190 likes | 360 Views
Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011. REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi. 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup)
E N D
Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011
REKOR MURISurvei Paling AkuratdanPresisi • 6 Rekor terbaru MURI • ( Museum Rekor Indonesia) • Paling Presisi • Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup) • Quick Count akurat secara berturut-turut sebanyak 100 kali • Quick Count dengan selisih terkecil dibandingkan hasil KPUD yaitu • 0,00 % (Pilkada Sumbawa, November 2010) • Prediksi Paling Akurat • Survei prediksi pertama yang akurat mengenai Pilkada yang diiklankan • Survei prediksi akurat Pilpres pertama yang diiklankan • Survei prediksi akurat Pemilu Legislatif pertama yang diiklankan
METODOLOGI SURVEI Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden awal : 1200 responden Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner Margin of error : ± 2.9% Pengumpulan Data : 1 juni – 7 Juni 2011 Semua populasi pemilih di Propinsi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden
TINGKAT KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY Q : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah dilantik sebagai Presiden pada tanggal 20 Oktober 2009 yang lalu. Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Untuk pertama kali sejak 2009, kepuasan atas kinerja SBY <50%
DINAMIKA TINGKAT KEPUASAN KINERJA SBY Q: Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Dibanding bulan Jan 2011, kepuasan atas SBY turun 9.5%
DISTRIBUSI PEMILIH (1) Kepuasan pemilih atas kinerja SBY di kota jauh lebih kecil lagi: 38.9% Akses informasi penduduk kota lebih tinggi
DISTRIBUSI PEMILIH (3) Kepuasan pemilih atas kinerja SBY di pendidikan tinggi jauh lebih kecil lagi: 39.5%. Semakin tinggi pendidikan, semakin kritis
DISTRIBUSI PEMILIH (4) Kepuasan pemilih atas kinerja SBY paling kecil di Gerindra, PKS dan PDIP
DINAMIKA KEADAAN EKONOMI NASIONAL Q: Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan ekonomi nasional sekarang? Yang menyatakan kondisi ekonomi buruk bertambah
DINAMIKA KEADAAN POLITIK NASIONAL Q: Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan politik nasional sekarang? Yang menyatakan kondisi politik buruk juga bertambah
DINAMIKA KEADAAN PENEGAKAN HUKUM NASIONAL Q: Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan penegakan hukum nasional sekarang? Yang menyatakan penegakan hukum buruk juga bertambah
DINAMIKA KEADAAN KEAMANAN NASIONAL Q: Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan keamanan nasional sekarang? Yang menyatakan keamanan buruk juga bertambah
Setelahisupancung, kepuasanataskinerja SBY potensiallebihturunlagi Kepuasan Atas kinerja SBY sebelum Isu pancung Ruyati, TKI di Arab Saudi 47.2% Jika survei nasional dilakukan Setelah kasus pancung TKI, Ruyati di Arab Saudi, tingkat kepuasan atas SBY bisa lebih turun lagi, karena isu penderitaan buruh, dan isu ketersinggungan nasionalisme, besar pengaruhnya di publik.
Analisis Apa yang menyebabkan persepsi atas kualitas leadership SBY merosot?
Banyak kasus tak tuntas • (SBY kuat di wacana, lemah di eksekusi)
SBY dianggap terlalu reaktif • (terlalu sering “curhat”) untuk kasus yang bukan “kelas presiden”
4. SBY dianggap tak berdaya di “kandangnya” sendiri (kasus Nazaruddin) Nazaruddin yang menolak dipanggil KPK, tetap di Singapura, dan terus “memuntuhkan peluru” kepada petinggi demokrat, sementara ia masih anggota DPR dan bendahara fraksi Partai Demokrat, menjadi tanda tanya besar Banyak publik menduga, Nazarudin memegang “kotak pandora” rahasia keuangan petinggi dan partai demokrat. Kasus Nazarudin cukup punya daya rusak yang tinggi bagi kewibawaan SBY
What Next? • Periode SBY untuk membangun Legacynya tinggal dua tahun lagi, • Juni 2011- Juni 2013. Setelah Juni 2013, menteri dan partainya • terganggu dengan kompetisi pemilu 2014 • SBY memerlukan sebuah “big bang,” sebuah success story baru • di pemerintahannya untuk kembali menaikan rating. • Jika tak ada “big bang,” SBY akan mengalami nasib yang sama • seperti Megawati di 2004, yg tak lagi punya pesona untuk • mengangkat popularitas partainya sendiri, ataupun “putra/putri mahkotanya” • di 2014 nanti.