250 likes | 398 Views
program perbaikan gizi adalah program untuk menanggulangi permasalahan gizi di Indonesia baik itu permasalahan mikro nutrient maupun makro nutrient
E N D
Program Perbaikan Gizi(Gizi Kesmas) ADE SAPUTRA NASUTION, SKM., M.Kes.
Gizi Suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan unruk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi
Masalah Gizi ?? Gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan dan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan gizi yang diperoleh dari makanan. Malnutrition = under nutrition & over nutrition
Pola Masalah Gizi Di Indonesia Permasalahan lama tapi masih terus berkembang yaitu perempuan & anak sebagai kelompok yang paling rentan terhadap permasalahan gizi Adanya kecenderung baru terhadap penyakit spt kardiovaskuler, hiperlipidemia (keluarga berada – miskin, perkotaan) “salah makan” Masalah gizi perkotaan, khususnya kelompok miskin Akibat berbagai sebab : kemiskinan, ketidaktahuan, ketiadaan pilihan, terancam gangguan keamanan pangan beban ekonomi Mewaspadai timbulnya masalah gizi baru seperti anemia pada laki-laki, keracunan logam berat dll, masalah gizi terjadi diluar kelp rentan (bumil, busui, balita, manula).
Program Perbaikan Gizi Suatu kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (status gizi sebaik-baiknya) baik individu maupun kelompok masyarakat oleh pemerintah /masyarakat.
Program Pokok Perbaikan Gizi A. Penyuluhan Gizi Masyarakat B. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) C. Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI) D. Upaya Fortifikasi Bahan Pangan E. Peningkapan Penerapan Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi (SKPG)
A. Penyuluhan Gizi Masyarakat Kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas, guna menanamkan sikap dan perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bermutu gizi seimbang bagi seluruh keluarga dan masyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kegiatan ceramah-ceramah umum, pameran, media masa cetak dan elektronik serta media tradisional.
B. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Gerakan sadar gizi yang bertujuan memacu masyarakat terutama di perdesaan agar mampu mencukupi kebutuhan gizinya melalui pemanfaatan aneka ragam pangan sesuai kemampuan ekonomi keluarga dan lingkungan setempat.
Kegiatan UPGK meliputi: Penyuluhan gizi masyarakat pedesaan, Pelayanan gizi posyandu, dan Peningkatan pemanfaatan lahan perkarangan.
C. Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI) Upaya pembinaan dan peningkatan keadaan gizi kelompok masyarakat di suatu lembaga atau institusi seperti sekolah, pusat pelatihan olahraga, rumah sakit, pabrik, perusahaan, lembaga pemasyarakatan, dan panti perawatan. UPGI bertujuan untuk memacu peningkatan produktivitas kerja buruh, prestasi belajar anak didik dan prestasi olahraga, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok yang bernaung pada lembaga yang bersangkutan.
Sasaran langsung : pemilik institusi, pengelola maupun pelaksana pelayanan gizi. Sasaran tidak langsung : pekerja pabrik, anak sekolah, penderita di institusi kesehatan, transmigran, olahragawan, warga di panti sosial, calon jemaah haji, dan warga binaan di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan lainnya. Kegiatan UPGI : pembinaan teknis, pelatihan gizi, penyuluhan gizi, dan intervensi gizi.
D. Upaya Fortifikasi Bahan Pangan Upaya memperkaya mutu gizi bahan makanan dengan menambahkan zat gizi tertentu yang dibutuhkan masyarakat untuk menanggulangi masalah gizi yang masih menjadi masalah gizi masyarakat.
E. Peningkapan Penerapan Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi (SKPG) Suatu kegiatan pemantauan perkembangan keadaan gizi masyarakat, yang bertujuan untuk : • Memberikan isyarat dini tentang kemungkinan timbulnya kekurangan pangan yang terjadi di suatu wilayah atau daerah tertentu; • Menyediakan informasi tentang perkembangan penyediaan dan konsumsi pangan serta keadaan gizi masyarakat yang berguna bagi perencanaan, pengelolaan dan evaluasi program pangan dan gizi di daerah; dan • Meningkatkan kemampuan daerah dalam memecahkan masalah pangan dan gizi berdasarkan keadaan setempat.
Mulai tahun 1994/95 SKPG dibagi atas tiga sistem yaitu : 1. Sistem kewaspadaan produksi dan penyediaan pangan (SKPP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian; 2. Sistem kewaspadaan distribusi pangan (SKDP) yang dilaksanakan oleh BULOG; dan 3. Sistem kewaspadaan konsumsi pangan dan status gizi (SKKG) yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Kegiatan SKKG yang dilaksanakan oleh Kemenkes meliputi pemantauan status gizi balita sekali setahun, pengukuran tinggi badan anak baru masuk sekolah, pemantauan konsumsi gizi masyarakat tingkat kecamatan, dan pemantapan jaringan informasi pangan dan gizi.
Gizi dan Pembangunan SDM a. Kekurangan Gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak. Hal ini berarti berkurangnya kuantitas SDM di masa yang akan datang. b. Kekurangan Gizi berakibat meningkatkan angka kesakitan dan menurunnya produktifitas kerja manusia. Hal ini berarti dapat menambah beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan. c. Kekurangan Gizi berakibat menurunnya kecerdasan anak-anak. Hal ini berarti menurunnya kualitas kecerdasan manusia pandai yang dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. d. Kurangnya Gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja, yang berarti menurunnya prestasi dan produktivitas kerja manusia.
Gizi Dalam Pembangunan Status gizi janin dan anak usia dibawah tiga tahun Kognitif & Kemampuan Belajar Perkembangan Otak Pertumbuhan Otot dan Organ-organ Tubuh Imunitas & Produktivitas Kerja Fisik Gemuk Sekali (Obes) Penyakit Diebetes Jantung Hipertensi “Stroke” Kanker “Pemograman” (Programming) Metabolisme untuk glikose, lemak, protein, hormon, dll dalam sel-sel tubuh
Program Gizi Dalam Pembangunan SDM Angka kematian bayi dan balita Mendorong KB Gizi Yang memadai Produktivitas Hari kerja Kualitas Hidup Angka kesakitan Kemampuan belajar anak sekolah Prestasi kerja Pembangunan berhasil Daya tahan fisik orang dewasa
“Stakeholders” Deperindag Swasta LSM Kemenkes KNPW Depdagri BKKBN Stakeholders Depdiknas Deptan PT Bappenas Ahli Pertanian BPS