960 likes | 1.86k Views
KONSTRUKTIVISME. DALAM. PEMBELAJARAN. DAN PENDIDIKAN. MATA SAJIAN YANG STRATEGIS DAN PERLU SAKALI DIKUASAI OLEH SIAPA SAJA YANG MENGAKU GURU, DOSEN, DAN PENDIDIK, MATA SAJIAN YANG MENJADI MODAL DASAR PERILAKU PENGELOLA KEPENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSINYA
E N D
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
MATA SAJIAN YANG STRATEGIS DAN PERLU SAKALI DIKUASAI OLEH SIAPA SAJA YANG MENGAKU GURU, DOSEN, DAN PENDIDIK, MATA SAJIAN YANG MENJADI MODAL DASAR PERILAKU PENGELOLA KEPENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSINYA SEBAGAI GURU DAN PENDIDIK Apakah itu?
MASALAH SDM PAYAH MORAL RENDAH DIATUR SUSAH EKONOMI MISKIN PADA ILMU TAK YAKIN ANUTAN ALA PRIMITIF DAYA JUANG HILANG GAYA HIDUP KONSUMTIF DAYA CIPTA KEDODORAN ? KENDALI BANGSA PANCASILA HANYA NAMA PENDIDIKAN DIANGGAP PELENGKAP PADAHAL IA ADALAH JIWA PENANGKAL MALAPETAKA
SEHARUSNYA KEPENDIDIKAN MENERAPKAN PARADIGMA DIDIK FILSAFAT DIDIK STRATEGI DIDIK MUTAKHIR ILMU DIDIK METODE DIDIK Menuju nilai didik TEKNIK DIDIK LANDASAN PERILAKU KEPENDIDIKAN Itulah UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI KECERDASAN KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF
LANDASAN FILOSOFIS BAGAIMANA KITA MEMANDANG SESUATU MEMANDANG MANUSIA INNATISME BEHAVIORISME dsb KONSTRUKTIVISME BAGAIMANA PENERAPANNYA ?
FILSAFAT: HASIL PEMIKIRAN RADIKAL MANUSIA SECARA REFLEKTIF YANG MENDALAM DAN MENYELURUH KREATIF SPEKULATIF
KONSTRUKTIVISTIK BEHAVIORISTIK ORIENTASI PELAYANAN YANG OPTIMAL DARI PENGELOLA PENDIDIKAN ORIENTASI KEMANDIRIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB MAHASISWA PESERTA DIDIK MUDA DEWASA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM PELATIHAN INI PESERTA MEMILIKI SIKAP POSITIF TERHADAP FILSAFAT KONSTRUKTIVISME SEBAGAI LANDASAN INOVASI PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS • Menjelaskan hakikat filsafat konstruktivisme • Menjelaskan posisi konstruktivisme dalam aliran filsafat dan teori belajar • Menjelaskan peran pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran dan pendidikan • Menjelaskan model-model pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan konstruktivistik • Akan berusaha menerapkan pendekatan konstruktivistik ini dalam pembelajaran dan pendidikan
T1 BATASAN KONSTRUKTIVISME ALIRAN FILSAFAT PENGETAHUAN YANG PERCAYA BAHWA PENGETAHUAN KITA MERUPAKAN HASIL KONSTRUKSI(BENTUKAN) KITA SENDIRI (Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989; & Matthews, 1994) IMPLIKASINYA LINGKUNGAN HANYALAH PELUANG BAGI SESEORANG UNTUK MERAIH PRESTASI
Modal untuk memilikikemampuan konstruktivistik: Mengingat Membandingkan Menyukai Glaserfeld (1989) Proses pembentukan pengetahuan: berpikir figuratif dan operatif Transformasi: tahap ke tahap Sesaat, statis:Persepsi, imajinasi Piaget (1970)
PEMBENTUKAN PENGETAHUAN BARU • INDRA: • MELIHAT • MENDENGAR • MERASAKAN • MENJAMAH • MENCIUM KONSTRUKSI PENGETAHUAN BARU OBYEK LINGKUNGAN PENGALAMAN KOGNITIF MENTAL FISIK
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, melainkan selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan peserta didik Mind as inner individual representation of outer reality Berlanjut FISIK/MENTAL
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Siswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang berbeda Dalam hal ini, proses abstraksi dan refleksi menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan (Reflection / abstraction as primary)
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang diserapnya (Meaning as internally constructed) Perampatan makna merupakan proses negosiasi antara mahasiswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar (yang disebut menjadi tahu) (Learning and teaching as negotiated construction of meaning)
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep individual siswa masing-masing. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan / dihubungkan dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Dengan demikian pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran setiap siswa. Knowledge as residing in the mind
Perumpamaan perkembangan pengetahuan a3 a1 a2 a3 a1 a2 a3 a1 a2 a2 a1 a3 Atau a
Perumpamaan perkembangan pengetahuan B2 B1 B3 B2 B1 B3 B2 B1 B3 B2 B1 B3 Atau B
CIRI UTAMA PANDANGAN KONSTRUKTIVISTIK TENTANG PEMBELAJARAN Lebih pada @ BELAJAR VS MENGAJAR @ MAHASISWA VS DOSEN @ VARIATION OF ALTERNATIVE VS BEST/CORRECT ANSWER @ CONSTRUCTED/DISCOVERED VS GIVEN/PRESENTED @ INDIVIDUALITY & SITUATIONAL VS GENERALITY Bukan dikotomis Melainkan rentang
MENGAPA PENGETAHUAN SETIAP ORANG BERAGAM? FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERKONSTRUKSINYA PENGETAHUAN • DOMAIN PENGALAMAN (DOMAIN OF EXPERIENCE) • JARINGAN STRUKTUR KOGNITIF (EXISTING COGNITIVE STRUCTURE) • HASIL KONSTRUKSI YANG TELAH DIMILIKI (CONSTRUCTED KNOWLEDGE) UNTUK APA MENGETAHUI ITU SEMUA?
ALIRAN DAN TEORI • RASIONALISM ~ rasio, logika, deduktif • EMPIRISM ~ pengalaman, induktif, objektif • RELATIVISM ~ abstraksi, semua ide yang diturunkan melalui abstraksi harus dianggap sah • NATIVISM ~ sumber pengetahuan adalah dari dalam • PRAGMATISM~ pengetahuan “hanya apa yang jalan” • IDEALISM~ pikiran dan konstruksinya adalah satu-satunya realita • OBJECTIVISM~ realita itu ada Hakikat KONSTRUKTIVISME Interaksi antara subyek dengan objek, realita, dan faktor eksternal. Tak mengklaim suatu kebenaran
KONSTRUKTIVISME DAN FILSAFAT LAIN Sejalan dengan Kurang sejalan dengan PRAGMATISME IDEALISME OBJEKTIVISME dsb RASIONALISME EMPIRISME RELATIVISME NATIVISME dsb
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME • Belajar berarti membentuk makna • konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus. • Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.(?) CUKUPKAH?
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME (LANJUTAN) Proses belajar terjadi ketika skema seseorang dalam kesenjangan (disequilibrium) yang merangsang pemikiran lebih lanjut Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dengan dunia fisik dan lingkungannya
KEWAJIBAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME 1 Mahasiswa “harus” aktif bahkan proaktif 2 Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif mahasiswa untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya 3 Mahasiswa bertanggungjawab terhadap hasil belajarnya sendiri.
PERAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MENURUT KONSTRUKTIVISME • Belajar bagi mahasiswa merupakan proses berkembangnya pemikiran hingga kerangka pengertian baru berbeda dengan yang lama • Belajar dilakukan lewat refleksi, perbaikan, pemecahan konflik, pengulangan, dan dialog
PANDANGAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PEMBELAJARAN • Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan mahasiswa membangun sendiri pengetahuannya. • Pembelajaran membantu mahasiswa berpikir secara benar dan tepat dengan membiarkannya berpikir terlebih dahulu
PERAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME • Menyiapkan pengalaman belajar yang tepat • Memberikan kegiatan yang memotivasi keingintahuan mahasiswa. • Menyediakan sarana yang merangsang mahasiswa untuk berpikir secara produktif • Memonitor dan mengevaluasi proses dan melihat hasil belajar mahasiswa • Memberi umpan balik atas bukti kegiatan BOOOM
PROSES PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME • Orientasi (apersepsi) • Elisitasi, pengungkapan ide siswa • Restrukturisasi ide: • FMenjelaskan ide dan berargumentasi • FMembangun ide yang baru • FMengevaluasi ide baru • Penggunaan ide dalam banyak situasi • Review Desain instruksionalnyabagaimana? LALU, APAKAH YANG PERLU DILAKUKAN DOSEN ?
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME • Alternative assessment: • lportofolio ldinamika kelompok • lobservasi proses l studi kasus • l simulasi & permainan l performance appraisal BAGAIMANA ?
STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK • Model pembelajaran kognitif: • l problem based learning, • l discovery learning, • l cognitive strategies, • l project based learning • Belajar mandiri, • Belajar kooperatif dan kolaboratif, • Belajar aktif, • Self-regulated learning, • Generative learning,
BELAJAR AKTIF TUJUAN: KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI TUGAS PERTAMA FASILITATOR: MEMOTIVASI PENGELOLAAN: KLASIKAL, KELOMPOK, INDIVIDUAL,BERPASSANGAN, ATAU PENUGASAN TEKNIK-TEKNIK: REFLEKSI, DISKUSI, MERANGKUM, PEMETAAN KOGNITIF 5. Effective habits of mind 4. Cooperation - collaboration 3. Effective communication 2. Information processing 1. Complex thinking
BELAJAR MANDIRI BELAJAR OTONOM, BERDASARKAN RANCANGAN KULIAH YANG DISUSUN SECARA KOLABORATIF, BELAJAR YANG TIDAK BERGANTUNG PADA FAKTOR: DOSEN, KELAS, TEMAN. DOSEN BERPERAN SEBAGAI KONSULTAN DAN FASILITATOR
KEKUATAN DAN TATANGAN BELAJAR MANDIRI TANGGUNG JAWAB MAHA SISWA BESAR. MAHASISWA MENDAPAT KEPUASAN. PENGALAMAN LEBIH KAYA. MENJADI GURU BAGI DIRINYA SENDIRI RANCANGAN PERLU CERMAT, DIBE RIKAN SEBELUM PROSES, TUGAS SESUAI DENGAN TINGKAT KESU LITANNYA. PERLU KETERAMPILAN DASAR MAHASISWA. DOSEN PERLU TERUS MENGEMBANGKAN DIRI
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BELAJAR MANDIRI DAPAT DILAKUKAN DENGAN: KONTRAK PERKULIAHAN STRATEGI KOGNITIF APAKAH STRATEGI KOGNITIF ITU PERLU DIRANCANG BERSAMA FORMAT=FORMAT EVALUASI DIRI PROSES DAN HASIL BELAJAR
BELAJAR KOLABORATIF KOOPERATIF BEKERJA SAMA BERSEDIA MEMBANTU DIANJURKAN BELAJAR KELOMPOK AGAR TERJADI PERTUKARAN IDE, TERJADI ARGUMENTASI, DAN REFLEKSI.
KARAKTERISTIK BELAJAR KOOPERATIF - KOLABORATIF • BELAJAR DALAM KELOMPOK INTERDEPENDEN • INTERAKSI INTENSIF TATAP MUKA • SETIAP MAHASISWA BERTANGGUNG JAWAB • MAHASISWA MEMILIKI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MODEL PROSES BELAJAR KOOPERATIF-KOLABORATIF: STAD, TGT, JIGSAW STAD(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) SAJIAN DOSEN DISKUSI KELOMPOK MAHASISWA KUIS ATAU SILANG TANYA ANTAR KELOMPOK PENGUATAN DARI DOSEN
MODEL PEMBELAJARANTGT IDENTIFIKASI MASALAH PEMBAHASAN MASALAH DALAM KELOMPOK PRESENTASI HASIL BAHASAN KELOMPOK PENGUATAN DOSEN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW II MAHASISWA MEMPELAJARI BAHAN AJAR DISKUSI KELOMPOK AHLI DISKUSI KELOMPOK HETEROGEN DILAKUKAN KUIS PENGUATAN DOSEN
DISCOVERY LEARNING TUJUAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENELITI, MENUMBUHKAN APRESIASI TERHADAP ILMU SANGAT BERFOKUS PADA PROSES BELAJAR BERFOKUS PADA KEMAMPUAN BELAJAR UNTUK BELAJAR, TERMASUK KEMAMPUAN BERTANYA, DAN EVALUASI STRATEGI DISCOVERY LEARNING DENGAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF MEMPEROLEH NILAI TAMBAH
GENERATIVE LEARNING MAHASISWA TO GENERATE “MENGHASILKAN” SENDIRI MAKNA DARI INFORMASI YANG DIPEROLEHNYA. ALTHOUGH A STUDENT MAY NOT UNDERSTAND SENTENCES SPOKEN TO HIM BY HIS TEACHER, IT IS HIGHLY LIKELY THAT A STUDENT UNDERSTANDS SENTENCES THAT HE GENERATE HIMSELF (WTHTTROCK, DALAM GRABOWSKI, 1996)
KOMPONEN MODEL GENERATIVE LEARNING • PROSES MOTIVASI • PROSES BELAJAR • PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN • PROSES GENERATIF MOTIVASI: PERBAIKAN KONSEP DIRI MENCIPTAKAN KEPUASAN KENDALI, TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS SISTEM PENGHARGAAN
Untuk apa ini ? PROSES BELAJAR DIPENGARUHI RANGSANGAN (ARAUSAL), NIAT (INTENTION), DAN PERHATIAN. PERHATIAN DIRANGSANG STIMULUS EKSTERNAL, MAHASISWA MENYELEKSI RANGSANGAN DAN BERINTERAKSI DENGAN KOGNISI INTERNAL, KEMUDIAN MEMBENTUK MAKNA. KEGIATAN AGAR TUMBUH PERHATIAN MELAKUKAN PELATIHAN UNTUK MAHIR MEMPERHATIKAN, MELALUI KONTROL DIRI MELAKUKAN PEMBUKAAN KULIAH YANG EFEKTIF.
PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN KOMPONEN: INGATAN (MEMORY), PENGETAHUAN AWAL (PRECONCEPTIONS), SISTEM NILAI (BELIEF), KONSEP, KETERAMPILAN STRATEGI KOGNITIF (METACOGNITION), DAN PENGALAMAN (EXPERIENCES) KEGIATAN YANG: MENGAITKAN INFORMASI YANG ADA DAN YANG BARU MENGHASILKAN BUKTI KARYA
GENERATIVE LEARNING PROCES PADA SAAT PROSES KONSTRUKSI PENGETAHUAN TERJADI GENERALISASI HUBUNGAN ANTAR INFORMASI BERUPA ELABORASI, REORGANISASI DAN REKONSEPTUALISASI INFORMASI MENJADI PENGETAHUAN BARU KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG DAPAT MENGAKOMODASI PROSES GENERATIF ADALAH:
MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF RAGAMNYA: @ PROBLEM BASED LEARNING @ COGNITIVE STRATEGIS @ DISCOVERY LEARNING @ PROJECT BASED LEARNING
PROBLEM BASED LEARNING BERFOKUS DAN BERDASARKAN PADA PENYAJIAN PERMASALAHAN MAHASISWA MELAKUKAN PENELITIAN BERDASARKAN TEORI, KONSEP, PRINSIP DARI BERBAGAI ILMU, DENGAN PROSES MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN, MENGUMPULKAN DATA, DAN MELAKUKAN ANALISIS, LALU MENARIK SIMPULAN PERMASALAHAN SEBAGAI PEMANDU KESATUAN DAN ALAT EVALUASI SEBAGAI CONTOH SARANA YANG MEMFASILITASI PROSES STIMULUS DALAM AKTIVITAS BELAJAR
PEMBELAJARAN TRADISIONAL PROBLEM BASED LEARNING DOSEN MENENTUKAN PERMASALAHAN DOSEN MENYAJIKAN INFOR MASI DAN MENYIAPKAN BAHAN MAHASISWA MENENTUKAN PERMASALAHAN MAHASISWA MENCARI INFORMASI DAN BAHAN TARAF STRUKTUR PBL: SEMAKIN PBL TIDAK TERSTRUKTUR SEMAKIN BERORI-ENTASI PADA MAHASISWA, DAN SEBALIKNYA
TARAF STRUKTUR PBL MAHASISWA MENENTUKAN TOPIK PROBLEM TIDAK TERSTRUKTUR PROJECT PAPER PERMASALAHAN MAHASISWAM MENCARI INFO-BAHAN DOSEN MENYEDIAKAN INF0-BAHAN PROBLEM TERSTRUKTUR STUDI KASUS SIMULASI MASALAH DOSEN MENENTUKAN TOPIK