg akan dipungsi, palpasi vena yg dipilih, penderita diminta menggenggam tangan • Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% secara sirkuler • Pegang lengan bawah penderita di bawah daerah pungsi, semprit/vacutainer holder dipegang di antara ibu jari & jari 3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk • Tusukan jarum (lubang menghadap ke atas) searah dg vena, membentuk sudut 15º dg permukaan kulit
Lanjutan prosedur sampling • Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm semprit, tarik pelan2 alat penghisap • Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk dalam semprit. Bila memakai vacutainer, setelah jarum masuk vena tekan tabung pd vacutainer holder • Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah masuk semprit/ dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup • Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik dari vena. Tekan bekas tusukan dg kapas kering & cepat tarik jarum dr vena
Lanjutan prosedur sampling • Biarkan beberapa menit, kemudian : - pasang plester - lengan penderita angkat minimal setinggi jantung • Jika pakai semprit lepaskan jarum sebelum darah didistribusi ke dalam tabung / botol penampung
CARA PENGAMBILAN DARAH KAPILER • Bayi baru lahir tumit / ibu jari kaki • Anak2 jari tangan 3,4 • Dewasa jari tangan 3,4 cuping telinga Hangatkan lokasi pengambilan darah dg kain hangat 3 menit ALAT : - Alkohol 70% - Kapas / kassa - Lancet steril - Pipet, mikropipet, tabung kecil
TAHAP-TAHAP: • Bersihkan lokasi pengambilan darah dg alkohol 70% • Tunggu sampai alkohol kering • Tusuk ujung jari dg lancet • Usap tetesan I dg kapas kering • Lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm di atas tusukan, lepas kembali, berulang-ulang sampai volume darah yg keluar cukup • Tampung darah ke dalam tabung mikro/pipet kapiler • Tekan ujung tusukan dg kapas sampai darah berhenti
CARA PENGAMBILAN DARAH ARTERI • Petugas harus trampil • Lokasi : pergelangan tangan a. radialis fossa cubiti a. brachialis lipatan paha a. femoralis • Jarum 18 – 20 G arteri besar 23 – 25 G arteri kecil
TAHAP2 SAMPLING : • Semprit dibilas dg larutan heparin 20 U / ml darah • Semprit gelas lebih baik dari plastik • Desinfektan daerah arteri yg akan diambil darahnya dg alkohol 70% • Arteri diraba pulsasinya & dindingnya yg tebal • Fiksasi arteri dg jari telunjuk proximal dr daerah yg dipungsi • Tusukan semprit pd permukaan kulit 5-10 ml distal jari telunjuk • Bila semprit gelas masuknya jarum ke dalam arteri ditandai dg naiknya darah ke dalam semprit
Lanjutan tahap sampling • Hisap darah perlahan-lahan secukupnya • Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dg kapas steril selama 5 menit • Ujung semprit ditutup karet (tidak bolek ditekuk) • Campur darah dg heparin dg cara memutar semprit searah sumbu panjang • Semprit masukan ke dalam plastik berisi es, dibawa ke lab, kmd diperiksa dlm waktu 15 menit
PEMERIKSAAN DARAH HEMOGLOBIN • Cara asam hematin ( cara Sahli) • Cara cyanmethemoglobin • CARA SAHLI • Prinsip : darah + as. Klorida (HCl) 0,1 N • hemoglobin diubah mjd as. Hematin • (min 10 menit) • Encerkan dg aquadest sp warna sama dg warna standar • Keuntungan : cepat, sederhana, tidak mahal • Kerugian : kurang teliti (kesalahan sp 10%)
Alat : • Hemoglobinometer Sahli Adam, t.d.: • Gelas warna coklat (warna standar) • Tabung haemometer dg pembagian skala dlm g% atau g/dl • Pipet Sahli vol 20 cmm • Pengaduk gelas • Pipet Pasteur Reagen : • Lart HCl 0,1 N • Aquadest
Cara : • Tabung haemometer diisi lar HCl 0,1 N sp 2 g% • Darah kapiler/vena +antikoagulan dihisap dg pipet Sahli sp 20 cmm • Bag luar pipet dibersihkan dg kapas kering/tissue (darah jgn terhisap) • Darah ditiup hati2 ke dalam tab berisi lar HCl, jgn sampai timbul gelembung udara • Sebelum pipet ditarik, pipet dibilas dulu dg cara hisap-tiup beberapa kali • Bag luar pipet dibilas dg aquadest/HCl 0,1N • Tunggu 10 menit • Encerkan as hematin dg aquadest setetes demi setetes sambil diaduk, sp warna = standard • Meniskus larutan dibaca (= Kadar Hb)
Hemoglobin • Bila warna standar berubah dikalibrasi thd cara cyanmetHb diberi koreksi faktor Sumber kesalahan • 1. Alat kurang sempurna • Vol pipet tidak tepat 20 cmm • Warna standard pucat • Kadar lart HCl tdk 0,1 N • 2. Pengambilan darah kurang baik • 3. Mata lelah • 4. Penerangan kurang
Bleeding Time (Masa perdarahan) = BT • Metode DUKE • Alat: Lancet steril/disposable • Kertas filter sirkuler • Stopwatch • Alkohol 70% • Prosedur : • Bersihkan cuping telinga dg alkohol 70% biarkan kering • Tusuk lobus telinga dg lancet steril & nyalakan stopwatch • Hisap darah dg kertas saring tiap 30 detik; kertas jgn menyentuh kulit • Jk perdarahan berhenti hentikan stopwatch hitung Masa Perdarahan (BT) Dipengaruhi : fungsi kapiler fungsi & jumlah trombosit Nilai Normal : 1-6 menit
Clotting Time (Masa Pembekuan = CT) CT memanjang pd : Hemofilia afibrinogenemia antikoagulan heparin Metode Lee & White Alat : Waterbath 37ºC Tabung 13 x10mm Stopwatch Semprit 10ml & jarum 20g
Prosedur px. CT 1. Beri label 3 tabung dg 3 no : 1,2,3 2. Ambil darah 4 ml 3. Lepaskan jarum & masukkan 1 ml darah berturut2 pd tab. 3,2,1 ; 1 ml darah terakhir dibuang Nyalakan stopwatch segera setelah darah masuk tabung ke 3 4. Masukkan tabung dlm waterbath 37ºC 5. Setelah 5 menit, angkat tab 1 dg sudut 45º, ulangi tiap 30 detik; sampai darah beku catat waktu 6. 30 detik setelah tab 1 beku, lakukan hal yg serupa dg tab 2 & 3 7. Catat waktu pembekuan dari isi tab 3 Nilai Normal : 5 – 15 menit
Laju Endap Darah (LED) Yi : px u/ mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit di dalam plasma Ada 2 cara: 1. Metode Westergren (pilihan terbaik) 2. Metode Wintrobe Nilai normal : P = 0-20 mm/jam L = 0-15 mm/jam LED meningkat pada : - Keadaan inflamasi - TBC - Infeksi - Multiple Myeloma - Rhematoid artritis
Cara pemeriksaan : Peralatan dan pereaksi a. Pipet westergen & rak penyangga b. Darah EDTA atau darah sitras c. Larutan NaCl 0,85% Cara kerja : • Campur darah EDTA dg lart. NaCl 4 : 1 Cara : hisap NaCl dg pipet Westergren s/d angka 150, masukan dalam botol kecil; kemudian hisap darah EDTA sampai angka 0, masukkan dalam botol yg telah diisi lart NaCl, campur baik2 dg pengaduk atau hisap-tiup beberapa kali
Lanjutan px LED 2. Hisap campuran darah EDTA-NaCl dg tabung Westergren sampai angka 0 3. Letakan tabung Westergen dengan posisi tegak lurus pada rak penyangga 4. Biarkan 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit (= nilai LED dalam mm/jam) • Sumber kesalahan : • Pemipetan yg tidak tepat • Kelebihan antikoaguan LED akan menurun • Lebih 1 jam hasilnya akan meningkat • Adanya gelembung mengakibatkan kesalahan • hasil
Hitung Sel Darah Prinsip : Darah diencerkan dan di cat dg larutan tertentu, sel-selnya dihitung dalam kamar hitung di bawah mikroskop Alat : mikroskop kamar hitung pipet pengencer thoma
HITUNG LEUKOSIT Cara : • Hisap darah kapiler atau darah EDTA dg pipet Thoma (utk lekosit) sampai tanda 0,5 • Encerkan sampai tanda 11 dg lart TURK pengenceran 20x campur dg gerakan sejajar sumbu panjang • Buang 4 tetes pertama, tetes ke-5 masukkan kamar hitung tunggu 3 menit • Lihat di bawah mikroskop dg obyektif 40x, hitung jumlah lekosit pd 4 kotak lekosit (N) • Hitung lekosit = N x 50 /mmk Nilai normal 4000-10000/mmk
Nilai normal L : 4,3 – 5,9 jt/mmk P : 3,9 – 4,8jt/mmk HITUNG ERITROSIT Cara : • Hisap darah kapiler atau darah EDTA dg pipet Thoma (utk eritrosit) sampai tanda 0,5 • Encerkan sampai tanda 101 dg lart HAYEM pengenceran 200x campur dg gerakan sejajar sumbu panjang • Buang 4 tetes pertama, tetes ke-5 masukkan kamar hitung tunggu 3 menit • Lihat di bawah mikroskop dg obyektif 40x, hitung jumlah eritrosit pd 5 kotak eritrosit (N) • Hitung lekosit = N x 10000 /mmk
HITUNG TROMBOSIT I. Langsung • = cara hitung lekosit, tetapi pipet yg dipakai adl pipet eritrosit pengenceran 200x • Larutan yg digunakan Rees Ecker • Inkubasi 15 menit dalam petridisk yg diberi tissue basah mencegah penguapan • Hitung trombosit dalam 4 kotak lekosit (obyektif 40x) = N • Hitung trombosit = N x 500
Hitung trombosit II. Tidak Langsung • Buat hapusan darah dg cat giemsa / wright • Hitung jumlah trombosit sebanyak 40 lapangan pandang dg obyektif 100 x • Hasil dikalikan 1000
HITUNG JENIS LEKOSIT Adalah : menetapkan prosentase jenis lekosit yg ada dalam darah dari preparat apus Dibuat hitung macam2 lekosit per 100 lekosit dari sediaan apus hasil dilaporkan dalam %
Cara pembuatan preparat apus • Sediakan 2 kaca obyek • Teteskan 1 tetes darah pada 1cm dari ujung kaca (sebelah kanan), ditengah2 dr ke-2 sisi panjang. • Pegang sisi kaca dg ibu jari dan telunjuk tangan kiri. • Ambil kaca ke-2 (sebagai pemulas), pegang dg tangan kanan, letakkan di depan tetesan darah (pd kaca 1), dg sudut 25º, membuka ke kanan • Kaca pemulas di geser ke kanan shg menyinggung tetesan darah, darah akan segera menyebar sepanjang sisi kaca pemulas • Jaga agar sudut kedua kaca obyek tetap 25º, kmd geser kaca pemulas ke kiri dg mantap & cepat sepanjang kaca obyek 1. Keringkan di udara
Cara pengecatan preparat apus Cara pengecatan dg cat GIEMSA : • Letakkan sediaan apus di rak pengecatan dg sediaan menghadap ke atas • Genangi sediaan dg methanol selama 4 menit & kemudian biarkan mengering • Genangi sediaan dg cat Giemsa selama 20 menit • Bilas dg air kran, kmd keringkan di udara (Ingat kembali : Macam2 bentuk lekosit dlm darah tepi)
GOLONGAN DARAH CARA : Teteskan masing2 1 tetes reagen anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti D (Rh) Teteskan masing2 1 tetes darah di sebelah reagen Campur / aduk dengan pengaduk, kmd goyangkan kaca obyek ke depan & ke belakang, sambil diamati aglutinasi yg akan terjadi Baca hasil dalam waktu 2 menti setelah pencampuran darah & reagen & catat hasilnya
Reaksi aglutinasi Golongan B Anti-B Y B Y B B B B B B Anti A Y B Y Anti-B B Anti-B + Anti-B Hemaglutinasi = reaksi positif
Reaksi aglutinasi Golongan O Anti-A Y Y Anti A O H - O - Anti B O - Anti A Anti A Anti B Anti B Anti-B O Y + Tdk tjd hemaglutinasi = reaksi negatif Anti-A Anti-B Anti-AB
Pemeriksaan cairan otak • Cairan otak keluar dr plexus choroideus & merupakan filtrasi dr plasma • Fungsi : 1. Bantal cairan melindungi otak dr trauma 2. Mempertahankan volume otak 3. Pengangkut makanan & sisa2 metabolisme • Pengambilan : dg cara punksi L3 – L4
Pemeriksaan Makroskopis Cairan Otak Kekeruhan dibandingkan dg aquadest Normal : jernih Warna Normal : tidak berwarna Patologis : Kekuningan (xanthochrom) Merah Coklat
Pemeriksaan mikroskopis cairan otak Jumlah sel : Isap lart Turk pekat dlm pipet lekosit sp tanda 1 Isap cairan otak sampai tanda 11 Tetesan pertama dibuang Hitung dg kamar hitung ( pd 9 kotak) = N Jumlah sel cairan otak = N x 5/4 Bedakan : sel polimorfonuklear (%) sel mononuklear (%) Interpretasi : Normal : 0 – 5 sel/mmk Batas abnormal : 6 – 10 sel/mmk Abnormal : > 10 sel/mmk
Pemeriksaan KIMIAWI Tes PANDY Prinsip : Globulin + Albumin + r PANDY mengendap Cara : 1 ml r. PANDY + 1 tetes cairan otak ↓ kekeruhan Interpretasi : – tidak keruh + opalescent (berkabut) ++ keruh +++ sangat keruh ++++ keruh spt susu + endapan
Pemeriksaan KIMIAWI Tes NONNE Prinsip : Globulin + reagen NONNE (NH4)2SO4 terbentuk cincin putih Cara : Masukkan dlm tabung 0,5 ml r. NONNE + 0,5 ml cairan otak scr hati2 2 lapisan Tunggu 3 menit lihat cincin putih di antara 2 lapisan Interpretasi : – tidak ada cincin + cincin tipis ++ cincin agak jelas, dikocok cairan berkabut +++ cincin jelas, dikocok cairan keruh ++++ cincin jelas, dikocok cairan sangat keruh
Tes NONNE & PANDY Mengetahui protein scr KUALITATIF Mengukur Protein & Glukosa scr kualitatif dg spektrofotometer Nilai normal : Glukosa : 50 – 80 mg/dl Protein : Lumbal : 15 – 40 mg / dl
Cara test RIVALTA Masukkan 1 tetes cairan peritoneal / pleura Hasil Test Rivalta (+) : keruh + presipitat (–) : jernih 5 ml r. RIVALTA Reagen RIVALTA : 100 ml aquadest + 0,1 ml as. Cuka glasial