200 likes | 1.18k Views
PERNIKAHAN: HADIAH DARI EDEN. Ayat Hafalan :. “ TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. ” Kejadian 2 :18. Pelajaran Sekolah Sabat ke 9, 02 Maret 20 1 3. Pendahuluan.
E N D
PERNIKAHAN: HADIAH DARI EDEN Ayat Hafalan : “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2 :18 Pelajaran Sekolah Sabat ke 9, 02 Maret 2013
Pendahuluan Tuhan melangsungkan pernikahan yang pertama, dengan demikian lembaga pernikahan itu berasal dari Khalik alam semesta. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan (Ibrani 13:4); itu adalah salah satu pemberian Tuhan yang pertama kepada manusia dan salah satu dari dua lembaga yang sesudah kejatuhan dalam dosa, dibawa oleh Adam keluar pintu gerbang Firdaus. Kesatuan adalah ciri lain dari sautu penikahan yang baik. Kepatuhan terhadap norma-norma Allah dalam dunia yang penuh dosa ini tidsk menjamin bahwa semua pernikahan yang didirikan secara otomatis akan berhasil. Kutuk dosa dan fungsi kebebasan memilih mencegah suatu akibat yang dipastikan, tetapi penurutan menambah peluang anda untuk sukses.
Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN.......! • Apakah rancangan ciptaan Allah sebelum memasuki jenjang pernikahan? • Makna apakah yang ditemukan dalam metode yang digunakan Allah untuk menciptakan pendamping bagi Adam? • Apakah ciri-ciri dan prinsip-prinsip pernikahan yang baik menurut Yesus dan para rasul? • Dengan cara apakah jemaat dapat menjadi tempat yang dapat membantu memperkokoh dan memperkuat teladan pernikahan?
TIDAK BAIK SEORANG DIRI Sejak semula Allah menetapkan pernikahan dan kesatuan keluarga sebagai lembaga pertama dan paling penting di bumi. • Rencana Allah bagi pernikahan adalah satu orang laki-laki dan satu orang wanita menjadi “satu daging” yaitu bersatu secara jasmani dan rohani. Hal ini menjelaskan bahwa : • Mereka diciptakan untuk membentuk hubungan keluarga dan saling membutuhkan. • Hubungan keluarga yang utuh seumur hidup. • Membangun keluarga yang saleh yang dapat memantulkan tabiat Allah. Allah telah menciptakan alam semesta dengan ‘baik dan sungguh sangat baik.’ Tetapi bagi ‘Adam’ adalah ‘tidak baik’ seorang diri. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Pria dan wanita diciptakan menjadi satu daging dimana satu dengan yang lain saling membutuhkan.
TIDAK BAIK SEORANG DIRI Tuhan membentuk keluarga yang pertama ketika Ia menya-tukan pria dan wanita dalam pernikahan di Taman Eden. “Tidak baik, kalau manusia seorang diri saja.” Kejadian 2 : 18. Memiliki pendamping yang sepadan adalah salah satu tujuan diciptakannya keluarga. ‘Tidak baik seorang diri’ artinya tidak baik bersifat mementingkan diri. Itu artinya hidup bersama-sama, setiap anggota keluarga mengusir rasa kesepian dan saling memenuhi kebutuhan masing-masing anggotanya. Kebersamaan adalah satu komponen dasar rumah tangga. Allah membentuk manusia sebagai ekspresi sifat alamiah-Nya sendiri. Dia meresmikan, memberkati dan mempersa- tukannya menjadi satu keluarga untuk menun-jukkan kasih-Nya yang tidak mementingkan diri.
SEORANG PENDAMPING BAGI ADAM Dengan pernikahan Adam dan Hawa, Allah menampilkan suatu hubungan kebersamaan yang istimewa. Dia bermaksud agar suami istri merasakan sebuah penyatuan yang unik yang disebut “ satu daging” (Kejadian 2 : 24). Diciptakan dari tulang rusuk Adam dan diberikan kepada Adam menunjukkan bahwa Allah memberikan pendamping yang dibutuhkan Adam. Hal ini menunjukkan : Keluarga dibentuk untuk persahabatan dan memantulkan kesatuan Keallahan. Keluarga dibentuk untuk mengalami dan mengekspresikan kasih Allah. Keluarga dibentuk untuk memenuhi kebu-tuhan sosial kita. “Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Kejadian 2 : 23
SEORANG PENDAMPING BAGI ADAM Musa mengungkapkan suatu norma moral untuk memasuki pernikahan berdasarkan aturan cip-taan Allah. Seorang laki-laki harus meninggalkan orang tuanya sebelum bersatu dengan istrinya. Sebelum menikah ia harus memiliki keman-dirian. Bersatu dengan istrinya menunjukkan ikatan yang kuat dan permanen. Rancangan Allah adalah bahwa pernikahan menjadi salah satu pembuatan peta Allah, yang menggambarkan Keesaan permanen dari Trinitas dimana kita telah diciptakan menurut gambar-Nya. Adam bergembira ketika melihat Hawa. Ia senang menerima Hawa sebagai pendamping yang Allah berikan. Kecemburuannya melihat binatang-binatang hidup berpasang-pasangan telah terobati, sebab sesungguhnya Allah tahu apa yang menjadi kebutuhan manusia yang diciptakan-Nya itu.
PERNIKAHAN YANG IDEAL • Menurut Wes Robert & H. Norman Wright, Before You Say “I Do” (Irvine, Calif : Harvest House Publishers, 1978), hal. 6,7. menjelaskan bahwa alasan yang baik untuk menikah adalah : • Untuk memiliki seseorang yang dapat diajak berbagi. • Untuk bekerja bersama- sama dan mencukupi keperluan satu sama lain. • Untuk memenuhi kebutuhan seksual sesuai dengan standar Allah. • Karena yakin bahwa adalah kehendak Tuhan untuk menikahi orang itu. • Kasih. Untuk membangun pernikahan yang ideal dan bahagia adalah menghormati kemerdekaan pasangan dengan menjaga dan menghormati privasi/rahasia dan keintiman pernikahan dengan baik.
PERNIKAHAN YANG IDEAL Kesatuan adalah ciri lain dari suatu penikahan yang baik. Kesatuan berarti kedua pasangan harus memasrahkan pembangunan otak mereka yang terpisah tetapi harus bersatu dalam mencapai tujuan. • Kunci untuk menciptakan kesatuan dalam pernikahan adalah : • Membangun pernikahan diatas dasar yang benar yaitu menjadikan Yesus sebagai Kepala. • Jangan pernah membiarkan apapun atau siapapun menjadi penghalang diantara suami istri dan anggota keluarga. • Belajar untuk mengasihi seorang dengan yang lain dengan tulus dan iklas. • Tekun dalam berdoa dan mempelajari firman Tuhan. “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging...Mereka bukan lagi dua, melainkan satu....Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.“ Markus 10 : 7-9
PERNIKAHAN YANG IDEAL • Pernikahan harus dibangun untuk saling menghormati satu dengan yang lain (Efesus 5 : 22-25), yaitu : • Seorang istri harus membantu dan tunduk kepada suaminya • Seorang istri wajib mengasihi, menghormati dan menjaga kesucian pernikahan bagi suaminya dan kemuliaan Tuhan. • Tunduk kepada suami menunjukkan ketaan dan kesetiannya kepada Yesus sebagai kepala untuk semua pernikahan. Adalah hak istimewa suami untuk menyerahkan dirinya kepada istrinya dalam pelayanan yang penuh kasih. “Betapa pun waspada dan bijaksananya pernikahan itu dimulai, banyak pasangan yang tidak satu hati pada waktu upacara pernikahan. Penyatuan sejati dari dua orang itu di dalam pernikahan adalah suatu pekerjaan seumur hidup.” Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, hal.326.
MELINDUNGI APA YANG BERHARGA Seksualitas manusia adalah salah satu dari kasih Allah yang terbesar bagi umat manusia. Ini adalah karunia yang diberikan kepada suami isteri dalam pernikahan. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” Ibrani 13 : 4 Tuhan tidak pernah bermaksud bahwa suami dan istri menjalankan kekuasaan tirani atau egois satu sama lain, bahkan setelah kejatuhan kedalam dosa. “Jika semua yang mengaku taat kepada hukum Allah bebas dari kesalahan, maka jiwaku akan terbebas, tetapi tidak demikian. Bahkan beberapa orang yang mengaku memelihara semua perintah-perintah Allah pun bersalah karena dosa perzinaan.... Prinsip moral, bila benar-benar dilakukan menjadi satu-satunya pelindung jiwa.” Ellen G.White, Counsel on Health, hal. 621-622.
MELINDUNGI APA YANG BERHARGA Orang percaya harus murni secara moral dan seksual (2 Kor 11 : 2). Bebas dari noda dan percabulan. Hendaknya ‘hidup dalam pengudusan dan penghormatan’ (1 Tes 4 : 4). Petunjuk Alkitabiah mengenai moralitas seksual, adalah : • Hubungan seksual hanya diizinkan bagi mereka yang sudah menikah dan disetujui dan diberkati Allah dalam pernikahan. • Perzinahan, tindakan seksual yang tak bermo-ral, homoseksualitas, sensualitas, ketidaksu-cian, perselingkuhan dipandang sebagi dosa. • Orang percaya harus menjaga kekudusan dan dapat menguasi diri dalam hal hubungan seksual sebelum menikah. 4. Kedursilaan seksual adalah perbuatan seksual sebelum atau di luar pernikahan, ketidaktaan pada prinsip moral dan kemurnian diri, mengambil keuntungan dari orang lain demi memuaskan hawa nafsu. 1 Tes 4 : 6; Efesus 4 : 19.
PERNIKAHAN SEBAGAI METAPORA GEREJA Alkitab menjelaskan bahwa pernikahan adalah simbol hubungan antara Allah dan umat perjanjian-Nya. Kesetian dalam pernikahan adalah menggambarkan kesetiaan kita kepada Allah. Kepatuhan terhadap norma-norma Allah dalam dunia yang penuh dosa ini tidak menjamin bahwa semua pernikahan yang didirikan secara otomatis berhasil. Kutuk dosa dan fungsi kebebasan memilih mencegah suatu akibat yang dipastikan, tetapi penurutan menambah peluang untuk berhasil dalam meraih kebahagiaan dalam pernikahan. “Leluhur kita yang pertama itu, sekalipun diciptakan dalam keadaan suci dan tidak berdosa,..Tuhan menjadikan mereka sebagai makhluk yang mempunyai kebebasan,..dengan kebebasan yang penuh mereka bisa memilih untuk menurut atau tidak.” Ellen G. White, Alfa dan Omega,Jilid 1, hal. 38.
PERNIKAHAN SEBAGAI METAPORA GEREJA Hubungan dalam pernikahan yang ideal di perbandingkan dengan hubungan Allah dnegan umat-Nya. Allah mengajak umat-Nya untuk bergabung dengan Dia dalam hubungan yang intim. Ini menggambrkan keinginan Allah membawa umat-Nya kedalam persekutuan-Nya. Allah menciptakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan kita akan keberasamaan dan persekutuan. Walau terdapat berbagai tipe keluarga, namun semuanya itu menjadi pantulan kasih dan tabiat Allah. Anggota keluarga jemaat haruslah merasakan kesatuan dalam mengekspresikan kasih Allah. “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.” Yeremia 3 : 14
PERTANYAAN PENERAPAN • Apakah saya dapat menunjukkan dalam pernikahan dengan cara Kristus mengasihi? • Sudahkah hubungan suami istri dalam kehidupan penikahan say dapat memantulkan kemuliaan Allah? • Apakah kehadiran keluarga saya dapat membawa suasana dalam dan tenang di dalam dan di luar gereja? “Makin erat persatuan para anggota keluarga di alam rumah tangga mereka, maka pengaruh para bapa dan ibu serta anak-anak pria dan wanita ditinggalkan dan kegunaan pengaruh itu semakin meluas ke luar rumah.” Ellen G. White, Membina Keluarga Bahagia, hal. 35
Kesimpulan • Pernikahan dibuat di Eden dengan parameter rancangan tertentu, yang dirancang utnuk melindungi kebahagiaan kita. Sebelum kejatauhan, Adam dan Hawa adalah mitra yang sepadan. Musa membuat suatu aplikasi moral yang terinspirasi dar Eden untuk bagaimana kita harus memasuki pernikahan sekarang ini. Anda aturan penting yang harus diikuti : Meninggalkan, bersatu dan Satu Daging.“Yang menyebabkan perpecahan dan perselisishan di dalam keluarga dan di dalam jemaat ialah pemisahan diri dari Kristus. Datang menghampiri Kristus berarti datang mendekatkan diri kepada satu sama lain. Rahasia persatuan yang benar di dalam jemaat dan di dalam keluarga bukanlah cara diplomatis, bukan usaha manusia yang gaib untuk mengalahkan segala kesukaran, mungkin banyak dari padanya yang akan berjasa, tetapi yang terutama ialah persatuan dengan Kristus.” Ellen G. White, Mimbina Keluarga Bahagia, hal. 168.
Aplikasi • Setiap orang diharapkan dapatMENGAKUI dan MEMAHAMI rancangan ciptaan Allah untuk pernikahan. • Setiap orang diharapkan dapat MENGAHARGAI dan MEMPERTIMBANGKAN dengan hormat apa makna rancangan ciptaan Allah untuk pernikahan. • Setiap orang diharapkan dapat BERUSAHA untuk menggunakan kemampuan pribadinya dalam pernikahan dan kehidupan sebagaimana Kristus. TUHAN MEMBERKATI ...Selamat Melayani... Prepared by : tft, ss/pp dsks 9/1/13 Alamat e-mail : festhamin@yahoo.com Telp. 0711352606. No.Hp. 081367150504.
BAGI BAPAK,IBU,SDR,SDRI YANG TERPANGGIL UNTUK MENDUKUNG PENGINJILAN KAMI SUDILAHKIRANYA MENGIRIMKAN BANTUAN DANA ANDA MELALUI : Bank Mandiri, No. Rek. 113 000 761 213 2, A.n. Togu F. Tampubolon. Kcp. Jln. Kapten Rivai, Palembang, Sumatera Selatan. “TERIMAKASIH & TUHAN KIRANYA MEMBERKATI” ...Selamat Melayani... Prepared by : tft,ss/pp dsks 9/1/13 Alamat e-mail : festhamin@yahoo.com Telp. 0711352606. No.Hp. 081367150504.