100 likes | 396 Views
AYAT-AYAT HUKUM KEWARISAN ISLAM. Hukum kewarisan Islam diatur dalam : Q.S. IV: 7, 11,12,33 dan 176. Q.S.IV: 7 Ayat ini merubah sistem huku mkewarisan Islam secara fundamental dan juga perubahan mendasar terhadap Ahli Waris.
E N D
Hukum kewarisan Islam diatur dalam : • Q.S. IV: 7, 11,12,33 dan 176. • Q.S.IV: 7 • Ayat ini merubah sistem huku mkewarisan Islam secara fundamental dan juga perubahan mendasar terhadap Ahli Waris. • Pada masa pra-Islam anak perempuan dan anak laki-laki yang masih kecil tidak berhak tampil sebagai ahli waris, yang berhak tampil hanya laki-laki dewasa yang bisa berperang dan menunggang kuda.
Q.S. IV: 7 mengandung: • AsasPersamaan: Baiklaki-lakimaupunperempuandiberikanhakmewaris, tidakadadiskriminasi. • Asaskeseimbangan: Ahliwarislaki-lakimaupunperempuan, dewasaatauanak-anakbahkanbayidalamkandunganmemeperolehhakkewarisansesuaidenganhaknyamasing-masing. Ada yang memperolehlebihbanyak, ada yang lebihsedikittergantungpemanfaatan Misal: Perolehana.worangtualebihsedikitdaripadaperolehananak. • AsasIjbari: Suatuketentuan yang memaksa, dantidakbisadiganggugugat, sesuaiketetapan yang diaturoleh Allah. Ayatinimerupakanjaminan (kepastianhukum) bahwaperempuandanlaki-lakiberhaktampilmewaris. Ayatinijugabelummengaturbesarnyaperolehanmasing-masingahliwaris.
Q.S. IV: 11: • Mengaturgarishukumtentanganak 11 a : Pewarismeninggalkananaklaki-lakidanperempuanmakaperolehannyaanaklaki-laki : anakperempuan= 2:1. 11 b : JikaPewarismeninggalkan 2 anakperempuanataulebihmakabagiannya 2/3 secarabersyarikah/bersama, maksudnyaperbandingannya 1:1. Misal: anakperempuannya 5 orangmakaperolehanmasing-masing 2/3 :5 = 2/3x1/5= 2/15 bagian. 11 c: JikaPewarismeninggalkan 1 anakperempuanmakabagiannyaadalah ½ dari HP.
Mengaturgarishukumtentangorangtua 11 d : Jikasi P meninggalkananakdanorangtua, makabapakdanibumasing-masingmemperoleh 1/6 bagian. 11 e : Jikasi P tidakmeninggalkananak, meninggalkanorangtuamakaibumemperoleh 1/3 bagiandanbapakmemperolehsisa. 11 f : Jikasi P meninggalkanibudansaudara, makaibumemperoleh 1/6. Garishukumkewarisantentanganakdanorangtuaadalahrasional, karenaadakebenarandankeadilandalamhukum. Kalauorangtuameninggalanakberhakmewarisbegitusebaliknyakalauanakmeninggalorangtuaberhak pula mewaris.
Q.S. IV: 12 • Mengatur garis hukum suami dan isteri 12 a : Jika istri meninggal, tidak ada anak, maka suami/duda memperoleh ½ dari HP. 12 b : Jika istri meninggal, ada anak maka suami /duda memperoleh ¼ bagian dari HP. 12 d : jika suami meninggal, tidak ada anak maka istri/janda memperoleh ¼ bagian dari HP. 12 e : Jika suami meninggal, ada anak maka istri/janda memperoleh 1/8 bagian dari HP.
Mengatur garis hukum Saudara 12 g : Jika P meninggalkan 1 saudara laki-laki atau perempuan maka saudara menmperoleh 1/6 bagian. 12 h : Jika P meninggalkan 2 saudara atau lebih, baik perempuan maupun laki-laki atau perempuan dan laki-laki maka mereka memperoleh 1/3 secara bersyarikat (perbandingannya 1:1). Q. IV : 12 g,h : mengatur tentang kalalah. Ketentuan ini diperjelas dalam Q.IV : 176.
Q.S. IV : 176 • 176 a: Pengertian kalalah: • Jika seseorang meninggal dunia tanpa meninggalkan anak. • 176 b: - Jika P meninggalkan 1 orang saudara perempuan maka ia memperoleh ½. - Jika P meninggalkan saudara laki-laki baik 1 orang atau lebih maka ia mendapat seluruh HP. - Jika P meninggalkan saudara perempuan 2 orang atau lebih maka memperoleh 2/3 secara bersyarikat/bersama. - Jika P meninggalkan saudara laki-laki dan perempuan maka bagian laki-laki adalah 2 kali bagian perempuan ( 2:1).
Penggunaan Q.S.IV: 12 g,h dan Q.S. IV : 176 dalam perolehan saudara: • Menurut bilateral Hazairin: • Q. IV : 12 g,h : Kalau kalalah dan ayah masih hidup. • Q. IV : 176 : Jika ayah sudah meninggal. • Patrilineal Syafii : • Q. S. IV : 12 g,h : Jika kalalah dan meninggalkan saudara seibu. • Q.S. IV : 176 : Jika kalalah dan meninggalkan saudara sekandung dan sebapak. • Q. IV : 33: • Mengatur tentang ahli waris pengganti (mawali)