740 likes | 1.31k Views
KURIKULUM 2013. Disampaikan oleh Dr. Dwi Ilham Rahardjo , M.Pd . Widyaiswara LPMP Jawa Timur. DWI ILHAM RAHARDJO Widyaiswara LPMP Jawa Timur Jl. Ketintang Wiyata 198 Surabaya HP. 081 231 52 876 Alamat email: ilham . rahardjo @ yahoo .com Alamat r umah :
E N D
KURIKULUM 2013 Disampaikanoleh Dr. DwiIlhamRahardjo, M.Pd. Widyaiswara LPMP JawaTimur
DWI ILHAM RAHARDJO Widyaiswara LPMP JawaTimur Jl. KetintangWiyata 198 Surabaya HP. 081 231 52 876 Alamat email: ilham.rahardjo@yahoo.com Alamat rumah : Jl. Pentris No.07 PondokTeratai, Kec. Sooko, Kabupaten Mojokerto Salam Kenal: ILHAM/LPMP JATIM
Dinamika Regulasi Pendidikan 1. Sekitar tahun 2006/2007 (sertifikasi => Portofolio => PLPG => UKA => PLPG/PPG =>UK? • Tahun 2010/2011 => 24 JP Linier – Redistribusi/SKB 5 Mentri • Sekitar tahun 2010 => Periodesasi jabatan KS • Sekitar Februaru 2013 => RSBI “bubar” • P I G P • Tahun 2012 => Ujian Online guru biologi, ekonomi, SD • UKG => PKG => PKB ----- PAK • Naik Pangkat Ijazah Linier??? • DAPODIK + PADAMU NEGERI???? • Kurikulum 2013 ??? • BERIKUTNYA??? BADAN PSDMP DAN PMP - KEMDIKBUD
If you don’t change, you will die
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BerbagaiRegulasiPendidikan GURU PROFESIONAL, BERMARTABAT DAN SEJAHTERA BADAN PSDMPK DAN PMP
Kuadran Sikap terhadap Perubahan KEMAMPUAN TIDAK MAU MAMPU MAU MAMPU KEMAUAN TIDAK MAU TIDAK MAMPU MAU TIDAK MAMPU
Pokok-Pokok Perubahan • Penekanansiswabermoral, kreatif, danberpengetahuan • Pembelajaran (pendekatansaintifik) • Penilaian (penilaianotentik) SUDAH DISIAPKAN
DEFINISI • Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. • Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yangberimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills danhard skills1 PT Skill Knowledge Attitude SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
Tantangan Internal • Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. • Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Reformasi Pendidikan Mengacu pada 8 Standar KURIKULUM 2013 PESERTA DIDIK LULUSAN STANDAR ISI STANDAR (PROSES) PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN) STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi, Pembayaran Tunjangan Sertifikasi, Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja STANDAR SARANA-PRASARANA Rehab Gedung Sekolah, RKB, Penyediaan Lab dan Perpustakaan, Penyediaan Buku STANDAR PEMBIAYAAN BOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT) STANDAR PENGELOLAAN Manajemen Berbasis Sekolah
Bonus Demografi Sebagai Modal 100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi" SDM Usia Produktif Melimpah • Kurikulum • PTK • Sarpras • Pendanaan • Pengelolaan Modal Pembangunan Kompeten Transformasi Melalui Pendidikan Beban Pembangunan Tidak Kompeten 17
Refleksi dari Hasil Analisis PISA 2009 Matematika IPA Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum Bahasa 22
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 .... Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 Mapel n .... Standar Isi SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SKL Mapel n .... SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 SK-KD Mapel n Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 23
Kerah Saku Lengan Kanan Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Belakang 24
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 58 cm 92 cm 83 cm 86 cm kerah Belakang Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan 25
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL 4. Penyesuaian Beban KBK 2004 KTSP 2006 3. Penguatan Proses KURIKULUM 2013 2. Pendalaman dan Perluasan Materi 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 26
URAIAN SKL SKL JENJANG SD/SMP/SMA KI1, KI2, KI3, KI4 MATA PELAJARAN KD MATA PELAJARAN INDIKATOR MATA PELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS • GradasiantarSatuanPendidikanmemperhatikan; • Perkembanganpsikologisanak • Lingkupdankedalamanmateri • Kesinambungan • Fungsisatuanpendidikan • Lingkungan 29
KOMPETENSI LULUSAN HASIL SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN ISI PROSES PENILAIAN LAYANAN EVALUASI RUANG LINGKUP EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING) TEMATIK TERPADU PENDEKATAN SAINTIFIK INQIURY & DISCOVERY LEARNING PROJECT BASED LEARNING BAHASA SEBAGAI PENGHELA AUTHENTIC MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI MENGUKUR PROSES KERJA SISWA TES DAN PORTFOLIO PTK SARPRAS PEMBIAYAAN KOMPETENSI GURU, KS ,PS. KINERJA GURU, KS, PS PEMBINAAN BERKELANJUTAN REKRUT., PPA dan PPG KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) PEMANFAATAN RESOURCE SHARING UNIT COST SUMBER PENDANAAN KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN EFISIENSI PEMANFAATAN KOMPONEN UTAMA PE LAYANAN PENGELOLAAN MANAJEMEN PERUBAHAN POLA KEPEMIMPINAN POLA SUPERVISI
Konsep Pengembangan Kurikulum Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) UU Sisdiknas Materi Inti Pembelajaran • Kebutuhan: • Individu • Masyarakat • Bangsa dan Negara • Peradaban Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Detil Mata Pelajaran Proses Pembelajaran Proses Penilaian Sikap, Keterampilan, Pengetahuan SKL SI, SP, SN SKL: Standar Kompetensi Lulusan, SI: Standar Isi, SP: Standar Proses, SN: Standar Penilaian 33
Ruang Lingkup SKL Creating PT Characterizing/ Actualizing Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing SMA/K Associating Analyzing SMP SD Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom)
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: MATERI PROSES KOMPETENSI LUUSAN PENILAIAN • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta • Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan • Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)
Proses yang Mendukung Kreativitas PROSES PEMBELAJARAN Pendekatan saintifik dan kontekstual • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamati] • Questioning [menanya] • Associating [menalar] • Experimenting [mencoba] • Networking [Membentuk jejaring] PROSES PENILAIAN Penilaian Otentik • penilaian berbasis portofolio • pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, • memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, • menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, • penilaian spontanitas/ekspresif, • dll 37
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamati] • Questioning [menanya] • Associating [menalar] • Experimenting [mencoba] • Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 38
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas • Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: • Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll) 39
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini • Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. • Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain • Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak • Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] • Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 40
Pentingnya Tematik Terpadu • Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada]
Penelitian Tentang Kurikulum Terpadu • Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa. • Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama. • James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask which part is mathematics, which part is science, which part is history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any and all sources that might be helpful”
Manfaat Tematik Terpadu Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain: • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.
Langkah Penguatan Tata Kelola • Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari: • Buku pegangan siswa • Buku pegangan guru • Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan • Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran 45
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 • Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran: • Siswa • Guru • Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian • Kesiapan Guru • Penyesuaian kompetensi guru (4+1) • Dukungan Manajemen • Kepala Sekolah • Pengawas Sekolah • Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK] • Dukungan Iklim/Budaya Akademik • Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah] 46
STRUKTUR KURIKULUM SD • Catatan: • Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah • IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
Struktur Kurikulum SMP * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah