370 likes | 773 Views
PENGUKURAN DISPERSI. HOMOGEN DAN HETEROGEN DATA. 50,50,50,50,50 30,40,50,60,70 20,30,50,70,80. Ketiga kelompok data mempunyai rata-rata hitung yang sama, yaitu :. DISPERSI DATA. Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range)
E N D
HOMOGEN DAN HETEROGEN DATA • 50,50,50,50,50 • 30,40,50,60,70 • 20,30,50,70,80 Ketiga kelompok data mempunyai rata-rata hitung yang sama, yaitu :
DISPERSI DATA Ukuranpenyebaransuatukelompok data terhadappusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - StandarDeviasi (Standart Deviation)
Ukuran Penyebaran • UKURAN YANG MENYATAKAN HOMOGENITAS / HETEROGENITAS : • RENTANG (Range) • DEVIASI RATA-RATA (Average Deviation) • VARIANS (Variance) • DEVIASI STANDAR (Standard Deviation) Rentang (range) : selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil. Sebaran merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan dengan bilangan terbesar dan terkecil. Contoh : A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10 C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10 X = 55 r = 100 – 10 = 90 Rata-rata
r = nilaimaksimum – nilai minimum Semakinkecilnilai r makakualitas data akansemakinbaik, sebaliknyasemakinbesarnilai r, makakualitasnyasemakintidakbaik.
Deviasi rata-rata Deviasi Rata-rata : penyebaran Berdasarkan harga mutlak simpangan bilangan-bilangan terhadap rata-ratanya. Kelompok A Kelompok B Rata-rata DR = 250 = 25 10 DR = 390 = 39 10 n Σ i=1 |Xi – X| n DR = Rata-rata Makin besar simpangan, makin besar nilai deviasi rata-rata
Varians & Deviasi Standar Varians : penyebaran berdasarkan jumlah kuadrat simpangan bilangan- bilangan terhadap rata-ratanya ; melihat ketidaksamaan sekelompok data Kelompok A Kelompok B n Σ i=1 (Xi – X)2 s2 = n-1 Deviasi Standar : penyebaran berdasarkan akar dari varians ; menunjukkan keragaman kelompok data 8250 9 15850 9 √ √ n Σ i=1 √ s = = 30.28 s = = 41.97 (Xi – X)2 s = n-1 Kesimpulan : Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28 Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97 Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A
2. DEVIASI/SIMPANGAN RATA-RATA Jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata-rata dibagi dibagi dengan banyaknya data. Data tidak berkelompok : Data berkelompok :
SIMPANGAN RATA-RATA (lanjutan) Contoh :
3. VARIANSI Rata-rata kuadrat selisih dari semua nilai data terhadap nilai rata-rata hitung. Data tidak berkelompok : Data berkelompok :
4. STANDAR DEVIASI Akar pangkat dua dari Variansi. Disebut juga Simpangan Baku. Data tidak berkelompok : Data berkelompok :
STANDAR DEVIASI (lanjutan) Contoh 1 :
STANDAR DEVIASI (lanjutan) Menghitung Variansi dan Standar Deviasi juga dapat menggunakan Kode (U).
STANDAR DEVIASI (lanjutan) Contoh 2 :
TEKNIK SAMPLING Alasanmenggunakansampel: • populasidemikianbanyaknyasehinggadalamprakteknyatidakmungkinseluruhelemenditeliti; • keterbatasanwaktupenelitian, biaya, dansumberdayamanusia, membuatpenelitiharustelahpuasjikamenelitisebagiandarielemenpenelitian;
jikaelemenpopulasihomogen,penelitianterhadapseluruhelemendalampopulasimenjaditidakmasukakal, misalnyauntukmenelitikualitasjerukdarisatupohonjeruk
Syaratsampel yang baik • Akurasiatauketepatan, yaitutingkatketidakadaan“bias”(kekeliruan) dalam sample. • Makin sedikittingkatkekeliruan yang adadalamsampel, makinakuratsampeltersebut.. • Agar sampeldapatmemprediksidenganbaikpopulasi, sampelharusmempunyaiselengkapmungkinkarakteristikpopulasi (Nan Lin, 1976). • Presisimengacupadapersoalansedekatmanaestimasikitadengankarakteristikpopulasi.
Presisidiukurolehsimpanganbaku (standard error). Makin kecilperbedaandiantarasimpanganbaku yang diperolehdarisampel (S) dengansimpanganbakudaripopulasi (s), makintinggi pula tingkatpresisinya.
Ukuransampel • Untukpenelitiandeskriptif, sampelnya 10% daripopulasi • Penelitiankorelasional, paling sedikit 30 elemenpopulasi • Penelitianperbandingankausal, 30 elemen per kelompok, danuntukpenelitian eksperimen15 elemen per kelompok(Gay dan Diehl, 1992).
Roscoe (1975) dalamUmaSekaran(1992) memberikanpedomanpenentuanjumlahsampel: • Sebaiknyaukuransampeldiantara 30 s/d 500 elemen • Jikasampeldipecahlagikedalam sub sampel (laki/perempuan, SD?SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum sub sampelharus 30
Padapenelitian multivariate (termasukanalisisregresi multivariate) ukuransampelharusbeberapa kali lebihbesar(10 kali) darijumlah variable yang akandianalisis. • Untukpenelitianeksperimen yang sederhana, denganpengendalian yang ketat, ukuransampelbisa antara10 s/d 20 elemen
Teknikpengambilansampel • random sampling / probability sampling adalahcarapengambilansampel yang memberikankesempatan yang samauntukdiambilkepadasetiapelemenpopulasi. Artinyajikaelemenpopulasinya ada100 dan yang akandijadikansampeladalah 25, makasetiapelementersebutmempunyaikemungkinan 25/100 untukbisadipilihmenjadisampel. •
Non random sampling atau non probability sampling, setiapelemenpopulasitidakmempunyaikemungkinan yang samauntukdijadikansampel
Padasampelacak(random sampling) dikenaldenganistilahsimple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling. • Pada non probability sampling dikenalbeberapateknik, antara lain adalahconvenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling
Simple Random Sampling atauSampelAcakSederhana • Susun “sampling frame” • Tetapkanjumlahsampel yang akandiambil • Tentukanalatpemilihansampel • Pilihsampelsampaidenganjumlahterpenuhi
Jikaanalisispenelitiannyacenderungdeskriptifdanbersifatumum, perbedaankarakter yang mungkinadapadasetiapunsuratauelemenpopulasitidakmerupakanhal yang pentingbagirencanaanalisisnya.
Stratified Random Sampling atauSampelAcakDistratifikasikan • Siapkan“sampling frame” • Bagi sampling frame tersebutberdasarkan strata yang dikehendaki • Tentukanjumlahsampeldalamsetiap stratum • Pilihsampeldarisetiap stratum secaraacak.
Karenaunsurpopulasiberkarakteristikheterogen, danheterogenitastersebutmempunyaiarti yang signifikanpadapencapaiantujuanpenelitian
Cluster Sampling atauSampelGugus • Susun sampling frame berdasarkangugus, misalkasuselemennya ada100 departemen. • Tentukanberapagugus yang akandiambilsebagaisampel • Pilihgugussebagaisampeldengancaraacak • Telitisetiappegawai yang adadalamgugus sample
Systematic Sampling atauSampelSistematis • Susun sampling frame • Tetapkanjumlahsampel yang ingindiambil • Tentukan K (kelas interval) • Tentukanangkaataunomorawaldiantarakelas interval tersebutsecaraacak, misalundian. • Mulailahmengambilsampeldimulaidariangkaataunomorawalyangterpilih. • Pilihlahsebagaisampelangkaataunomor interval berikutnya
Purposive Sampling • Judgment Sampling Sampeldipilihberdasarkanpenilaianpenelitibahwadiaadalahpihak yang paling baikuntukdijadikansampelpenelitiannya. • Quota Sampling, Tekniksampeliniadalahbentukdarisampeldistratifikasikansecaraproposional, namuntidakdipilihacakmelainkansecarakebetulansaja.
Snowball Sampling –SampelBolaSalju • Cara inibanyakdipakaiketikapenelititidakbanyaktahutentangpopulasipenelitiannya. Diahanyatahusatuatauduaorang yang berdasarkanpenilaiannyabisadijadikansampel. Karenapenelitimenginginkanlebihbanyaklagi, laludiamintakepadasampelpertamauntukmenunjukanorang lain yang kira-kirabisadijadikansampel.