230 likes | 703 Views
Pertemuan 19. Pasar Faktor Produksi. Faktor Produksi Pokok. Tenaga kerja Barang modal Uang. Konsep dasar. Faktor produksi sebagai permintaan turunan Hubungan antar faktor produksi (substitusi atau komplemen) Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun Efek substitusi dan efek output.
E N D
Pertemuan 19 Pasar Faktor Produksi
Faktor Produksi Pokok • Tenaga kerja • Barang modal • Uang
Konsep dasar • Faktor produksi sebagai permintaan turunan • Hubungan antar faktor produksi (substitusi atau komplemen) • Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun • Efek substitusi dan efek output
Faktor – faktor penentu permintaan faktor produksi • Harga faktor produksi • Permintaan terhadap output • Permintaan terhadap faktor produksi lain • Harga faktor produksi lain • Kemajuan teknologi
Penawaran faktor produksi • Untuk tanah adalah inelastis sempurna • Untuk tenaga kerja individu membentuk backword bending labour supply curve
Kurva penawaran tanah P S P2 P1 Q Q* 0
Kurva penawaran tenaga kerja indifidu Upah SL W* Jam kerja I*
Kurva penawaran tenaga kerja keluarga miskin Upah Jam kerja ayah Jam kerja ibu Jam kerja anak W1 W2 W3 SL Jam kerja 0 I 2 I 3 I 1
Pertemuan 20 Pasar Faktor Produksi (lanjutan)
Pasar tenaga kerja berstruktur persaingan sempurna • Pembeli dan penjual jasa tenaga kerja tidak dapat mempengaruhi harga • Diasumsikan bahwa dalam poses produksi hanya tenaga kerja yang bersifat variabel • Keputusan perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja berdasrkan kesamaan MC labour dan MR labour
Kurva MP dan MRP tenaga kerja MRPL (rupiah) MP (unit output MRPL =(MP*P) MR 0 0 TK TK
Permintaan tenaga kerja sebagai input variabel Sebaiknya perusahaan menggunakan TK sebanyak L* bukan L1 atau L2 W1 E W* W2 MRPL L2 L1 L*
Permintaan tenaga kerja(beberapa vaktor produksi variabel) • Penambahan tenaga kerja dapat diimbangi penambahan mesin atau faktor produksi lain.
Permintaan tenaga kerja pada beberapa input bersifat variabel Upah A W1 C W2 B DL TK 0 L1 L2 L3
Pasar tenaga kerja berstruktur monopoli • Tenaga kerja dapat memiliki daya monopoli faktor produksi, misalnya dengan membentuk serikat pekerja (labour union). • Dengan daya monopoli serikat pekerja dapat menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Pasar tenaga kerja berstruktur monopoli Upah SL Wm Wk Wp DL MR TK 0 Lp Lm Lk
Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli • Jika serikat pekerja bertujuan memaksimumkan kesempatan kerja bersedia menerima upah Wp dengan kesempatan kerja Lp • Jika tujuannya memaksimumkan upah maka serikat pekerja meminta upah setinggi Wm dengan konsekuensi kesempatan kerja hanya sebanyak Lm • Jika tujuannya memaksimumkan penerimaan maka upah yang diminta setinggi Wk dengan kesempatan kerja Lk
Monopsoni • Monopsoni adalah suatu keadaan dimana dalam pasar faktor produksi (tenaga kerja) hanya ada satu pembeli sehingga mempunyai kemampuan menentukan upah
Pasar tenaga berstruktur monopsoni Upah ME (marginal expenditure SL = AE (average expenditure) Wn Wp Wm DL = MRP L TK Lm Lp
Monopoli bilateral • Kondisi monopoli bilateral terjadi bila pekerja memiliki daya monopoli, misalnya melalui serikat pekerja sementara perusahaan memiliki daya monopsoni. Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan, semakin kuat TK upah mengarah ke Wm dan semakin kuat perusahaan upah mengarah ke Ws
Monopoli bilateral ME Upah Wm SL = AE Wp Ws DL=MRPL MR TK Ls Lm Lp