280 likes | 547 Views
AKURASI DIAGNOSA POTONG BEKU (FROZEN SECTION) DIBANDINGKAN DENGAN PEMERIKSAAN POTONG PARAFIN PADA TUMOR OVARIUM (Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010). Oleh : A HNIA NOVITA MUSLIMATUZ ZAHRO -0910 714023 -.
E N D
AKURASI DIAGNOSA POTONG BEKU (FROZEN SECTION) DIBANDINGKAN DENGAN PEMERIKSAAN POTONG PARAFIN PADA TUMOR OVARIUM (Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010) Oleh: AHNIA NOVITA MUSLIMATUZ ZAHRO -0910714023- Penguji I : dr. Djoko Santoso, M.kes., DAHK PembimbingI: dr. Subarkah Basoeki, Sp.PA Pembimbing II : dr. NanikSetijowati, M .kes
BAB 1 -PENDAHULUAN- LATAR BELAKANG • Tumor ovarium merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pada wanita • Merupakan angka kejadian kanker yang cukup tinggi pada wanita • Pentingnya diagnosis yang akurat antara tumor ovarium ganas dan jinak yang berkaitan dengan manajemen operatif pada pasien • Potong beku di RS Saiful Anwar belum pernah dilakukan penelitian tentang keakuratannya.
BAB 1 -PENDAHULUAN- RUMUSAN MASALAH • Bagaimana gambaran (profil) penderita tumor ovarium yang dilakukan pemeriksaan potong beku (frozen section) di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang? • Bagaimana hasil akurasi pemeriksaan potong beku (frozen section) penderita tumor ovarium di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang?
BAB 1 -PENDAHULUAN- TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan diagnosa potong beku (frozen section) pada tumor ovarium di instalasi patologi anatomi RS Saiful Anwar Malang periode 2008-2010. TUJUAN UMUM
BAB 1 -PENDAHULUAN- TUJUAN KHUSUS • Mendapat gambaran (profil) penderita tumor ovarium yang dilakukan pemeriksaan potong beku (frozen section), meliputi jenis kasus, distribusi umur dan kota asal di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. • Mendapat gambaran (profil) histopatologi tumor penderita tumor ovarium yang dilakukan pemeriksaan potong beku (frozen section) di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. • Mengetahui hasil uji sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan potong beku (frozen section) pada penderita tumor ovarium di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
BAB 1 -PENDAHULUAN- MANFAAT AKADEMIK MANFAAT PENELITIAN Manfaat akademis dari tugas akhir ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan potong beku (frozen section) pada tumor ovarium.
BAB 1 -PENDAHULUAN- MANFAAT PRAKTIS • Dengan hasil penelitian ini dapat dilihat keakuratan diagnostik potong beku pada pasien dengan diagnosa tumor ovarium untuk menentukan status keganasan tumor. • Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam bentuk data bagi Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dan juga menjadi data dasar dalam upaya peningkatan pelayanan dan kualitas kesehatan wanita di rumah sakit tersebut.
Tumor Ovarium BAB III –KERANGKA KONSEP- • Klinis • Radiologis • Laparoskopi Operasi Diagnosa potong beku (frozen section) jinak atau ganas Potong Beku (Frozen Section) Durante Operasi • Spesimen hasil operasi Diagnosa Potong Parafin Post Operasi
BAB IV -METODE PENELITIAN- METODE YANG DIGUNAKAN OBSERVATIONAL DESKRIPTIF Gambaran (profil) penderita tumor ovariumyang dilakukan potong beku UJI DIAGNOSTIK Sensitivitas Spesifisitas Uji Prediksi Positif Uji Prediksi Negatif Akurasi Diagnosa
BAB IV –METODE PENELITIAN- SENSITIVITAS a / (a+c) Uji sensitivitas, spesifisitas, uji nilai prediksi positif, uji nilai prediksi negatif dan akurasi diagnosa SPESIFISITAS d / (b+d) NILAI PREDIKSI POSITIF a / (a+b) NILAI PREDIKSI NEGATIF d / (c+d) AKURASI DIAGNOSTIK (a+d) / (a+b+c+d)
BAB IV –METODE PENELITIAN- • Tumor ovarium adalah benjolan abnormal pada ovarium. • Potong Beku (frozen section) adalah konsultasi intraoperasi untuk menetapkan diagnosa histopatologi yang cepat dari suatu proses patologi. • Potong parafin adalah pemeriksaan yang menggunakan bahan sisa pemeriksaan potong beku (frozen section) yang merupakan diagnosis pasti histopatologi tumor ovarium. • Sensitivitas adalah kemampuan uji diagnostik untuk mendeteksi adanya penyakit (ketepatan diagnosis), merupakan proporsi subyek yang sakit dengan hasil uji diagnostik positif dibandingkan dengan seluruh subyek yang sakit. DEFINISI OPERASIONAL
BAB IV –METODE PENELITIAN- • Spesifisitas • Adalah kemampuan uji diagnostik untuk menentukan tumor tersebut bersifat jinak atau ganas, merupakan proporsi subyek sehat yang memberi hasil uji diagnostik negatif dibandingkan dengan subyek yang tidak sakit. • Nilai Prediksi Positif • adalah seberapa besar kemampuan uji diagnosa yang sedang diteliti dalam memprediksi benar-benar adanya penyakit apabila hasil uji diagnosis tersebut positif. • Nilai Prediksi Negatif • adalah seberapa besar kemampuan uji diagnosa yang sedang diteliti dalam memprediksi benar-benar tidak ada penyakit apabila hasil uji diagnosis tersebut negatif. • Akurasi • adalah kesesuaian secara keseluruhan antara uji diagnosa baru yang sedang diteliti dengan uji diagnosa baku emas. DEFINISI OPERASIONAL
BAB IV –METODE PENELITIAN- JUMLAH SAMPLE BESAR SAMPLE Uji Observasional Deskriptif : Seluruh penderita tumor ovariumyang melakukan pemeriksaan potong beku dan potong parafin Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang periode tahun 2008 -2010. Uji Diagnostik : Diperlukan minimal 35 sampel pasien penderita tumor ovarium.
BAB IV –METODE PENELITIAN- CARA PENGAMBILAN SAMPLE Sampel diperoleh dari pengolahan data sekunder yang didapat dari rekam medis pasien bedah tumor ovariumyang dilakukan pemeriksaan potong beku di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang periode Januari 2008 – Desember 2010
BAB IV –METODE PENELITIAN- DATA REKAM MEDIS PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
BAB V –HASIL PENELITIAN- Distribusi Jumlah Kasus Tumor Ovarium yang Diperiksa Potong Beku Di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010
BAB V –HASIL PENELITIAN- Deskripsi Karakteristik Penderita Tumor OvariumYang Diperiksa Potong Beku di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010 UMUR
BAB V –HASIL PENELITIAN- KOTA ASAL
BAB V –HASIL PENELITIAN- HISTOPATOLOGI JINAK
BAB V –HASIL PENELITIAN- HISTOPATOLOGI GANAS
BAB V –HASIL PENELITIAN- Tabel Kesesuaian Diagnosa Potong Beku (Frozen Section) dan Histopatologi pada PasienTumor Ovarium di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010.
BAB V –HASIL PENELITIAN- SENSITIVITAS a / (a+c) x 100% = 93% SPESIFISITAS d / (b+d) x 100% = 100% NILAI PREDIKSI POSITIF a / (a+b) x 100% = 100% x 100% = 97% NILAI PREDIKSI NEGATIF d / (c+d) AKURASI DIAGNOSTIK (a+d) / (a+b+c+d) x 100% = 98%
BAB VII -PENUTUP- Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pemeriksaan potong beku pada tumor ovarium yang dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010 memiliki gambaran (profil) untuk rentang usia yang terbanyak adalah pada usia 41 – 50 tahun dengan jumlah sebesar 77 kasus kemudian pada usia 31 – 40 juga didapatkan tidak jauh beda yaitu 60 kasus. Sedangkan untuk kota asal yang pertama banyak didapatkan dari Kota Malang dengan jumlah 153 kasus kemudian yang kedua oleh Kota Pasuruan dengan jumlah 71 kasus. Pemeriksaan potong beku pada tumor ovarium yang dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010 memiliki gambaran (profil) histopatologi tumor ovarium yang jinak terbanyak yaitu Cystadenoma serosum sebesar 50 kasus atau sebesar 27,62% dan histopatologi tumor ovarium yang ganas terbanyak adalah Adenocarcinoma mucinosum sebesar 36 kasus atau sebesar 46,15%. Pemeriksaan potong beku pada tumor ovarium yang dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari 2008 – Desember 2010 memiliki nilai sensitivitas sebesar 93%, spesifitas 100%, nilai prediksi positif 100%, nilai prediksi negatif 97% dan akurasi 98% KESIMPULAN
BAB VII -PENUTUP- Kewaspadaan masyarakat terhadap tumor ovarium perlu ditingkatkan terutama pada usia - usia rawan yakni antara usia 31 – 50 tahun. Pemeriksaan dan penanganan harus segera dilakukan bila dicurigai adanya tumor ovarium. Hal ini untuk mencegah penyakit yang bertambah parah dan komplikasi. Potong beku sangat penting dan perlu dipakai dalam memberikan diagnosis tumor ovarium dikarenkan nilai akurasinya yang tinggi yaitu diatas 90% sehingga dapat dihindari dari tindakan operasi yang tidak adekuat (undertreatment) atau yang berlebihan (overtreatment). Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh usia terhadap terjadinya tumor ovarium pada perempuan, sehingga dapat memperkecil jumlah orang yang terkena tumor ovarium pada usia – usia rawan terjadinya tumor ovarium. SARAN